Você está na página 1de 27

AMINOKUINOLON

1
Aminokuinolon
Clorokuin (CQ), hidroksiklorokuin (HCQ) dan
Kuinakrin (QE) merupakan obat anti malaria yang
sering digunakan untuk mengobati penyakit kulit
CQ dan HCQ bersifat lipofilik dan dapat menembus
membran plasma dan berakumulasi pada lisosom
Menurunkan pelepasan IL-1, Il-6 TNF- dan
interferon-y

2
CQ dan QE konsentrasi rendah menginhibisi efek pro stimulasi IL-
6 pada sel mononuclear
CQ meningkatkan produksi IL-10, menginhibisi aktivitas sel
natural killer, fosfolipase A2 dan C, menurunkan produksi IL-2,
merubah kompleks antigen antibodi serta meningkatkan
pelepasan nitrit oksida
HCQ meningkatkan profil lipid, berupa menurunkan 15-20%
kolesterol total, trigliserid dan LDL.
CQ dan HCQ dapat menurunkan degradasi insulin dan
menghambat agregasi platelet
Dosis tinggi CQ efek antioksidan
Dengan stabilisasi membran efek anastesi lokal
HCQ memiliki kemampuan apoptosis pada sel leukemia limfositik
(in vitro)
CQ, HCQ dan QE dapat mengganggu HIV tipe 1, SARS corona virus,
dan replikasi influenza merusak glikosilasi protein
3
Farmakokinetik
Struktur molekul CQ, HCQ dan QE sangatlah mirip.
CQ dan HCQ merupakan 4-aminokuinolon, dan
penambahan cincin benzene akan membentuk QE
Farmakokinetik ketiganya mirip namun tidak terdapat
reaktivitas silang antara aminokuinolon dan QE
Ketiganya bersifat larut dalam air, dan dapat diserap
gastrointestinal dan mencapai konsentrasi puncak pada 8-
12 jam
QE terikat kuat pada protein plasma, sedangkan CQ dan
HCQ hanya terikat sebagian (60%)
Waktu paruh QE lebih pendek dibanding yang lain
CQ dimetabolisme di hati (desetiklorokuin dan bisdesetiklorokuin),
HCQ di metabolisme di hati (desetilhidroklorokuin, desetilklorokuin
dan bisdesetilklorokuin)
4
Struktur kimia CQ, HCQ dan QE 5
DOSIS
Dosis

CQ HCQ QE

250-500/mg/hari 200-400mg/hari 100-200mg/hari

Terlihat hasil 1-3 bulan, mencapai puncaknya pada bulan ke 3-6


Harus melalui tapering off
QE dapat ditambahkan pd penggunaan CQ/HCQ namun HCQ tidak dapat
digunakan bersamaan dengan CQ
Pada kombinasi, dosis harus dikurangi toksisitas retina

6
7
Indikasi

CQ, HCQ dan QE hanya


digunakan secara legal
HCQ diizinkan pada artritis
pada penyakit malaria
rematoid, lupus discoid,
dan SLE

8
9
Lupus Eritromatosus Kutaneus
acute cutaneous, sub acute cutaneous dan chronic cutaneous
Sebagai terapi tambahan pada pasien dengan gejala yang tidak
bisa terkontrol dg steroid topikal dan pelindung matahari.
Tidak berpengaruh Lesi luas, hipertrofik dan verukous serta lesi
discoid jangka panjang
Tidak berespon pd demam, abnormalitas ginjal dan hematologi
Memiliki respon tetapi pusing, atralgia, myalgia, serositis,
ulserasi mukosa, kalsinosis kutis, panikulitis lupus dan
fotosensitivitas.
Onset minggu ke 4-8 dan semakin cepat dg penambahan QE
Pemberian HCQ dan CQ lebih efektif jika diberikan bersamaan,
namun dihindari karena toksisitas retina
10
Erupsi Ringan Polimorfik
Erupsi yang muncul akibat paparan sinar
matahari dipengaruhi oleh IL-1, -6, dan -8.
CQ dapat menurunkan IL-1 dan -6 dan
menyerap sinar UVA.
Walaupun tidak digunakan sebagai lini
pertama, penggunaan anti malaria terbukti
efektif pada dosis 200-400mg/hari

11
Porforia Kutanea Tarda
CQ menginhibisi sintesis porfirin dan memobilisasi
penyimpanan porfirin kompeks larut air dapat
dieksresikan ginjal
Digunakan jika phlebotomi dikontraindikasikan / gagal
Sakit kepala, mual, muntah, peningkatan enzim
transaminase, dan eksresi porfirin erjadi pada saat 3-4
hari pemberian terapi antimalaria
Pemberian 125 mg, 2x perminggu, selama 2 minggu
efektif pada 94% pasien dan diketahui memiliki resiko
hepatotoksisitas yang lebih rendah

12
Sarkoidosis
Terapi supresif
Mekanismenya memblok presentasi
antigen pd CD-4 dan menginhibisi
pembentukan granuloma
HCQ 2-3 mg/kgBB/hari dinyatakan efektif
CQ dosis inisiasi 500mg/hari (2 minggu) dan
dosis maintenen 250mg/hari

13
Dermatomiositis kutaneus
Monoterapi efektif untuk mengontrol manifesasi penyakit
HCQ < 6.5mg/kgBB/hari atau
CQ < 3.5mg/kgBB/hari
Penambahan QE efektif pada pasien yg tidak
berespon pemberian tunggal 4-aminokuinolon

14
Liken planus oral
HQC dengan dosis 200-400 mg/hari

Stomatitis ulseratif kronis


Terapi lini pertama penyakit ini tdk responsif kortikosteroid

Lain lain
Dermatitis atopik
urtikaria karena cahaya matahari
Skleroderma
urtikaria vaskulitis
sindrom sjorgen
epidermolisis bulosa
15
Regimen obat dan Inisiasi Terapi
Dosis awal
HCQ 200-400mg/hari
CQ 250-500mg/hari
QE 100-200mg/hari
Terapi kombinasi dapat merubah dosis obat
Dosis awal gejala klinis, histologis dan evaluasi
serologis
Pasien dg defisiensi G6PD dapat mengalami anemia
hemolitik evaluasi enzim G6PD, hitung darah
lengkap dan serum
16
Monitoring Terapi
Menghindari anemia hemolitik hitung darah
lengkap setiap bulan selama3 bulan
Pemeriksaan panel metabolik (terutama liver
enzime) setiap bulan dalam 3 bulan, dilanjutkan
pada 4-6 bulan terutama pada pasien dengan
terapi hepatotoksik dan porphyria

17
Komplikasi
ES: anoreksia, mual, muntah, diare dan berat badan turun.
Efek samping pruritus dan rash (10%-20% kasus)
Dosis besar CQ dan HCQ penglihatan kabur, toksisitas
kardiovaskular dan neurogenik, hipotensi dan henti jantung/napas
Manajemen overdosis bilas lambung, ventilasi dan pemberian
inotropik
Pasien dg defisiensi G6PD resiko mengalami anemia hemolitik
Afinitas yang tinggi terhadap melanin blue-black discoloration
(10-30% pasien dg terapi jangka panjang) dapat menghilang
dalam 1 bulan setelah penghentian obat.

18
ES yang paling dikhawatirkan Toksisitas okular
Toksisitas neuromuskular mata, deposit kornea, dan retinopati
irreversibel dapat terjadi. Deposit pada korneal dipengaruhi oleh
dosis dan dapat menghilang dengan penghentian terapi
CQ dan HCQ penglihatan buram, halo, dan fotofobia (terdeposit
pada membran basal)
Retinopati akibat antimalaria bersifat reversibel maupun
ireversibel.
Dosis yang dianjurkan untuk mengurangi resiko retinopati adalah
HCQ <6.5 mg/kgBB/hari dan CQ<3 mg/kgBB/hari
Pasien perlu memeriksakan mata 1 tahun setelah mulai
pengobatan. Pada kelompok resiko tinggi (dosis tinggi, gangguan
ginjal, hati dan retina) harus periksa mata setiap tahunnya.

19
20
Interaksi obat.
Pemberian CQ dan HCQ bersamaan toksisitas retina
(hindari)
CQ dan HCQ jika digunakan bersamaan meningkatkan
kadar digoksin, siklosporin, metoprolol dan penicilamin.
Antasid dan kaolin mengurangi penyerapan CQ di saluran
cerna jarak 4 jam
Simetidin dapat meningkatkan kadar CQ dan meningkatkan
efek sampingnya
CQ dan meflokuin dapat meningkatkan resiko terjadinya
kejang hepatotoksik
Merokok dapat memicu produksi enzim sitokrom P450 dan
merubah bioavailabilitas anti malaria

21
22
Penggunaan pada Anak Anak
CQ dan HCQ saat ini dapat digunakan pada anak
dengan dosis yang disesuaikan.
Penyesuaian dosis menurut berat badan dapat
menurunkan resiko toksisitas pada pediatri.

23
Penggunaan pada Kehamilan
Dinyatakan aman walaupun 4-
aminoquinalin diketahui dapat
melewati plasenta dan bertumpuk
pada jaringan janin.
Penghentian pengobatan
antimalaria pada lupus dapat
menyebabkan munculnya flare
yang signifikan dan sering
dihubungkan dengan prematuritas,
retardasi mental dan kematian
janin

24
Penggunaan pada Wanita Menyusui
Antimalaria memiliki kontraindikasi relatif pada ibu menyusui
karena dieksresikan dalam ASI

25
TERIMAKASIH

26
27

Você também pode gostar