Você está na página 1de 35

REFLEK PRIMITIF

KELOMPOK 2
S1 TERAPAN KEBIDANAN SEMESTER 3
Disusun Oleh:
1.Dewi Larasati
2.Nimatul Masykurin
3.Farisa Khairunnikmah
4.Asma Nurbaiti
5.Siska Novia
6.Laily Kurniyati
7.Gusti Husnul Anami
8.Hanan Marzuqah
9.Nanda Devi Arisanti
10.Siti Utami Hidayah
11.Karina Chandra Fadella
12.Alfiana Nafiah
13.Ifayatul Islamiyah
Setelah lahir, bayi umumnya tidur sepanjang
waktunya. Pada saat bangun biasanya menangis. Bayi tidak
mempunyai perasaan senang. Ia tidak menyukai cahaya
langsung ke matanya dan bereaksi dengan menutup matanya.
Kepalanya selalu menoleh ke arah tempat terang, misalnya
jendela. Sepanjang waktu ia terlentang diam. Ia dapat
melakukan fleksi (menekuk) dan ekstensi (membuka) tungkai dan
lengannya. Bila ditengkurapkan, bayi baru lahir tidak dapat
mengangkat kepalanya dari permukaan tilam. Seringkali terlihat
refleks bayi berupa gerak klonus otot rahang, dan kadang-
kadang klonus di pergelangan kaki. Tangannya biasanya
mengepal, dengan posisi ibu jari biasanya diantara telunjuk dan
jari tengah.
Reflek primitif adalah aksi reflek yang berasal dari
dalam pusat system syaraf yang ditujukan oleh bayi baru
lahir normal, namun secara neurologis tidak lengkap seperti
pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu.
KARENA . . .

Reflek ini tidak menetap hingga dewasa,


namun lama-kelamaan akan hilang karena
dihambat oleh lobus frontal sesuai dengan
tahap perkembangan anak normal. Reflek
primitif ini sering juga disebut infrantile atau
reflek bayi baru lahir.
NAMUN . . .
Anak-anak dan dewasa yang mengalami kelainan
atau gangguan syaraf akan tetap mempunyai reflek
primitif ini dan akan timbul kembali hingga masa dewasa
mengacu pada keadaan syaraf tertentu, termasuk
dimensia, lesi trauma, dan stroke. Seseorang dengan
gangguan cerebral palsy dan keterbatasan mental
kecerdasan dapat belajar untuk lebih menekan reflek ini
agar tidak muncul pada kondisi tertentu seperti selama
mulai reaksi yang ekstrim.
REFLEK PRIMITIF
YANG DIMILIKI BAYI
1. REFLEKS MORO

Refleks ini timbul ketika si kecil terkejut, umumnya


karena ia merasa akan jatuh atau karena ada suara
yang sangat keras. Reaksi yang timbul setelah terkejut
adalah membuka kedua lengan dan tungkainya dan
kepala bergerak ke belakang. Terkadang tangannya
menggapai benda-benda yang ada di
dekatnya. Biasanya akan menangis terlebih dahulu saat
dikejutkan. Refleks ini mulai menghilang antara usia 3-6
bulan.
1. REFLEKS MORO

Cara pemeriksaan: Letakkan bayi di tempat tidur,


fisioterapis lalu bertepuk tangan dengan suara yg sedikit
keras, lalu perhatikan reaksi bayi, apakah reaksi moro
muncul/tidak.
Interpretasi:
a.Reaksi positif adalah normal pada usia bayi 3-6 bulan.
b.Reaksi positif setelah usia 6 bulan merupakan suatu
indikasi ketelambatan refleksif kematangan.
c.Reaksi negative adalah normal setelah usia 6 bulan.
1. REFLEKS MORO
2. REFLEKS GALANT
Reflek ini juga dikenal sebagai reflek Galants
infantile, ditemukan oleh seorang neurolog dari Rusia,
Johann Susman Galant. Reflek ini muncul sejak lahir
dan berlangsung sampai pada usia empat hingga 6
bulan. Reflex ini terlihat saat punggung tengah atau
punggung bawah bayi di bagian kanan atau kiri
tula ng pung gun g d i usa p . Tub uh ba y i ak a n
melengkung ke sisi yang diusap.
2. REFLEKS GALANT
Cara pemeriksaan: Refleks galant ditimbulkan dengan menggosok
satu sisi punggung sepanjang garis paravertebral 2-3 cm dari garis
tengah mulai dari bahu hingga bokong.
Interpretasi:
a.Respons normal adalah perlengkungan lateral dari badan ke arah
sisi yang distimulisasi dengan bahu dan sendi panggul bergerak
ke arah sisi yang digosok.
b.Refleks galant secara normal hilang setelah 2-3 bulan.
c.Jika reflek ini menetap hingga lewat 6 bulan, dimungkinkan ada
patologis.
3. REFLEKS ASIMETRIC TONIC NECK REFLEX

Refleks Asimetric Tonic Neck Reflex merupakan


refleks mempertahankan posisi leher atau kepala.
Timbul bila kita membaringkan bayi
secara telentang. Ketika dibaringkan dan wajahnya
dipaling ke salah satu arah, misalnya kanan,
tangannya akan membentuk posisi seperti pemain
anggar dalam posisi siap, tangan kanannya lurus
dan tangan kiri ditekuk. Refleks ini sering juga disebut
fencing reflex (posisi pemain anggar). Menghilang
saat bayi berusia 3-4 bulan.
3. REFLEKS ASIMETRIC TONIC NECK REFLEX
Cara pemeriksaan: Pasien terlentang, kepala dalam mid-posisi dan kedua
lengan dan kedua tungkai ekstensi. Kemudian palingkan kepala ke salah
satu sisi.
Interpretasi:
a. Reaksi negatif
Tidak ada reaksi dari anggota badan pada salah satu sisi
b. Reaksi positif
Kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi pada arah sisi wajah, atau
peningkatan tonus ekstensor, fleksi lengan dan tungkai sisi yang
berlawanan, atau peningkatan tonus fleksor

Bila tak ada respons, menunjukkan ada kelainan pada susunan


saraf. Sebaliknya bila gerak refleks itu menetap kemungkunan ada
kelainan otak.
3. REFLEKS ASIMETRIC TONIC NECK REFLEX
4. REFLEKS PRIMARY STANDING (POSITIVE SUPPORTING
REACTION)
Reflex ini merupakan reaksi yang muncul saat
bayi di pegang vertical dan kakinya dibiarkan
menyentuh lantai atau permukaan lainnya. Maka
bayi akan langsung berposisi seperti berdiri
dengan sedikit fleksi hip dan knee. Pada posisi ini
bayi akan berdiri dengan jari kakinyaatau
menyilangkan kedua kakinya. Akan muncul selama
4 bulan pertama kehidupannya secara involunter
sampai mereka bisa menyanggah sendiri proporsi
berat badannya saat umur 10 bulan secara sadar.
4. REFLEKS PRIMARY STANDING (POSITIVE SUPPORTING
REACTION)
Cara pemeriksaan: Pegang bayi pada kedua
ketiaknya dan menghadap ke depan. Lalu perlahan
letakkan ujung jari kakinya ke lantai dan perhatikan
posisi kedua kakinya.
Interpretasi:
a.Reflex ini muncul involunter saat berumur 4 bulan
dan bertahap akan berkembang hingga usia
10 bulan ke atas.
b.Jika reaksi positif, maka dicurigai ada gangguan
perkembangan motorik bayi.
5. REFLEKS AUTOMATIC WALKING (STEPPING
REFLEX)
Timbul ketika kita memegangi bayi pada posisi berdiri dan
sedikit menekan. Bayi akan mengangkat kakinya secara bergantian
seakan -akan berjalan. Refleks ini mulai berkurang setelah 1 minggu
dan akan menghilang setelah 2 bulan.
Cara pemeriksaan: Pegangi bayi di ketiak atau dibawah lengannya.
Biarkan jari-jari kakinya menyentuh lantai. Lalu perhatikan reaksinya.
Interpretasi:
Bila tidak ada respons, menunjukkan ada kelainan pada motorik
kasar, cidera perifer (semua saraf selaian otak dan saraf tulang
belakang) atau kemungkinan ada retak pada tulang atau tulang di
betis.
6. REFLEKS GRASP (HAND AND FEET)
Reflex ini muncul ketika telapak tangannya disentuh atau meletakkan
benda seperti jari ibunya atau pensil, jari-jari menutup dan menggenggam
benda yang menyentuh telapak tangannya. Ia akan memegang erat dan
kekuatannya akan meningkat ketika benda tersebut ditarik keluar. Refleks ini
akan hilang saat bayi berusia 5 bulan.
Cara pemeriksaan: letakkan jari atau pensil ke telapak tangan si bayi, lalu
perhatikan apa yang terjadi.
Interpretasi:
a.Bayi akan menggenggam benda yang kita letakkan di telapak
tangannya.
b.Bila tak ada respons atau respons menetap, menunjukkan kelainan
saraf otak.
c. Refleks ini juga kurang terlihat pada bayi prematur.
7. REFLEKS HISAP ( SUCKING REFLEKS )
Merupakan kemampuan dasar bayi untuk bertahan hidup. Reflex ini
menjamin bayi untuk mendapatkan makanan hingga ia secara sadar
mampu menghisap sendiri. Reflex ini ditimbulkan oleh rangasangan pada
daerah mulut atau pipi bayi dengan puting atau tangan. Bibir bayi akan maju
ke depan dan lidah melingkar ke dalam untuk menyedot Menghilang saat
bayi berusia 2-3 bulan.
Cara pemeriksaan: letakkan bayi di tempat tidur atau tempat yang nyaman.
Fisioterapis lalu meletakkan jari tangannya di sekitar bibir bayi, lalu
perhatikan reaksinya
Interpretasi :
a.Bayi akan langsung menghisap jari fisioterapis.
b.Bila taka ada respons, menunjukkan ada kelainan pada susunan saraf.
c. Bayi prematur yang lahir sebelum usia kandungan 34 minggu biasanya
belum memiliki refleks mengisap.
7. REFLEKS HISAP ( SUCKING REFLEKS )
8. NECK RIGHTING REFLEKS
Yaitu reflex yang alamiah muncul setelah reflex ATNR menghilang. Reflex ini
timbul karena rotasi pasif atau aktif dari kepala ke satu sisi yang kemudian akan
diikuti oleh rotasi shoulders, trunk, dan pelvis ke arah yang sama. Pada neck righting
yang sebenarnya, aka nada jeda antara rotasi kepala yang diikuti oleh shoulder.
Cara pemeriksaan: Pasien terlentang, kepala mid-posisi, kedua lengan dan kedua
tungkai ekstensi. Rotasi kepala ke salah satu sisi secara aktif atau pasif.
Interpretasi:
a. Reaksi negatif
Badan tidak akan berputar
b. Reaksi positif
Badan berputar secara keseluruhan mengikuti arah kepala.
Reaksi positif adalah normal pada usia 6 bulan. Reaksi positif setelah usia 6
bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan reaksi negatif di
atas usia satu tahun adalah suatu indikasi dari keterlambatan refleksif kematangan.
Juga akan hilang atau berkurang pada bayi dengan spastisitas.
9. BODY RIGHTING ON THE BODY REFLEKS
Mirip dengan neck righting reflex, tapi perbedaannya, tubuh berputar
mengikuti kepala secara segmental/perbagian, tidak bersamaan pertama kepala
berputar lalu satu persatu diikuti shoulder, trunk dan pelvis serta anggota gerak
bawah.
Cara pemeriksaan: Pasien terlentang, Kepala mid-posisi, Kedua lengan dan kedua
tungkai ekstensi. Rotasi kepala ke salah satu sisi secara aktif atau pasif.
Interpretasi:
a. Reaksi negatif
Badan berputar mengikuti (neck righting), dan tidak berdiri atas beberapa
bagian.
b. Reaksi positif
Rotasi beberapa bagian dari trunk diantara kedua bahu dan pinggul diikuti
kepala, kemudian kedua bahu, yang berakhir pada kedua pinggul. Reaksi
positif muncul sekitar usia 6 bulan. Reaksi negatif setelah usia 6 bulan merupakan
suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
10. LABYRINTHINE RIGHTING REFLEX PLUS OPTICAL
RIGHTING
Adalah reflex yang diinisiasi setelah organ vestibular telah
merasakan bahwa tubuh sedang tidak tegak. Reflex ini muncul
sebagai reaksi untuk mengembalikan tubuh ke posisi berdiri.
Cara pemeriksaan: Pegang pasien dalam ruangan dengan
posisi tengkurap.
Interpretasi:
a. Reaksi negatif
Kepala tidak terangkat secara otomatis ke posisi normal
b. Reaksi positif
Kepala terngakat ke posisi normal, wajah vertikal, mulut
horizontal. Reaksi positif adalah normal jika muncul setelah labyrin-
thine righting acting pada kepala (1-2 bulan) dan berlangsung
selama hidupnya. Reaksi negatif setelah mesin ini merupakan suatu
indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
11. REFLEX LANDAU

Landau reflex (land-ow) adalah reflex yang terlihat pada


bayi normal dari 3 bulan hingga 1 tahun ketika ia mulai hilang. Jika
bayi dipegang horizontal dengan wajahnya ke bawah, ia akan
meluruskan kedua kaki dan punggungnya dan mencoba untuk
mengangkat kepalanya.
Cara pemeriksaan: Pegang pasien pada bagian depan untuk
menyanggan thorax. Posisi tengkurap. Angkat kepala secara aktif atau
pasif.
Interpretasi:
a. Reaksi Negatif
Punggung dan kedua tungkai tetap dalam posisi fleksi.
b. Reaksi Positif
Punggung dan kedua tungkai (jika kepala
ventrofleksi/fleksi ke depan, punggung dan kedua
12. REFLEX PARACHUTE (PROTECTIVE EXTENSION) DOWNWARD,
FORWARD, SIDEWARD, BACKWARD
Merupakan reflex protektif alamiah yang dimiliki bayi untuk melindungi kepalanya
ketika akan terjatuh. Bentuknya adalah lengan bayi akan memanjang jika dia akan jatuh ke
depan, sehingga dapat melindungi saat dia sedang belajar berjalan. Muncul usia 4-9 bulam
dan menetap. Muncul karena adanya rangsangan visual dan saraf keseimbangan pada
telinga.
Cara melakukan:
a. Downward, bayi ditelungkup sambil diangkat, dibuat seolah-olah akan jatuh.
b. Forward, telungkup dalam gendongan dan di arahkan ke depan, seolah-olah akan
jatuh.
c. Sideward, bayi duduk dan perlahan di dorong ke satu sisi.
d. Backward, seperti side ward, tapi di dorong ke belakang.
Perhatikan bagaimana reaksi dari kedua lengannya.
Interpretasi:
a. Untuk bayi yang normal dengan berbagai kondisi yang diberikan, kedua lengan
akan berusaha menyeimbangkan badannya agar tidak terjatuh. Hal ini akan menetap
sebagi bentuk mekanisme pertahanan diri seseorang.
b. Downward mulai umur 4 bulan
c. Sideward mulai umur 6 bulan
d. Forward mulai umur 7 bulan
13. EQUILIBRIUM REACTION
Merupakan sebuah reaksi alamiah yang harus muncul pada setiap individu untuk
menyesuaikan posisi kepala dan tubuhnya dalam berbagai kondisi.
1. Supine (terlentang)
Cara pemeriksaan: Pasien terlentang di atas papan miring. Kedua lengan dan kedua tungkai
ekstensi. Miringkan papan ke salah satu sisi
Interpretasi:
a. Reaksi negatif
Kepala dan thoraks tidak ke arah kanan dengan sendirinya, tidak ada keseimbangan atau
reaksi perlindungan. (hal Ini sebagai reaksi positif pada beberapa bagian badan tetapi
tidak yang lainnya). Reaksi negative setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi
keterlambatan refleksif kematangan.
b. Reaksi positif
Kepala dan thoraks ke arah kanan, abduksi dan ekstensi lengan dan tungkai atau
diangkat ke arah samping (reaksi keseimbangan), reaksi perlindungan pada bagian
bawah samping papan. Reaksi positif normal sekitar usia 6 bulan dan berlangsung selama
hidupnya.
13. EQUILIBRIUM REACTION
2. Prone (tengkurap)
Cara pemeriksaan: Pasien tengkurap di atas papan miring. Kedua lengan dan
kedua tungkai ekstensi. Miringkan papan ke salah satu sisi
Interpretasi:
a. Reaksi negatif
Kepala dan thoraks tidak tegak sendiri, tidak ada keseimbangan atau reaksi
perlindungan (hal ini sebagai reaksi positif dari beberapa bagian tubuh tetapi
tidak yang lainnya). Reaksi negative setelah usia 6 bulan merupakan suatu
indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
b. Reaksi positif
Kepala dan thoraks tegak, abduksi dan ekstensi lengan dan tungkai ke arah
samping (reaksi keseimbangan), reaksi perlindungan pada bagian
bawah samping papan. Reaksi positif normal sekitar usia 6 bulan dan
berlangsung selama hidupnya.
13. EQUILIBRIUM REACTION
3. Quadripedal (merangkak)
Cara pemeriksaan: Pasien posisi merangkak (quadriped) kemudian miringkan ke
salah satu sisi.
Interpretasi:
a. Reaksi negatif
Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada keseimbangan atau
reaksi perlindungan (hal ini sebagai reaksi positif dari beberapa bagian badan
tetapi tidak pada bagian lainnya). Reaksi negatif setelah usia 8 bulan
merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
b. Reaksi positif
Kepala dan thoraks tegak, abduksi-ekstensi lengan dan tungkai ke arah
samping (reaksi keseimbangan), dan reaksi perlindungan pada bagian
samping bawah. Reaksi positif normal sekitar usia 8 bulan dan
berlangsung selama hidupnya.
13. EQUILIBRIUM REACTION
4. Sitting (duduk)
Cara pemeriksaan: Pasien duduk di atas kursi, tarik atau miringkan pasien ke salah
satu sisi.
Interpretasi:
a. Reaksi negatif
Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada keseimbangan atau
reaksi perlindungan (hal ini sebagai reaksi positif dari beberapa bagian badan
tetapi tidak pada bagian lainnya). Reaksi negatif setelah usia 12 bulan
merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
b. Reaksi positif
Kepala dan thoraks tegak, abduksi-ekstensi lengan dan tungkai ke arah
samping (reaksi keseimbangan), dan reaksi perlindungan pada bagian
samping bawah. Reaksi positif normal sekitar usia 10 sampai 12 bulan
dan berlangsung selama hidupnya.
13. EQUILIBRIUM REACTION
5. Standing (berdiri)
Cara pemeriksaan: Pasien posisi berdiri, pegang pada dibawah ketiak.
Miringkan badannya ke belakang.
Interpretasi:
a. Reaksi negatif
Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada dorsifleksi dari
kedua kaki. Reaksi negatif setelah usia 8 belas bulan merupakan suatu
indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
b. Reaksi positif
Kepala dan thoraks tegak, dorsifleksi kedua kaki.
Reaksi positif normal sekitar usia 5 belas sampai 8 belas bulan dan
berlangsung selama hidupnya.
14. REFLEKS MENGGENGGAM (PALMAR GRASP REFLEX)

Grasping Reflex adalah refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-


benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syaraf berkembang normal sampai
hilang setelah 3-4 bulan. Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika
kita menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Reflek menggenggam tejadi
ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi.
REMENCARI ( ROOTING REFLEX)
15. REFLEK

Refleks mencari (rooting reflex) adalah Rooting


reflex terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di
sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi
itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang
dapat dihisap . Refleks menghisap dan mencari
menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
Refleks digantikan dengan makan secara sukarela.
Refleks menghisap dan mencari adalah upaya untuk
mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau
binatang menyusui yang baru lahir, karena dengan
begitu dia dapat menemukan susu ibu untuk
memperoleh makanan.
16. BABINSKI REFLEX

B a b i ns ki R e f l e x a d a l a h R e f l ek s
ditimbulkan pada telapak kaki, dimulai
pada tumit, gores sisi lateral telapak kaki
kearah atas kemudian gerakkan jari
sepanjang telapak kaki. Semua jari kai
hiperekstensi dengan ibu jari dorsifleksi
dicatat sebagai tanda positif. Refleks
primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari
mencengkram ketika bagian bawah kaki
diusap , i n d i k asi sya ra f b erkemban g
dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
TERIMAKASIH

Você também pode gostar