Você está na página 1de 15

16/10/2017 Farmakologi Poltekkes Kemenkes Jayapura 1

Farmakologi I Poltekkes Kemenkes Jayapura


16/10/2017 Jurusan Farmasi 2
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf terdiri dari
otak dan spinal cord (saraf
tulang belakang ) plus
neural tissues (jaringan
saraf) yang ada diseluruh
tubuh.
Obat yang bekerja pada
Susunan Saraf Pusat
baiasanya menghambat
atau merangsang aktivitas
secara spesifik atau
umum.
Farmakologi I Poltekkes Kemenkes Jayapura
16/10/2017 Jurusan Farmasi 3
Anestetik
Menurut O. W. Holmes anestetik artinya tidak ada rasa
sakit

Anestetik dibagi menjadi 2 kelompok :

Anestetik lokal : Anestetik Umum :


Hilang rasa sakit Hilang rasa sakit
tanpa disertai disertai hilang
hilang kesadaran kesadaran
Farmakologi I Poltekkes Kemenkes Jayapura
16/10/2017 Jurusan Farmasi 4
Anastesi Umum
Anastesi umum adalah obat yang digunakan untuk
meniadakan persepsi terhadap semua rangsangan
Digunakan dalam berbagai tindakan pembedahan
(Operasi)
Umumnya diberikan secara inhalasi atau injeksi IV
Mekanisme : menghilangkan rasa sakit dengan
mendepresi SSP melalui mekanisme yang belum
diketahui sepenuhnya
Teori Anestetika Umum
Penggumpalan sel koloid Ada hubungan antara Pengumpulan zat anestetik
yang menimbulkan kelarutan zat anestetik pada permukaan sel
anestesia yang bersifat dalam lemak dan timbulnya menyebabkan proses
reversibel diikuti proses anestesia (semakin larut metabolisme dan trasmisi
pemulihan lemak semakin kuat sifat neural terganggu sehingga
anestetik) timbul anestesia

Teori Adsobsi
Teori Koloid Teoli Lipid dan Tegangan
Permukaan

Penghambatan bilangan Akan menurunkan Ada hubungan potensi


oksigen di otak dengan cara transmisi sinaps di gang anestetik dengan aktifitas
menghambat sistem lion Cervicalis superior dan termodinamik dan ukuran
fosforilasi oksidatif menghambat formasio molekul zat anestetik
retikularis asenden untuk
berfungsi mempertahankan
kesadaran

Teori
Teori Biokimia Teori Fisika
neurofisiologi
Farmakologi I Poltekkes Kemenkes Jayapura
16/10/2017 Jurusan Farmasi 6
Stadium Anestetika Umum
Stadium II
Stadium I (Analgesia)
(Dilerium/Eksitasi)
Masih dapat mengikuti eksitasi/gerakan tidak
perintah menurut kehendak
Rasa sakit hilang Penderita tertawa,
(analgesia) berteriak, menangis,
menyanyi
Pernafasan tidak teratur
Adanya hambatan pada
pusat hambatan
Dapat terjadi kematian
(harus segera dilewati)
Farmakologi I Poltekkes Kemenkes Jayapura
16/10/2017 Jurusan Farmasi 7
Stadium IV
Stadium III
(Paralisis Medula
(Pembedahan)
Oblongata)
Teraturnya Melemahnya
pernapasan sampai pernapasan perut
pernapasan Tekanan darah
spontan hilang tidak dapat diukur
Ada 4 tingkatan Berhentinya
denyut jantung
Dapat disusul
kematian

Farmakologi I Poltekkes Kemenkes Jayapura


16/10/2017 Jurusan Farmasi 8
4 tingkatan Stadium III
1. Pernafasan teratur, spontan, terjadi gerakan bola mata
yang tidak menurut kehendak, miosis, pernafasan dada
dan perut seimbang, belum tercapai relaksasi otot lurik
yang sempurna
2. Pernafasan teratur tetapi kurang dalam dibanding
tingkat I, bola mata tidak bergerak, pupil mulai melebar
3. Pernafasan perut lebih nyata dari pada pernapasan dada
(otot interkostal --- paralisis), relaksasi otot lurik
sempurna, pupil lebih lebar tetapi belum sempurna
4. Pernapasan perut sempurna (otot interkostal ---
kelumpuhan), tekanan darah mulai menurun, pupil
lebar---reflek cahaya menghilang
Farmakologi I Poltekkes Kemenkes Jayapura
16/10/2017 Jurusan Farmasi 9
Efek samping anastesi Umum
Pada SSP : terutama pada lansia (peningkatan sekresi
antidiuretik hormon (ADH) dan menyebabkan retensi
unrin setelah pembedahan
Pada Jantung : merangsang timbulnya aritmia
Pada bronkus : inhalasi (iritasi pada mukosa saluran
pernapasan dan kelenjar liur, menyebabkan sekresi
mukus mengingkat, batuk dan kontraksi laring pada
pasien yang tidak sadar)

16/10/2017 10
Pada GI : mual dan muntah adalah efek samping yang
paling umum selain konstipasi setelah pembedahan
Pada Hati : halotan dan enfluran bersifat
hepatotoksik, pemberian berulang dapat
menyebabkan nekrosis hepar.

16/10/2017 11
Obat Anastesi Umum
Pemberian Secara Inhalasi Pemberian Melalui Injeksi IV
Enfluran Propopol
Halotan Thiofental
Isofluran Etionamin
Nitro Oksida Ketamin
Metoksifluran
Sevofluran

16/10/2017 12
Anastesi Lokal
Diberikan secara topikal (lokal) untuk menghambat
konduksi sel syaraf
Hambatan konduksi menyebabkan informasi atau
rangsangan nyeri dari perifer tidak sampai pada SSP
sehingga tidak timbul persepsi nyeri
Hambatan konduksi bersifat reversibel dan tidak
menimbulkan kerusakan struktural pada sel

16/10/2017 13
Semua anastesi lokal secara kimiawi memiliki gugus
amino (hidrofilik), gugus penghubung ester atau
amida untuk menyambungkan gugus hidrofil dengan
gugus cincin benzen (lipofil)

16/10/2017 14
Golongan Anastesi Lokal
1. Golongan Ester
Prokain
Benzokain
Tetrakain

2. Golongan Amida
Lidokain
Bivikain
Mefikain

16/10/2017 15

Você também pode gostar