dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas batas normal atau optimal yaitu 110/60 mmHg sampai dengan 120/80 mmHg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama dan terus menerus bisa memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009). Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, indonesia saat ini termasuk ke dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni 18,1 juta jiwa atau 9,6% dari jumlah penduduk. Berdasarkan proyeksi Bappenas, jumlah penduduk lansia 60 tahun atau lebih diperkirakan akan meningkat dari 18,1 juta (2010) menjadi 29,1 juta (2020) dan 36 juta (2025). Dengan meningkatnya jumlah lanjut usia, tentunya akan diikuti dengan meningkatnya permasalahan kesehatan pada lanjut usia (Profile Kemenkes RI, 2012). Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% pada tahun 2013, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau riwayat minum obat hanya sebesar 9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2013). Masalah hipertensi yang harus diperhatikan dengan serius yaitu pada lanjut usia, hal ini disebabkan adanya faktor degenerative yang dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan seperti hipertensi. hal ini terjadi karena adanya perubahan elastisitas pembuluh darah dan keadaan ini diperberat dengan terjadinya penimbunan lemak pada dinding pembulu darah yang terjadi pada usia 60 tahun keatas. Pada lanjut usia didapatkan beberapa faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi diantaranya faktor genetik (keturunan), umur, zat toksin, Jenis kelamin, Etnis, Stres, obesitas, nutrisi, merokok, narkoba, alkohol, kafein, kurangnya olahraga, kolesterol tinggi, kelainan ginjal, konsumsi natrium yang tinggi yang masuk kedalam tubuh (Susilo & Wulandari, 2011). Menurut (Stanley, 2006) akibat proses penuaan terjadi perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer yang bertanggung jawab terhadap perubahan tekanan darah. Perubahan tersebut meliputi ateroklerosis, hilangnya jaringan ikat dan penurunan relaksasi otot polos pembuluh darah yang berakibat pada berkurangnya kemampuan aorta dan arteri dalam mengakmodasi darah yang di pompa jantung (volume sekuncup), sehingga curah jantung menurun dan terjadi peningkatan tahanan perifer. Menurut (Depkes, 2010) upaya menejemen hipertensi perlu di perhatikan bagi masarakat, terutama unit kesehatan seperti puskesmas untuk memberikan pengetahuan kepada masarakat umum tentang penyakit hipertensi dengan memberikan penyuluhan, baik yang dilakukan oleh parawat maupun petugas penyuluhan kesehatan, sehingga masarakat tahu dan program penatalaksanaan berjalan dengan baik. Tatalaksana hipertensi dilakukan dengan farmakologi melalui pemberian obat dan nonfarmakologi (Ardiansyah, 2012). Tindakan nonfarmakologi dilakukan dengan perubahan pola hidup seperti diet dan latihan fisik. Upaya lain yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan bahan atau obat herbal yang ada di sekitar kita seperti mengkudu. Berdasarkan penelitian (Rachim, 2012) membukikan bahwa mengkudu berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah. Pemanfaatan mengkudu dalam bentuk jus sangat praktis dan efektif. Penelitian Djauharyah 2010 membuktikan bahwa perkembangan teknologi buah mengkudu dapat dijadikan sebagai obat hipertensi. Rumusan masalah berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, yaitu: Apakah ada pengaruh pemberian jus mengkudu terhadap penurunan tekanan sistolik dan diastolik pada lansia. 1.3.1 Tujuan umum Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian jus mengkudu terhadap penurunan tekanan sistolik dan diastolik pada lansia di Posyandu Lansia RW 03 Kelurahan Tanjung Gresik 1. Mengidentifikasi pengaruh pemberian jus mengkudu terhadap penurunan tekanan sistolik dan diastolik pada lansia. 2. Menganalisis pengaruh pemberian jus mengkudu terhadap penurunan tekanan sistolik dan diastolik pada lansia. 3. Membandingkan tekanan tekanan sistolik dan diastolik lansia sebelum dan sesudah pemberian jus mengudu 1.4 Manfaat penelitian 1. Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya literatur ilmu keperawatan dan dapat di jadikan reverensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. 2. Praktis a. Bagi peneliti Peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan 3. Bagi Perawat Memberikan informasi tentang penyakit hipertensi dan pemanfaatan jus mengkudu untuk menurunkan penyakit hipertensi. 4. Bagi Masyarakat a. Membantu lansia untuk meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi b. Membantu lansia dalam meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan jus mengkudu untuk menurunkan hipertensi c. Menambah wawasan masarakat tentang penyakit hipertensi dan pemanfaatan buah mengkudu untuk menurunkan hipertensi. 2.1.Lansia 2.1.1. Defenisi Lansia 2.1.2. Batasan Umur 2.1.3. Perubahan pada lansia 2.1.4. Klasifikasi lansia 2.1.5. Karakteristik Lansia
2.2. Konsep Tekanan Darah
2.2.1 Pengertian Tekanan Darah 2.2.2 Pengukuran Tekanan Darah 2.2.3 Pembagian Tekanan Darah 2.3. Konsep Hipertensi 2.3.1. Pengertian Hipertensi 2.3.2. Jenis-jenis hipertensi 2.3.3. Faktor penyebab penyakit hipertensi 2.3.4. Faktor faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi Pada Lansia 2.3.5. Tanda dan Gejala Hipertensi 2.3.6. Penyakit penyerta 2.4. Konsep Mengkudu ( Morinda citrifolia ) 2.4.1 Klasifikasi Mengkudu 2.4.2 Deskripsi mengkudu secara umum 2.4.3 Sejarah mengkudu 2.4.4 Kandungan yang terdapat pada buah mengkudu 2.4.5 Manfaat mengkudu 2.4.6 Cara mengolah mengkudu untuk hipertensi 2.4.7 Pengaruh mengkudu untuk hipertensi Ada pengaruh jus mengkudu terhadap penurunan tekanan sistolik dan diastolik pada lansia di Posyandu Lansia RW 03 Kelurahan Tanjung Gresik Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-experiment designs dengan rancangan one group pretest-postest untuk mengidentifikasi pengaruh jus mengkudu terhadap penurunan tekanan sistolik dan diastolik. Penelitian ini berupaya mengungkap sebab akibat dengan cara melibatkan 1 kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan (Bambang, 2013). 4.2.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (notoadmodjo,1993, Dikutip dalam setiadi, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia hipertensi yang ada di Posyandu Lansia RW 03 Kelurahan Tanjung, Gresik sebanyak 40 Orang. 4.2.2. Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian lansia hipertensi di Posyandu Lansia RW 03 Kelurahan Tanjung, Gresik. 1. Kriteria inklusi : 2. Laki-laki dan perempuan 3. Berusia 60-70 tahun 4. Tekanan darah ringan, sedang. 5. Hipertensi esensial (primer) 6. Tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi 7. Tidak ada komplikasi 8. Responden yang bersedia untuk diteliti Keterangan : n = Perkiraan besar sampel N = Perkiraan besar populasi d = tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0.05) 4.2.4. Teknik pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling (judgment sampling) yakni sampling yang dilakukan berdasarkan keputusan peneliti, yang menurut pendapat ilmiahnya nampak mewakili populasi (Bambang, 2013). 4.3.1. Variabel penelitian Variabel adalah perilaku karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu, misalnya benda, manusia dan lain- lain. (soeparto, 2000 dalam narusalam,2008). Variabel penelitian dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel tergantung / terikat (dependen). 1. Variabel bebas (independen) Variabel bebas (independen) adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terkait). Variabel ini dikatakan bebas karena variabel ini bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jus mengkudu. 2. Variabel tergantung/terikat (dependen) Variabel tergantung/terikat (dependen) adalah variabel yang disebabkan atau di pengaruhi oleh adanya variabel bebas (dependen). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan tekanan sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi. 4.4 Instrumen penelitian Instrumen penelitian ini adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Soekidjo Notoatmodjo, 2002:48). Untuk pengumpulan data yang dibutuhkan adalah spigmomanometer, stetoskop, dan lembar observasi.
4.5 Lokasi dan waktu penelitian
4.5.1 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan dipanti Werdha Mantap Jiwa Gresik.
4.5.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2017 4.6 Prosedur pengambilan atau pengumpulan data Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengajukan surat permohonan izin untuk pelaksanaan penelitian kepada PK I Stikes ABI Surabaya 2. Mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian kepada kepala panti Werdha Mantap Jiwa Gresik. 3. Tahap 1 (pengukuran tekanan darah pre-test) 4. Tahap 2 (intervensi pemberian jus mengkudu) selama 1 minggu. 5. Tahap 3 (pengukuran tekanan darah post-test) 4.7 Cara pengolahan dan analisa data 4.7.1 Cara pengolahan data Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya : 1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. 2. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengelolahan dan analisis data menggunakan komputer. Setelah data diperiksa kemudian dilakukan pemindahan data dari lembar observasi ke dalam daftar dengan menggunakan kode soal. 3. Entry data Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer. Data yang telah dikumpulkan dianalisa, di mana untuk mengetahui ada pengaruh jus mengkudu terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Posyandu Lansia RW 07 Kelurahan Barata Jaya Surabaya. Dalam pengambilan keputusan yaitu jika nilai p> 0,05, maka Ho diterima dan jika p< 0,05, maka Ho ditolak (Wibisono, 2012). Data diolah yang pertama dengan menggunakan uji statistik uji T paired untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian jus mengkudu terhadap penurunan tekanan sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi. Uji T paired adalah uji beda sebelum dan sesudah perlakuan serta mencari rata-rata dari perbedaan tersebut. Agar uji statistik yang didapat lebih akurat data penelitian ini diolah menggunakan perangkat lunak komputer dengan SPSS16 windows. Subyek penelitian adalah lansia di Posyandu Lansia RW 03 Kelurahan Tanjung, Gresik.. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan kepada kepala panti untuk mendapatkan ijin persetujuan melakukan penelitian. Penelitian dilakukan dengan menekankan etika penelitian dengan prinsip manfaat, Respect Human Dignity and Right to justice (Arikunto, 2003). Masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Lembar persetujuan (Informed Consent) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden. 2. Tanpa nama (Anonimity) Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.