Você está na página 1de 14

ALKALOID

Kelompok 3:
1. Johar Mahfudz
2. Elsa Oktiana
3. Nika Lutfiana
4. Defi Nur Utami
5. Annisa Lestari
SEJARAH

Istilah "alkaloid" (berarti "mirip alkali", karena dianggap bersifat basa) pertama
kali dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang apoteker
dari Halle (Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh dari
ekstraksi tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu sudah dikenal,
misalnya, morfina, striknina, serta solanina). Hingga sekarang dikenal sekitar
10.000 senyawa yang tergolong alkaloid dengan struktur sangat beragam,
sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya.
PENGERTIAN

Alkaloid adalah senyawa yang mengandung


substansi dasar nitrogen basa, biasanya dalam
bentuk cincin heterosiklik. Alkaloid terdistribusi
secara luas pada tanaman. Diperkirakan sekitar 15
20% vascular tanaman mengandung alkaloid.
SIFAT-SIFAT

Umumnya berupa Kristal atau serbuk amorf.


Alkaloid yang berbentuk cair yaitu konini, nikotin dan
spartein.

Tidak menguap

Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi


larut dalam kloroform, eter dan pelarut organik lainnya
SIFAT-SIFAT

Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air

Umumnya tidak berwarna. Ada yang berwarna seperti


berberin berwarna kuning

Mempunyai rasa yang pahit

Bersifat optis aktif

Mempunyai efek fisiologis


KLASIFIKASI

Berdasarkan Atom Nitrogen

dengan atom nitrogen tanpa atom nitrogen


heterosiklik heterosiklik
KLASIFIKASI

A. ALKALOID DENGAN ATOM NITROGEN HETEROSIKLIK:


1. Alkaloid Piridin-Piperidin
Mempunyai satu cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen. Yang termasuk dalam kelas ini
adalah : Conium maculatum dari famili Apiaceae dan Nicotiana tabacum dari famili
Solanaceae.
2. Alkaloid Tropan
Mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sumsum
tulang belakang. Yang termasuk dalam kelas ini adalah Atropa belladona yang
digunakan sebagai tetes mata untuk melebarkan pupil mata, berasal dari famili
Solanaceae, Hyoscyamus niger.
3. Alkaloid Quinolin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen. Yang termasuk disini
adalah Cinchona ledgeriana dari famili Rubiaceae, alkaloid quinin yang toxic terhadap
plasmodium vivax.
KLASIFIKASI

4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen. Banyak ditemukan
pada famili Fabaceae termasuk Lupines (Lupinus spp), Spartium junceum, Cytisus
scoparius dan Sophora secondiflora .
5. Alkaloid Indol
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol . Ditemukan pada alkaloid ergine
dan psilocybin, alkaloid reserpin dari Rauvolfia serpentine, alkaloid vinblastin
dan vinkristin dari Catharanthus roseus famili Apocynaceae.
6. Alkaloid Imidazol
Berupa cincin karbon mengandung 2 atom nitrogen. Alkaloid ini ditemukan pada
famili Rutaceae. Contohnya: Jaborandi paragua.
KLASIFIKASI

7. Alkaloid Lupinan
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N, alkaloid ini ditemukan pada Lunpinus luteus (fam :
Leguminocaea).
8. Alkaloid Steroid
Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang
mengandung 4 cincin karbon. Banyak ditemukan pada famili Solanaceae, Zigadenus venenosus.
9. Alkaloid Amina
Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang merupakan tutrunan
sederhana dari feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari asam amino
fenilalanin atau tirosin, alkaloid ini ditemukan pada tumbuhan Ephedra sinica (fam
Gnetaceae)
10. Alkaloid Purin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen. Banyak ditemukan pada kopi (Coffea
arabica) famili Rubiaceae, dan Teh (Camellia sinensis) dari famili
Theaceae,Ilex paraguaricasis dari famili Aquifoliaceae, Paullunia cupana dari famili
Sapindaceae, Cola nitida dari famili Sterculiaceae dan Theobroma cacao.
KLASIFIKASI

B. ALKALOID TANPA ATOM NITROGEN HETEROSIKLIK


1. Alkaloid Efedrin (alkaloid amine)
Mengandung 1 atau lebih cincin karbon dengan atom Nitrogen pada
salah satu atom karbon pada rantai samping. Termasuk Mescalin dari
Lophophora williamsii,Trichocereus pachanoi, Sophora secundiflora,
Agave americana, Agave atrovirens, Ephedra sinica, Cholchicum
autumnale.

2. Alkaloid Capsaicin
Dari Chile peppers, genus Capsicum. Yaitu ; Capsicum pubescens, Capsicum
baccatum, Capsicum annuum, Capsicum frutescens, Capsicum chinense.
METODE MEMPEROLEH

Pemurnian alkaloid dapat diperoleh dengan:


1. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode sederhana dan jarang mendapatkan alkaloid
murni karena tidak selektif.
2. Destilasi Uap
Metode ini hanya berlaku untuk alkaloid dengan berat molekul kecil seperti
nikotin dan konin.
3. Teknik Gradien pH
Metode ini didasarkan atas perbedaan pH atau kebasaan alkaloid yang terdapat
dalam campuran. Dengan mengubah pH larutan alkaloida yang diikuti dengan
ekstraksi
dengan pelarut organik, maka alkaloida pada pH tertentu dapat dipisahkan
FUNGSI

1. Alkaloid bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen meskipun banyak alkaloid


ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan
oksigen.

2. Sebagai racun untuk melindungi tanaman dari serangga dan binatang

3. Sebagai hasil akhir dari reaksi detoksifikasi yang merupakan hasil metabolit akhir dari
komponen yang membahayakan bagi tanaman

4. Sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan


MANFAAT

Senyawa Alkaloid
Manfaat
(Nama Trivial)
Nikotin Stimulan pada syaraf otonom

Morfin Mengurangi rasa sakit

Kodein Analgesik, obat batuk


Obat tetes mata, menurunkan sekrasi dan
Atropin motilitas lambung. Mengurangi spasma dan
sekresi usus.
Skopolamin Sedatif menjelang operasi

Kokain Analgesik

Piperin Antifeedant (bioinsektisida)


MANFAAT

Senyawa Alkaloid
Manfaat
(Nama Trivial)

Quinin Obat malaria

Vinkristin Obat kanker

Ergotamin Analgesik pada migrain

Reserpin Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi

Mitraginin Analgesik dan antitusif

Vinblastin Anti neoplastik, obat kanker

Saponin Antibakteri

Você também pode gostar