Você está na página 1de 19

Audit Evidence

Chapter 7

EMELIA RIZKA EFFENDY 041511333018


IRENE SUGIARTO 041511333041
FANNY FRAEDA FAZIZA 041511333059
SIFAT BUKTI
Bukti adalah segala informasi yang digunakan oleh
auditor untuk menentukan apakah informasi yang
sedang di audit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
Karakteristik Bahan Bukti Untuk Percobaan Ilmiah, Kasus
Hukum, dan Audit atas Laporan Keuangan
Dasar Percobaan Ilmiah Kasus Hukum Audit atas
Perbandingan untuk Pengujian Terhadap Laporan
Obat Tersangka Keuangan
Pencuri
Penggunaan bahan Menentukan pengaruh Menentukan apakah Menentukan apakah
bukti dari penggunaan obat tersangka tersebut laporan keuangan telah
tersebut terbukti bersalah atau disajikan secara wajar
tidak bersalah
Sifat Bahan Bukti Hasil dari percobaan Bukti langsung dan Beragam jenis bahan
yang berulang-ulang pernyataan saksi dan bukti audit dihasilkan
pihak-pihak yang oleh auditor, pihak
terlibat ketiga dan klien
Pihak atau pihak-pihak Ilmuwan Juri dan hakim Auditor
yang menggunakan
bahan bukti
Kepastian Kesimpulan Beragam, dari tidak Harus ada cukup bukti Keyakinan yang
dari bahan bukti pasti hingga mendekati untuk dinyatakan memadai
pasti bersalah
Sifat kesimpulan Merekomendasikan Pihak yang bersalah Menerbitkan salah satu
atau tidak atau yang benar dari beberapa alternatif
merekomendasikan laporan audit
penggunaan obat
tersebut
Akibat yang umum dari Masyarakat Pihak yang bersalah Para pengguna laporan
pengambilan keputusan menggunakan obat tidak dihukum atau dapat membuat
yang salah atas bahan yang tidak efektif atau pihak yang benar malah keputusan-keputusan
bukti berbahaya dihukum yang salah dan auditor
dapat dituntut
KEPUTUSAN BUKTI AUDIT
Terdapat empat jenis keputusan mengenai bahan bukti
apakah yang harus diperoleh dan berapa banyak yang
harus dikumpulkan :
Prosedur pengauditan yang mana yang akan
digunakan
Berapa ukuran sampel yang dipilih untuk prosedur
tertentu

Unsur-unsur mana yang akan dipilih dari populasi


Kapan menjalankan prosedur tersebut
Prosedur Audit

Prosedur audit merupakan instruksi-instruksi terperinci yang


menjelaskan bahan bukti audit yang harus diperoleh selama
melaksanakan pengauditan.

Contoh :

Dapatkan jurnal pengeluaran kas dan bandingkan nama pihak


yang menerima pembayaran tersebut (payee), jumlah dan tanggal
pada cek yang dibatalkan dengan jurnal pengeluaran kas tersebut.
Ukuran Sampel

Setelah prosedur audit ditentukan, auditor dapat membedakan


ukuran sampel dari satu ke seluruh unsur dalam populasi yang
sedang diuji.

Contoh : Terdapat 6600 cek yang dicatat di jurnal pengeluaran


kas. Auditor dapat memilih ukuran sampel sebanyak 50 buah
sebagai perbandingan dengan jurnal pengeluaran kas.

Keputusan mengenai berapa banyak unsur yang harus diuji


harus dibuat oleh auditor untuk setiap prosedur audit.
Pos-Pos yang dipilih

Contoh : jika auditor memutuskan memilih 50 salinan cek dari


populasi yang berjumlah 6600 sebagai perbandingan dengan
jurnal pengeluaran kas, beberapa metode berbeda dapat
digunakan untuk memilih cek-cek khusus yang akan diujikan.
Auditor dapat memilih :

1. Memilih satu minggu dan menguji 50 cek pertama

2. Memilih 50 cek yang memiliki jumlah yang besar

3. Memilih cek-cek secara acak

4. Memilih cek-cek yang menurut auditor kemungkinan terdapat


kesalahan

Atau mengkombinasikan metode-metode tersebut.


Penetapan Waktu

Waktu pelaksanaan prosedur audit dapat berbeda-beda dari


periode akuntansi awal sampai setelah periode akuntansi
selesai.

SEC baru-baru ini mengharuskan perusahaan perusahaan


publik melaporkan laporan keuangan yang telah diaudit
kepada SEC dalam 60 sampai 90 hari setelah penutupan
periode pembukuan.

Namun, waktu juga ditentukan oleh kapan auditor yakin


bahwa bahan bukti akan menjadi sangat efektif dan kapan
para staff audit tersedia.
Program Audit

Daftar prosedur audit untuk sebuah area audit atau


keseluruhan audit dinamakan program audit.

Program audit selalu memuat sebuah daftar prosedur audit


dan biasanya mencakup ukuran sampel, unsur-unsur yang
akan dipilih dan waktu untuk melaksanakan pengujian
tersebut.
KEANDALAN BUKTI
Dua penentu keandalan bahan bukti adalah ketepatan dan
kecukupan, yang diambil langsung dari standar ketiga
pekerjaan lapangan, yaitu :

1. Ketepatan

Ketepatan bukti merupakan pengukuran terhadap kualitas


bahan bukti, yang berarti bahan bukti tersebut relevan dan
andal dalam memenuhi tujuan audit untuk kelompok-kelompok
transaksi, saldo-saldo akun dan pengungkapan yang terkait.
a. Relevansi Bukti : bahan bukti harus terkait dengan atau relevan
terhadap tujuan audit yang telah diuji sebelumnya oleh auditor
sebelum bahan bukti tersebut dapat dikatakan tepat.

b. Kendalan Bukti : keandalan bukti mengacu pada tingkat di mana


bahan bukti dapat dipercaya atau layak dipercaya. Keandalan
bergantung pada enam karakteristik yaitu : Independensi pemberi
informasi, efektivitas pengendalian internal klien, pengetahuan
langsung auditor, kualifikasi individu yang memberikan informasi,
tingkat objektivitas, ketepatan waktu.
2. Kecukupan

Kuantitas bahan bukti yang didapatkan mencerminkan


kecukupan. Kecukupan bahan bukti umumnya diukur
berdasarkan ukuran sampel yang dipilih oleh auditor.

Beberapa faktor menentukan kecukupan ukuran sampel dalam


pengauditan. Dua faktor terpenting adalah :

a. Ekspektasi auditor terhadap salah saji.

b. Efektivitas pengendalian internal klien.


Dampak Gabungan

Keandalan bahan bukti hanya dapat dievaluasi setelah


mempertimbangkan gabungan dari ketepatan dan kecukupan,
termasuk pengaruh atas faktor-faktor yang mempengaruhi
ketepatan dan kecukupan.

Sejumlah besar sampel bahan bukti yang diberikan oleh pihak


yang independen tidak akan menjadi andal kecuali jika bahan
bukti tersebut relevan dengan tujuan audit yang sedang diuji.

Sejumlah besar sampel bahan bukti yang relevan namun tidak


objektif juga dapat menjadi tidak andal.
Keandalan dan Biaya

Dalam membuat keputusan tentang bahan bukti untuk


suatu pengauditan, baik keandalan maupun biaya harus
dipertimbangkan.
Tujuan auditor adalah untuk memperoleh bahan bukti
yang tepat dalam jumlah yang memadai dengan biaya
serendah mungkin.
JENIS BUKTI AUDIT
1. Pemeriksaan Fisik : merupakan pemeriksaan atau penghitungan
yang dilakukan oleh auditor atas aset berwujud.

2. Konfirmasi : merupakan jawaban lisan atau tertulis yang diterima


dari pihak ketiga yang independen untuk melakukan verifikasi
atas keakuratan informasi yang diminta oleh auditor.

3. Dokumentasi : merupakan pemeriksaan auditor atas dokumen-


dokumen dan catatan klien untuk membuktikan informasi yang
harus, atau sebaiknya, dimasukan dalam laporan keuangan.

a.Dokumentasi Internal : disiapkan dan digunakan di dalam


organisasi klien tanpa pernah keluar ke pihak lain. Cth : faktur
penjualan, catatan waktu kerja karyawan, dan laporan
penerimaan persediaan.

b.Dokumen Eksternal : telah ditangani oleh seseorang di luar


organisasi klien dan berakhir di tangan klien. Contoh : tagihan
pemasok, wesel bayar yang dibatalkan, dan polis asuransi.
JENIS BUKTI AUDIT (lanjutan)
4. Prosedur Analitis : menggunakan perbandingan dan keterkaitan
untuk menilai apakah saldo-saldo akun atau data lain yang
muncul telah disajikan secara wajar dibandingkan dengan
perkiraan auditor.

Tujuan lain dari prosedur analitis :

- Memahami industri klien dan usaha klien.

- Menilai kemampuan entitas untuk melanjutkan usaha sebagai


sesuatu yang berjalan baik (going concern).

- Mengindikasikan adanya kemungkinan salah saji dalam laporan


keuangan.

- Mengurangi pengujian audit terperinci,


JENIS BUKTI AUDIT (lanjutan)
5. Tanya Jawab dengan Klien : merupakan diperolehnya jawaban
tertulis atau informasi dari klien sebagai jawaban atas
pertanyaan yang diberikan auditor.

6. Penghitungan Ulang : mencakup pengecekan ulang atas


contoh-contoh perhitungan yang dilakukan oleh klien.

7. Pengerjaan Ulang : merupakan pengujian yang dilakukan oleh


seorang auditor independen terhadap prosedur pembukuan
atas pengendalian yang awalnya dilakukan sebagai bagian dari
pembukuan entitas dan sistem pengendalian internal.

8. Pengamatan : adalah penggunaan panca indera untuk menilai


aktivitas-aktivitas klien.
Ketepatan Jenis Bukti
Biaya Jenis-Jenis Bukti

Mahal : pemeriksaan fisik dan konfirmasi.


- Pemeriksaan fisik : karena auditor harus hadir saat klien
sedang melakukan perhitungan aset.
- Konfirmasi : karena auditor harus mengikuti secara
seksama prosedur yang dilakukan untuk meminta
konfirmasi.
Sedang : Dokumentasi, prosedur analitis, pengerjaan ulang.
- Dokumentasi : bisa menjadi mahal bila dokumen dicari
sendiri
- Prosedur analitis : memakan waktu yang cukup lama
- Pengerjaan ulang : cenderung memakan waktu yang cukup
lama juga.
Murah : pengamatan, tanya jawab dengan klien, penghitungan
ulang
- Pengamatan : karena dilakukan dengan prosedur lainnya
- Tanya jawab : dilakukan secara meluas di setiap
pengauditan
- Penghitungan ulang : hanya menyangkut penghitunagn
sederhana yang bisa dilakukan di komputer auditor
Istilah-
istilah yang
Digunakan
dalam
Prosedur
Audit

Você também pode gostar