Você está na página 1de 21

STIKES WIDYA NUSANTARA PALU

RISET
KEPERAWATAN

HEPTI MULIYATI
Pertemuan IV

Membuat Membuat

Part 2
Part 1

Kerangka Definisi
Konsep Operasional
Kerangka Konsep
Diagram sederhana yg menunjukkan variabel dan
hubungan antarvariabel. Kerangka konsep harus bisa
menerangkan dirinya sendiri sehingga perlu dilengkapi
dgn berbagai keterangan yang diperlukan

Model Model
Etiologik* Prognostik*

Model
Kerangka
Konsep
*Kedua istilah ini hanya MODEL, JANGAN dikacaukan dgn arti etiologik dan prognostik
secara harfiah
Contoh Kerangka Konsep

Dua orang peneliti melakukan penelitian tentang faktor risiko


terjadinya kanker payudara. Faktor risiko yang diteliti adalah
usia, riwayat pada keluarga, riwayat pemakaian estrogen,
riwayat minum alkohol, dan asupan lemak.
Peneliti I: Menempatkan variabel riwayat minum alkohol
sebagai variabel utama sementara variabel yg lainnya
sebagai variabel COVARIATE (variabel yg berpotensi
sebagai perancu).
Peneliti II: Tidak menetapkan adanya variabel utama
Contd

Minum alkohol Kanker payudara


Minum alkohol
Umur Kanker
Umur, Riwayat keluarga, Riwayat estrogen, Riwayat keluarga payudara
Asupan lemak Riwayat estrogen
Asupan lemak

KONSEP ETIOLOGIK
KONSEP PROGNOSTIK
B A B
C
C D A
D E
E F
F
Contd
Perbedaan kerangka konsep model etiologik &
model prognostik
-Model etiologik: kedudukan variabel bebas yg diteliti
tidak sama
-Model prognostik: kedudukan variabel bebas yg
diteliti adalah sama
Variabel perancu

Variabel tsb berhubungan dgn variabel tergantung

Variabel tsb berhubungan dgn variabel bebas

Variabel tsb bukan variabel yg memperantarai


variabel bebas dgn variabel tergantung

Untuk penelitian eksperimen, variabel perancu adalah


semua variabel yg mempengaruhi prognosis
pengobatan
Contd

A E B

D C F

Variabel A adalah variabel bebas utama, Variabel B adalah variabel tergantung dan Variabel
C adalah variabel perancu.
Variabel E bukan variabel perancu, karena variabel E merupakan variabel antara
Variabel D bukan variabel perancu karena hanya berhubungan dgn variabel A dan variabel
F juga bukan merupakan variabel perancu karena hanya berhubungan dgn variabel B
Metode mengontrol variabel perancu
Kriteria subjek penelitian
Restriksi -Kriteria inklusi
-Kriteria ekslusi

-Desain penelitian: cross


Matching
Mengontrol over
variabel perancu - Cara pengambilan
sampel: matching

Alokasi random

Stratifikasi
Analisis
Multivariat
Contd
Melakukan Restriksi / Homogenisasi
Contoh:
Peneliti akan meneliti hubungan antara umur ibu dengan
terjadinya Down Syndrome. Urutan kelahiran berpotensi
sebagai faktor perancu

Umur ibu Down Syndrome

Membatasi subjek penelitian pd


Urutan urutan kelahiran tertentu. Ex:
HANYA MENELITI URUTAN
kelahiran anak KELAHIRAN PERTAMA.
Contd
Metode restriksi dapt dilihat dari kriteria subjek
penelitian (kriteria inklusi & ekslusi)
Keuntungan

Variabel perancu sudah dpt


dikontrol

Generalisasi penelitian (variabel


yg dikontrol dgn cara restriksi
Kelemahan

adalah variabel yg
prevalensinya kecil sehingga tdk
terlalu MENGGANGGU
generalisasi penelitian
Contd
Melakukan Matching
Dapat dilakukan pd metode pengambilan sampel dan
pada desain.

Melakukan Alokasi Random


Dengan randomisasi, faktor-faktor yg mempengaruhi
prognosis pengobatan diharapkan terdistribusi secara
seimbang antara kelompok
Contd
Melakukan Analisis Stratifikasi
Bila variabel perancu akan dikontorol pada saat analisis, pada
bagian rencana analisis, peneliti harus menyampaikan
analisis apa yg direncanakan untuk mengontrol variabel
perancu.

Salah satu analisis yg bisa direncanakan untuk mengotol


variabel perancu adalah analisis startifikasi Mantel-Haenszel
(MH). Syaratnya adalah variabel perancunya berjumlah SATU
dan merupakan VARIABEL KATEGORIK
Contd
Contoh:
Suatu penelitian ingin diketahui hubungan antara kebiasaan minum
alkohol dgn terjadinya sindrom metabolik. Desain yang digunakan
adalah Case Control. VARIABEL MEROKOK secara teoritis diperkirakan
berpotensi sebagai VARIABEL PERANCU. Kekuatan hubungan dilihat
dgn menghitung nilai odds rasio (OR). Pada rencana analisis, peneliti
merencanakan untuk menggunakan analisis startifikasi Maentel-
Haentzel (MH) untuk mengontrol variabel perancu. Analisis MH
digunakan karena variabel perancunya berjumlah satu & merupakan
variabel kategorik
Contd
Setelah dilakukan penelitian, hasil penelitian pada analisis keseluruhan &
stratifikasi berdasarkan perilaku merokok disajikan pada tabel berikut.
Sindrom Metabolik Total p OR IK 95%
Ya Tidak
Alkohol Ya 26 12 38 0,001 5,88 2,35-14,73
Tidak 14 38 52
Total 40 50 90

Strata Sindrom Metabolik Total P OR IK 95%


perilaku Ya Tidak
Perokok Alkohol Ya 22 7 29 0,011 5,28 1,4-
Tidak 6 10 16 19,65

Total 28 17 45
Bukan Alkohol Ya 4 5 9 0,219 2,80 0,61-
perokok Tidak 8 28 36 12,95

Total 12 33 45
OR MH= 4,05 (p=0,006; IK 95% 1,51-10,90
Contd
Melakukan Analisis Multivariat
Tujuan dan cara melakukan analisis multivariat bergantung
pada kerangka konsep penelitian apakah prognostik atau
etiologik

Pada kerangka konsep PROGNOSTIK, analisis multivariat


dilakukan bukan untuk mengontrol variabel perancu. Tujuan
analisis multivariat adalah untuk mendapatkan variabel-
variabel apa saja yg berhubungan dgn variabel tergantung.
Contd
Melakukan Analisis Multivariat
Analisis multivariat pada kerangka konsep etiologik bertujuan
untuk mengontrol variabel perancu.

Melakukan analisis bivariat

Menyeleksi variabel yg akan masuk ke dalam regresi logistik

Melakukan analisis terhadap variabel interaksi secara hierarchical backward elimination


procedure & pronsip hierarkis sampai didapatkan model baku emas

Melakukan analisis terhadap variabel perancu dgn prinsip valid dan presisi

Mendapatkan model akhir & estimasi hubungan variabel utama dgn variabel
tergantung
Pembuatan Kerangka Konsep
E I
F J
G K
H L

X Y

A
B
C
D
Variabel perancu yg
Variabel utama dikontrol dgn cara
restriksi
Variabel tergantung Variabel perancu yg
Variabel perancu yg akan dikontrol dgn tdk dikontrol
cara analisis
Contd
Manfaat penyajian kerangka konsep yg lengkap:
1. Kerangka konsep menggambarkan variabel apa saja yg
berpotensi sebagai perancu
2. Kerangka konsep menjelaskan bagaimna peneliti mengontrol
setiap variabel perancu

Anjuran lain untuk kerangka konsep adalah jangan membiarkan


kerangka konsep tanpa penjelasan naratif. Setelah kerangka
konsep, peneliti memberikan narasi untuk menjelaskan kerangka
konsep tersebut
Contd
Contoh narasi kerangka konsep
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara X
dengan Y. Secara teoritis, variabel yg berpotensi sebagai
perancu adalah variabel A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,dan L. Variabel
A,B,C dan D, akan dikontrol dengan cara analisis. Variabel
E,F,G,dan H akan dikontrol dengan cara restriksi, sementara
variabel I,J,K, dan L terpaksa tidak dikontrol. Variabel I,J,K,
dan L tdk dikontrol karena pemeriksaan yang mahal.
Definisi Operasional
Definisi operasional mencakup komponen definisi, pengukur, alat
pengukuran, bagaimana cara pengukuran, skala pengukuran, serta
bagaimana hasil pengukuran sari semua variabel yang didefinisikan
N Varia Definisi Pengukur Alat Ukur Cara Skala Hasil Ukur
o bel Pengukura Penguku
n ran
1 Asu- Konsumsi Enumerat Food Frequency Wawancara Kategorik -Defisit (bila
pan zat besi or terlatih Questionnare langsung tingkat asupan
zat dari <77% AK Fe)
besi pangan -Cukuo (bila
harian tingkat asupan
77% AK Fe)
2 Status Kondisi Petugas Metode Pengukuran Kategorik -Anemia (bila
Ane- kadar Laborato- Cyanmethe- langsung kadar
mia Hemoglo- rium moglobin Hb<11g/dl)
bin ibu -Normal (bila
hamil kadar
Hb11g/dl)

Você também pode gostar