Você está na página 1de 23

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS Ny S UMUR

25 TAHUN P2A0 POSTPARTUM HARI KE 9 DI BPM


YOYOH SUHERTI Amd. Keb PRINGSEWU
TANGGAL UJIAN PRAKTIK 21 APRIL 2016

STUDI KASUS

OLEH:
MUKMINATUN
NIM : 154012013035
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Indonesia jumlah ibu nifas dalam beberapa tahun
terakhir terlihat mengalami peningkatan sedangkan
angka kematian ibu nifas mengalami penurunan. Pada
tahun 2009 angka ibu nifas di perkirakan sebesar 96.000
dengan jumlah kematian sebanyak 12%. Pada tahun 2010
sebanyak 125.000 ibu nifas dengan angka kematian 7%.
Sedangkan pada tahun 2011 jumlah ibu nifas sebanyak
176.000 dengan angka kematian sebanyak 4%.
Sementara pada tahun 2012 jumlah ibu nifas sebanyak
198.300 dengan angka kematian ibu sebanyak 3% (AKI :
2012).
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Propinsi
Lampung AKI pada tahun 2009 adalah 467/100.000
kelahiran hidup, sedangkan AKI disebabkan karena
perdarahan yaitu 45 kasus (0,03%) dari 174.618
persalinan. Pada tahun 2010 AKI yang disebabkan
karena perdarahan sebanyak 43 kasus (0,02%) dari
177.058 persalinan. (Profil Dinas Kesehatan Prop.
Lampung, 2011).
Tujuan Umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu
nifas dengan anemia sedang sehingga dapat
menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.
Tujuan Khusus, Mahasiswa mampu Melaksanakan:
Asuhan kebidanan anamnesa
Asuhan kebidanan pemfis
Asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan dengan
pemeriksaan penunjang.
Asuhan kebidanan assesmen, kebutuhan dan masalah
Asuhan kebidanan dengan perencanaan dan
penatalaksanaan.
Asuhan kebidanan dengan evaluasi
Pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu nifas
dengan metode SOAP.
Ruang Lingkup
Sasaran
Sasaran dalam studi kasus kebidanan ini adalah Ibu
nifas dengan anemia sedang.
Tempat
Study kasus ini dilaksanakan di BPM Yoyoh Suherti,
Amd. Keb, Pringsewu.
Waktu
Waktu pelaksanaan studi kasus ini pada tanggal 21
April 2016 pukul 09.00.
TINJAUAN TEORI
Definisi Nifas
Masa yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan
pada keadaan normal, setelah proses kehamilan. Dan
kala nifas atau yang biasa disebut masa puerperium ini
berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Akan tetapi,
seluruh alat genetika baru pulih kembali seperti
sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Sarwono,
2009).
Tahapan pada Masa Nifas
Tahap I : Masa Nifas 6 8 jam setelah persalinan
Tahap II : Masa Nifas 6 hari setelah persalinan
Tahap III : Masa Nifas 2 minggu setelah persalinan
Tahap IV : Masa Nifas 6 minggu setelah persalinan
Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan
kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit
dibawah nilai normal pada penderita anemia sering
disebut kurang darah, kadar sel darah merah dibawah
nilai normal penyebab biasanya karena kurang zat gizi
untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam
folat, vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi adalah
anemia kekurangan zat besi (Ai Yeyeh Rukiyah dkk,
2010).
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. S
dilaksanankan mulai tanggal 1822 April 2016 dengan
pengkajian di BPM Yoyoh Suherti, Amd. Keb
Pringkumpul Pringsewu,
DATA SUBJEKTIF
Identitas
Ibu Suami
Nama : Ny S Nama : Tn A
Umur : 25 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Pringkumpul Alamat: Pringkumpul
Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin
memeriksakan keadaannya
Keluhan sekarang : Ibu mengatakan sering
pusing, Ibu mengatakan mudah lelah, Ibu
mengatakan kurang istirahat
Riwayat menstruasi :
HPTH : 13 Juni 2015
HPL : 20 Maret 2016
Menarche : Umur 14 tahun, lamanya 8 hari,
siklus 28 hari
Riwayat perkawinan, Kawin 1 Kali, Usia Kawin 19
Tahun, Lama Perkawinan 6 Tahun
Riwayat Obsteri : P2A0
ASSESMENT
Ny S umur 25 Tahun P2A0 Postpatum hari ke 9 dengan
nifas normal.
Masalah : Anemia sedang
Kebutuhan : Konseling tentang mengatasi
anemia
PLANNING
Tanggal : 21 April 2016
Memberitahukan hasil pemeriksaan seperti TTD :
110/70mmHg, N: 80x / menit, R : 24x /menit, S :37,20C.
Hasil : ibu mengerti hasil pemeriksaan yang
diberitahukan
Memberitahukan kepada ibu tentang kondisi yang dialami
Hasil : Ibu mengerti keadaan dirinya
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti tidur 8
jam / hari dan makan- makanan bergizi seperti sayur bayam,
dan daun katu.
Hasil : ibu mengatakan bersedia melakukannya
Beri KIE tentang pentingnya ASI eksklusif sampai bayi
berusia minimal 6 bulan diberikan minimal 2 jam sekali.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukannya
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari
lagi.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan
kunjungan ulang.
Memberikan tablet Fe (250mg) 1x1 hari diminum pada malam
hari
Hasil : ibu bersedia mengonsumsi obat yang diberikan
Pendokumentasian
Hasil : telah dilakukan
Subjektif
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat
kesenjangan, tanda dan gejala yang dialami Ny. S
menunjukkan antara teori dan kasus tidak ada
kesenjangan.
Objektif
Menurut tinjauan kasus Riwayat post partum ditemukan
bahwa pasien memiliki pola tidur sering terbangun 2
jam sekali, pasien merasa sering menderita pusing dan
mudah lelah. Pada pemeriksaan tekanan darah
diketahui bahwa pasien memiliki tekanan darah 110/70
mmHg, hal tersebut menandakan bahwa pasien
mengalami anemia.
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat
kesenjangan, tanda dan gejala yang dialami Ny. S
menunjukkan antara teori dan kasus tidak ada
kesenjangan.
Assessment
Pada tinjauan teori masalah yang timbul adalah rasa cemas
yang dikarenakan pusing, badan terasa lemas, maka
dibutuhkan kebutuhan ibu nifas dengan anemia sedang,
yaitu informasi tentang keadaan ibu, informasi tentang
makanan bergizi dan cukup kalori (Manuaba, 2007).
Pada tinjauan kasus Ny. S diagnosa kebidanannya adalah Ny.
S P2A0 umur 26 tahun post partum hari pertama dengan
anemia sedang. Masalah yang dialami Ny. A adalah sering
merasakan pusing dan mudah lelah. Untuk mengatasi
masalah tersebut Ny. A perlu informasi tentang makanan
bergizi, informasi tentang keadaan ibu dan anjuran untuk
istirahat.
Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
kasus.
Planning
Menurut tinjauan kasus pada kasus Ny. A nifas dengan
anemia sedang, tindakan yang dilakukan yaitu beri tahu
ibu, KIE tentang nutrisi ibu nifas, KIE cara vulva hygien,
Tablet Fe 250 mg, kali dan kolaborasi dengan petugas
laboratorium.
Berdasarkan tinjauan teori dan praktek pada kasus ini
tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek di
lahan.
Saran
Bagi Tenaga kesehatan
Petugas kesehatan hendaknya selalu meningkatkan
kualitas dalam pelaksanaan ibu nifas secara tepat dan
baik.
Bagi Pasien
Diharapkan ibu selalu menjaga kebersihan diri dan
terutama daerah genetalia. Jika terjadi/ terdapat tanda
bahaya bagi ibu, keluarga harus segera mencari
pelayanan kesehatan, kebidanan ataupun dokter.
Diharapkan bagi ibu selama masa nifas untuk
melakukan kunjungan ulang rutin untuk memeriksakan
diri dan bayinya.
Bagi Mahasiswa
Dapat berguna dan dimanfaatkan sebaik-baiknya serta
menambah pengetahuan mahasiswa dalam penanganan
asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan anemia.
TERIMA KASIH

Você também pode gostar