Você está na página 1de 14

Definisi

Dermatofisis adalah penyakit pada jaringan


yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum
corneum pada epidermis, rambut, dan kuku, yang
disebabkan golongan jamur dermatofita. Jamur ini
dapat menginvasi seluruh lapisan stratum corneum
dan menghasilkan gejala melalui aktivasi respon
imun pejamu.
Etiologi

Dermatofita termasuk kelas Fungi


imperfecti, yang terbagi dalam 3 genus, yaitu :

Epidem Micros
ophyton porum

Trichophyton
Untuk kepentingan klinis dan
epidemiologis, dermatofita yang menginfeksi
manusia dibagi berdasarkan tempat hidupnya,
yaitu : (Widaty, 2016)

geofilik zoofilik (M. antrofilik


(M.Gypseum) Canis) (T.rubrum)
Patogenesis
Terjadinya penularan dermatofitosis adalah melalui 3 cara yaitu: (Ervianti, 2002)

Antropofilik

Transmisi dari manusia ke manusia.


Ditularkan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lantai kolam
renang dan udara sekitar rumah sakit/klinik, dengan atau tanpa reaksi
keradangan (silent carrier).

Zoofilik

Transmisi dari hewan ke manusia.


Ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung melalui bulu
binatang yang terinfeksi dan melekat di pakaian, atau sebagai kontaminan
pada rumah / tempat tidur hewan, tempat makanan dan minuman hewan.
Sumber penularan utama adalah anjing, kucing, sapi, kuda dan mencit.
Geofilik

Transmisi dari tanah ke manusia.


Secara sporadis menginfeksi manusia dan menimbulkan reaksi
radang.
Untuk dapat menimbulkan suatu penyakit, jamur harus dapat
mengatasi pertahanan tubuh non spesifik dan spesifik.
Jamur harus mempunyai kemampuan melekat pada kulit dan mukosa
pejamu, serta kemampuan untuk menembus jaringan pejamu, dan
mampu bertahan dalam lingkungan pejamu, menyesuaikan diri
dengan suhu dan keadaan biokimia pejamu untuk dapat berkembang
biak dan menimbulkan reaksi jaringan atau radang (Gambar 1).
Patofisiologi
Terjadinya infeksi dermatofit melalui tiga langkah utama, yaitu:

Perlekatan pada keratinosit

Penetrasi melewati dan di antara sel

Pembentukan respon pejamu


Tinea Kruris

Pada lipat paha, daerah perineum, dan


sekitar anus.
Lesi berbatas tegas
Peradangan pada tepi lebih nyata daripada
daerah tengahnya
Bila penyakit ini menjadi menahun, dapat
berupa bercak hitam disertai sedikit sisik
Erosi dan keluarnya cairan biasanya akibat
garukan.
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan mikologik, terdiri atas :

Pemeriksaan langsung sediaan basah

Dengan mikroskop, mula-mula dengan pembesaran 1010,


kemudian dengan pembesaran 1045.
Pada sediaan kulit dan kuku yang terlihat adalah hifa,
sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat, dan bercabang.

Pemeriksaan biakan

Untuk menyokong pemeriksaan langsung sediaan basah


dan untuk menentukan spesies jamur.
Gambar. Hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat, dan bercabang
Terapi
Komplikasi
Kerontokan dan alopesia permanen.
Tinea Setelah dewasa, anak-anak dengan kepala yang gatal dan
terbentuk patch atau kerontokan rambut total akan
memperlihatkan kelakukan yang aneh, terisolasi dan
kapitis : disisikan dari pergaulan teman sebayanya.

Infeksi bakteri sekunder, selulitis, pyoderma,


Tinea dermatophytid, penyebaran tinea menuju ke kaki, kulit
kepala dan kuku.
korporis :
Tinea Tinea cruris dapat akibat infeksi sekunder oleh candida
atau bakteri yang lain. Pada infeksi jamur yang kronis
dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
cruris (Haber, 2007)
Prognosis
Prognosis tinea umumnya baik. Dengan terapi
yang benar dan menjaga kebersihan kulit, pakaian dan
lingkungan. (Verma,2008)

Você também pode gostar