Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Analgesik adalah obat penghilang rasa sakit atau nyeri, seperti sakit kepala atau sendi.
Analgesik ialah istilah yang digunakan untuk mewakili sekelompok obat yang digunakan sebagai
penahan sakit.
Analgesik : obat yang mengurangi/bahkan mungkin menghilangkan rasa sakit tanpa diikuti
hilangnya kesadaran.
Obat analgesik antipiretik serta obat Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) merupakan suatu
kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara
kimiawi.Walaupun demikian obat-obat ini ternyata memiliki banyak persamaan dalam
efek terapi maupun efek samping. Prototip obat golonganini adalah Aspirin, karena itu
obat golongan ini sering disebut juga sebagai obat mirip aspirin ( aspirin-like drugs).
ASETAMINOFEN
Farmakodinamik :
Efek Analgesik parasetamol dan fenasetin serupa dengan salisilat mengurangi
nyeri,dari nyeri ringan sampai sedang dengan menghambat biosintesis PG tapi
lemah
Efek Antipiretik, menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga
berdasarkan efek sentral seperti salisilat
Efek Anti Inflamasinya sangat lemah/tidak ada, tidak digunakan sebagai anti-
inflamasi
Farmakokinetik :
Diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Efek iritasi , erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat ini.
Indikasi :
Digunakan sebagai analgesik
Digunakan sebagai antipiretik
Efek samping :
Reaksi alergi terhadap derivat Para- aminofenol
jarang terjadi
Toksisitas akut :
Dosis toksis yang paling serius ialah nekrosis hati
Nekrosis tubuli renalis serta koma hipoglikemik
dapat terjadi
Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis
tunggal 10 - 15 gram ( 200 - 250 mg/kgBB )
Parasetamol
DIPIRON
Farmakodinamik:
Efek analgesik
Efek antipiretik
Efek anti-inflamasinya lemah
Diabsorpsi dengan baik oleh saluran cerna
Farmakokinetik : Indikasi :
Hanya digunakan sebagai analgesik-antipiretik
Efek Anti-inflamasinya lemah
Efek samping :
Semua derivat Pirazolon dapat menyebabkan -
agranulositosis -anemia aplastik -trombositopeni -
menimbulkan hemolisis -udem, tremor, mual dan muntah,
perdarahan lambung -alergi
SALISILAT DAN OBAT-OBAT ANTI INFLAMASI
NON STEROID
FARMAKODINAMIK :
Efek Analgesik, aspirin paling efektif untuk mengurangi
nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang
Efek Antipiretik, aspirin menurunkan suhu yang meningkat,
sedangkan suhu badan normal hanya berpengaruh sedikit
Efek Anti Inflamasi, aspirin adalah penghambat non selektif
kedua isoform COX ( Cyclooxygenase ) atau ( COX-I dan COX-
II )
Efek Platelet, aspirin mempengaruhi hemostasis. Dosis
rendah tunggal aspirin( 80 mg sehari ) menyebabkan sedikit
perpanjangan waktu perdarahan
FARMAKOKINETIK :
Salisilat dengan cepat diserap oleh lambung dan usus kecil
bagian atas
Asam salisilat diabsorpsi cepat dari kulit sehat terutama bila
digunakan sebagai obat gosok atau salep
Salisilat di distribusikan keseluruh jaringan mudah menembus
sawar darah otak dan sawar uri
Indikasi :
1.Sebagai obat Analgesik
2.Sebagai obat Antipiretik
3.Untuk terapi Demam reumatik akut
4.Untuk terapi Artritis reumatoid
5.Mencegah trombus koroner, dosis aspirin kecil(325mg/ha ri)
yang diminum tiap hari dapat mengurangi insiden infark
miokard akut
6.Sebagai counter irritant bagi kulit, bentuk salep atau lini ment
Efek samping :
tukak lambung atau tukak peptik -perdarahan lambung -anemia sekunder
akibat perdarahan saluran cerna -beratnya efek samping ini berbeda pada
masing masing obat
Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan telinga berdenging, tuli,
penglihatan kabur, bahkan kematian.
Asam mefenamat
Asam mefenamat termasuk obat pereda nyeri yang digolongkan sebagai
NSAID (Non Steroidal Antiinflammatory Drugs). Asam mefenamat digunakan
untuk mengatasi berbagai jenis rasa nyeri, namun lebih sering diresepkan
untuk mengatasi sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi dan sakit ketika atau
menjelang haid. Seperti juga obat lain, asam mefenamat dapat menyebabkan
efek samping.
Salah satu efek samping asam mefenamat yang paling menonjol adalah
merangsang dan merusak lambung. Sebab itu, asam mefenamat sebaiknya
tidak diberikan pada pasien yang mengidap gangguan lambung.
PROSES KEPERAWATAN: NSAID
PENGKAJIAN
Periksa riwayat klien akan adanya alergi terhadap NSAID,termasuk
aspirin.Jika terdapat alergi,beritahu perawat atau dokter yg
bertanggungjawab.
Kaji klien terhadap adanya rasa tidak enak pd gastrointestinal dan edema
perifer, ke-2 nya merupakan efek samping yang serimg pd NSAID.
Jika aspirin dipakai untuk dismenore selama dua hari pertama
menstruasi, mungkin terjadi pendarahan yang lebih banyak.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pantau klien akan adanya feses berwarna seperti terjadi
perdarahan gusi, petekie dan ekimosis.
Waktu perdarahan dpt diperpanjang jika memakai NSAID.
Periksa adanya perubahan dlm hasil laboratorium darah jika klien
memakai NSAID dr kelompok pirazolon dan terapi obat emas.
ANALGESIK NARKOTIK
1.Analgesik narkotik, disebut juga agonis narkotik, diresepkan untuk mengatasi
nyeri yang sedang sampai berat.
2.Narkotik tidak hanya menekan rangsang nyeri tetapi juga menekan pernafasan
dan batuk dengan bekerja pada pusat pernafasan dan batuk pada medulla di
batang otak. Salah satu contoh dari narkotik adalah morfin, yang merupakan
analgesik kuat yang dapat dengan cepat menekan pernafasan.
Kodein tidak sekuat morfin, tetapi dapat meredakan nyeri yang ringan
sampai sedang dan menekan batuk. Kodein juga dapat diklasifikasikan
ebagai penekan batuk (antitusif).
EFEK SAMPING DAN REAKSI YANG MERUGIKAN
Tanda-tanda depresi pernafasan (pernafasan <10/>
Hipotensi ortostatik (turunnya tekanan darah ketika bangun dari
posisi duduk atau berbaring)
takikardia
mengantuk dan mental berkabut
konstipasi, dan retensi urin.
konstriksi pupil (suatu tanda intoksikasi)
toleransi, dan ketergantungan psikologis serta fisik dapat terjadi
pada penggunaan jangka panjang.
Gejala-gejala putus obat (disebut sebagai sindroma abstinensi)
biasanya terjadi dalam waktu 24-48 jam setelah pemakaian
narkotik terakhir.
Ketergantungan fisik, iritabilitas, diaforesis (berkeringat), gelisah,
kedutan otot, serta meningkatnya denyut jantung dan tekanan
darah adalah contoh-contoh dari gejala-gejala putus obat.
KONTRAINDIKASI
Pemakaian analgesik narkotik adalah kontraindikasi bagi pasien dengan cidera
kepala. Narkotik memperlambat pernafasan, sehingga mengakibatkan
penumpukan CO2. Dengan bertambahnya retensi CO2, pembuluh darah
berdilatasi (vasodilatasi), terutama pembuluh darah otak, yang dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.