IMMUNOPATHOGENESIS

SUPERANTIGEN

Pembimbing : Dr Kristo Nababan SpKK

Penyaji : Dr Riska Afrianty
 Superantigen
(Sag)
Adalah molekul yg merupakan
pemacu respon imun poten,
memiliki tempat utk mengikat
reseptor mll 2 sistem :
 Superantigen (Sag)

Rantai dr TCR

Mengikat Resept
mll 2 sist :

Rantai atau
dr MHC
 tidak memerlukan pengolahan
intraselular APC & tdk terbatas pd alel
MHC II khusus
mrp molekul protein kecil 22-30kd,
diproduksi berbagai patogen pd
manusia spr :
s.aureus, s.pyogenes, gram (-),
virus dan parasit.
dsb Supermitogen dpt memacu sel
CD 4 tanpa bantuan APC
 .
Satu molekul superantigen dpt mengaktifkan
sejumlah
besar (sampai 20%) dari sel T dlm darah
perifer.

Contoh superantigen : enterotoksin dan toksin

sindrom syok yg diproduksi stafilokokus aureus.

Toksin tsb dapat menginduksi sel T untuk

memproduksi besar sitokin spt IL-1 dan TNF
yang menimbulkan patologi jaringan lokal
seperti terlihat pada infeksi stafilokok (gbr 19.3)
 Karakteristik Sag yg paling baik
adalah yg disekresikan o/ S.aureus dan
Strepto.pyogenes
Bakteri ini memproduksi >20 Sag yg
berbeda
 TIPE
SUPERANTIGEN

1. Eksogen protein yg larut yang disekresi oleh bakteri

dan sejumlah eksotoksin.
2. Endogen protein membran sel yg dikode oleh
virus ttt yg menginfeksi sel mamalia
3. Sel T berikatan sec. langsung dgn regio V dari
TCR dan reseptor MHC-II diluar tempat ikatan
antigen yg konvensional
4. sel B Sag sel B berinteraksi dgn reseptor sel B
regio variabel dari rantai berat/ringan diluar
tempat pengikatan antigen konvensional
 MHC Kelas II

Sag melekat pd polimorfik MHC kelas II

rantai
dimediasi o/ komplek
Zinc + residu Sag &
HLA-DR rantai

afinitas interaksi yang lebih tinggi

Superantigen Staphylococcus aureus
 Beberapa Sag stafilokokal mampu
melakukan cross link molekul MHC dgn
cara mengikat ke 2 rantai dan

Meransang ekspresi sitokin

Melepaskan APC
Meransang molekul konstimulator yg berperan dlm
pengikatan sel & mengaktifkan sel
 T-Sel
Reseptor

Sel T mengikat Sag berinteraksi

dgn V rantai T sel reseptor.
Sag mampu mengaktifkan sebag
besar populasi sel T dan mampu
mengikat bbrp jenis V .
Variabilitas seseorg yg berbeda
jenis T-selnya menjelaskan
mengapa bbrp org merespon lebih
kuat thd Sag tnt.
 Kekuatan biologis Sag
(kemampuan utk stimulasi)
ditentukan o/ afinitas TCR
Sag dgn afinitas tertinggi utk
TCR menimbilkan respon
terkuat.
SPMEZ-2 a/ Sag yg plg ampuh
saat ini.
 Superantigen dan
Peny Infeksi
Tabel Superantigen pada berbagai penyakit

Bakteri Virus Jamur

Pyrogenic Murine mammary tumor virus Mallasezia furfur
Toxic shock syndrome toxin I
Staphylococcal en,Eterotoxins A,B,C,D,E and H Rabies nucleocapsid protein
Staphylococcal exfoliative toxin Epstein Barr virus associated
superantigen
Streptococcal pyogenic toxins A,B and C Cytamegalo virus associated
superantigen
Streptococcal scarlet fever toxin HIV encoded superantigen
Non-pyrogenic
Mycoplasma arthritidis mitogen I
Yersinia enterocolitica and Y.pseudotuberculosis
superantigen
 Superantigen
Bakteri

Toxic Shock Syndrom

a/ st keadaan peny akut dgn karakteristik rash eritem,
deskuamasi pd kulit 1-2 mgg sth onset, hipotensi dan
melibatkan 3 / lebih sistem organ.
S.aureus dan Strept pyogenes dpt myb TSS

TSST-1 a/ toksin terbyk yg diproduksi TSS

Diisolasi dr TSS krn penggunaan tampon
Keracunan
Makanan

o Staphylococcal enteroroksin A,B,C,D,E,

dan H sering terlibat
oKarakteristik klinis : demam, +/_ diare,
hipotensi
o biasanya ditemukan pd mknn yg
terkontaminasi S.aureus
Dermatitis Atopik

Sag yg di sekresi S.aureus dpt diisolasi dr

ps DA
> 74 ps, 53 % menunjukkan kolonisasi
TSST-I pd S.aureus
Sag me + respon alergi spesifik Ig E
resistensi kortikosteroid
memperburuk DA
Psoriasis

Toksin yg diproduksi S.aureus

dpt diisolasi pd 50% ps
psoriasis
Biopsi kulit pd ps tsb pe
V sel-sel T
Mekanisme : stimulasi
keratinosit, sel T dan monosit
proliferasi keratinosit
dan aktivitas endotelial.

19
Kawasaki Syndrom

a/ st keadaan demam akut yg berhub dgn multipel

vasculitis, t.u infant dan anak-anak
Strain TSST-I, SPE-B dan SPE-C didapati dr kolonisasi
mukosa traktus intestinal

Diproduksi &diabsorbsi permukaan mukosa

stimulasi sel T & sel MN

pelepasan sitokin IL 1,IL-6, GM CSF, E selektin

Berperan dlm prinflamasi & respon protrombin

 HIV

HIV dirakteristikkan dgn deplesi sel CD 4.

Penemuan patogenesis dr virus murin
leukemia myb sidrom imunodef pd tikus
berhub dgn virus Sag yg mengawali
investigasi inf HIV.

21
 Superantigen &
Autoimunitas

o Dasar dr gangguan autoimun berhub dgn Sag

Krn pe stimulasi limfosit T & produksi

sitokin
o Aktivasi sel T & sel B poliklonal autoimuniti
oSag pe peny pd ps yg tlh membaik
Kesimpulan

> 1 dekade penelitian Sag hasil yg

mengagumkan dr segi struktur, propreties dan
efek biologinya
Bbrp studi menunjukkan keterlibatan Sag pd
patogenesa peny yg disebbkn o/ bakteri, virus,
jamur, autoimun dan alergi
Sag juga digunakan sbg th/ kanker
penelitian lbh lanjut.