Perusahaan Dagang WAWA shop Pontianak Selatan Oleh : NURUL ANNISA NIM : 14.10.42.5715 LATAR BELAKANG Pada Pontianak Selatan, banyak UMKM yang sulit untuk menghitung aset dan omzet yang dihasilkan. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada beberapa UMKM, yang bergerak di bidang perdagangan fashion dengan melakukan observasi langsung ke lapangan, para pelaku usaha hanya melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran secara sederhana. Pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana agar para pemilik umkm dapat membuat suatu sistem pencatatan berdasarkan pada (SAK-ETAP) dan disesuaikan dengan kebutuhan usaha perusahaan sehingga pengusaha tersebut dapat lebih mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya dari perusahaan tersebut. Pada Perusahaan Dagang WAWA shop, penulis menemukan hal-hal yang menjadi indikasi permasalahan dalam proses akuntansi, yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan Dagang WAWA shop belum melakukan pencatatan akuntansi. Bagian keuangan atau kasir hanya mencatat pendapatan dan pengeluaran keuangan secara sederhana dengan melakukan pencatatan jumlah total kas yang diterima atau yang dikeluarkan selama 1 hari tanpa melakukan pencatatan lengkap setiap transaksi harian ke dalam jurnal sampai dengan laporan keuangan. 2. masih menggunakan mesin kasir sederhana yang belum terancang aplikasi otomatis dalam pencatan pembukuan akuntansi, mesin kasir hanya terekam data pendapatan jenis barang yang terjual dan pengeluaran uang selama sehari. Rumusan masalahan 1. Analisis Proses Akuntansi Yang Dilakukan Oleh UMKM Perusahaan Dagang di bidang fashion di Pontianak Selatan ? 2. Bagaimana proses penyusunan laporan keuangan pada Perusahaan Dagang WAWA shop Pontianak Selatan ? Landasan teori Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012:7), Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan Keuangan Menurut SAK-ETAP Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa entitas tanpa akuntanbilitas publik (ETAP) adalah suatu entitas yang tidak memiliki akuntanbilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general pupose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, lembaga pemerintah kredit, dan kreditur. SAK-ETAP sebagai salah satu untuk membantu perusahaan kecil menengah dalam menyediakan pelaporan keuangan yang tetap andal dan relevan. SAK-ETAP akan khusus digunakan untuk perusahaan tanpa akuntabilitas publik yang signifikan. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek dan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan tetap harus menggunakan PSAK yang umum. MEDTODE PENELITIAN 1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini yaitu penelitian kualitatif yang dilakukan Pada perusahaan dagang usaha wawa shop dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. 2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data a. Sumber Data Data Primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti Sumber data primer dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM perusahaan dagang wawa shop. Data Sekunder diperoleh dari buku catatan pendapatan dan pengeluaran perusahaan dagang wawa shop. b. Teknik pengumpulan Data Observasi ini diperoleh langsung kepada perusahaan dagang wawa shop. Wawancara secara langsung terhadap pemilik UMKM terkait pelaksanaan pembukuan. Dokumentasi yaitu mencari data yang berupa nota-nota atau kwitansi mengenai transaksi penjualan, pembelian, penerimaan, pembayaran, dan lain-lain yang sudah dilakukan pemilik UMKM yang diteliti. 3. Teknik Analisis Data Hasil wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana kondisi penyusunan laporan keuangan UMKM yang diteliti yang digunakan saat ini. SAK-ETAP tentang penyusunan Laporan Keuangan dugunakan untuk menjawab masalah mengenai proses penyusuanan laporan keuangan UMKM yang diteliti. Pembahasan Analisis Proses Akuntansi Yang Dilakukan Oleh UMKM Perusahaan Dagang di bidang fashion di Pontianak Selatan ? Dalam melaksanakan pencatatan dan pembukuan akuntansi merupakan suatu yang sangat penting untuk dilaksanakan, karena akan memberikan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan keuangan suatu usaha. Informasi ini akan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan bagi seseorang yang berkepentingan yaitu pihak eksternal dan internal. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan dagang WAWA shop dan UMKM untuk melakukan pencatatan dan pembukuan akuntansi berdasarkan SAK-ETAP agar dapat mengetahui laba bersih dari usahanya, mengetahui posisi keuangan, menghitung pajak serta sebagai persyaratan dalam pengajuan kredit untuk penambahan modal usaha agar usahanya dapat berkembang dengan baik. Pembahasan Proses Penyusunan Laporan Keuangan pada Perusahaan dagang WAWA shop Berdasarkan SAK-ETAP Tahapan dalam proses akuntansi meliputi tiga tahap yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tahap Pencatatan dan Penggolongan Tahap pertama yang dilalui dalam proses akuntansi adalah tahap pencatatan dan penggolongan. 2. Tahap Pengikhtisaran/Peringkasan Tahap yang harus dilalui setelah melakukan pencatatan dan penggolongan yaitu tahap pengikhtisaran/peringkasan. 3. Tahap Pelaporan dan Penganalisaan Tahap terakhir yang harus dilalui yaitu tahap pelaporan dan penganalisaan. Adapun tahap pelaporan dan penganalisaan meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini : a. Penyusunan laporan keuangan, yang terdiri atas Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan Laporan Arus Kas. b. Pembuatan analisa laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, baik untuk perkembangan usaha maupun penambahan investasi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penulis, Perusahaan Dagang WAWA shop Pontianak Selatan masih belum melakukan pencatatan pembukuan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) sejak memulai usahanya, ini dikarenakan mengenai pentingnya penerapan ilmu akuntansi dalam pengelolaan keuangan UMKM dinilai masih kurang dipahami oleh para pengusaha tersebut. Untuk penyusunan laporan keuangan Perusahaan Dagang WAWA shop tidak melakukan pembuatan laporan keuangan. Faktor yang mempengaruhi belum terlaksanaya proses penyusunan laporan keuangan adalah perusahaan yang pertama usaha dikelola oleh keluarga menyebabkan mereka tidak membutuhkan penyusuanan laporan keuangan. Yang kedua tidak adanya pengawasan dari pemilik usaha yang menyebabkan proses akuntansi tidak dilaksanakan. Dan yang ketiga latar belakang karyawan yang rata-rata lulusan SMA menyebabkan mereka tidak paham dengan proses akuntansi. Perusahaan Dagang WAWA shop ada beberapa kegiatan usaha yang dilaksanakan tidak memiliki bukti transaksi dan karyawan bagian kasir lupa untuk mencatat pendapatan perharinya, sehingga sulit untuk menerapkan pencatatan pembukuan.