Você está na página 1de 19

MATA KULIAH KESEHATAN KERJA

PENYAKIT PARU-PARU (ANTRAKOSIS)

Disusun oleh :

Diana Arum Sari


Fiqhiyah

Tingkat 3DIV (K3)


ANTRAKOSIS

Penyakit Antrakosis a/ penyakit saluran pernapasan yang

disebabkan oleh debu batubara.

Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja-pekerja tambang

batubara atau pada pekerja-pekerja yang banyak melibatkan

penggunaan batubara, seperti pengumpa batubara pada tanur

besi, lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut bertenaga

batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap

berbahan bakar batubara.

Masa inkubasi penyakit ini antara 2 4 tahun.


Gambaran Mikroskopis Dari Antrakosis:
Terdapat akumulasi karbon pada septa alveoli.
Akumulasi karbon berwarna hitam.
Alveoli atau septa alveoli tampak normal
Gambaran makroskopis dari
Antrakosis:

Terdapat endapan karbon pada


permukaan organ
Endapan karbon terlihat
berbentuk bintik-bintik
kehitaman pada organ
Ukuran bintik hitam bervariasi
Bintik hitam tersebar merata
pada permukaan organ.
Macam-macam Penyakit Antrakosis

Penyakit Penyakit Penyakit


Antrakosis Murni Silikoantrakosis Tuberkolosilikoantrakosis
Penyakit antrakosis murni Seperti namanya penyakit
ini murni disebabkan batubara

Penyakit silikoantrakosis Penyakit antrakosis


kadang disertai dengan penyakit silikosis,karena debu
batubara terkadang terdapat debu silikat.

Penyakit tuberkolosilikoantrakosis Penyakit ini


dibedakan dari hasil foto thorax dan pemeriksaan sputum
dahak dan darah, dimana terdapat bakteri tuberkulosis
pada pemeriksaan sputum dahak.
Pneumokoniosis Pekerja Batu Bara
(Antrakosis)

Penyakit ini dikenal juga dengan sebutan


pneumokoniosis pekerja batubara, dapat
terjadi dalam dua bentuk :

Bentuk
Gambar kiri: Simplek Pneumokoniosis komplikata
pneumoconiosis
Bentuk Simplek (fibrosis masih
Gambar kanan: progressive
massive fibrosis progresif)
Pneumokoniosis Bentuk
Simplek

Bentuk simplek cenderung ringan

Debu batubara terakumulasi pada sekeliling bronkiolus

Tidak menimbulkan banyak reaksi

Serbuk batubara akan menyebar ke seluruh paru-paru dan terlihat


sebagai bercak-bercak hitam kecil pada foto sinar-X bagian dada

Bentuk simplek biasanya tidak menimbulkan gejala. Tetapi banyak

penderita yang mengalami batuk menahun dan mudah sesak napas

karena mereka juga menderita emfisema (karena merokok) atau

bronkitis (karena merokok atau terpapar polutan industri toksik lainnya).


Bentuk komplikata (fibrosis masih
progresif)

Tergolong berakibat fatal

Mengakibatkan terbentuknya jaringan fibrosis yang luas di paru-paru (minimal


diameter 1cm) yang menyebabkan paru-paru mengeras, tebal dan kaku sehingga
terjadi pernafasan yang pendek.

Meskipun sudah tidak lagi terpapar debu batubara, tetapi fibrosis masif progresif
bisa semakin memburuk.

Jaringan fibrosis bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan dan pembuluh


darah paru-paru.

Gejalanya penderita mengalami batuk menahun dan sering mengalami sesak


nafas. Selain itu Bentuk simplek dapat menjadi fibrosis massif progresif setelah
terpapar debu batubara selama kurang lebih 12 tahun.
Faktor-faktor Yang Dapat Meningkatkan
Resiko Pneumokoniosis Batu Bara

Tipe debu

Usia batubara

Usia pekerja saat paparan debu pertama kali.

Lama berada di tempat kerja.

Merokok

Tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Ukuran debu Semakin halus semakin Berbahaya

Jenis pekerjaan
Penyebab Penyakit Pneumoconiosis / Penyakit
Saluran Pernafasan
Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa
alamiah dan disebabkan karena ulah manusia (lewat kegiatan
industri dan teknologi)

Partikel yang mencemari udara banyak macam dan jenisnya,


tergantung pada macam dan jenis kegiatan industri dan teknologi
yang ada.

Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paru-paru akan


menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut.

Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di


saluran nafas bagian atas
Sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan
tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah

Partikel yang berukuran lebih kecil antara 1 sampai 3


mikron, akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru,
menempel pada alveoli

Partikel yang lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan


ikut keluar saat nafas dihembuskan.
Mekanisme Terpaparnya
Debu Batu Bara ke Paru-paru
Debu melekat Paru paru memberikan respon
Debu batu bara pada permukaan berupa inflamasi dan fagositosis
terhirup mukosa saluran terhadap karbon oleh makrofag
pernafasan alveolar

Adanya gerakan
mukosiliar agar debu Membawa partikel
Makrofag
diusahakan keluar dari carbon ke bronkiolus
memfagositosis
paru terminalis

Bila paparan debu banyak dan membentuk


Sebagian partikel diangkut
gerakan mukosiliar tidak mampu ayaman
ke pembuluh limfe sampai
bekerja maka debu akan tertumpuk kolagen dan
limfonodi regional di hillus
di mukosa saluran pernafasan fibrin
paru

limfonodus jaringan paru


tadi akan menyebabkan Partikel debu batu bara menyebabkan
bercak-bercak atau bintik- (karbon) yang terakumulasi paru menjadi kaku
bintik kehitaman pada didalam makrofag sehingga complien
paru-paru. paru menurun
Efek kesehatan
Kronik : fibrosis paru mulai dari pneumokoniosis biasa
sampai ke fibrosis progresif masif, yang merupakan
penyebab kematian akibat kegagalan paru

Pemantauan kesehatan
Tes fungsi paru, terutama spirometri. Foto paru serial
Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk
mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkolosis
paru). Jika terjadi gangguan pernapasan, maka diberikan
bronkodilator dan ekspektoran.

Selain itu cukup jauhkan dari pajanan dan manajemen penyakit


pernafasan paru.
Pencegahan Penyakit Antrakosis

Ventilasi dalam tambang harus baik

Pengambilan, penambangan batu bara dengan cara basah atau


dengan jalan permukaan batu bara yang ditambang atau di
semprot dengan menggunakan air terlebih dahulu.

Pemboran atau pembuatan lubang ledak atau blast hole drilling


dengan menggunakan tenaga air dan bukan angin.

Perlunya untuk menggunakan masker yang sempurna.

Pemeriksaan kesehatan khususnya bagian paru yang secara rutin.


Daftar Pustaka :
http://misbakhul-ulum27.blogspot.com/2012/03/v-
behaviorurldefaultvmlo.html

http://www.smallcrab.com/kesehatan/520-5-macam-penyakit-akibat-
pencemaran-partikel-debu-di-udara

http://anatpat.unicamp.br/eindexalfa.html

http://fauzalenviron.blogspot.com/p/dampak-pencemaran-udara-
dan.html

http://www.zodized.in/2015/04/pneumokoniosis-batubara-penyakit-
akibat.html

Sumber : Buku Saku Kesehatan Kerja edisi ke-3 oleh J.M. Harrington
& F. S. Gill

Você também pode gostar