Você está na página 1de 31

Agus , S.Pd.

Contoh Anekdot
KUHP
Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi
kuliah Hukum Pidana, saat tiba sesi tanya-jawab si Ali
bertanya pada pak dosen, apa kepanjangan daripada KUHP
pak?. Lalu pak dosen tidak menjawab sendiri melainkan
dilemparkannya pada si Ahmad. Saudara Ahmad, coba
saya dibantu untuk menjawab pertanyaan saudara Ali,
pinta pak dosen. Lalu dengan tegas si Ahmad menjawab,
Kasih Uang Habis Perkara pak!!!, tegasnya. Mahasiswa
lain tentu pada ketawa, sedang pak dosen geleng-geleng
kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad,
saudara Ahmad, darimana saudara tahu jawaban itu?!!.
Dasar si Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya pula
dengan tegas, peribahasa Inggris mengatakan pengalaman
adalah guru yang terbaik pak!!!.
Contoh Anekdot 2
OBROLAN MONYET
Monyet Cantik : kaum manusia, aneh ya
Monyet Ayu : emangnya, kenapa?
Monyet Cantik : setiap orang yang jelek, dibilang dasar
moyet tersinggung aku apa salah kaum kita ya .
Monyet Ayu : terima ajalah nasib
Monyet Cantik : padahal kaum kita, nggak ada yang
Korupsi Kolusi Nepotisme Cuma yang ada KKN doang
Monyet Ayu : ya, sama aja kalo gitu
Moyet Cantik : Bukan KKN Korupsi, Kolusi
Nepotisme. Tapi KKN nya adalah Ke sana Ke sini Nangkring,
tau
Monyet Ayu : O. gitu ya, dasar Monyet.
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan
lucu atau menarik, yang mungkin
menggambarkan kejadian atau orang
sebenarnya.

Anekdot
bukanlah lelucon, karena tujuan
utamanya adalah tidak hanya untuk
membangkitkan tawa, tetapi untuk
mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih
umum daripada kisah singkat itu sendiri
Disusun Oleh :

Michael Yustinian, S.Pd.


Abstraksi
Adalah bagian awal yang berfungsi memberi gambaran
tentang isi teks
Orientasi
Adalah bagian yang menunjukkan kejadian awal cerita atau
latar belakang bagaimana terjadi peristiwa
Krisis
Adalah bagian hal atau masalah unik atau tidak biasa yang
terjadi pada diri penulis maupun orang yang diceritakan.
Reaksi
Adalah bagian dimana penulis/orang yang diceritakan
menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis.
Koda
Adalah bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga
memberi kesimpulan tentang kejadian yang diceritakan.
Baju Termahal
Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan
mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.
Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu
bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang
berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru.
Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya
ujar Adam sambil menyeruput kopinya. Kalau masalah itu sih aku juga sudah
tau sejak dulu, Bal jawab Adam. Saking kayanya nih, banyak banget teman kita
yang punya baju termahal di Indonesia. Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit
kagum. Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal? tanya Adam dengan
raut wajah bingung. Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK jawab Igbal
santai. Kok baju tahanan KPK? tanya Adam yang masih belum mengerti.
Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus nyolong uang negara
sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK ujar Igbal menjelaskan.
Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi
kalau belum siap iman. ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. Betul
sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman
kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu ajak Igbal.
Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
Abstraksi Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan
untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.
Orientasi Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan
yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka
berdua pun terlibat percakapan yang seru.
Krisis Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya ujar Adam sambil
menyeruput kopinya. Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal jawab Adam.
Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia. Ujar
Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?
tanya Adam dengan raut wajah bingung. Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK jawab
Igbal santai. Kok baju tahanan KPK? tanya Adam yang masih belum mengerti. Coba deh
kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus nyolong uang negara sebesar 1 milyar dulu
baru bisa pakai baju tahanan KPK ujar Igbal menjelaskan.
Reaksi Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap
iman. ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. Betul sekali itu, ya sudah lah mari
kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal
itu ajak Igbal.
Koda Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
Buaya dan Anjing Vs Para Khafilah

Disuatu padang pasir, angin berhembus sepoi-sepoi. Langit


berwarna biru cerah menambah indahnya pemandangan pada
pagi itu.
Ditengah padang pasit itu lewatlah seekor anjing yang
menunggangi unta dan membawa kantung berisikan uang sebesar
67 triliun dan dikawal oleh seekor buaya.
Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan
juga melewati padang pasir tersebut. Karena kebingungan
melihat dua binatang yang membawa uang yang jumlahnya
sangat banyak, ketiga khafilah itu pun meneriaki dan menuduh
mereka dengan sebutan maling, penyamun, dan perampok.
Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang
khafilah tersebut hanya melihat sekilas, lalu tampak tidak peduli
dan acuh.
Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut,
tak menghiraukan teriakan-teriakan dari para khafilah.
Abstraksi
Disuatu padang pasir, angin berhembus sepoi-sepoi. Langit berwarna biru cerah menambah
indahnya pemandangan pada pagi itu.

Orientasi
Ditengah padang pasit itu lewatlah seekor anjing yang menunggangi unta dan membawa
kantung berisikan uang sebesar 67 triliun dan dikawal oleh seekor buaya.
Krisis
Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan juga melewati padang pasir tersebut.
Karena kebingungan melihat dua binatang yang membawa uang yang jumlahnya sangat
banyak, ketiga khafilah itu pun meneriaki dan menuduh mereka dengan sebutan maling,
penyamun, dan perampok.
Reaksi
Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang khafilah tersebut hanya melihat
sekilas, lalu tampak tidak peduli dan acuh.

Koda
Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut, tak menghiraukan teriakan-
teriakan dari para khafilah.
Materi Kedua
Peternak Sapi
Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-
ratus ekor sapi.
Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang
menyamar dan bertanya Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?
Peternak menjawab Oh saya beri makan rumput-rumput saja.
Kalo begitu bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi
ini secara tidak layak. kata si petugas. Bapak saya denda 2 juta.
Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang
kembali dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. Bapak beri
makan apa sapi-sapi ini? kata si petugas.
Si peternak menjawab Saya beri makan keju, hamburger dan susu.
Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan
di luar batas sewajarnya!! kata si petugas.
Eh akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal
sama kepada si peternak. Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?? tanya si
petugas.
Begini Pak jawab si peternak, setiap hari semua sapi-sapi ini saya
beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan di
mana!!
Abstraksi Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus
ekor sapi.
Orientasi Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar

Krisis dan bertanya Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?
Peternak menjawab,Oh saya beri makan rumput-rumput saja.Kalo begitu
bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak
layak kata si petugas, Bapak saya denda 2 juta
Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali
dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. Bapak beri makan apa
sapi-sapi ini? kata si petugas.
Reaksi Si peternak menjawab Saya beri makan keju, hamburger dan susu.
Si petugas berkata,Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena
memberi makan di luar batas sewajarnya!! kata si petugas.
Dan akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal
sama kepada si peternak. Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?? tanya si
petugas.Begini Pak jawab si peternak, setiap hari semua sapi-sapi ini
saya beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan
di mana!!

Koda Tidak ada


Lucu
Unsur lucu di teks ini digambarkan dengan
jawaban dari si peternak yang mengatakan
bahwa ia memberi sapi-sapinya uang setiap
hari untuk membeli makanan mereka sendiri
Baju Termahal
Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai
berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.
Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu
bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang
berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru.
Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya ujar
Adam sambil menyeruput kopinya. Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak
dulu, Bal jawab Adam. Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya
baju termahal di Indonesia. Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. Lho,
maksud kamu baju termahal itu apa, Bal? tanya Adam dengan raut wajah bingung.
Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK jawab Igbal santai. Kok baju tahanan
KPK? tanya Adam yang masih belum mengerti. Coba deh kamu pikir-pikir, seorang
politisi minimal harus nyolong uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai
baju tahanan KPK ujar Igbal menjelaskan.
Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau
belum siap iman. ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. Betul sekali
itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang
sudah bisa pakai baju termahal itu ajak Igbal.
Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
Abstraksi Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan
untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.
Orientasi Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan
yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka
berdua pun terlibat percakapan yang seru.
Krisis Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya ujar Adam sambil
menyeruput kopinya. Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal jawab Adam.
Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia. Ujar
Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?
tanya Adam dengan raut wajah bingung. Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK jawab
Igbal santai. Kok baju tahanan KPK? tanya Adam yang masih belum mengerti. Coba deh
kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus nyolong uang negara sebesar 1 milyar dulu
baru bisa pakai baju tahanan KPK ujar Igbal menjelaskan.
Reaksi Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap
iman. ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. Betul sekali itu, ya sudah lah mari
kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal
itu ajak Igbal.
Koda Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
Lucu
Unsur lucu didalam teks ini digambarkan
dengan jawaban salah satu politikus yang
mengatakan bahwa baju termahal di
Indonesia adalah baju tahanan KPK
Menyindir
Sindiran didalam teks ini digmbarkan dengan
perkataan salah satu politikus yang merasa
iba dengan nasib teman mereka yang telah
mendapat baju termahal di Indonesia, dalam
arti mereka adalah koruptor
Identifikasilah persamaan struktur isi kedua
teks tersebut!
Identifikasilah perbedaan struktur isi kedua
teks tersebut!
Identifikasilah persamaan ciri kedua teks
tersebut!
Identifikasilah perbedaan ciri kedua teks
tersebut!
Kedua teks tersebut memiliki abstraksi
Kedua teks tersebut memiliki orientasi
Kedua teks tersebut memiliki krisis
Kedua teks tersebut memiliki reaksi
Abstraksi pada teks pertama membahas
tentang kehidupan seorang peternak yang
kaya dan punya banyak sapi, sedangkan
abstraksi pada teks kedua membahas tentang
sebuah warung kopi yang mulai ramai di
datangi oleh pelanggan di pagi hari
Orientasi pada teks pertama ditandai dengan
datangnya seorang petugas peternakan yang
menyamar ke peternakan si peternak yang
kaya, sedangkan orientasi pada teks kedua
ditandai dengan perbincangan dua politikus
muda yang sedang minum kopi di warung
kopi tersebut
Krisis pada teks pertama ditandai dengan di petugas
peternakan yang menanyakan makanan apa yang
diberikan si peternak kepada sapi-sapinya,
sedangkan krisis pada teks kedua ditandai dengan
pertanyaan salah satu politikus muda kepada
temannya tentang baju termahal di Indonesia
Reaksi pada teks pertama ditandai dengan si
peternak yang menjawab bahwa ia memberikan
sapi-sapinya uang setiap hari dan membiarkan
mereka membeli makanan sendiri, sedangkan reaksi
pada teks kedua ditandai dengan politikus kedua
yang mengangguk paham saat temannya berkata
bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju
tahanan KPK
Teks pertama tidak memiliki koda, sedangkan teks
kedua memiliki koda berupa kedua politikus
tersebut yang melanjutkan mengopi di warung
tersebut.
Mengandung unsur lucu.
Unsur lucu di teks pertama digambarkan dengan
jawaban dari si peternak yang mengatakan
bahwa ia memberi sapi-sapinya uang setiap hari
untuk membeli makanan mereka sendiri
sedangkan pada teks kedua digambarkan dengan
jawaban salah satu politikus yang mengatakan
bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju
tahanan KPK
Teks pertama tidak berunsur sindiran sedangkan
teks kedua berunsur sindiran. Sindiran di dalam
teks kedua ini ditujukan kepada koruptor yang
banyak menghabiskan uang negara.
Panggilan Rahasia

Pada siang hari,terdapat dua pemuda sedang bersantai


ria di sebuah ruangan yang gelap tepatnya di gudang
sekolah.Mereka sengaja membolos karena memang guru
nya tidak datang ke kelas mereka.
Salah seorang dari mereka memulai membuka suara, Ku
rasa sekarang sedang sepi bro,mau melakukan sesuatu
yang berbeda?ucap Rudi sang penanya.Memang apa yang
berbeda? Nadhil yang di beri pertanyaan,balik bertanya.
Rudi pun merogoh sesuatu di dalam koceknya dan
mengeluarkan suatu plastik kecil berisi serbuk-serbuk
putih. Ini yang berbeda, kita belum pernah kan
mencobanya, selagi tidak ada yang melihatnya kita coba
shabu iniRudi pun melihatkan barang yang dia bawa
kahadapan Nadhil.
Tidak ah,aku takut di panggilucap Nadhil.Siapa yang
manggil, kepala sekolah?come on,di sini tidak ada yang
melihat kita,dasar penakut.jawab Rudi dengan
santainya.Mau tau siapa yang manggil?Rudi yang
mendengar,merasa penasaran,Siapa?apa ada yang
mengintip kita?.Yang manggil itu yang maha kuasa, kan
gak mau kalau lagi makai ini terus dipanggil secara tiba-
tiba karena Allah lagi murka-murkanya ke kita,emang mau
seperti itu?Rudi bergidik ngeri mendengar nya,Aku
belum mau mati bro,gimana kalau Allah marah karena
mendengar ucapan ku yang tadi.nyebut lah RudNadhil
memberi nasihat kepada Rudi.Rudi yang memang telah
ketakutan langsung mempraktikkan apa yang disuruh oleh
NadhilNyebut..,nyebut..,nyebut..Nadhil menggelengkan
kepalanya,maksud aku itu nyebut
AstaghfirullahaladzimRudi hanya ber Oh ria
mendengarnya.
Abstraksi
Pada siang hari,terdapat dua pemuda sedang
bersantai ria di sebuah ruangan yang gelap tepatnya
di gudang sekolah.Mereka sengaja membolos karena
memang guru nya tidak datang ke kelas mereka.
Orientasi
Salah seorang dari mereka memulai membuka
suara, Ku rasa sekarang sedang sepi bro,mau
melakukan sesuatu yang berbeda?ucap Rudi sang
penanya.Memang apa yang berbeda?Nadhil yang di
beri pertanyaan,balik bertanya.Rudi pun merogoh
sesuatu di dalam koceknya dan mengeluarkan suatu
plastik kecil berisi serbuk-serbuk putih.Ini yang
berbeda,kita belum pernahkan mencobanya,selagi
tidak ada yang melihatnya kita coba shabu iniRudi
pun melihatkan barang yang dia bawa kahadapan
Nadhil. Tidak ah,aku takut di panggilucap
Nadhil.Siapa yang manggil,kepala sekolah?come
on,di sini tidak ada yang melihat kita,dasar
penakut.jawab Rudi dengan santainya.
Krisis

Mau tau siapa yang manggil?Rudi yang


mendengar,merasa penasaran,Siapa?apa ada yang
mengintip kita?.Yang manggil itu yang maha
kuasa,kan gak mau kalau lagi makai ini terus
dipanggil secara tiba-tiba karena Allah lagi murka-
murkanya ke kita,emang mau seperti itu?

Reaksi
Rudi bergidik ngeri mendengar nya,Aku belum
mau mati bro,gimana kalau Allah marah karena
mendengar ucapan ku yang tadi.nyebut lah
RudNadhil memberi nasihat kepada Rudi.
Koda
Rudi yang memang telah ketakutan langsung
mempraktikkan apa yang disuruh oleh
NadhilNyebut..,nyebut..,nyebut..Nadhil
menggelengkan kepalanya,Maksud aku itu
nyebut Astaghfirullahaladzim .Rudi hanya
ber Oh ria mendengarnya.

Você também pode gostar