Você está na página 1de 65

ALERGI PADA ANAK

Penyebab dan Pencegahan

Dr M.Budiono SpA
Apa yang dimaksud dengan Alergi?

Berasal dari bahasa Yunani : Allon argon, artinya


reaksi yang berbeda/menyimpang dari normal
terhadap berbagai rangsangan/zat dari luar tubuh
misalnya terhadap makanan, debu, obat-obatan
dan sebagainya ( alergen ), yg dapat menimbulkan
penyakit.

Alergen pada orang normal biasanya tdk


menimbulkan penyakit.
.atopik ?

Berasal dari bahasa Yunani topos, artinya tempat,


A-topos artinya tidak pada tempatnya. Dalam dunia
kedokteran artinya bakat terhadap terjadinya alergi
yang diturunkan.

Bakat alergi tersebut. dapat dicegah agar tidak


bermanifestasi menjadi penyakit alergi
Alergi
Alergi dikenal sejak tahun 1570

Pencegahan,tata laksana dan pengobatan sudah


semakin maju dan meningkat.

Pengetahuan berkembang pesat, tetapi angka kejadian


alergi makin meningkat, hal ini terutama disebabkan
oleh pengaruh lingkungan, jenis makanan dan
perubahan pola tingkah hidup.
Kapan seorang anak dicurigai mungkin mempunyai
gejala alergi ?

Gampang batuk pilek. Kalau capek mjd sesak.


Batuk pilek yang lama Sering mimisan.
sembuh >14 hari. Gangguan pencernaan,
Hidung gatal, berair, sering muntah, diare.
mampet. Kulit sering gatal, sering
Sering bersin. sakit kulit.
Bernafas melalui mulut, Mata sering bengkak,
nafas bunyi. keluar air mata.
Sering batuk, mengi.
FAKTOR GENETIK FAKTOR LINGKUNGAN

UMUR ALERGEN
INFEKSI
DISREGULASI POLUTAN
SITOKIN

PENYAKIT ALERGI

Gern JE, Lemanske Jr RF. Immunol Allergy North Amer 1999; 19:233-52
ATOPY IN THE FAMILY
GRAND PARENTS, PARENTS, AND
SIBLINGS

ATOPIC DERMATITIS
BRONCHIAL ASTHMA
ALLERGIC RHINITIS
Faktor genetik (Keturunan)

Kedua orang tua tdk alergi : 10 20 %.


Satu orang tua alergi : 20 40 %.
Satu saudara kandung alergi : 30 %.
Kedua orang tua alergi : 40 60 %.
Kedua orang tua mempunyai penyakit alergi
yang sama : 72 %.
Masalah penyakit alergi
Peningkatan angka
kejadian . !

Genetik / faktor keturunan


Lingkungan / pola hidup
Makanan
Polusi
Faktor Lingkungan yang bersifat
sebagai alergen
Alergen non makanan Alergen makanan.

1. Serbuk sari rumput, 1. Susu sapi.


bunga dan tanam2an. 2. Ikan laut dan semua
2. Lumut / tempat makanan dari laut.
lembab. 3. Kacang tanah.
3. Debu rumah/kutu 4. Telor.
debu rumah. 5. Cokelat.
4. Bulu, urine dan air
liur binatang.
5. Obat2an,
6. Kecoa.
Faktor Risiko
FAKTOR
IRRITANT/POLLUTANT DIET / MAKANAN.

1.Karpet/furniture dari 1.Kurang intake


bulu binatang. antioksidan, asam lemak
omega 3, pre dan
2.Kasur,bantal dan guling probiotik.
yg sdh tua.
2.Terlalu cepat diberikan
3.Asap rokok, asap mobil, makanan alergenik tinggi.
pabrik, obat nyamuk, debu
dsb. 3.Makanan yang banyak
4.Binatang berbulu dalam mengandung zat pengawet
rumah. dan penyedap
5.Kelembaban yg tinggi
dan temperatur yang
terlalu panas atau terlalu
dingin ( pengaturan
penggunaan AC ).
MECHANISM of ALLERGY

Allergen of allergic diseases


Alergi makanan ..
Alergi makanan
Alergi makanan merupakan salah satu masalah alergi
yang penting pada anak.
Sekitar 8 % anak umur < 3 tahun, pernah mengalami
alergi makanan.
Sebetulnya semua makanan dapat menimbulkan alergi,
akan tetapi hanya beberapa jenis makanan yang
sering menyebabkan alergi pada anak terutama; susu
sapi, telur, kacang tanah dan semua makanan yang
berasal dari laut ( sea foods ).
Anak dengan alergi makanan, sekitar 80 % hanya
alergi pada 1 atau 2 jenis makanan saja.
Alergi makanan pada anak
GOLONGAN MAKANAN YG
SERING MENIMBULKAN
ALERGI
ALERGI SUSU SAPI
Alergi susu sapi biasanya didapat pada usia
kurang dari 3 tahun, terutama dibawah 6 bulan
bahkan dapat terjadi pada usia kurang dari 1
bulan.
Angka kejadian : 0,5 7,5 %, tersering pada
anak dibawah 1 tahun.
Alergi susu sapi dapat terjadi pada anak dengan
ASI exclusive.
Gambaran klinisnya tidak ada yang khas,
biasanya mengenai saluran cerna, kulit atau
saluran pernafasan
Host A et al,Arch Dis Child 1999
www.allergy.org.au
Clinical Symptoms
Gastrointestinal tract : 30 40 %
Frequent regurgitation, vomiting, diarrhoea,
constipation, blood in stool, iron deficiency
anemia, colic abdomen.
Skin : 50 60 % : Atopic dermatitis,
Urticaria, Swelling of lips or eye lids.
Respiratory tract : 20 30 % :
Runny nose, Chronic cough, wheezing.
Infants with CMPA could show one or
more symptoms
Management
1. Elimination of all cows milk and dairy
products from the diet for 6-18 months.
2. Extensively hydrolyzed formula.
3. Soy protein formula.
4. Amino acid based formula.
5. Symptomatic treatments.
6. If managed appropriately the prognosis of
cows milk allergy in infancy is generally
excellent.
Soy protein formula

Around 83 % of cows milk allergic children


can tolerate soy-based formulae
However, about 17 % still can have adverse
reaction to soy
Therefore it may not be a suitable basis for an
elimination diet
Soy formula do not protect allergy in high-risk
infants not used in primary prevention
GOLONGAN MAKANAN YG
JARANG MENIMBULKAN
ALERGI
Masuknya alergen penyebab dan
pencetus alergi
Dapat melalui saluran cerna terutama
pada bayi.
Saluran pernafasan.
Permukaan kulit.

Darimanapun masuknya alergen - dapat


menimbulkan manifestasi di berbagai
organ tubuh.
The spectrum of allergic diseases

eczema
healthy
asthma
shock
ALLERGY urticaria
enteritis

rhinitis conjunctivitis
Migraine/Behavior disorder
Manifestasi Penyakit Alergi
Reaksi yang dirasakan pada seluruh badan
(mudah lelah, konsentrasi belajar menurun,
gangguan tingkah laku).
Reaksi pada kulit ( kaligata, biduran, excema )
Reaksi pada saluran pernafasan ( batuk kronik,
asthma, pilek).
Reaksi pada saluran pencernaan .
Reaksi pada mata.
Reaksi pada telinga.
Reaksi pada sistem saraf (vertigo, migraine).
Tanda / gejala alergi dapat tampak
pada ..

Mata, di bawah kelopak mata


Hidung akibat gosokan, pilek kronis
Lidah
Bentuk dada, asthma kronis
Kulit - kaligata, biduran, excema
Urticaria / biduran
Dermatitis atopy ( Exceema )
Pencegahan Alergi
PENCEGAHAN PRIMER, SEKUNDER DAN TERTIER
Genetic Factors
A Positive family history for allergy

Risk of allergy

Both parent no One sibling One parent Both parent


allergies with allergy with allergy with allergies

10 % 20-30 % 20-40 % 60% - 80 %


risk of allergy risk of allergy risk of allergy risk of allergy

Koning,1996; Bousquet,2002
Sensitivity 61 %;Specificity 83%
ALLERGIC MARCH

ATOPY

GIT ALLERGIC DISEASES


ATOPIC DERMATITIS

ASTHMA

ALLERGIC RHINITIS
Primary Prevention ( Pencegahan
primer )

Pencegahan yang dilakukan sebelum timbulnya penyakit alergi,


terutama pada mereka yang mempunyai faktor risiko
Secondary Prevention ( Pencegahan
Sekunder )

The secondary prevention dilakukan pada anak yang telah terpajan


alergen, tetapi dengan manifestasi alergi yang ringan misal excema
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya asthma dan rhinitis

Tertiary Prevention ( Pencegahan


Tersier )

Anak sudah terkena asthma atau rhinitis, dengan tujuan supaya


penyakitnya tidak sering berulang, tidak bertambah berat,
dan diusahakan tidak terbawa sampai dewasa
Strategi pencegahan
Menghindari alergen makanan ( food allergen
avoidance )
House dust mite (HDM) avoidance, aero-
allergen, pollution
Multiple interventions
Other strategies: diet, exposure to endotoxin,
probiotics, vaccination, allergen
immunotherapy, drugs
Perkuat barier permukaan
Food allergen avoidance
1. Maternal avoidance diet during pregnancy
(kehamilan ) :
- tidak dianjurkan
- pada yang high risk masih dianjurkan untuk
menghindari telur, susu sapi dan kacang tanah pada
4 minggu terakhir kehamilan.
2. Exclussive breast feeding, sampai 4 - 6 bulan;
maternal avoidance diet during lactation tidak
dianjurkan, kecuali untuk makanan yang jelas
menimbulkan alergi.
3. Late introduction of solid food. Dapat ditambahkan
makanan padat antara usia 4 6 bulan, mulai dengan
makanan yang hypoallergenic. Berikan makanan
padat secara bertahap dengan interval 1-2 minggu.
Food allergen avoidance :
Hydrolysed formulae

Extensively hydrolysed formula ( eHF ).


- 95 % of peptides have a molecular weight
below 1500 dalton.
- < 0,5 % of the remaining peptide is above
6000 dalton.
Partially hydrolysed formula ( pHF ).
- 2 18 % peptides above 6000 dalton.
Amino acid based formula : 100 % amino acids.
Prevention : eHF and pHF. Therapy : only eHF ! !
Food allergen avoidance : Role of
Hydrolysed Formula

Partially hydrolysed formula ,dapat mengurangi


manifestasi penyakit alergi pada 2-3 tahun pertama
kehidupan, pada anak dengan faktor ririko.
Partially hydrolysed formula, berat molekul
proteinnya mirip dengan protein di ASI dapat
digunakan sebagai supplement or alternative to
breast-feeding
Nutritionally adequate
Partially hydrolysed formula mempunyai peran
penting pada primary prevention

Extensively hydrolysed formula for the treament


General guidelines for weaning

Introduce new foods only when the child is well


Start one food at a time in a pea-sized amount
Double the amount daily until an appropriate amount
for the age is reached
Cease the food if there is any adversed reaction
Wait for 3 days after any symptoms subside before
introducing another new food
Continue the tolerated foods regularly in the diet
Start with less allergenic foods, such as apple, pear,
rice, potato, carrot, chicken and lamb.
Masuknya alergen penyebab dan
pencetus alergi

Dapat melalui saluran cerna terutama


pada bayi.
Saluran pernafasan.
Permukaan kulit.
Darimanapun masuknya alergen -
dapat menimbulkan manifestasi di
berbagai organ tubuh perkuat barier
permukaan mukosa
Perkuat sistem imun dan barier
permukaan

Hindari polutant; asap mobil, asap pabrik dan terutama


asap rokok
Hindari makanan yang dapat merusak mukosa saluran
cerna
ASI eksklusif 4 6 bulan
Dapat ditambahkan pre dan probiotik
Jemur matahari pagi ( provit D vit D -> enhanced
expression of the human cathelicidin antimicrobial
peptide (hCAP) in respiratory tract )
Immunomodulator
Prevention of Allergy
Memperkuat barier mukosa .
Memperkuat barier mukosa .
Nutrisi yang adekwat

Nutrisi cukup kalori dan protein

Mineral essential terutama Fe, Zn, Mg, Cu dll

Makanan yang kaya akan vitamin, terutama


yang bersifat antioksidan ; vit C, E , beta
caroten ( buah dan sayur yang berwarna
kuning kemerahan )

Hindari makanan yang mengandung zat


pengawet, zat warna dan bahan penyedap
Nutrisi yang adekwat

Beta karoten, karotenoid :

antioksidan,meningkatkan fungsi sel NK dan sel T,


mempercepat perbaikan kerusakan barier mukosa

Vitamin B: diperlukan untuk sintesis DNA

Mineral Zn: Memperkuat barier permukaan


mukosa -- > mempercepat penyembuhan diare,
infeksi kulit dan saluran nafas
Nutrisi yang adekwat

Vitamin C dan E : antioksidan, reaksi


transfer elektron, hidroksilasi, memfasilitasi
absorpsi Fe, memperbaiki kerusakan barier
mukosa

Cuprum / Mg : berperan dalam fungsi sel T


dan adhesi fagosit
Nutrisi yang adekwat .

Ferrum: Fe-transferin penting untuk


proliferasi limfosit defisiensi mudah
terserang infeksi

Penting utk pertumbuhan sel-sel otak /


myelinisasi terutama 2 tahun pertama
kehidupan ( the golden periode of brains
growth )

Defisiensi Fe pada 2 tahun pertama


kehidupan - gangguan kecerdasan dan
tingkah laku
Kesimpulan

1. Penyakit alergi dapat timbul, disamping oleh karena


faktor genetik juga sangat dipengaruhi faktor lingkungan.
2. Kejadian penyakit alergi terus meningkat; ini terutama
disebabkan oleh perubahan pola hidup, pola makanan
dan polusi lingkungan.
3. Pada bayi dengan faktor risiko alergi, susu
hypoallergenic ( HA ) dapat digunakan untuk pencegahan
primer, untuk penambah ASI atau pengganti ASI kalau ibu
tidak dapat menyusui.
4. Timbulnya penyakit alergi dapat dicegah. Pencegahan
dibagi menjadi pencegahan primer, sekunder dan
tersier.

Você também pode gostar