Você está na página 1de 31

MESIN PENGECILAN UKURAN

(Size Reduction)
Meliputi :

Pemotongan
Pemecahan
Penggilingan

Dilakukan secara mekanis tanpa terjadi perubahan sifat-sifat


kimianya
Tujuan proses pengecilan ukuran (Size
Reduction) adalah sebagai berikut :
1. Memperbesar luas permukaan bahan.
Luas permukaan yang lebih besar dapat
membantu kelancaran bbrp proses seperti :
(a) membantu ekstrasi suatu senyawa dengan
meningkatkan luas kontak bahan dengan
pelarut,
(b) mempercepat waktu pengeringan bahan,
(c) mempercepat proses pemasakan, blansir dll
2. Meningkatkan efisiensi proses pengadukan
3. Untuk memenuhi standar ukuran produk
tertentu.
Karakteristik Ukuran
Bahan-bahan yang diperkecil digolongkan ke
dalam tiga kelas berdasarkan ukurannya, yaitu :
1. Kisaran dimensi, butir atau satuan dapat dikur
dengan teliti dan mudah dilihat. Ukuran yang
terkecil sekitar 3,175 mm atau lebih.
Contohnya potongan berbentuk kubus dari buah
dan sayuran.
2. Kisaran saringan, ukuran terkecil dari butir
berkisar dari 3,175 sampai 0,0737 mm.
Contohnya : bahan-bahan berbentuk butir seperti
pupuk dan makanan giling untuk ternak.
3. Kisaran mikroskopis, ukuran terkecil dari butir
kurang dari 0,0737 mm.
Contohnya : debu, semen dan serbuk bahan kimia.
Saringan Tyler
Untuk menggolongkan bahan dalam kelas kisaran
saringan maka digunakan metode pemisahan atau
pengayakan dengan satu seri saringan Tyler.
Patokan ukuran lubang dari saringan Tyler adalah
200 mesh dan setiap lubang merupakan 2 atau 1,414
kali besar lubang dari saringan di atasnya.
Mesh adalah jumlah lubang setiap panjang 1 inchi.
Misalkan saringan 10 mesh berarti dalam 1 inchi
persegi terdapat 100 lubang.
Tabel 1. Saringan Tyler

Mesh Diameter kawat Ukuran lubang


inchi mm Inchi mm
3 0.077 1.78 0.263 6.68
4 0.065 1.65 0.185 4.70
6 0.036 0.91 0.131 3.33
8 0.032 0.81 0.093 2.36
10 0.035 0.89 0.065 1.65
14 0.025 0.64 0.045 1.17
20 0.017 0.44 0.0328 0.83
28 0.0125 0.32 0.0232 0.59
35 0.0122 0.31 0.0164 0.42
48 0.0092 0.23 0.0116 0.29
65 0.0072 0.18 0.0082 0.21
100 0.0042 0.11 0.0058 0.15
150 0.0026 0.066 0.0041 0.10
200 0.0021 0.0053 0.0029 0.074
Derajat Kehalusan (Modulus Fineness)
Derajat kehalusan adalah jumlah berat fraksi
yang tertahan pada setiap saringan dibagi 100.
Seri saringan yang digunakan terdiri dari saringan
3/8 inchi, 4, 8, 14, 28 48 dan 100 mesh.
Cara menentukan derajat kehalusan adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. Contoh mecari derajat kehalusan
Mesh Ukuran % berat Faktor Hasil
lubang tertahan pengali perkalian
(mm)
3/8 9.42 0.0 7 0.0
4 4.77 5.7 6 34.2
8 2.36 23.2 5 116.0
14 1.17 35.1 4 140.4
28 0.59 18.4 3 55.2
48 0.29 9.3 2 18.6
100 0.15 5.8 1 5.8
Panci - 2.5 0 0.0
100 370.2
Derajat kehalusan = 370,2/100 = 3,702

Prosedur baku : menetapkan bahwa berat sampel


adalah 250 gram, dikeringkan di oven pada suhu
1000C sampai berat tetap dan digoyangkan dengan
Rotap selama 5 menit.
Dimensi rata-rata butir (D) dapat dihitung dari
derajat kehalusan dengan persamaan sebagai berikut
:
D = 0,00414 (2)DK, dimana D adalah diameter (in).
Kebutuhan Energi Dalam Size Reduction
Partikel simetris sperti tertera pada Gambar 1 akan
dijadikan partikel simetris yang ukurannya lebih kecil.
Bentuk pada Gambar 1 dapat juga diwakili kubus atau
bentuk lainnya. Partikel-partikel hasil pengecilan
ukuran dapat berupa satu bentuk tertentu atau
bermacam-macam bentuk.

L
L

Gambar 1. Partikel ideal yang akan dikecilkan


menjadi partikel simetris
Kebutuhan Energi Dalam Size Reduction
Energi yang diperlukan ada hubungannya dengan
fungsi dari partikel semula dan partikel hasil
pengecilan ukuran.
Karena partikel dianggap simetris, maka dapat digunakan
dimensi yang sama, sehingga :

E = G L/Ln . (1)

Persamaan diatas menunjukkan bahwa energi yang


diperlukan untuk mengecilkan ukuran bahan sebanding
dengan dimensi partikel hasil pengecilan dan dimensi
yang sama dari partikel semula pangkat n.
Karena itu energi yang diperlukan untuk mengecilkan
massa partikel tertentu dari satu ukuran ke ukuran lain
adalah :
1
dL
E=-C 2 Ln .. (2)

Kick menganggap bahwa energi yang diperlukan


adalah fungsi dari dimensi yang sama dari bahan,
sehingga n = 1 pada persamaan 1. Karena itu keperluan
energinya adalah :

E = C ln (L1/L2) (3)

Persamaan 3 diatas dikenal dengan Hukum Kick.


Digunakan untuk menduga kebutuhan energi yang
Rittinger menganggap bahwa pengecilan ukuran pada
dasarnya adalah proses pengguntingan atau
pemotongan. Karena itu energi yang diperlukan adalah
sebanding dengan kuadrat dimensi linier yang sama.
Karena itu n = 2 dan energi yang diperlukan :
1 1
E=C .. (4)
L 2 L1

Persamaan ini dikenal dengan Hukum Rittinger


Digunakan untuk menduga energi yang dibutuhkan pada
penggilingan halus bahan padat
Persamaan yang lain adalah
Persamaan Bond yang menganggap n = 1,5 sehingga
didapatkan persamaan

1 1
E = 2C 0,5 0,5
(5)
L 2 L1
Mekansime proses pengecilan dapat berlangsung secara :
1. Impak
2. Attrisi
3. Geseran
4. Kompresi
Geseran [shearing]

Impak [pukulan]
PERALATAN PENGECILAN UKURAN
Dikenal tiga macam gaya untuk pengecilan ukuran
penekanan (compressive)
pukulan (impact)
gaya sobek (shear, attrition)

1. Crushing rools
Terdiri dari dua atau lebih silinder logam yang
berhadapan satu sama lain
Unjuk kerja alat ini ditentukan oleh :
- ukuran silinder
- kecepatan putar silinder (rpm)
- sudut penjepitan bahan oleh silinder
2. Hammer mill
Alat ini merupakan aplikasi dari gaya pukul
rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu
pemukul disepanjang lintasanya
Bahan masuk akan terpukul oleh palu yang berputar
dan bertumbukan dengan dinding, palu atau sesama
bahan shg terjadi pemecahan bahan hingga lolos
saringan
dapat digunakan untuk bahan :
- kristal padat
- berserat
- dan yang agak lengket
3. Penggiling cakram
menggunakan gaya sobek untuk penggilingan halus
- cakram tunggal
- cakram ganda
- buhr mill

Cakram tunggal
Bahan lewat antara dua cakram : satu statis yang lain
berputar, efek penyobekan karena pergerakan salah
satu cakram, jarak cakram dapat diatur sesuai dengan
ukuran dan produk yang diinginkan
Cakram ganda
Kedua cakram berputar daya sobek lebih besar dari
cakram tunggal
Buhr mill
- terdiri dari dua buah batu berbentuk lingkaran yang
disusun bertumpuk

4 Penggiling gulingan (tumbling mills)


penggiling bola

5. Pemotong
untuk bahan berserat yang diperlukan dengan ukuran
tertentu
PERALATAN PENGECILAN UKURAN

Copra breaker Hammer Mill


PERALATAN PENGECILAN UKURAN

Five High Crushing Roll


PERALATAN PENGECILAN UKURAN

F [tekan]
F [gaya geser]

Rotor
Stator

Stator

Rotor
F [gaya geser]

Roll 1 Roll 2

Biji kopi

Roll bergerigi
Pertimbangan Pemilihan Alat Pengecilan Ukuran
1. Kekerasan bahan
2. Struktur mekanis bahan
3. Kadar air
Hitunglah : (a) derajat kehalusan (DK), b) diameter (D) serta
c) indeks keseragaman dari data-data sebagai berikut :

Mesh (in) 0.185 0.093 0.046 0.0232 0.0116 0.0058 Pan

% bahan
tertinggal 0.0 23.97 43.86 17.68 8.59 3.60 2.30
Mesh (in) % Bahan Faktor Hasil Pendekatan
Tertinggal Pengali Perkalian
0,81 0,0 6 0,0 Kasar 2
0,093 23,97 5 119,85 (23,97
0,046 43,86 4 175,44 Sedang 6
0,0232 17,68 3 53,04 (61,51)
0,0116 8,59 2 17,18 Halus 2
0,0058 3,6 1 3,6 (14,49)
Pan 2,3 0 0
Total 369,11

4.5.4 Tes Formatif hal 51


1.Derajat kehalusan = 369,11/100 = 3,69
2.Diameter = 0,0041 (2)DK
3.Indeks keseragaman
Kasar mesh 0,185 dan 0,093
Sedang mesh 0,046 ; 0,0232
Halus mesh 0,0116 ; 0,0058, Pan
Tenaga sebesar 5 hp-jam diperlukan untuk
memperkecil bahan dari ukuran in menjadi
10 mesh. Berapa tenaga yang diperlukan jika
hasil yang diinginkan adalah 20 mesh ?
Berdasarkan hukum Kick
L1
E C ln
L2
E
C
L
ln 1
L2
5
C
0,25
ln
0,065

= 8,56
Jadi
0,25
E 8,56 ln
0,0328
=7,55 hp-hr
Berdasarkan hukum Rittingger

1 1
E C C
E
L2 L1 1 1

L2 L1
5
C
1 1

0,065 0,25

= 0,438

Jadi
1 1
E 0,438
0,0328 0,25
= 11,6 hp-hr

Você também pode gostar