Você está na página 1de 45

Anatomi dan Fisiologi Indera

Pengecap/Lidah
Lidah manusia struktur berotot
Digunakan untuk berbicara, makan
dan mencicipi rasa.
Lidah manusia di lengkapi dengan
tunas-tunas pengecap yang bisa
mendeteksi zat kimia di dalam
makanan dan minuman
Indera pengecap pada lidah bekerja
sama dengan indera penciuman, guna
mengidentifikasi aroma makanan
untuk di olah dalam otak sehingga
manusia dapat merasakan perbedaan
aroma makanan dan minuman yang
akan di konsumsi.
Pada dasar mulut/Lantai mulut
Ujung dan pinggiran lidah
bersentuhan dengan gigi-gigi
bawah.
Permukaan melengkung pada
bagian atas lidah (dorsum)).
Sedangkan bagian bawahnya -
frenulum linguae
Sebagian besar, lidah tersusun atas
otot rangka yang terlekat pada tulang
hyoideus, tulang rahang bawah dan
processus styloideus di tulang pelipis
Terdapat dua jenis otot pada lidah
yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar
karena adanya tonjolan yang disebut
papila.
Terdapat tiga jenis papila yaitu:
papila filiformis (fili=benang);
berbentuk seperti benang halus;
papila sirkumvalata (sirkum=bulat);
berbentuk bulat, tersusun seperti
huruf V di belakang lidah;
papila fungiformis (fungi=jamur);
berbentuk seperti jamur.
Tunas pengecap adalah bagian
pengecap yang ada di pinggir papila,
terdiri dari dua sel yaitu sel
penyokong dan sel pengecap.
Sel pengecap berfungsi sebagai
reseptor,
Sedangkan sel penyokong berfungsi
untuk menopang.
Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap
pada lidah manusia.
sel-sel ini tumbuh seminggu setelah
itu digantikan oleh sel-sel yang baru.
Sel-sel reseptor (tunas pengecap)
terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil
pada permukaan lidah (papila). Sel-sel
inilah yang bisa membedakan rasa
manis asam, pahit dan asin
Rasa manis dapat di rasakan oleh
indra pengecap yang terletak di
bagian depan lidah
Rasa Asin dirasakan pada sepanjang
bagian sisi depan lidah
Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi
bagian belakang lidah
Rasa pahit di kecap pada bagian
belakang lidah
1. M. Longitudinalis superior
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Radix linguae
Insertio : Ujung lidah
Fungsi : Retraksi dan melebarkan
lidah, mengangkat ujung lidah,
menurunkan ujung lidah, Apex
linguae
2. M. Longitudinalis inferior
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Radix linguae
Insertio : Ujung lidah
Fungsi : Retraksi dan melebarkan
lidah, mengangkat ujung lidah,
menurunkan ujung lidah, Apex
linguae
3. M. Transversus linguae
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Margo lateralis linguae, Septum
linguae
Insertio : Margo lateralis linguae,
aponeurosis linguae
Fungsi : Menyempitkan lidah, memanjangkan
lidah bersama-sama dengan M. verticalis
linguae
4. M. Verticalis linguae
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Radix linguae, septum
linguae
Insertio : aponeurosis linguae
Fungsi : Melebarkan lidah
1. M. Genioglossus
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Spina mentalis mandibulae
Insertio : aponeurosis linguae
Fungsi : Memajukan dan menekan
lidah
2. M. hyoglossus
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Cornu majus and Corpus ossis
hyodei
Insertio : bagian lateral aponeurosis
linguae
Fungsi : Retraksi dan menekan lidah
3. M. chondroglossus (pembentukan
bervariasi)
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Cornu minus ossis hyodei
Insertio : bagian lateral aponeurosis
linguae
Fungsi : Retraksi lidah dan menekan
pangkal dan badan lidah
4. M. styloglossus
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Margo anterior processus
styloidei ossis temporalis, ligamen
stylomandibulare
Insertio : memasuki bagian lateral
lidah dari atas dan belakang
Fungsi : Retraksi dan mengangkat
lidah
Lidah adalah organ pengecap.
Pada lidah terdapat reseptor untuk rasa.
Reseptor ini peka terhadap stimulus dari
zat-zat kimia, sehingga disebut
kemoreseptor.
Reseptor tersebut adalah kuncup-
kuncup pengecap atau tunas pengecap
( Taste buds).
Pengecapan fungsi utama dari taste
buds,
Indera penghidu sangat berperan
dalam persepsi pengecapan.
Indera pengecapan memungkinkan
kita merasakan tekstur makanan
lembut atau kasar serta zat-zat yang
terkandung dalam makanan.
Makna pentingnya adalah bahwa
pengecapan memungkinkan manusia
memilih makanan sesuai
keinginannya.
Sensasi pengecapan terjadi karena
rangsangan terhadap berbagai
reseptor pengecapan, ada sedikitnya
13 reseptor kimia yang ada pada sel-
sel pengecapan, antara lain: 2
reseptor natrium,2 reseptor kalium, 1
reseptor klorida,1 resptor adenosine,1
reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1
reseptor pahit,1 reseptor glutamate,
dan 1 reseptor ion hydrogen
Kemampuan reseptor tersebut
dikumpulkan menjadi 5 kategori
umum : asam, asin, manis, pahit dan
umami disebut sensasi pengecapan
utama
1. Rasa asam, disebabkan oleh asam
karena konsentrasi ion hydrogen
2. Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang
terionisasi,karena konsentrasi Na
3. Rasa manis, dibentuk oleh beberapa
zat kimia organic (
gula,glikol,alcohol,aldehide,keton,amida,
ester,asam amino, protein,asam
sulfonat,asam halogenasi ), dan garam
anorganik dari timah dan berilium.)
4. Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh
satu zat kimia, zat pembentuk rasa
manis bila terjadi perubahan pada
struktur kimianya dapat menjadi
pahit. Rasa pahit juga dapat
mengindikasi bahwa makanan
tersebut mengandung toxin atau
beracun.
5. Rasa Umami (bhs.Jepang), artinya lezat,
untuk menyatakan rasa kecap yang
menyenangkan secara kualitatif.
Rasa ini dominant ditemukan pada L-
glutamat ( trdpt pada ekstrak daging dan
keju).
Ikatan Tastanst dgn reseptor
menyebabkan perubahan permeabilitas
kanal ion, sehingga terbentuklah aksi
potensial reseptor.
AP reseptor akan menginisiasi
terbentuknya AP pada ujung saraf
Aferen.
AP akan berjalan disepanjang NC VII (
2/3 anterior lidah) dan NC IX (1/3
Posterior Lidah) Korteks batang
otak Hipotalamus, Amigdala dan basal
forebrain.
Selanjutnya saraf Efferens diaktifkan
Manifestasinya jumlah saliva
meningkat, kalau yang dominan rasa
tersebut enak,sedap, maka dengan
sendiri air ludah akan ditelan, tetapi
kalau rasa tersebut beraroma kurang
sedap, pahit dan sebagainya, maka air
ludah yang sudah tertumpuk di mulut
segera di buang.
1. Rasa Manis distimulasi oleh glukosa,
sakarin, sukralosa, aspartam atau
thaumatin.
Ikatan tastant dengan reseptor
aktivasi protein G sehingga
mengaktifkan second massanger
Kanal Kalium dimembran basalateral
tertutup sehingga terjadilah
depolarisasi.
2. Rasa Pahit.
Distimulasi oleh Alkaloid (morfin, nikotin
dan kafein).
Ikatan tastant ini dengan reseptor
mengaktifkan G protein Mengaktifkan
fosfodiesterase,
Sehingga second massenger mendorong
pelepasan ion kalsium dari RE
Akibatnya terakumulasi ion kalsium
Depolarrisasi Pelepasan
Neurotrasmiter.
3. Rasa Asin distimuli oleh NaCl.
NaCl masuk melalui kanal Na pd
mikrovili bag,apikal atau pd
basolateral sel rasa, akumulasi ion Na
menyebabkan perubahan elektrokimia
depolarisasi, shgga ion kalsium
masuk kedalam sel, ion kalsium akan
mendorong sel utk nelepaskan sinyal
kimia/neurotransmiter dari vesicle.
Sel-sel saraf menerima pesan dan
memancarkn sinyal ke otak, sel-sel rasa
kembali mengalami polarisasi yg diikuti
dengan terbukanya kanal ion, shngga ion
kalium dapat keluar sel.
4. Rasa Asam distimuli oleh ion Hidrogen,
Ion Hidrogen , ion ini bereaksi dgn 3 cara,
secara langsung msk kedalam sel,
memblokir kanal ion kalium pada mikrovili
dan mengikat kanal bukaan dimikrovilli shg
ion positif dapat masuk ke sel rasa.
Terakumulasinya muatan positif akan
mendorong terjadi depolarisasi,
shgga terjadi pelepasan
neurotrasmiter Memberikan sinyal
ke otak Sensasi asam.
5. Rasa Umami
Distimuli oleh asam amino, glutamat.
Tastant ini berikatan dengan
metabotropic glutamat atau reseptor
m.GLUR4.
Aktivasi reseptor ini menyebabkan
penutupan kanal Kation.
Tertutupnya kanal Kalium
menyebabkan terjadinya depolarisasi.

Você também pode gostar