Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Bidang teknologi
Aspek sosial budaya masyarakat dengan aturan yang khas, dapat
menjaga kelesatarian keanekaragaman hayati. Keanekaragaman
hayati dapat dikembangkan sebagai pariwisata, disamping untuk
mempertahankan tradisi. Keanekaragaman hayati juga dapat
menjadi inspirasi manusia.
Lanjutan
Contoh :
1.batang pohon yang kokoh berdiri memberikan
inspirasi pada pembangung rumah.
2.Susunan batu rumah meniru jaringan batang.
Lanjutan
3.Tembok rumah agar kokoh diberi
besi, hal ini merupakan
pengaplikasian dari kambium pada
pohon.
4. Chimera meniru bentuk fleksibel
dari pohon bakau yang
dijadikannya sebagai mode baru,
dan untuk memperlihatkan
keindahan gedung pencakar langit.
Lanjutan
5. Teater Esplanade yang meniru bentuk buah durian
Lanjutan
6. Teknologi pembangkit listrik tenaga surya dibuat
dengan meniru prinsip daun yang memanfaatkan
energi matahari untuk menghasilkan energi kimia,
sehingga dapat menjadi alternatif sumber energi
yang sangat bermanfaat
Lanjutan
Bidang budaya
Banyak sekali suku bangsa yang dimiliki Indonesia
ini, semuanya beragam macam dan sangat
mewakili daerahnya masing-masing. Suku bangsa
di Indonesia masih kental dengan adatnya,
kedaerahannya, dan tradisionalismenya, sehingga
masyarakat kedaerahan atau masyarakat
tradisional sangat dekat dengan alam.
Lanjutan
Seni ukir adalah seni membentuk gambar pada
kayu, bambu, batu, logam dan bahan lainnya.
Hasilnya berupa relief
3) Serat Campuran
Penggunaan bahan-bahan alami dan sintetis dapat dicampurkan untuk
memperbaiki kualitas bahan. Contoh tekstil dari bahan serat campuran
adalah :
TC (Tetoron Cotton) campuran dari polyester dan katun.
TR (Tetoron Rayon) campuran dari polyester dan rayon.
Pemanfaatan tekstil dari berbagai macam serat didasarkan pada ciri-ciri
seratnya antara lain kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau
elastisitas. Salah satu cara untuk menentukan ciri dari bahan serat dapat
dilakukan dengan analisis pembakaran.
1. Serat kapas dari selulosa (kapas) memiliki karakteristik
bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut,
mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur dan
mudah terbakar. Kalau terbakar nyalanya berjalan
terus, berbau seperti kertas, dan meninggalkan abu
berwarna kelabu.
2. Serat linen dibandingkan dengan katun mempunyai ciri
lebih halus, lebih kuat, berkilau lembut, kurang elastis,
mudah kusut, tidak tahan seterika panas. Serat linen
mudah terbakar, bila terbakar nyalanya berjalan terus,
berbau seperti kertas terbakar, dan meninggalkan abu
berwarna kelabu.
3. Serat sutera mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus
dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus,
kekuatannya tinggi, dan kurang tahan terhadap sinar
matahari. Mempunyai daya serap cukup tinggi, tidak
mudah berjamur, sukar terbakar, cepat padam, berbau
seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk
abu hitam, bulat, dan mudah dihancurkan.
4. Serat wool, mempunyai ciri agak kuat, tidak berkilau,
keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan
merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap
jamur dan bakteri. Pada pembakaran terbentuk
gumpalan hitam dan berbau rambut terbakar.
5. Serat asbes umumnya mempunyai kekuatan tarik yang
tinggi, daya mulurnya sangat rendah, hanya sedikit
menyerap air, sangat tahan panas dan api, dan tahan
cuaca.
6. Serat asbes merupakan penghantar listrik dan panas
yang jelek, sehingga mineral asbes banyak
dimanfaatkan untuk pelapis kabel listrik, sarung
tangan, dan tirai. Serat nilon mempunyai ciri sangat
kuat, ringan dan berkilau, elastisitas sangat kuat, tidak
mudah kusut, tahan terhadap serangan jamur dan
bakteri. Nilon tidak tahan panas, mudah terbakar,
meleleh bila dibakar, berbau khas, serta meninggalkan
bentuk pinggiran keras yang berwarna cokelat.
7. Serat polyester mempunyai ciri elastisitasnya tinggi
sehingga tidak mudah kusut, tahan terhadap sinar
matahari, tahan suhu tinggi, daya serap air yang
rendah, tahan terhadap jamur, bakteri, dan serangga.
Apabila dibakar polyester mudah terbakar, tetapi
apinya cepat padam, meninggalkan tepi yang keras
dan berwarna cokelat muda.
8. TC (Tetoron Cotton) dan TR (Tetoron Rayon) mempunyai
ciri kurang dapat menyerap keringat dan agak panas
di badan, tidak susut dan mengembang, apabila
dibakar akan menghasilkan abu dan arang.
Pencegahan
Pada Kompetesi Dasar (KD) ini, ruang lingkup yang dipelajari berkenaan dengan
Sifat Bahan (terutama yang berasal dari Tumbuhan) dan Pemanfaatannya dalam
Kehidupan. Bahan-Bahan tersebut dapat berupa; Bahan Serat, Bahan Karet, Bahan
Tanah Liat dan Keramik, Bahan Gelas, dan Bahan Kayu, serta yang lainnya.
Dalam biodiversitas, keragaman dari bahan-bahan yang telah ada di dalam
kehidupan, seoerti yang telah disebutkan sebelumnya patut untuk terus kita jaga
keragamannya, sehingga kita perlu melakukan pencegahan terhadap bahan-bahan
tersebut agar terus beragam.
Tindakan pencegahan yang bisa kita lakukan dapat berupa:
1. Terus menanam pohon-pohon yang dapat menghasilkan bahan serat dan karet
2. Tidak mem-pupping lahan yang tanahnya berupa tanah liat
3. Tidak menebang pohon kayu secara illegal
4. Budayakan tebang-tanam pohon
5. Terus lestarikan keragaman yang ada dilingkungan sekitar
6. Berpikir jangka panjang dalam mengambil setiap tindakan yang akan dilakukan
Lanjutan
Keanekaragaman hayati bagi manusia adalah pendukung
kehidupan. Ia memberi manusia memperoleh ruang hidup, dan di
dalam ruang hidup itu tersedia bekal kehidupan (flora, fauna, dan
sebagainya) untuk dikelola secara bijaksana oleh manusia, dimana
sebenarnya manusia sendiri adalah salah satu komponen
keanekaragaman hayati. Meskipun begitu, masih banyak yang
belum memahami pentingnya peran keanekaragaman hayati
sebagai penopang kehidupan.
Oleh sebab itu, saat ini sangat mendesak untuk dilakukan
langkah langkah penting peningkatan kesadaran publik terhadap
fakta dan permasalahan keanekaragaman hayati (KH). Seluruh
komponen masyarakat harus memahami biaya sosial dan biaya
lingkungan dari kemerosotan keanekaragaman hayati. Prioritas
layak diberikan pada pemberdayaan konstituen keanekaragaman
hayati di tingkat lokal.
Maturnuwun