Você está na página 1de 4

Pengukuran PH dan Salinitas Tanah

pH Aktual diuji berdasarkan konsentrasi H+


dalam larutan tanah, terukur dengan
menggunakan pelarut air murni atau H2O
pH Potensial diuji berdasarkan konsentrasi H+
sampai koloid tanah, terukur dengan
menggunakan pelarut KCL
Nilai pH
pH H2O
Kali gesing, Purworejo: 5,03 (keasaman sedang)
Tenggarong, Kaltim: 6,02 (sedikit masam)
pH KCL
Kali gesing, Purworejo: 7,14 (sedikit basa)
Tenggarong, Kaltim: 4,07 (masam)

Dari hasil diatas berarti tanah di Kali gesing, Purworejo mengandung


lebih banyak bahan organik dari pada tanah di Tenggarong, Kaltim.
Sehingga tekstur tanah juga dipengaruhi karena dapat
meningkatkan kondisi pelapukan tanah. PH juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman, karena penyerapan unsur hara
oleh tanaman hanya dapat dilakukan ketika unsur hara dalam
keadaan terlarut.
DHL dan Salinitas
DHL tanah merupakan kemampuan larutan tanah
untuk menghantarkan listrik. Daya hantar listrik
tanah menurut Grisso dkk (2009) adalah
pengukuran yang berkorelasi dengan sifat tanah
yang mempengaruhi produktivitas tanaman,
seperti tekstur, KTK, kondisi drainase, bahan
organik, salinitas, dan karakteristik permukaan
tanah.
Salinitas merupakan tingkat keasinan/kadar
garam yang terlarut dalam air.
Nilai DHL dan Salinitas
DHL
Kali gesing, Purworejo: 116,5 mhos/cm
Tenggarong, Kaltim: 207,8 mhos/cm
Data di atas menunjukkan konsentrasi ion-ion terlarut tinggi. Tingginya
DHL ini juga mempengaruhi tingkat salinitas pada sampel tanah.

Salinitas
Kali gesing, Purworejo: 0,01270 (bebas)
Tenggarong, Kaltim: 0,02206 (bebas)
Data diatas menunjukkan bahwa salinitas bebas, terbukti dengan pH
tanah yang tidak basa.
Tanah yang bebas garam bagus untuk tanaman, namun jika tanah memiliki
salintas yang tinggi akan merusak sturktur tanah.
Faktor iklim sangat menentukan salinitas tanah.

Você também pode gostar