Você está na página 1de 52

ASKEP KLIEN FRAKTUR

TAKDIR TAHIR
APAKAH FRAKTUR ITU ??
Fraktur adalah : hilangnya kontuinitas
tulang, tulang rawan sendi, tulang
rawan epifisis, baik yang bersifat total
maupun yang parsial.

Fraktur adalah : terputusnya


kontuinitas tulang dan ditentukan
sesuai jenis dan luasnya
KLASIFIKASI FRAKTUR ....
KLASIFIKASI ETIOLOGI
Fraktur Traumatik : terjadi
kerena trauma yang tIba-tiba.

Fraktur patologis : terjadi karena


kelemahan tulang sebelumnya
akibat kelainan patologis di dlm
tulang

Fraktur Stres : terjadi karena


adanya trauma yang terus
menerus pada satu tempat ttt.
KLASIFIKASI KLINIS
Fraktur Tertutup (Simple Fracture):Fraktur yang tidak
mempunya ubungan dengan dunia luar.

Fraktur Terbuka (Compound Fracture ) : fraktur yang


mempunyai hubungan dengan dunia luar melaui luka
pada kulit dan jaringan lunak, dapat berbentuk from within
dan from without.

Fraktur dengan komplikasi ( Complicate Fracture ) :


fraktur yang disertai dengan komplikasi mis : malunion,
delayed union, nonunion, infeksi tulang.
Compound Fracture
Perbedaan Jenis Fraktur
KLASIFIKASI RADIOLOGIS
1. Lokalisasi 2. Konfigurasi
Diafisial F. Transversal
Metafisial F. Oblik
Intra- artikuler F. Spiral
Fraktur dgn dislokasi F. Z
F. Segmental
F. Komunitif
F. Depresi
F. impaksi
F. Avulsi
F. Burst
GAMBARAN KLINIS
Nyeri
Hilangnya Fungsi
Deformitas
Pememendekan Ekstremitas
Krepitus
Pembengkakan lokal
Perubahan warna
PROSES TERJADINYA FRAKTUR
Trauma langsung : menyebabkan tekanan
langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada
daerah tekanan.
Trauma tdk langsung : trauma diantarkan ke
daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, mis :
jatuh dengan tangan ekstensi dapat
menyebabkan fraktur klavicula.
Tekanan pada tulang dapat berupa :
1. Tek. Berputar : fraktur spiral/oblik
2. Tek. Membengkok : fraktur Transfersal
3. Tarikan ligamen
4. Kompressi Vertikal : Fraktur Komunitif
PENYEMBUHAN FRAKTUR
Fase Hematom
Robekan pada daerah fraktur membentuk hematom di antara
kedua sisi fraktur
Fase Proliferasi Seluler Subperiosteal dan Endosteal
Sel-sel Osteogenik berfoliferasi dari periosteum untuk
membentuk kalus eksterna dan interna.
Fase Pembentukan Kalus
Tempat osteoblas diduduki oleh matriks intraseluler kolagen
dan perlekatan garam-garam kalsium membentuk tulang
yang imatur
Fase Konsolidasi
Woven Bone membentuk kalus primer dan secara bertahap
diubah menjadi tulang yang lebih matang
Fase Remodeling
kalus intermediat berubah menjadi tulang yang kompak, dan
kalus bagian dalam akan mengalami peronggaan untuk
membnetuk ruang sumsum.
KOMPLIKASI AWAL
1. Syok : hipovolemik atau traumatik.
femur dan pelvis observasi
2. FES (fat Emboli Sindrome) : globula lemak dapat
masuk ke sirkulasi darah dan
bergabung dengan trombosit emboli
3. Syndrom Kompartemen :
penurunan ukuran kompartemen otot
karena fasia yg membungkus otot ketat,
peningkatan isi kompartemen otot kerena
edema, perdarahan.
4. Infeksi : fraktur terbuka mengalami
kontaminasi Osteomielitis
Komplikasi Awal
Avaskuler Nekrosis
Terjadi karena aliran darah ke tulang rusak
atau terganggu yang bisa menyebabkan
nekrosis tulang dan diawali dengan adanya
Volkmans Ischemia.
Shock
Kehilangan banyak darah dan meningkatnya
permeabilitas kapiler yang bisa
menyebabkan menurunnya oksigenasi. Ini
biasanya terjadi pada fraktur.
KOMPLIKASI JANGKA LAMA
Delayed Union : penyembuhan yang terus
berjalan tetapi dnegan kecepatan yang lebih
lambat dari keadaan normal.

Nonunion : bagian-bagian tulang yang patah


tetap tidak menyatu, imobilisasi yang kurang
tepat baik cara terbuka maupun tertutup

Malunion : suatu keadaan dimana tulang yang


patah telah sembuh dalam posisi yang tidak
seharusnya, membentuk sudut, atau miring
PENANGANAN
Sasaran Tindakan Fraktur
- mengembalikan fragmen tulang dalam
posisi anatomis normal.
- mempertahankan reduksi sampai
terjadi penyembuhan.
- mempercepat pengembalian fungsi
kekuatan normal ( rehabilitasi )
Metode Reduksi Fraktur
- reduksi tertutup
- reduksi terbuka
- traksi
Metode mempertahankan
imobilisasi
Alat eksterna Alat Interna
1. Bebat 1. Nail
2. Brace 2. Plat
3. Case 3. Sekrup
4. Pin dan Gips 4. Kawat
5. Fiksator Eksterna 5. Batang
6. Traksi
7. Balutan
OREF
ORIF
ORIF
PENGKAJIAN
INSPEKSI
Bandingkan dgn bagian yg sehat
Perhatikan posisi anggota gerak
KU penderita secara keseluruhan
Ekspresi wajah karena nyeri
Lidah kering/ basah
Tanda-tanda anemia
Apakah ada luka pada kulit dan jaringan
Ekstravasasi darah
Deformitas
Keadaan Vaskularisasi
Kondisi mental penderita.
Palpasi Pergerakan
Temperatur yang Meminta penderita
meningkat menggerakkan
Nyeri tekan secara aktif dan Pasif,
setiap gerakan akan
Krepitasi
menyebabkan nyeri
Pemeriksaan vaskuler hebat.
pd daerah distal
Pengukuran tungkai
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri b/d fraktur

Kaji jeins dan lokasi nyeri serta ketidaknyaman pasien


Gunakan upaya mengontrol nyeri
Beri penjelasan upaya keperawatan untuk mengontrol nyeri
Dorong latihan rentang gerak aktif dan pasif pada sendi yg tidak
diimobilisasi
Minimalkan waktu ekstremitas yg cedera.

Resiko terhadap cedera b/d kerusakan neurovaskuler, tekanan dan


disuse.
Kaji terjadinya kerusakan neurovaskuler
Ajarkan mengenai tanda dan gejala kerusakan neurovaskuler
Kaji terjadinya kerusakan kulit
Ajarkan mengenai tanda dan gejala kerusakan kulit
Dorong latihan aktif dan latihan gerak bagian tubuh yg tdk diimobilisasi
Dorong latihan isometrik otot yg tidak diimobilisasi
Kurang perawatan diri b/d hilangnya
kemampuan menjalankan AKS

Dorong pasien mengekspresikan keprihatinan dan


mendiskusikan cedera dan masalah yg berhubungan dgn
cedera.
Sokong penggunaan mekanisme penyelesaian masalah
Dorong partisifasi aktif dalam aktivitas kehidupan sehari-hari
Evalusi kemampuan pasien untuk melakukan perawatan diri
di rumah
Ajarkan penggunaan modalitas terapi dan bantu mobilisasi
secara aman
PEMASANGAN GIPS
DEFENISI
Gips adalah : suatu bahan kimia yg
tersedia dalam lembaran dgn komposisi
kimia ( CaSO4 ) 2 H20 + 3 H20 = 2 (
CaSO4 2H2O ) dan bersifat anhidrasi yg
dpt mengikat air sehingga membuat
kalsium sulfat menjadi solid/keras.
Gips adalah : alat imobilisasi eksternal yg
kaku yg dicetak sesuai kontur tubuh
dimana gips ini dipasang
TUJUAN PEMASANGAN GIPS
Mengimobilisasi bagian tubuh dlm posisi
tertentu.
Memberikan tekanan yg merata pd
jaringan lunak .
Mengimobilisasi fraktur yg yg telah
direduksi.
Mengoreksi deformitas.
Memberikan dukungan dan stabilitas bagi
sendi yg mengalami kelemahan.
BENTUK-BENTUK PEMASANGAN GIPS
Bentuk lembaran sehingga gips menutup
separuh atau 2/3 lingkaan permukaan anggota
gerak
Gips lembaran yg dipasang pd kedua sisi
anterior posterior anggota gerak sehingga
merupakan gips yg hampir melingkar
Gips sirkuler yg dipasang lengkap seluruh
anggota gerak
Gips yg ditopang dgn besi atau korset dan dpt
dipakai untuk menumpu/ berjalan pada patah
tulang anggota gerak bawah
JENIS-JENIS GIPS BERDASARKAN AREA
Gips lengan pendek memanjang dari bawah siku
s/d lipatan telapak tangan melingkar erat di dasar
ibu jari
Gips lengan panjang memanjang dari setinggi
lipatan ketiak s/d disebelah proksimal lipatan telapak
tangan
Gips tungkai pendek memanjang dari bawah lutut
s/d daar jari kaki
Gips tungkai panjang memanjang dai perbatasan
1/3 atas dan tengah paha sampai dasar jari kaki
Gips tubuh melingkar di batang tubuh
Gips spika melibatkan sebagian batang tubuh
dan ekstremitas
Gips spika bahu jaket tubuh yg melingkar batang
tubuh dan bahu disiku
Gips spika pinggul melingkari batang tubuh dan
1ekstremitas bawah
INDIKASI PEMASANGAN GIPS
Untuk pertolongan pertama pada fraktur (
sebagai bidai ).
Imobilisasi sementara untuk mengistirahatkan
dan mengurangi nyeri gips korset pada
spondilitis TB.
Sebagai pengobatan defenitif untuk imobilisasi
fraktur fraktur pada anak.
Mengoreksi deformitas pada kelainan bawaan
deformitas sendi lutut.
Imobilisasi untuk mencegah fraktur patologis.
Imobilisasi untuk memberikan kesempatan bagi
tulang untuk menyatu setelah operasi
ortodesis.
Dapat dimanfaatkan sebagai cetakan untuk
pembuatan bidai/ protesa.
KELEBIHAN PEMASANGAN GIPS
Mudah didapatkan
Murah & mudah digunakan
Dapat diganti setiap saat
Dapat dipasang & dibuat cetakan sesui
bentuk anggota gerak
Dapat dibuat jendela/ lubang untuk
membuka jahitan/perawatan luka selama
imobilisasi
Koreksi secara betahap jaringan lunak
Bersifat radiolusen sehingga RO tetap
dapat dilakukan
Merupakan terapi konservatif untuk
menghindari operasi
KEKURANGAN PEMASANGAN GIPS
Gips yg ketat tekanan pada
pembuluh darah, saraf, tulang.

Pemasangan lama kekakuan


pada sendi : alergi, atropy, disuse
osteoporosis

Berat dan tidak nyaman dipakai


oleh penderita.
PERAWATAN GIPS
Gips tidak boleh basah oleh air
kerusakan pada gips.

Follow up yang teratur pada lokasi


pemasangan

Gips mengalami lembek, rusak


segera perbaiki
PENGKAJIAN
Aktivitas / istirahat
Keterbatasan/kehilangan fungsi pd bagian yg
terkena ( mungkin segera, fraktur itu sendiri,
pembengkakakn jaringan, nyeri )
Sirkulasi
Hipertensi/ hipotensi kadang-kadang
sebagai respon nyeri atau ansietas dan
kehilangan darah
Neurosensori
Hilang gerakan/sensasi, spasme otot,
parastesis, deformitas lokal, angulasi
abnormal, pemendekan rotasi, krepitasi,
spasme otot kehilangan fungsi
Nyeri/ Kenyamanan
Nyeri berat tiba-tiba saat cedera
mungkin terlokalisasi pada area
jaringan / kerusakan tulang dpt
berkurang dgn imobilisasi,
spasme/kram otot setelah imobilisasi.
Rasa gatal oleh penekanan gips dan
terasa panas.
Keamanan
Laserasi kulit, avulsi jaringan,
perdarahan perubahan warna,
pembengkakan lokal.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri b/d gangguan muskuluskeletal
keruskan mobilitas fisik b/d gips
kerusakan integritas kulit b/d laserasi
dan abrasi
kurangnya perawatan diri b/d
keterbatasan mobilitas
kurangnya pengetahuan mengenai
program pengobatan
potensial perubahan perfusi jaringan
perifer b/d respon fisiologik thd cedera
atau gips yg restriktif
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
Meredakan nyeri :
Meninggikan bagian yg sakit, kompres dingin
bila perlu, & analgesik dosis normal.
Jgn abaikan nyeri pada pemasangan gips
ulkus akibat tekanan
Nyeri yg tdk sembuh laporkan untuk mencegah
terjadi nekrosis
Peningkatan mobilitas
Sendi yg tdk diimobilisasi tetap lakukan ROM
Pd pemasangan gips latihan pada jari-jarinya.
Perawatan diri maksimal
Bantu klien untuk melakukan AKS secara
bertahap

Penyembuhan abrasi kulit


Observasi adanya tanda-tanda infeksi sistemik,
bau dari gips, cairan purulen yg mengotori gips

Mempertahankan perfusi jaringan yg adekuat


Observasi gips yg ketat. Adanya edema
Tinggikan daerah yg cedera menurunkan
edema
EVALUASI
Pasien secara aktif berpartisifasi dlm
terapi
Meningkatkan ekstremitas yg terkena
Berlatih sesuai dgn instruksi
Menjaga gips tetap kering
Melaporkan masalah yg timbul
Melaporkan berkurangnya nyeri
Meninggikan ekstemitas yg digips
Mereposisi sendiri
Menggunakan analgesik b/p
LANJUTAN ...
Memperlihatkan peningkatan mobilitas
Menggunakan alat bantu yg nyaman
Berlatih untuk meningkatkan kekuatan
Melakukan latihan sesuai ROM
Berpartisifasi dlm aktivitas perawatan diri
Melakukan AKS sendiri dgn bantuan
minimal
Melakukan aktivitas hygiene dan personal
hygiene
Memperlihatkan penyembuhan, abrasi &
laserasi
Bebas tanda-tanda infeksi lokal : cairan purulen,
bau dan ketidaknyamanan lokal.
Bebas tanda infeksi sistemik.
Terjaganya perdarahan yg adekuat pd
eksteremitas yg terlibat
Warna dan suhu kulit normal
Pembengkakan minimal
Kapiler refiling baik
Gerakan aktif jari tangan/kaki
Melaporkan sensasi normal pd bagian yg di gips
Tidak memeperlihatkan adanya komplikasi
Tidak terjadi ulkus akibat penekanan
Status neurovaskuler normal
Atropy otot minimal.

Você também pode gostar