Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi :
Cacar air atau Varisela : penyakit infeksi akut primer menular, disebabkan
oleh Varicella Zoster Virus (VZV), yang menyerang kulit dan mukosa, dan
ditandai dengan adanya vesikel-vesikel
Etiologi: - Infeksi : kekebalan yang berlangsung
Varicella Zoster Virus lama; serangan kedua jarang terjadi,
biasanya menjadi laten
Varicella Zoster
Virus - Menjadi Herpes zoster : 15 % dewasa
dan kadang pada anak
Herpes Zoster/
Varisela Shingles/
Dampa/ Cacar Ular
Varicella Zoster Virus (VZV)
Penyebab varisela dan Herpes Zoster
Termasuk kelompok Herpes Virus
Berkapsul : 150-200 nm
Inti disebut capsid yang berbentuk
ikosahedral
Inti: protein dan DNA berantai ganda
Protein tegument replikasi virus.
Bentuk garis
Disusun 162 isomer
Sifat infeksius
VZV melekat pada heparin sulfate
proteoglycan pada permukaan sel dan
berikatan dengan reseptor sebelum
memasuki sel.
Replikasi (4-10 jam) ekspresi protein
virus dan membentuk formasi
multinucleated giant cells
Epidemiologi
Negara barat: insidens varisela winter dan awal musim semi
Indonesia: musim peralihan panas hujan atau sebaliknya
Menjadi penyakit musiman: penularan seorang penderita di
populasi padat, penyebaran di satu sekolah
Terutama menyerang anak-anak < 10 th, terbanyak 5-9 th
Sangat menular: 75 % anak terjangkit setelah penularan.
Cara penularan: sekret saluran pernapasan, percikan ludah, kontak
dengan lesi cairan vesikel, pustula, dan secara transplasental.
Individu herpes zoster juga dapat menyebarkan varisela.
Masa inkubasi 14-21 hari.
Pasien menjadi sangat infektif sekitar 24 48 jam sebelum lesi kulit
timbul sampai lesi menjadi krusta biasanya sekitar 5 hari
Patogenesis
Patogenesis
1. Vaksinasi
Perlindungan terhadap varicella hingga 71 100%
lebih efektif pada anak setelah > 1 tahun.
< 13 tahun dosis tunggal
> 13 Tahun dua dosis yang diberikan dengan interval waktu
4 8 minggu.
Etiologi:
Virus Varisela-Zoster
Penularan secara aerogen
Patogenesis
Jika virus tidak hilang saat
viremia menjadi laten
dan diam untuk beberapa
waktu di ganglion sensoris
dorsalis.
Antigen spesifik Limfosit T
penyebab utama virus
menjadi laten.
Immunosupresi Sel T limfosit
mekanisme reaktivasi
virus dan rekurensi sehingga
virus bermanifestasi sebagai
herpes zoster
Entry through upper respiratory tract
1021 day incubation
Travels to regional lymph nodes, liver and spleen (primary viraemia)
Travels to skin/mucous membranes: vesicular rash (secondary viraemia)
Replication in epidermal cells, entry into nerve endings and transport to dorsal root ganglia
(DRG) where it establishes latency in sensory neurones
Reactivation in DRG infection of nerves and dermatome herpes zoster
Gejala Klinis
Istirahat
analgetik
Bedak salisil 2%.
Bila terjadi infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik
lokal misalnya salep kloramfenikol 2%.
Bila erosi diberikan kompres terbuka, sedangkan jika ada ulserasi
dapat diberikan salep antibiotik.
Untuk neuralgia pasca herpetik, obat yang direkomendasikan di
antaranya gabapentin dosisnya 1.800 mg 2.400 mg per hari.
Sindrom Ramsay Hunt diberikan prednison dengan dosis 3 x 20 mg
sehari, sebaiknya digabung dengan antiviral.
Konsultasi
Prognosis
Umumnya baik
Pencegahan
Vaksin herpes zoster
Vaksin ini merupakan imunisasi aktif untuk meningkatkan
resistensi infeksi.