Você está na página 1de 63

ADAPTASI bayi

baru lahir

Rani Rakhmawati, S.Kep., Ns


Disampaikan pada kuliah maternitas D3 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Malang
NEONATUS : sejak lahir hingga 28 hari

ADAPTASI MASA KRITIS : 6-8 jam pertama kehidupan

ekstrauterin

Ruang lingkup
ADAPTASI FISIOLOGIS BBL
KARDIOVASKULER
HEMATOPOIESIS
PERNAFASAN
URINARY
PENCERNAAN
HEPATIKA
IMUN
INTEGUMEN
REPRODUKSI
MUSKOLOSKELETAL
NEUROLOGI
TERMOGENIK
Transisi dr sirkulasi fetal postnatal sirkulasi

meliputi : penutupan fetal shunt fungsional

(foramen ovale, duc. arteriosus, duc. venosus)

KARDIOVASKULER
Bila tekanan O2 dlm arteri tinggi = 50 mmHg duc.
Arteriosus menutup biasanya tjd saat usia 4 hari

Denyut & suara jantung :


rata-rata 140 x/mnt (120-160 x/mnt)

lbh rendah saat tidur, meningkat saat bangun

Bunyi > nyaring, durasi > cepat

TD Berkisar antara 72/42 mmHg, variasi sesuai dg


aktivitas bayi

Volume darah : 80-110 ml/kg


Perubahan sistem peredaran darah
STRUKTUR SEBELUM LAHIR SETELAH LAHIR
Vena umbilikalis Bw darah dari arteri ke hati & Menutup, mjd ligamentum teres
jantung hepatis
Arteri umbilikalis Bw darah arteri venosa ke placenta Mnutup, mjd ligamentum
vesikale pd dinding abdominal
anterior
Duktus venosus Pirau darah a. ke v. kava inferior Mnutup, mjd ligamentum
venosum
Duktus arteriosus Pirau darah a.dan sebag. Darah v. Mnutup, mjd lig. Arteriosum
dari a. pulmonalis ke aorta
Foramen ovale Menghub. Atrium ka + ki Biasanya menutup
Paru Tdk ada udara, sdkt darah, berisi Berisi udara dg suplai darah yg
cairan baik
a. Pulmonalis Bw sdkt darah k paru Bw byk drh k paru
Aorta Terima darah dr kdua ventrikel Trima drh hny dr ventkl kiri
v. Kava inferior Bw darah dr tubuh dan darah a. ke Bw drh hny k atrium kanan
placenta
hemopoietic system
Volume darah trgtg jmlh darah dr placenta
Bayi full-term : 80-85 ml/kgBB
Segera setelah lahir volume darah skitar 300 ml, dpt
bertambah skitar 100 ml
Hb rata2 = 14,5 22,5 gr/dl
Hematokrit = 44 72 %

Leukosit = BBL 18.000/mm 11.500/mm


Umur SDM = 40-90 hari
Distimulasi : kimia (O2 ,pH ,CO2 )
& thermal (hangat dingin)
Rangsang taktil menginisiasi respirasi
Kelahiran cairan dlm paru keluar
digantikan o/ udara
Impuls sensory pd kulit pusat respirasi

PERNAFASAN
Paru BBL mengandung 20 ml/kgBB
Adanya Surfaktan dan untuk pernafasan :
a. mengeluarkan cairan diparu2.
80-100 ml ----- hilang 1/3 ----- udara
b. mengembangkan jaringan alveolus paru untuk
ptama kali.
c. Produksi surfaktan dimulai pd 20 mgg kehamilan &
meningkat hingga UK 30-34 mgg.
RR = 40-60 x/mnt, dangkal, tidak teratur, disertai apneu
singkat (< 15 detik)
5. Sistem renal
- Komponen (+), blm mampu untuk memekatkan
urin

- Total volume urin 24 jam 200-300 ml pd akhir


mgg pertama

- BJ urin = 1,020

- Pengosongan bladder volume 15 ml


sering BAK
Fungsi Ginjal yg belum matang terbatasnya

kemampuan ginjal untuk mensekresi obat

Berkemih 15-60 ml/kkBB/hari atau 6-10 kali/hr, Jika

memakai diaper ganti 6-8 kali/hr

Distribusi cairan ekstrasel & intrasel berbeda dg org

dewasa 40% BB BBL terdiri dr c.ekstrasel


Sistem git
1. kemampuan u/ mencerna, absorsi, &
metabolisi makanan(+) tp fungsinya
terbatas.

2. Enzym (+) menkatalisir protein,


monosakarid & disakarida.
3. Kekurangan enzym lipase pankreas
membatasi penyerapan lemak, pada mknn
mengandung asam lemak jenuh tinggi spt
susu sapi

4. Pada ASI, meskipun tinggi lemak, tp


mudah dicerna dan diabsorbsi karena
mengandung enzim lipase yg
memudahkan penyerapan.
7. kelenjr saliva (+) produksi

saliva usia 2-3 bln byk air liur

8. Kapasitas lambung terbatas 90 ml pd byi


full-term menyusui sdkt tp sering
MEKONIUM KETERANGAN
Hijau kehitaman, kental Mekonium pertama
Feses transisi (kecil-kecil, coklat-hijau) Hari 3-6
Lebih Lunak, kuning cerah, tidak Setelah ASI
mengiritasi kulit bayi
Lunak, kuning pucat, mudah mengiritasi Setelah mendapat susu
kulit bayi formula

Keluar dlm 12-24 jam pertama kehidupan

mekonium
Mampu berfungsi menyimpan Fe

Kecepatan prod. Bilirubin lebih tinggi --.

Hiperbilirubinemia fisiologis / ikterik neonatorum

SISTEM HEPATIKA
Sistem imun
Beberapa pertahanan infeksi
1. Kulit & membran mukosa orgnsme yg masuk
2. Elemen sel dari sistem imun (neutropil, monosit,
eosinofil, limfosit) kuman patogen
3. Antibodi dan antigen spesific
Bayi tdk mampu memproduksi imunoglobulin sendiri
s/d usia 2 bln. Tp mrk mdpt IgG dr ibu & ASI IgA
terlindungi 3 bulan
Sistem integumen
Struktur (+), fungsi imatur

Epidermis & dermis bersatu dan sangat tipis

Sangat sensitif dan mudah rusak

Saat lahir berwarna kemerahan, bercak (+)

Tangan & kaki tampak akrosianosis

Lemak subkutan >>> tampak gemuk

Lanugo halus pada wajah, bahu, punggung


Kelenjar sebaceous produksi verniks caseosa yg
menutupi BBL

Kelenjar ekrin memproduksi keringat saat panas


atau stimulus emotional.
KULIT BBL
Manifestasi Keterangan
MILIA Bintik2 kecil pada wajah, hidung, dagu
hilang dalam bbrp hari

MONGOLIAN SPOT Bercak biru kehitaman


dapat terlihat pada semua permukaan
tubuh
Banyak dijumpai di bokong &
ekstrimitas

TELANGIECTATIC NEVI Bercak kemerahan biasanya pada


belakang leher, hilang dg
bertambahnya usia
WANITA

Trdpt beribu-ribu sel germinal primitif di ovarium

Penurunan estrogen ibu saat melahirkan


pengeluaran cairan mukoid pd bayi melalui vagina
pseudomenstruasi

Genetalia eksterna sdkt edema + pigmentasi >>

SISTEM REPRODUKSI
PRIA
testis turun ke scrotum
Genetalia edema + pigmentasi >>
Hidrokel kadang (+)

EFEK HORMONAL IBU


Peningkatan estrogen masa hamil mamae membersar dan
mmproduksi susu
(witchs milk) selama bbrp hr s/d 2 bln
Sistem muskuloskeletal
a. sistem skeletal

- sebag. Bsr tulang terdiri dr cartilago

- Tulang tengkorak lunak & blm bersatu (sutura)

b. Sistem muskulo (+)


Fungsi sensori
1. Penglihatan

- Struktur mata blm lengkap terbatas u/


mengakomodasi object

- Blingking reflex mnurunkan stimulus

- Klenjar air mata brfungsi usia 2-4 mgg

- Dpt melihat benda 20 cm didpnnya


2. Pendengaran

- Mampu mendengar suara frekuensi rendah & tinggi

- Mampu mengenali suara ibu

- Struktur telinga dalam & tengah besar, kec. Kanal


eksternal

- Prosesus mastoideus & tulang dari canal eksternal blm


terbentuk membran tympani dan n.facialis mudah
rusak
3. Penciuman
- Dapat mengenali bau yg kuat spt alkohol, dll
- Mengenali bau payudara ibunya
4. Perasa
- Mampu merasakan bervariasi rasa + menunjukkan
ekspresi wajah

Rasa Ekpresi wajah


Hambar Tidak ada
Manis Puas, nyaman (lbh suka rasa
manis)
Asam Mengerutkan bibir
Pahit Marah
5. Peraba
- Merasakan sensasi taktil pd tubuh
- Sentuhan & pijatan meningkatkan tumbang bayi
- Tepukan halus pada punggung / menggosok perut
bayi nyaman
Sistem neurologis
Sembilan Refleks Bayi
1. Refleks moro: bila bayi tiba-tiba kaget begitu
mendengar suara.
Hilang dlm 12 bln

2. Refleks blinking: bila bayi menutupkan kedua


matanya begitu terkena kilatan cahaya atau hembusan
udara.
3. Refleks babinski: bila tapak kaki bayi
disentuh, jari-jari kakinya akan mengembang.
hilang dlm 3 bln

4. Refleks grasping: bila telapak tangannya


disentuh, dia langsung menggengam. Hilang
dlm 2 bulan
5. Refleks rooting: bila pipi atau mulutnya disentuh,
mulutnya akan langsung membuka dan berbunyi
seperti orang yang menghisap.

Hilang dlm 3-4 bln


6. Refleks stepping: bila tubuhnya diangkat dan
diposisikan berdiri di atas permukaan lantai, kakinya
akan menjejak-jejak di atas permukaan lantai.

Hilang dlm 3-4 bln


7. Refleks sucking: bila ada objek yang dimasukkan
ke mulutnya, ia langsung mengisap.

hilang dlm 12 bln


8. Refleks tonic neck: bila ditelentangkan, kedua
tangannya akan menggenggam dan kepalanya menengok
ke kanan dalam posisi seperti pemain anggar.

Hilang dlm 7 bulan


suhu intrauterin lbh tinggi 0,5C dr suhu ibu
Saat lahir panas hilang 0,25C melalui evaporasi

Perawat harus mempertahankan lingkungan dengan suhu


yang netral

Sistem thermogenik
Range Normal Temperatur BBL :

1. Axila : 36,5 - 37,3

2. Kulit : bayi full-term : 36 36,5

Bayi preterm : 36,2 37,2

3. Rectal : 36,5 37,5


Mekanisme kehilangan panas :
Bayi meningkatkan panas dengan cara :

1. Proses Metabolisme

oksidasi metabolik dr glukosa, lemak, protein

2. Aktivitas otot volunter

- menangis, menggigil, posisi fleksi

3. Vasokonstriksi perifer

4. Nonshivering thermogenesis

Mengaktifkan lemak coklat menghangatkan

tubuh
Hypothermi Hypertermi

Bayi mengigil Suhu > 37,5 C


Menangis Tanda dehidrasi +
Suhu 32-35C RR > 60 x/mnt
Gangguan nafas HR > 160 x/mnt
HR < 100 x/mnt letargi
Latargi

Masalah termogenik
Sistem endokrin
Fungsinya msh immatur lobus posterior kkel. Pituitari

memproduksi sdkt ADH sering berkemih dapat

dehidrasi
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN BBL
APGAR skor
Aktivitas
pengkajian klinis usia gestasional
Pengkajian fisik
APGAR SCORE

Pada menit 1 dan ke 5


Ditemukn oleh Dr. Virgina Apgar
Penilaian :
# 7 10 : baik
# 4 6 : asfiksia ringan hingga sedang
# 0 3 : asfiksia berat
Cont..
Tanda 0 1 2

Frekuensi Tdk ada < 100 100


jantung
Usaha bernafas Tdk ada Lambat Menagis kuat

Tonus otot Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif


fleksi sedikt
Refleks Tdk bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan

Warna kulit Seluruh tbh biru Tbh kemerahan Seluruh tbh


atau pucat ekstremitas biru kemerahan
AKTIVITAS
1st stage :

6-8 jam pertama kelahiran periode reaktivity

30 pertama : very alert, tangis kencang,


menghisap dg lahap

mata biasanya terbuka

Reflek hisap (+)

Menggenggam nipple dg cepat


2nd stage : 2-4 jam

HR & RR turun

Suhu tubuh turun

Urin/ feses blm keluar

Bayi biasanya tidur dan relatif tenang


BALLARD SCORING

PENGKAJIAN USIA
GESTASIONAL
Pemeriksaan umum

1. Lingkar kepala : 33-35 cm


2. Lingkar dada : 30,5 33 cm
3. Kepala pantat : 31-35 cm
4. Kepala tumit : 48-53 cm
5. Berat lahir : 2700-4000 grm

PEMERIKSAAN FISIK
No Pemeriksaan Fisik yang Keadaan Normal
dilakukan
1 Lihat postur, tonus dan -Posisi tungkai dan lengan fleksi
akitivitas -Bayi sehat akan bergerak aktif

2
B. PEMERIKSAAN
Lihat kulit
FISIK
-wajah, bibir, dan selaput lendir dada
harus berwarna merah muda, tanpa
adanya kemerahan atau bisul

3 Hitung pernapasan dan lihat -Frekuensi napas normal 40-60 x/menit


tarikan dinding dada bawah -Tidak ada tarikan dinding dada bawah
ketika bayi sedang menangis yang dalam

4 Hitung denyut jantung - Frkuensi denyut jantung normal 120-


dengan meletakkan stetoskop 160 kali per menit
di dada kiri setinggi apeks
kordis
No Pemeriksaan Fisik yang Keadaan Normal
dilakukan
5 Lakukan pengukuran suhu Suhu normal 36,5-37,5
ketiak dengan termometer

6 Lihat dan raba bagian kepala -Bentuk kepala terkadang asimetris


-UUB rata atau tidak menonjol, dapat sedikit
menonjol saat bayi menangis

7 Lihat mata -Tidak ada kotoran atau sekret

8 Lihat bagian dalam mulut -bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada
bagian yang terbelah
-Nilai kuat lemahnya isapan bayi

9 Lihat dan raba perut -Perut bayi datar, teraba lemas


-Tiak ada perdarahan, pembengkakan, nanah,
Lihat tali pusat bau yang tidak sedap pada tali pusat atau
kemerahan sekitar sekitar tali pusat
No Pemeriksaan Fisik yang Keadaan Normal
dilakukan
10 Lihat punggung dan raba Kulit terlihat utuh, tidak terdapat lubang dan
tulang belakang benjolan pada tulang belakang

11 Lihat lubang anus -Terlihat lubang anus dan memeriksa apakah


-Tanyakan pada ibu apakah mekonium sudah keluar
bayi sudah BAB -Biasanya mekonium keluar dalam 24 jam

12 Lihat dan raba alat kelamin -Bayi perempuan kadang terlihat cairan vagina
luar berwarna putih atau kemerahan
-Tanyakan pada ibu apakah -Bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada
bayi sudah bak ujung penis. Teraba testis di skrotum
-Pastikan bayi sudah bak dalam 24 jam setelah
lahir
No Pemeriksaan Fisik yang Keadaan Normal
dilakukan
13 Timbang bayi Berat lahir 2,5-4 kg
-Timbang bayi dengan Dalam minggu pertama, BB mungkin turun
menggunakan selimut, hasil dahulu baru kemudian naik kembali
dikurangi selimut

14 Mengukur panjang dan lingkar Panjang lahir normal 48-52 cm


kepala Lingkar kepala normal 33-37 cm

15 Menilai cara menyusui, minta Kepala dan badan dalam garis lurus, wajah
ibu untuk menyusui bayinya bayi menghadap payudar, ibu mendekatkan
bayi ke tubuhnya
Bibir bawah melengkung keluar, sebagian
besar areola berada dalam mulut bayi
Menghisap dalam, dan pelan kadang disertai
berhenti sesaat
DIAGNOSA :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d kelebihan


mucus, sumbatan, choking

KH :

a. Airway patent

b. Tdk muncul distres nafas


Intervensi Rasional

1. Bayi dimiringkan pada satu Memudahkan drainase keluar


sisi

2. Suction mulut, hidung Mempertahankan kepatenan


airway

3. Observasi status pernafasan Identifikasi dini jika ada


penyimpangan

3. Pantau munculnya distres Mengetahui efek karena


nafas spt pernafasn hidung, choking
ngorok
2. Resiko hypothermi b.d kontrol suhu yg immatur,
perubahan suhu lingkungan, luasnya permukaan
tubuh bayi

KH :

bayi mempertahankan suhu axilaa 36,5-37C, dan dalam


lingkungan yg hangat
Intervensi Rasional

1. Ukur suhu tubuh Mengetahui adanya perubahan

2. Beri selimut, topi bayi, Membantu mempertahankan


penghangat panas, krn pengatur suhu yg msh
immatur

3. Hindari keadaan yg Panas hilang mel : konduksi,


menghilangkan panas konveksi, radiasi, evaporasi
3. Kurang pengetahuan (ibu) b.d perawatan BBL

KH :

1. Ibu dpt mendemonstrasikan perawatan bayi yg aman

2. Ibu dpt mengidentifikasi infeksi dan cedera


Intervensi Rasional

1. Kaji pengetahuan ibu ttg BBL Mengetahui sejauhmana


pemahaman ibu

2. ajarkan ibu ttg perawatan bayi Membantu ibu untuk merawat


: memandikan, berpakaian, bayinya dg benar
tidur, dll

3. Ajarkan ibu mencegah infeksi Menurunkan penyebaran


pd bayi dg cuci tangan sblm+ mikroorganisme
ssdh menyentuh bayi
EVALUASI

- Bayi mempertahankan airway yg paten

- Bayi mempertahankan suhu axila yang normal

- Ibu mengetahui tth perawatan bayi

- Ibu dapat merawat bayi dg benar


Terima kasih

Você também pode gostar