Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Teori Adsobsi
Teori Koloid Teoli Lipid dan Tegangan
Permukaan
Teori
Teori Biokimia Teori Fisika
neurofisiologi
Farmakologi I Poltekkes Kemenkes Jayapura
16/10/2017 Jurusan Farmasi 6
Stadium Anestetika Umum
Stadium II
Stadium I (Analgesia)
(Dilerium/Eksitasi)
Masih dapat mengikuti eksitasi/gerakan tidak
perintah menurut kehendak
Rasa sakit hilang Penderita tertawa,
(analgesia) berteriak, menangis,
menyanyi
Pernafasan tidak teratur
Adanya hambatan pada
pusat hambatan
Dapat terjadi kematian
(harus segera dilewati)
Farmakologi I Poltekkes Kemenkes Jayapura
16/10/2017 Jurusan Farmasi 7
Stadium IV
Stadium III
(Paralisis Medula
(Pembedahan)
Oblongata)
Teraturnya Melemahnya
pernapasan sampai pernapasan perut
pernapasan Tekanan darah
spontan hilang tidak dapat diukur
Ada 4 tingkatan Berhentinya
denyut jantung
Dapat disusul
kematian
16/10/2017 10
Pada GI : mual dan muntah adalah efek samping yang
paling umum selain konstipasi setelah pembedahan
Pada Hati : halotan dan enfluran bersifat
hepatotoksik, pemberian berulang dapat
menyebabkan nekrosis hepar.
16/10/2017 11
Obat Anastesi Umum
Pemberian Secara Inhalasi Pemberian Melalui Injeksi IV
Enfluran Propopol
Halotan Thiofental
Isofluran Etionamin
Nitro Oksida Ketamin
Metoksifluran
Sevofluran
16/10/2017 12
Anastesi Lokal
Diberikan secara topikal (lokal) untuk menghambat
konduksi sel syaraf
Hambatan konduksi menyebabkan informasi atau
rangsangan nyeri dari perifer tidak sampai pada SSP
sehingga tidak timbul persepsi nyeri
Hambatan konduksi bersifat reversibel dan tidak
menimbulkan kerusakan struktural pada sel
16/10/2017 13
Semua anastesi lokal secara kimiawi memiliki gugus
amino (hidrofilik), gugus penghubung ester atau
amida untuk menyambungkan gugus hidrofil dengan
gugus cincin benzen (lipofil)
16/10/2017 14
Golongan Anastesi Lokal
1. Golongan Ester
Prokain
Benzokain
Tetrakain
2. Golongan Amida
Lidokain
Bivikain
Mefikain
16/10/2017 15