Você está na página 1de 29

Penatalaksanaan ASMA pada

Pertandingan Olah Raga

Erna juniety
RS Olah Raga Nasional
Definisi asma
Menurut GINA (Global Initiative for asma ) 2015:
Asma merupakan penyakit heterogen,
umumnya dengan karakteristik inflamasi
saluran napas kronik
Ditandanai gejala mengi, sesak napas,rasa
tertekan dada, batuk intensitas berubah ubah
Hambatan aliran ekspirasi yang bervariasi
Klasifikasi asma
Ringan sedang
Berat
Mengancam jiwa
SERANGAN ASMA RINGAN

Sesak napas : Waktu berjalan


Bisa berbaring

Berbicara : Kalimat

Kesadaran : Mungkin agitasi

Frekuensi napas : < 20 x


SERANGAN ASMA RINGAN

Pemakaian otot
bantu napas : Biasanya tidak
Mengi : akhir ekspirasi paksa
Nadi : < 100 kali/menit
Pulsus paradoksus : tidak ada
SERANGAN ASMA RINGAN

APE ( arus puncak ekspirasi )sesudah


terapi
Awal : > 80 %
Pa O2 : Normal
Pa CO2 : < 45 mmHg
Saturasi O2 : > 95 %
(udara biasa)
SERANGAN ASMA SEDANG

Sesak napas : Waktu berbicara


lebih suka duduk
Berbicara : Kata-kata
Kesadaran : Biasanya agitasi
Frekuensi napas : 20 30 x
SERANGAN ASMA SEDANG

Pemakaian otot
Bantu napas : Biasanya ada
Mengi : akhir ekspirasi
Nadi : 100 - 120 kali/menit
Pulsus : mungkin ada
paradoksus 10 - 25 mmHg
SERANGAN ASMA SEDANG

APE sesudah
terapi awal : 60 - 80 %
Pa O2 : > 60 mmHg
Pa CO2 : < 45 mmHg
Saturasi O2 : 91 - 95 %
(udara biasa)
SERANGAN ASMA BERAT
Sesak napas : saat istirahat
duduk membungkuk
Berbicara : kata demi kata
Kesadaran : biasanya agitasi
Frekuensi napas : > 30 x / menit
Pemakaian otot
bantu napas : biasanya ada
Nadi : > 120 kali/menit
SERANGAN ASMA BERAT
Mengi : ekspirasi & inspirasi
Pulsus paradoksus : sering ada
> 25 mmHg
APE : < 60 %
< 100 L/menit
Pa O2 : < 60 mmHg
Pa CO2 : > 45 mmHg
Saturasi O2 : < 90 %
(udara biasa)
SERANGAN ASMA
MENGANCAM JIWA
Kesadaran : Tidak begitu sadar
Pemakaian otot
bantu napas : Pergerakan torako
abdominal yang
paradoksal
Mengi : Tidak ada
Nadi : Bradikardi
Pulsus paradoksus : Tidak ada karena
kelelahan otot napas
Tujuan penatalaksanaan asma
Asma terkontrol
Gejala membaik
Meningkatkan aktivitas
Menurunkan / menangani eksaserbasi
Menangani efek samping
DEFINISI KONTROL TOTAL
Tidak ada Gejala

Tidak ada Pemakaian obat pelega

Setiap hari APE pagi 80%

Tidak ada Terbangun malam

Tidak ada Serangan akut

Tidak ada Kunjungan ke IGD


Efek samping obat
Tidak ada

Bateman et al. ARJCCM 2004


FAKTOR RISIKO UNTUK
EKSASERBASI ASMA
Alergen
Infeksi saluran napas
Exercise dan hiperventilasi
Cuaca
Sulfur dioksida
Makanan, bumbu, obat-obatan
KARAKTERISTIK ASMA

Makin cepat pengobatan dimulai


makin mudah mengatasi serangan

Makin lama dan makin berat


serangan makin sukar pengobatannya
dan penyembuhannya juga makin lama
TUJUAN PENATALAKSANAAN
PADA EKSASERBASI AKUT
Menghilangkan obstruksi secepat mungkin
Menghilangkan hipoksemi
Mengembalikan faal paru ke normal
secepat mungkin
Mencegah kekambuhan
MANAJEMEN ASMA AKUT
GINA 2006
PENATALAKSANAAN
ASMA EKSASERBASI AKUT
Penilaian Awal
Anamnesis, PF (auskultasi, penggunaan otot bantu napas, denyut jantung, frekuensi napas),
APE atau VEP1 , saturasi oksigen, dan uji lain yang diperlukan

Terapi Awal
Inhalasi agonis - 2 kerja cepat secara terus menerus selama 1 jam.
Oksigen sampai tercapai saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak)
Steroid sistemik jika tidak ada respons segera, atau jika pasien sebelumnya
sudah menggunakan steroid oral atau jika derajat keparahan sudah berat
Sedasi merupakan kontra-indikasi terapi asma eksaserbasi.

Penilaian Ulang setelah 1 jam


APE, saturasi O2, uji lain yang diperlukan

Ref. GINA 2006


lanjutan .
Penilaian Ulang stlh 1 jam

Derajat Sedang Derajat Berat


APE 60-80% dari yang diperkirakan APE < 60% dari yang diperkirakan
Pem. Fisis : gejala sedang, penggunaan PF: gejala berat saat istirahat, retraksi dada
otot bantu pernapasan Riwayat faktor risiko mendekati asma yang
fatal
Tidak ada perbaikan setelah terapi awal
Oksigen
Inhalasi 2-agonis dan anti-kolinergik
setiap 60 menit Inhalasi 2 -agonis dan anti-kolinergik
Glukokortikosteroid sistemik Oksigen
Teruskan terapi 1-3 jam jika ada perbaikan Glukokortikosteroid sistemik

Penilaian Ulang stlh 1-2 jam

Respons tidak baik Respons buruk


Respons baik
selama 1-2 jam selama 1-2 jam

Ref : GINA 2006


Respons Baik Respons tidak lengkap Respons buruk
Bertahan 60 menit setelah selama 1-2 jam selama 1 jam
terapi terakhir Pasien risiko tinggi
Pasien risiko tinggi PF: gejala berat, kesadaran
PF : normal
PF: gejala ringan-sedang
APE > 70% menurun, kebingungan
APE < 70% APE < 30%
Tidak stres
Saturasi O2 tidak membaik PCO2 > 45mm Hg
Saturasi O2 > 90%
(95% pada anak-anak) PO2 < 60mm Hg

Pulangkan ke Rumah
Rawat di ICU
Lanjutkan 2-agonis inhalasi Rawat di Rumah Sakit Inh 2-agonis + anti-kolinergik
Pertimbangkan steroid oral (acute care setting) Steroid IV
Pertimbangkan inhaler
Inh 2-agonis anti-kolinergik Pertimbangkan 2 -agonis IV
kombinasi
Steroid sistemik Oksigen
Edukasi pasien:
Oksigen Pertimbangkan teofilin IV
Cara pakai obat yang benar
Monitor APE, saturasi O2 , nadi Intubasi dan ventilasi mekanis
Buat rencana aksi
Follow-up teratur jika perlu

Perbaikan Tidak membaik


Kriteria bisa dipulangkan Rawat di ICU
Jika tidak ada perbaikan
jika APE > 60% dari yang
setelah 6-12 jam
diperkirakan
Kondisi tetap pada saat
terapi oral / inhalasi
Persiapan Alat dan obat2an
Nebulazer
Oksigen, oksimetri
Sungkup inhalasi,
slang O2,
Spuit, aquades steril
peak flow meter
intubasi
Persiapan alat dan obat2an
Adrenalin
Inhalasi beta 2 agonis kerja cepat
Short acting (SABA)
Long acting (LABA)
Kortikosteroid
Teofilin, aminofilin
Ipratropium bromide
Terapi yg tidak
direkomendasikan saat serangan
Sedatif
Mukolitik
Fisioterapi
Hidrasi dengan cairan yang banyak
Antibiotik kcl ada infeksi
PENUTUP
Asma penyakit kronik saluran napas

Eksaserbasi terjadi karena faktor

pencetus

Derajat serangan bervariasi dari

ringan sampai mengancam jiwa


PENUTUP
Berat serangan ditentukan oleh
gejala subyektif, pemeriksaan fisis, faal paru
dan analisis gas darah
Pengobatan eksaserbasi akut adalah
pemberian bronkodilator, oksigen dan
kortikosteroid
PENUTUP

Kortikosteroid mempercepat

penyembuhan, mencegah kematian dan

mengurangi angka kekambuhan


TERIMA KASIH

Você também pode gostar