Você está na página 1de 18

EVALUASI PERKEMBANGAN

ANAK USIA DINI


Prinsip-Prinsip Evaluasi
Pembelajaran
1. Evaluasi seharusnya menggunakan
berbagai sumber informasi.
2. Evaluasi sebaiknya menguntungkan anak
dan meningkatkan pembelajaran.
3. Evaluasi seharusnya melibatkan anak
dan keluarga.
4. Evaluasi harus adil bagi semua anak.
5. Evaluasi seharusnya bersifat autentik.
Tekhnik Penilaian Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan indikator


penting dalam menilai status kesehatan
anak, karena dapat mempengaruhi
kualitas hidup anak, oleh sebab itu
pertumbuhan perlu dipantau secara
berkala. Pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interseluler, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti
sebagian atau keseluruhan.
Tekhnik Penilaian Pertumbuhan

Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan,


Lingkar Kepala
Dilakukan secara teratur 1X/bulan
Mengukur Berat Badan
Dilakukan oleh 2 orang, yaitu orang
pertama mengukur berat bayi sambil
menjaga anak agar tidak jatuh dan orang
kedua mencatat hasil pengukuran.
Bayi dalam keadaan tanpa pakaian atau
hanya menggunakan popok yang kering.
Tempatkan bayi di tengah alat timbangan.
Lakukan pembacaan dengan ketelitian
0,01 kg.
Mengukur Berat Badan

Timbangan sebaiknya diletakan di


ruangan tertutup.
Pakaian dilepaskan, hanya menggunakan
pakaian dalam saja.
Anak / remaja berdiri tegak di tengah alat
timbangan.
Lakukan pembacaan dengan ketelitian
0,01 kg.
Mengukur Tinggi Badan
Bayi hanya menggunakan popok. Sepatu dan
hiasan kepala harus dibuka.
Bayi diletakan di tengah alat pengukur.
Dilakukan oleh 2 orang, yaitu orang pertama
memegang kepala bayi agar menempel pada
ujung papan ukur ang tidak dapat digeser, posisi
kepala lurus dengan pandangan vertical ke atas
dalam Frankfort horizontal plane. Orang kedua
meluruskan kedua tungkainya dengan telapak
kaki menempel pada papan pengukur yang
dapat digeser.
Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1 cm.
Mengukur Tinggi Badan
Anak dengan berdiri tegak menempel pada
alatstadiometer atau microtoise tanpa alas kaki.
Hiasan di kepala dilepas.
Pandangan lurus ke depan.
Anak diintruksikan untuk menarik nafas dalam-
dalam.
Mata pengukur sejajar dengan puncak kepala.
Geser alat ukur ke bawah hingga sedikit
menekan kepala.
Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1 cm.
Mengukur Lingkar Kepala

Topi, hiasan rambut, atau hiasan lainnya


yang akan mengganggu pengukuran
harus dilepaskan.
Bayi lebih nyaman dalam dekapan
orangtua.
Ukur lingkaran kepala atau lingkaran
occipital-frontal yaitu lingkaran kepala
terbesar melalui belakang kepala (occiput)
dan sebelah atas alis mata.
Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1
cm.
Konsep Referal
Berdasarkan gejala-gejala yang ditemukan pada tahap penjaringan,
selanjutnya anak-anak dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok.
Pertama, ada anak yang tidak perlu dirujuk ke ahli lain (tenaga
profesional) dan dapat langsung ditangani sendiri.

Kedua, ada anak yang perlu dirujuk ke ahli lain terlebih dulu (referal)
seperti psikolog, dokter, orthopedagog (ahli PLB), dan/atau therapis,
baru kemudian ditangani oleh guru.

Proses perujukan anak oleh guru ke tenaga professional lain untuk


membantu mengatasi masalah anak yang bersangkutan disebut
proses pengalihtanganan (referral). Jika tenaga professional
tersebut tidak tersedia dapat dimintakan bantuan ke tenaga lain
yang ada seperti Guru Pembimbing Khusus (Guru PLB) atau
Konselor.
Asesmen

Pengertian asesmen
Asesmen berasal dari bahasa Inggris To assess (kk:
menaksir); Assessment (kb: taksiran). Istilah menaksir
mengandung makna deskriptif atau menggambarkan
sesuatu, sehingga sifat atau cara kerja asesmen sangat
komprehensif. Artinya utuh dan menyeluruh. Lerner,
(1988:54) mendefinisikan bahwa asesmen merupakan
suatu proses pengumpulan informasi tentang seorang
siswa yang a kan digunakan untuk membuat
pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan
pembelajaran siswa tersebut.
Jenis-jenis Asesmen Perkembangan Anak

1. Asesmen Formal
2. Asesmen Informal
Asesmen Formal

Asesmen formal merupakan suatu teknik


pengumpulan informasi yang dirancang untuk
mengidentifikasi dan merekam pengetahuan
dan keterampilan anak. Asesmen proses formal
merupakan kegiatan yang disusun dan
dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk
membuat suatu simpulan tentang kemajuan
anak.
Asesmen formal ini menggunakan tes standar
sebagai strateginya. Tes ini dirancang khusus
untuk mengukur karakteristik individual seperti
mengukur kemampuan, prestasi, minat atau
karakteristik kepribadian anak.
Asesmen Formal

Misalnya: Tes psikologis untuk bayi atau balita dan tes


untuk anak pra sekolah seperti;
Hannah/Gardner Preschool Language test: fokus pada tugas
perkembangan visual, auditory, motorik dan konsep untuk usia
3-5 tahun.
Carolina Development Profile: usia 2-5 tahun, mengukur
perkembangan motorik perceptual, penalaran dan bahasa.
IOWA Test of Preschool Development: usia 2-5 tahun, tes
prestasi pra sekolah, mengukur kesiapan bahasa, visual motor,
memori dan konsep.
Minnesota Child Development Inventory: usia 1-6 tahun,
mengukur perkembangan anak pra sekolah.
Pre Kindergarten Scale: skala rating observer, mengukur
keterampilan kognitif, kontrol diri, kemandirian dan hubungan
sosial
Asesmen Informal

Asesmen yang dibuat dan dikembangkan sendiri


berdasarkan aspek-aspek perkembangan.
Strategi asesmen informal, meliputi: observasi,
pengukuran yang dirancang guru (teacher-
designed measure), check list perkembangan,
skala rating, rubrik, performansi dan asesmen
portofolio dan asesmen berdasarkan teknologi.
Pengumpulan data dalam pelaksanaan
asesmen dapat dilakukan dengan cara
observasi, konferensi dengan guru, survey,
interview dengan orang tua, hasil kerja anak dan
sebagainya.
Tujuan Asesmen Perkembangan

Untuk mengetahui berbagai aspek perkembangan anak


secara individual yang meliputi aspek fisik motorik,
kognitif, bahasa, sosial emosional, dan sebagainya
Untuk diagnosa adanya hambatan perkembangan
maupun identifikasi penyebab masalah belajar pada
anak
Untuk memberikan tempat dan program yang tepat
untuk anak
Untuk membuat perencanaan program (curriculum
planning)
Untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah
perkembangan pada anak
Untuk kajian penelitian
Manfaat Asesmen Perkembangan

Mendukung belajar anak


Mengidentifikasi anak apakah
berkembang secara normal atau memiliki
kebutuhan khusus
Mengevaluasi program dan memonitor
kebutuhan anak
Sebagai wujud tanggung jawab
Thank you!

Você também pode gostar