Você está na página 1de 4

Aspek

Keperilakuan
dalam
Penganggaran
Akuntansi Keprilakuan
A. PENGERTIAN ANGGARAN
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan
secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter
standar dan satuan lain yang mencakup jangka waktu satu
tahun (Mulyadi, 1993).
B. FUNGSI ANGGARAN
Terdapat beberapa fungsi anggaran, yaitu sebagai berikut:
Anggaran merupakan hasil akhir dari proses
perencanaan perusahaan.
Anggaran merupakan cetak biru perusahaan untuk
bertindak.
Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunikasi
internal.
Anggaran berfungsi sebagai standar terhadap hasil
operasi aktual yang dapat dibandingkan.
Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian.
Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan
memotivasi baik manajer maupun karyawan.
C. BUDGETARY SLACK
Budgetary Slack(Senjangan Anggaran) adalah suatu kesenjangan
yang dilakukan oleh manajer bawahan ketika ia turut berpartisipasi
dalam penyusunan anggaran, dengan memberikan usulan dan
estimasi anggaran yang tidak sesuai dengan kapasitas sesungguhnya
yang dimiliki, atau tidak sesuai dengan sumber daya yang
sebenarnya dibutuhkan, dengan maksud agar anggaran tersebut
mudah direalisasikan. Manajer melakukan senjangan ini dengan cara
meninggikan jumlah biaya yang dibutuhkan atau merendahkan
pendapatan yang sesunguhnya bisa dicapai.

B. ALASAN TERJADINYA BUDGETARY SLACK


Ada tiga alasan manajer melakukan senjangan anggaran , yaitu :
Senjangan anggaran akan membuat kinerja seolah terlihat lebih
baik di mata pimpinan jika mereka dapat mencapai target
anggaran.
Senjangan anggaran sering digunakan untuk mengatasi
ketidakpastian memprediksi masa yang akan datang.
Pengalokasian sumberdaya akan dilakukan berdasarkan proyeksi
anggaran biaya, sehingga senjangan membuatnya fleksibel.
C. KONSEKUENSI DISFUNGSIONAL
Berbagai fungsi anggaran seperti penetapan tujuan, pengendalian,
dan mekanisme evaluasi kinerja dapat memicu berbagai
konsekuensi disfungsional, seperti :
Rasa Tidak Percaya, Anggaran merupakan suatu sumber tekanan
yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya, rasa permusuhan,
dan mengarah pada kinerja yang menurun.
Resistensi, Pada proses anggaran memerlukan waktu dan
perhatian yang besar. Manajer atau penyelia mungkin merasa
terlalu terbebani dengan permintaan yang ekstensif atas waktu
dan tanggung jawab rutin mereka. Oleh karena itu, mereka tidak
ingin terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
Konflik Internal, Konflik internal dapat berkembang sebagai akibat
dari interaksi ini, atau sebagai akibat dari laporan kinerja yang
membandingkan satu departemen dengan departemen lain.
Efek Samping lainnya yang tidak diinginkan, Anggaran akan
menghasilkan pengaruh lain yang tidak diinginkan. Salah satu
pengaruh lainnya adalah terbentuknya kelompok-kelompok
informal kecil yang menentang tujuan anggaran.

Você também pode gostar