Você está na página 1de 12

ASUHAN ANC DI KOMUNITAS

Kusginawati
Ria Tamala Trisnawati
Siti Hanipatul Munawaroh
Pendahuluan

Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh


merupakan perhatian yang utama bagi seorang bidan. Bidan
bertanggung jawab memberikan pengawasan, nasehat serta
asuhan bagi wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas. Asuhan
kebidanan yang diberikan termasuk pengawasan pelayanan
kesehatan masyarakat di komunitas, baik di rumah, posyandu
maupun polindes (Rafless, 2011).
Jadi ?
Sebagai seorang bidan yang nantinya yang akan ditempatkan
di desa, dalam menjalankan tugas ia merupakan komponen
dan bagian dari masyarakat desa dimana ia bertugas. Selain
dituntut dapat memberikan asuhan bermutu tinggi dan
komprehensif, seorang bidan harus dapat mengenal
masyarakat sesuai budaya setempat, mengadakan pendekatan
dan bekerjasama, sehingga masyarakat dapat menyadari
masalah kesehatan yang dihadapi serta ikut secara aktif dalam
menaggulangi masalah kesehatan baik untuk individu mereka
sendiri maupun keluarga dan masyarakat sekitarnya (Rafless,
2011).
Asuhan Antenatal Di Komunitas
Definisi
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan
dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
Tujuan :
1. Memantau kemajauan kehamilan untuk memastikan
kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
2. Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat
mengancam jiwa ibu dan janin.
3. Merencanakan asuhan khusus sesuai dengan
kebutuhan.
4. Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam
menghadapi komplikasi.
5. Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI
Eksklusif
Manajemen Antenatal
Kunjungan rumah
Kunjungan rumah yang minimal dilakukan selama ANC :
- 1 kali kunjungan selama trimester 1, sebelum minggu ke 14
- 1 kali kunjungan selama trimester 2, diantara minggu ke 14 sampai
minggu ke 28
- 2 kali kunjungan selama trimester 3, diantara minggu ke 23 sampai
dan setelah minggu ke36
- Kunjungan ideal selama kehamilan
- Sedini mungkin, ketika ibu mengatakan terlambat haid
- 1 kali setiap bulan sampai usia kehamilan 28 minggu
- 2 kali setiap bulan sampai usia kehami;lan 32 minggu
- 1 kali setiap minggu sampai usia kehamilan 36 minggu
- Pemeriksaan khusus apabila ada keluhan-keluhan
Langkah-langkah manajemen antenatal
1. Ciptakan adanya rasa percaya dan membuat perasaan
nyaman.
2. Kaji riwayat kehamilan dan terapkan prinsip
mendengarkan efektif.
3. Anamnesa secara lengkap.
4. Melakukan pemeriksaan seperlunya.
5. Pemeriksaan laboratorium.
6. Membantu persiapan persalinan dan kemungkinan darurat.
7. Konseling sesuai kebutuhan.
8. Persiapan persalinan yang aman dan bersih.
9. Memberi nasehat pada ibu untuk mencari pertolongan bila
terjadi tanda-tanda antara lain:
- Perdarahan pervaginam
- Sakit kepala lebih dari biasanya
- Gangguan penglihatan
- Pembengkakan pada wajah dan tangan
- Nyeri abdomen
- Janin bergerak tidak sesuai biasanya
10. Pemberian tablet Fe 90 butir
11. Berikan suntikan TT dengan dosis 0,5 cc.
12. Jadwalkan kunjungan rumah berikutnya.
13. Mendokumentasikan hasil kunjungan
Standar Asuhan Kebidanan Antenatal
1. Standart 3 : identifikasi ibu hamil
2. Standart 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal
3. Standart 5 : palpasi abdominal
4. Standar 6 : pengelolaan anemi pada kehamilan
5. Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
6. Standar 8 : persiapan persalinan
Standar Minimal Antenatal
Terdapat 10 T, yaitu :
Standar Alat Antenatal
1. Peralatan Tidak Steril
2. Peralatan Steril
3. Bahan-bahan Habis Pakai
4. Formulir yang Di Sediakan
5. Obat-obatan

Você também pode gostar