Você está na página 1de 25

Perilaku Struktur Beton Pra-tegang

(SI-4215-3 SKS)
Prof.Dr.Ir.Bambang Budiono, M.E.
Prodi Teknik Sipil-FTSL-ITB
Semester II
Pendahuluan
Seperti pada struktur beton bertulang, struktur beton prategang harus
memenuhi syarat :

Kondisi servis (serviceability)


Kondisi Ultimate

Kondisi Servis

Perbedaan antara beton bertulang dan pra tegang, antara lain :


1) Beton Pra Tegang mempunyai tegangan awal (Po) berupa gaya tekan
akibat reaksi tegangan tarik pada kabel pra tegang.Terdapat dua
metoda penarikan kabel yaitu Pre-Tension (Pra-Tarik) dan Post-
Tension (Pasca-Tarik).
Pendahuluan

Sistem Pre-Tension (Pra-Tarik)


Pendahuluan

Sistem Post-Tension (Pasca-Tarik)


Pendahuluan
Akibat Po, retak dalam kondisi beban kerja dapat dihindari, sehingga penampang
beton secara untuh dapat digunakan sehingga dimensi lebih kecil dibanding
beton bertulang. Sebagai perkiraan tinggi penampang balok beton bertulang
1/12 sampai dengan 1/10 bentang sedangkan balok beton prategang 1/22
sampai dengan 1/20 bentang.
Untuk penampang yang sama deformasi beton prategang lebih kecil
dibandingkan dengan deformasi beton bertulang. Hal ini disebabkan oleh
momen Inersia beton prategang menggunakan I gross (utuh) sedangkan momen
Inersia beton bertulang menggunakan I efektif < I gross.
Beton pra tegang harus menggunakan beton dengan mutu baik fc 30 Mpa
Kabel/Tendon harus dibuat dari baja mutu tinggi fy 1000 Mpa
Beton Prategang sangat efektif dan ekonomis untuk struktur dengan bentang
panjang L 40 meter dibandingkan dengan beton bertulang biasa.
JACKING AND ANCHORAGE
JACKING AND ANCHORAGE
VSL Prestressing System
Pendahuluan
Tendon Lurus (ft=0,0 MPa)
Pendahuluan
TENDON MEMBENTUK SUDUT

Bidang momen akibat pra-tegang pada beton

R = 2 P Sin =
Pendahuluan
TENDON MEMBENTUK SUDUT

Bidang momen akibat pra-tegang pada beton

R = 2 P Sin =
Pendahuluan
Tendon Berbentuk Parabola (Banyak Digunakan Dalam Praktis)

x x 2
Pers. Parabola = y = 4e (1)
L L
dy 4e 2 x
1 (2)
dx L L
d 2 y 8e
2 p (3)
dx 2 L

dy 4e
untuk x = 0 dan x = L; = (5)
dx L
Pe
P cos = P untuk arah x ; sedangkan arah y : Psin = P tan = P = 4
L
Pendahuluan
Tinjau satu unit panjang dari tendon :

wp= R = Psin p= P p (sudut kecil) (6)

wp = Pp (7)
Pendahuluan

Tinjau Free body tengah bentang

1
M wL2 Pe
8
8 Pe
w
L2
Pendahuluan
ANALISIS TEGANGAN ELASTIS PADA BEBAN KERJA
Pendahuluan
Untuk daerah tarik (serat atas)
P PeY
ft (8)
A I
Untuk Tekan (serat bawah)

P PeY
fb (9)
A I

Akibat beban luar, terjadi momen luar = M

P Pey My
f
A I I
Pendahuluan
Analisis Dengan Kopel Internal

Momen luar (M) diganti internal couple = Pl, dengan


menganalisis penampang seperti beton bertulang dimana
gaya prategang tarik P bekerja pada kabel dan gaya tekan
P pada beton maka tegangan yang terjadi:

P ( Px) y
f top ; dimana x = ( e )
A I

P ( Px) y
f bottom
A I
Pendahuluan
Analisis dengan Load Balancing

Analisis ini biasanya digunakan untuk tendon melengkung


(tendon Parabolis) sebagai berikut :

Bila beban merata w>wp maka beban unbalanced wub =


(w-wp) menyebabkan momen unbalance Mub yang harus
dipikul struktur sebagai berikut :

ftop = P M ub y
A I
P M ub y
fbottom =
A I
Pendahuluan
Contoh Perhitungan Tegangan pada beton akibat beban
pra-tegang dengan menggunakan beberapa metoda:

A = 220 x 103 mm; P = 1760 KN


I = 20.000 x 106 mm4

Check tegangan ditengah bentang


I. Cara Beban Kombinasi

P = 1760 KN; Pe = 1760 x 250 x 10-3 = 440 KN m


WL2 30 x12 2
M= 540 KNm
8 8

Akibat P :

P 1760 x10 3
ft = fb = - 8,0MPa
A 220 x10 3

Akibat Pe :

( Pe) yt (440 x10 6 ) x 485


ft = 10,67 MPa
I 20.000 x10 6
( Pe) yb (440 x10 6 ) x 415
fb = - 9.13MPa
I 20.000 x10 6

Akibat M

Myt 540 x10 6 x 485


ft = - 13.10MPa
I 20.000 x10 6

My b 540 x10 6 x 415


fb = 11,21MPa
I 20.000 x10 6
Pendahuluan

Penjumlahan tegangan:
Pendahuluan
I. Cara Kopel Internal

M 540 x10 6
M P 306,8mm
P 1760 x10 3

x e 306,8 250 56,8mm

M Px 1760 x56,8x10 3 100KNm

P Myt 1760 x103 100 x106 x 485


ft =
A I 220 x103 20.000 x106

= -10, 43 MPa
P My b 1760 x10 3 100 x10 6 x 415
fb = 3

A I 220 x10 20.000 x10 6
= -5,92 MPa
Pendahuluan
I. Cara Load Balancing

Akibat pra tegang wp

8Pe 8 x1760 x10 3 x250


wP 2 24,4 KN
L 12.000 2 m

Unbalanced load wub = w -wp = 30,0 24,4 = 5,55 KN


m

1 1
Mub = wub L2 x5,55 x12 2 100 KNm
8 8

P M ubYt
ft = 10,43MPa
A I

P M ubYb
fb = 5,92MPa
A I
Pendahuluan
Alternatif formula untuk tegangan akibat gaya prategang saja:

P MY
f=
A I
padahal: M= Pe dan r2= jari-jari girasi = I/A; sehingga persamaan dapat
ditulis:

P eY
f = (1 2 )
A r

Você também pode gostar