SHERLY OKTAVIA (1302116) TRI ANGELIA (1302127) AFRIANSYAH (1402001) AGUS JUNIANTO SAGALA (1402002) ANDHANI MITA KINANTHI (1402003) WISDA AGUS PRASETYA (1402091) POKOK BAHASAN DEFINISI ANATOMI FISIOLOGI ETIOLOGI PATHWAY KLASIFIKASI MANIFESTASI PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN DEFINISI Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya (Dewi, 2011). ANATOMI FISIOLOGI Pernafasan (respirasi) merupakan pristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 (oksigen ) kedalam tubuh serta menghembuskan CO2(karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Adapun guna pernafasan banyak sekali diantaranya : Mengambil O2 yang kemudian dibawa keseluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran, mengeluarkan CO2 sebagai sisa dari pembakaran karena tidak digunakan lagi oleh tubuh dan menghangatkan dan melembabkan udara. ( Syaifuddin. 2006 ) ETIOLOGI Penyebab secara umum dikarenakan adanya gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 dari ibu ke janin, pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir. Faktor lain yang dapat mengakibatkan asfiksia adalah: Faktor Ibu: amnionitis, anemia, diabetes, hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan, obat dan infeksi Faktor uterus: persalinan lama dan presentasi abnormal Faktor plasenta: plasenta previa, solusio plasenta dan insufisiensi plasenta Faktor umbilical: prolapsus tali pusat dan lilitan tali pusat Faktor janin: disproporsi cepalo pelvik, kelainan kongenital dan kesulitan persalinan PATHWAY KLASIFIKASI Klasifikasi asfiksia berdasarkan nilai APGAR : a. Asfiksia berat dengan nilai APGAR 0-3. b. Asfiksia ringan sedang dengan nilai APGAR 4-6. c. Bayi normal atau sedikit asfiksia dengan nilai APGAR 7-9. d. Bayi normal dengan nilai APGAR 10 MANIFESTASI Tidak bernafas atau bernafas megap-megap Warna kulit kebiruan Kejang Penurunan kesadaran Denyut jantung terus menurun Tekanan darah mulai menurun Bayi terlihat lemas Menurunnya tekanan O2 Meningginya tekanan CO2 Menurunnya PH PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan pH darah janin Adanya asidosis menyebabkan penurunan pH pada baayi, jika pH darah bayi kurang dari 7,2 maka hal tersebut dianggap sebagai tanda bahaya Analisa Gas Darah Elektrolit Darah Gula darah Pemeriksaan radiologik USG ( Kepala ) Penilaian APGAR score Pemeriksaan EGC dab CT- Scan Foto polos dada PENATALAKSANAAN a. Hangatkan bayi dibawah pemancar panas atau lampu b. Posisikan kepala bayi sedikit ekstensi c. Keringkan bayi sambil merangsang taktil d. Kompresi dada dengan teknik 2 jari e. Kompresi dada dengan teknik ibu jari f. Ventilasi Tekanan Positif (VTP) MEDIKAMENTOSA Epinefrin Indikasi: 1) Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30 detik dilakukan ventilasi adekuat dan pemijatan dada 2) Asistolik Dosis:0,1-0,3 ml/kg BB dalam larutan 1:10.000 (0,01 mg-0,03 mg/kg BB) Cara : IV atau endotrakeal. Dapat diulang setiap 3-5 menit bila perlu. Bikarbonat Indikasi: Asidosis metabolik, bayi-bayi baru lahir yang mendapatkan resusitasi. Diberikan bila ventilasi dan sirkulasi sudah baik. KOMPLIKASI Edema otak & Perdarahan otak Anuria atau oliguria Kejang ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian Fokus - Riwayat kehamilan - Penyulit kehamilan - Kebiasaan ibu selama hamil - Riwayat persalinan - Pemeriksaan apgar - Pemeriksaan plasenta - Kaji tanda-tanda vital - Warna kulit dan reflek B. Diagnosa Keperawatan - Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak - Ketidakefektifan pola nafas b.d hipoventilasi/ hiperventilasi - Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi. - Risiko cedera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pemajanan pada agen-agen infeksius. - Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2 dalam darah. - Proses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status kesehatan anggota keluarga. TERIMAKASIH