Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Penjualan dan
Penagihan : pengujian
pengendalian, dan
pengujian substantive
atas transaksi
Disusun Oleh :
1. Ghadis Amanda
2. Vidia Ainnie
3. Irham Mzammil
Akun dan Kelas Transaksi
dalam Siklus Penjualan serta
Penagihan
Tujuan umum dari audit siklus penjualan dan penagihan:
Untuk mengevaluasi apakah saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP.
- 5 kelas transaksi dalam siklus
penjualan dan penagihan
Fungsi Bisnis dalam Siklus dan
Dokumen serta Catatan Terkait
8 Fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan penagihan:
Untuk tujuan ini, auditor memperhatikan tiga jenis salah saji yang mungkin
terjadi .
1. Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah
dilakukan
2. Penjualan dicatat lebih dari satu kali
3. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.
Sifat dari pengujian tergantung pada
sifat salah saji yang potensial
Ketika merancang prosedur audit untuk tujuan keterjadian dan kelengkapan, titik
awal pengujian merupakan hal yang sangat penting. Hal Ini disebut sebagai arah
pengujian.
Auditor harus memahami perbedaan antara menelusuri dari dokumen sumber ke
jurnal dan memvoching dari jurnal kembali ke dokumen sumber.
Pengujian pertama adalah transaksi yang dihilangkan ( tujuan kelengkapan ) :
dimulai dengan memilih sampel nomor faktur dari jurnal dan memvouchingnya ke
salinan faktur penjualan,dokumen pengiriman, dan pesanan pelanggan
Pengujian kedua adalah untuk transasi yang tidak ada ( tujuan keterjadian ): dimulai
dengan memilih sampel dokumen pengiriman dan menelusurinya ke salinan faktur
penjualan.
Arah Pengujian Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri sumber
dokumen sampai ke jurnal dan menelusuri balik jurnal kembali ke dokumen sumber.
Salinan Berkas
Pesanan Dokumen Faktur Jurnal Buku = Induk
Pelanggan Pengiriman Penjualan Penjualan Besar Rekening
Piutang
Dimulai Dimulai
dengan dengan
kelengkapan keberadaan
Ketika mendesain prosedur audit untuk kelengkapan dan keberadaan, diawali dengan menelusuri
dokumen sangatlah penting. Ini disebut arah tes. Sebagai contoh, jika auditor memperhatikan
keberadaan tetapi menelusuri dari arah yang salah (dari dokumen pengiriman ke jurnal), maka
harus dilakukan audit yang serius untuk kekurangan pada keberadaan. Arah tes diperlihatkan pada
Gambar 13-5
Arah pengujian penjualan
Jika auditor mengecek tujuan keterjadian tetapi melakukan pengujian ke arah yang
salah maka akan ada defisiensi audit yang serius. Sebagai contoh , keakuratan atau
akurasi transaksi penjualan dapat diuji dengan menguji salinan faktur penjualan ke
dokumen pengiriman atau sebaliknnya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh auditor :
Penjualan yang dicatat dengan akurat harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
2. Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
3. Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi
Lanjutan
Bagian penting dari tanggung jawab auditor ketika mengaudit penerimaan kas
adalah mengidentifikasi defisiensi pengendalian internal yang meningkatkan
kemungkinan terjadinya kecurangan.
Pengujian terhadap transaksi penerimaan kas
Jenis penggelapan kas yang paling sulit di deteksi oleh auditor adalah ketika hal
tersebut terjadi sebelum kas di catat dijurnal penerimaan kas.
Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah semua penerimaan kas
yang dicatat telah disetorkan dalam akun atau rekening bank adalah bukti
penerimaan kas.
Lapping piutang usaha
Lapping piutang usaha adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha
untuk menutupi kekurangan kas yang ada. Penggelapan dilakukan oleh
seseorang yang menangani penerimaan kas dan kemudian memasukkannya
kedalam system computer.
Penggelapan ini sebenarnya dapat dcegah dengan mudah melalui pemisahan
tugas dan kebijakan cuti wajib bagi karyawan yang menangani kas sekaligus
memasukkan penerimaan kas ke dalam system.
Dideteksi dengan membandingkan nama,jumlah,dan tangga yang ditujukan
pada remittance advice dengan ayat jurnal penerimaan kas dan salinan slip
setoran.
Pengujian audit untuk
menghapus piutang tak teragih
Kekhawatiran utama auditor dalam melakukan audit atas penghapusan piutang
usaha tak tertagih adalah kemngkinan karyawan klien menutupi penggelapan
dengan menghapus piutang usaha yang sudah ditagih.
Pengendalian yang tepat untuk mencegah kecurangan ini adalah otorisasi yang
tepat atas penghapusan piutang tak terttagih harus diberikan oleh tingkat
manajemn yang ditunjuk hanya setelah melalui penyelidikan menyeluruh
mengenai alas an pelanggan tidak mampu membayar.
pengendalian internal tambahan atas
saldo akun dan penyajian serta
pengungkapan
Jika pengdendalian internal terhadap lima transaksi yang dibahas sebelumnya
sdah dianggap efektif dan oengujian substanif untuk kelima kelas transaksi yang
terkait mendukung kesimpulan itu, kemungkinan salah saji dalam laporan
keuangan akan berkurang.
Hak dan kewajiban serta penyajian dan pengungkapan hamper bukan
merupakan masalah yang signifikan bagi piutang usaha. Karena itu, personil
akuntansi yang kompeten biasanya sudah merupakan pengendalian yang cukup
bagi tujuan audit.
Pengaruh hasil pengujian pengendalian dan
pengujian substantive atas transaksi
Bagian yang paling dipengaruhi oleh Jika hasil pengujian tidak memuaskan,
pengujian pengendalian dan auditor harus melakukan pengujian
pengujian substantive atas transaksi substantive tambahan atas :
dalam siklus penjualan dan penagihan
adalah :
Penjualan
Saldo piutang usaha
Retur dan penguranan penjualan
Kas
Penghapusan piutang tak tertagih
Beban piutang tak tertagih
Pemrosesan penerimaan kas.
Penyisihan piutang tak tertagih.