Você está na página 1de 51

Arus Listrik

Arus Listrik

Definisi: arus listrik adalah jumlah total


muatan yang melewati suatu lokasi per
satuan waktu.
Misalkan jumlah muatan DQ yang
melewati area A dalam selang waktu Dt,
DQ
I
maka arus merupakan perbandingan
antara muatan dan waktu tersebut.

+ +
+
Dt
+
A +
I
Electrical Current is simply the flow of electrical
charges.

charge carriers
moving charges.
can be + or -

A
The current is the number of charges flowing
through a surface A per unit time. DQ
I
Dt
By convention, we say that the direction of the current
DQ is the direction in which the positive charge carriers

I move.

Dt

Note: for most materials we examine, its really the negative charge carriers
that move. Nevertheless, we say that electrons move in a direction opposite
to the electrical current.

Leftover from Ben Franklin!


Why do charges move?
Well, what happens when you put an electric field across a
conductor?

electrical force on the charges in the conductor.

charges can move in conductors.

a current flows!
Vd Dt

A
The charge carriers, each with charge q, move with an average speed v d in
response to the electric field.

If there are n charge carriers per volume in the conductor, then the number of charge
carriers passing a surface A in a time interval Dt is given by

DQ
DQ n qAvd Dt I
Dt
n qAvd

F qE
Electric fields exert an electrical force on charges
given by

And remember from last semester, Newtons 2nd


Law
F ma
So shouldnt the charges be accelerating instead of moving with an

average velocity v?
d
Lets follow the path of one of the charge carriers to see whats really
going on...

Vd Dt

A
The thermal motion of the charges in the conductor keep the
charges bouncing around all over the places, hitting the
fixed atoms in the conductor.
The electric field exerts a force which gently guides the
positive charges toward the right so that over time, they
appear to drift along the electric field.
You might think of the collisions as a frictional force
opposing the flow generated by the electric field.
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).
1 A = 1 C/s ( 1 C muatan yang melewati area dalam selang
waktu 1 s)
Pembawa muatan pada arus listrik dapat berupa muatan
positif atau negatif ( pada gas dan elektrolit ).
Arus Konvensional dinyatakan sebagai aliran yang
searah dengan pergerakan muatan positif.
Pada konduktor logam seperti tembaga, arus listrik
merupakan pergerakan dari elektron ( muatan negatif ).

- -
- - v
I
Contoh :
Jumlah muatan yang melewati filamen dari lampu bolam dalam 2.00 s
adalah 1,67 c. Tentukan :
(a) arus listrik pada lampu
(b) Jumlah elektron yang melewati filament dalam 1 detik.

Solusi :
a. DQ 1.67C
I 0.835 A
Dt 2.00 s

N q N 1.60 1019 C / electron 0.835C


b.
0.835C
N
1.60 1019 C / electron
N 5.22 1018 electrons
Hambatan Listrik dan Hukum Ohm
Ketika tegangan listrik (beda potensial) diberikan pada
ujung-pangkal konduktor logam maka didapatkan arus
yang sebanding dengan tegangan yang diberikan.

I DV
DV

I
In particular, if a voltage V is applied across a conductor, a
current I will flow. The resistance R is defined to be:

R=V/I
R=V/I
[R] = [V] / [I]
[R] = Volt / Amp
= Ohm (W)
Georg Ohm (early 19th century) systematically examined the electrical
properties of a large number of materials. He found that the resistance
of a large number of objects is NOT dependent upon the applied
voltage. That is...

V=IR
Every material has its own characteristic resistivity to the conduction of
electric charge.

On what does the Resistance (R) of an object depend?


(OHMIC CONDUCTORS)

length cross-sectional area


Certainly, if two wires have the same cross-
sectional area, the longer of the two will
have the greater resistance.

R~L

For two wires of the same length, the one


with the larger cross-sectional area will have R~1/A
the smaller resistance. Think of water
flowing in a pipe.
So if we plotted the resistance (R) versus the
ratio of the length (L) to the cross-sectional
area (A)

L/A

We define the slope to be the


resistivity (r) of the material.
R=rL/A

The proportionality constant, r, is the resistivity.

r=RA/L

[r] = [R] [A] / [L]


= W m2 / m
=Wm
Resisitivity and Resistance are also a
function of Temperature.

r = ro [ 1 + a ( T - To) ]

R = Ro [ 1 + a ( T - To) ]
To is usually taken to be 20o C.
a is the temperature coefficient of resistivity and is a characteristic of the
particular material.
Nilai kesebandingan tersebut dapat ditulis sebagai :

DV IR DV

Konstanta kesebandingan R disebut hambatan dari


konduktor.
Sehingga persamaan hambatan listrik : DV
R
I
Dengan satuan volt/ampere atau ohms ().
Georg Simon Ohm
(1787-1854)
Hukum Ohm

DV IR R konstan dan tidak tergantung


terhadap V

Non-Linier atau
Linier atau Ohmic Material Non-Ohmic Material
I I

DV DV

Most metals, ceramics Semiconductors


e.g. diodes
Contoh :

Sebuah setrika listrik menarik arus 7.40 A ketika


dihubungkan dengan sumber tegangan 120 V. Tentukan
hambatan listrik dari setelika tersebut.

DV 120V
R 16.2W
I 7.40 A
Hambat jenis (Resistivity)
Pergerakan elektron dalam konduktor mengalami hambatan oleh
adanya tumbukan dengan atom-atom di dalamnya.

Nilai hambatan ini akan sebanding dengan panjang l dan


berbanding terbalik dengan luas penampang A dari konduktor.

l
Rr
A
Konstanta kesebandingan disebut hambat jenis bahan (resistivity)
dengan satuan Wm.
Konduktor mempunyai hambat jenis rendah dan Insulator
mempunyai hambat jenis tinggi.
Nilai hambat jenis tergantung lingkungan misalnya temperatur.

r ro 1 a T To
disebut temperature coefficient of resistivity.

Sehingga untuk konduktor dengan luas penampang tetap berlaku :

R Ro 1 a T To
Resistivity of various materials
Material Resistivity (10-8 Wm) Material Resistivity (10-8 Wm)

Silver 1.61 Bismuth 106.8


Copper 1.70 Plutonium 141.4
Gold 2.20 Graphite 1375
Aluminum 2.65 Germanium 4.6x107

Pure 3.5 Diamond 2.7x109


Silicon
Calcium 3.91 Deionized 1.8x1013
water
Sodium 4.75 Iodine 1.3x1015
Tungsten 5.3 Phosphorus 1x1017
Brass 7.0 Quartz 1x1021
Uranium 30.0 Alumina 1x1022
Mercury 98.4 Sulfur 2x1023
Platinum Resistance Thermometer
Termometer resistan mengukur temperatur dengan mengukur perubahan hambatan
listrik, dibuat dari platina ( a=3.92x10-3(oC)-1) yang mempunyai hambatan 100.0
o
pada 30 C. Ketika termometer ini digunakan untuk mengukur titik leleh indium
resistansinya naik menjadi 145 . Tentukan temperatur dari titik leleh indium.

Solusi :
a=3.92x10-3(oC)-1
R Ro
Ro=100.0 W. T To
o
a Ro
To=30 C.
R=145 W. 145W 100W


3.92 x10 3 ( o C ) 1 * 100W
T To 115 o C
T 115 30 o C
T 145 o C
Energi dan Daya Listrik
Dengan adanya tumbukan pada proses pergerakan elektron dalam
konduktor maka energi listrik dapat berubah menjadi energi termal
yang selanjutnya menghasilkan kalor. Contoh pemanas, setelika,
toaster, lampu pijar.
Laju perubahan energi ini disebut Daya P dengan satuan watt
(joule/s)

DE DQ
P DV I DV
Dt Dt

Dari hukum Ohm :

DV
2

P I DV I 2
R
R
Daya pada alat listrik rumah tangga

Daya yang terpakai pada alat listrik :

2
P2 V2

P1 V1
2
V2
P2 P1
V1

P1= Daya yang tertulis pada alat listrik


P2= Daya sesungguhnya
V1=Tegangan tertulis pada alat listrik
V2= Tegangan yang terpakai
Contoh :
Sebuah pemanas listrik di suatu gedung beroperasi 3
jam sehari selama 30 hari. Jika harga pemakaian listrik
per kWh Rp. 300, berapakah biaya yang harus
dikeluarkan jika pemanas beroperasi pada tegangan
120V dan menarik arus 15A.

Solusi
DE P Dt I V Dt
= 15 (A) 120 (V) 3 (h) 30
= 162.000 Wh
= 162 kWh

Biaya = Rp.300 x 162 = Rp. 48.600


Contoh

Sebuah seterika bertuliskan 100 watt/220 Volt.


Berapakah daya yang dipakai oleh seterika tersebut jika
dipasang pada tegangan 110 Volt?
Penyelesaian
2
V2
P2 P1
V1
2
110
P2 100
220

P2 25watt
Hukum Kirchoff I dan II
DV Vb Va
Baterai

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik.

Baterai membangkitkan gaya gerak listrik / EMF (E) dan


mempunyai hambatan dalam (r).

Hambatan dalam makin lama membesar seiring dengan lama


pemakaian sehingga dikatakan baterai habis.

Tegangan terminal VAB dirumuskan sebagai berikut :


B C

r
VAB E Ir IR
E IR Ir
R
E
E

A D
Contoh Soal

4. Arus 0,5 A mengalir ketika baterai 10 V dihubungkan pada rangkaian dengan


hambatan 19,5 . Hambatan dalam baterai tersebut adalah,
A. 0 B. 0,05 C. 0,25 D. 0,5 E. 0,75

Jawab : D

B C
VAB E Ir IR
r E IR Ir
R E IR 10 (0,5)(19,5)
E
E r W
I 0,5
A D
r 20 19,5W 0,5W
Selisih potensial yang melewati terminal-terminal sebuah
aki adalah 8,4 V ketika ada arus sebesar 1,50 A dalam
aki itu dari terminal negatif ke terminal positif. Ketika
arus itu adalah 3,5 A dalam arah berlawanan, selisih
potensial itu menjadi 9,4 V.
Berapakah hambatan dalam dari aki itu?
Berapakah tge aki itu?

V Ir
V Ir
0,20 W

8,7 V
Baterai 9,0 V dihubungkan dengan bola lampu yang
hambatannya 1,6 W. Berapakah jumlah elektron yang
meninggalkan baterai pada setiap menitnya?

Jika sebuah baterai 12 V mendorong arus 0,5 A melalui


sebuah resistor, berapa hambatannya, dan berapa joule
energi yang hilang dari baterai dalam satu menit?
Untuk rangkaian Seri :
I
a b I = Sama di seluruh titik
R1 x R2 y R3

Vab Vax V xy V yb

Vax IR1 V xy IR 2 V yb IR3

Vab I R1 R2 R3

Rtot R1 R2 R3
Resistor dalam Rangkaian Seri
V1 V2
Arus : I = I1 = I2
Tegangan : V = V1 + V2 R1 R2

I Rt = I R1 + I R2

Resistor : Rt = R1 + R2 V

Rt
Rangkaian seri berfungsi sebagai pembagi
tegangan

R1 R2 V1 R1 V
V1 V V2 V
Rt Rt V2 R2

Berlaku untuk rangkaian seri lebih dari 2 resistor


Untuk rangkaian Paralel :
I1 R1
I I2 R2
a b
I3 R3

I I1 I 2 I 3
Vab Vab
I1 I2
R1 R2

Vab
I3
R3

Vab Vab Vab


I 1 1 1 1
R1 R2 R3 I
Vab
1
Vab
1

1

Rtot Rtot R1 R2 R3
R1 R2 R3
Resistor dalam Rangkaian Paralel

Tegangan : V = V1 = V2 R2

Arus : I = I1 + I2 I2
R1

V / Rt = V1 / R1 + V2 / R2 I1

Resistor : 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 Rt

Rangkaian befungsi sebagai pembagi arus


V
Rt Rt I1 R2
I1 I I2 I
R1 R2 I 2 R1

Berlaku untuk rangkaian paralel lebih dari 2 resistor


Hukum I Kirchhoff
Jumlah arus yang masuk node ( titik persambungan) sama dengan
jumlah arus yang meninggalkannya.

Ia Ic

Ib Ia + Ib = Ic + Id
Id

I a, I b, I c , and I d can each be either a positive


or negative number.
Pada R: Keberadaan instrument dalam rangkaian (R) akan
menurunkan beda potensial ----> jika arah loop searah aliran
arus ---> ( - IR )

Pada emf : arah loop searah dengan aliran muatan


---> akan menaikkan beda potensial ---> ( + E)
Contoh Soal
A
C
9. Tiga buah lampu yang mempunyai hambatan
listrik yang sama dihubungkan dengan sebuah
sumber tegangan dengan susunan seperti
pada gambar di samping ini. Pernyataan yang
benar tentang njala masing-masing lampu
tersebut adalah, B
A. lampu A paling terang
B. lampu B paling terang
C. lampu C paling terang
D. lampu C paling redup
E. lampu B paling redup

Jawab : C
Contoh Soal

7. Empat resistor yang identik disusun paralel memiliki hambatan ekivalen sebesar
1. Jika empat resistor tersebut disusun seri, hambatan ekivalennya adalah
A. 1 B. 4 C. 8 D. 12 E. 16

Jawab : E
1 1 1 1 1
1W 1
R R R R Rp

4
1W 1 R 4W
R

Rs R R R R 4R 16W
Contoh :
Tentukan besar arus yang melalui masing-masing hambatan dan beda
potensial di ujung-ujung hambatan 4 dalam gambar rangkaian di
bawah ini.
7 7

20V 4 12 20V 3 20V 10

Arus total yang melalui rangkaian : I = 2A


Arus yang melalui hambatan 7 adalah I7 = 2A

3W V4W 1,5A 4W 6V
I 4W 2A 1,5A
4W atau
3W 3W
I12W 2A 0,5A V4W 20V 6V
12W 10W

Você também pode gostar