Você está na página 1de 29

MODUL GERIATRI

KELOMPOK 5
Nama Kelompok
1. Alfian Umar 10542045813
2. Alfon Dwi Dudung Massora 10542045913
3. Andi Adhyatma Irawan 10542046113
4. Widya Putri Mustajab 10542054613
5. Andi Afdalia Reski 10542055614
6. Andi Sri Wulan Purnama 10542055714
7. A. Nurul Azizah Abbas 10542057814
8. Nur Firi Syam 10542057914
9. Andi Suci Setyawati 10542058114
10. Alif Adeyani 10542058314
SKENARIO
Seorang perempuan umur 73 tahun masuk rumah sakit
dengan keluhan nyeri pada pangkal paha kanan
terutama bila digerakkan sehingga mengganggu
aktivitas fisik dan tidak bisa berjalan. .Keadaan ini
dialami sejak 3 hari yang lalu setelah penderita
terpeleset dan jatuh terduduk di lantai depan kamar
mandi akibat menginjak air kencingnya sendiri.
Anamnesis
Postur tubuh menderita membungkuk ke depan sejak 10
tahun terakhir ini. Sejak beberapa hari terakhir ini
penderita kedengaran batuk batuk tapi sulit sekali
mengeluarkan lendirnya terutama malam hari dan
juga nafsu makan beberapa minggu ini sangat
menurun.
Penderita mengidap penyakit kencing manis sejak 20
tahun, minum obat teratur dengan Glibenklamid 5 mg
setiap pagi dan selalu mengeluh kedua lutut sering
bengkak dan sakit.
Pemeriksaan Fisis
Hasil pemeriksaan fisik : Tekanan Darah 170/90
mmHg, nadi 92x/mnt, pernapasan 30x/mnt, dan suhu
37,1C. Pemeriksaan auskultasi terdengar bunyi
tambahan ronkhi basah kasar diseluruh lapangan
kedua paru. Pemeriksaan jantung dalam batas normal,
hepar dan limpa tidak teraba. Tungkai kanan bila
digerakkan sangat terhambat oleh karena kesakitan
pada daerah pangkal paha. Berat badan 41 kg dan
Tinggi badan 168 cm ( IMT = 14,64 : BB kurang )
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium didapatkan kadar Hb 9,2


gr%, Leukosit 16.300/mm3, GDP 167 mg/dl, GD2PP
248 mg/dl, ureum 48 mg/dl, kreatinin 1,3 mg/dl,
protein total 5,1 g/dl, albumin 2,7 gr/dl, asam urat
8,6 mg/dl.
Pemeriksaan toraks foto : terlihat perselubungan
homogen pada medial kedua paru
Daftar Kunci
Keluhan Utama :
1. Seorang perempuan umur 73 tahun
2. Nyeri pada pangkal paha kanan
Anamnesis
1. Terpeleset dan jatuh terduduk di lantai depan kamar mandi
akibat menginjak air kencingnya sendiri.
2. Penderita kedengaran batuk batuk
3. Sulit sekali mengeluarkan lendirnya terutama malam hari
4. Nafsu makan sangat menurun
5. penyakit kencing manis sejak 20 tahun
6. minum obat teratur dengan Glibenklamid 5 mg setiap pagi
7. selalu mengeluh kedua lutut sering bengkak dan sakit
Daftar Kunci
Pemfis :
1. Tekanan Darah 170/90 mmHg ( Normal : 160/90 mmHg )
2. nadi 92x/mnt ( normal : 60-100x /mnt )
3. pernapasan 30x/mnt ( Normal : 16 24x/mnt )
4. suhu 37,1 C ( Normal : 36,5 37,2 C )
5. Pemeriksaan auskultasi terdengar bunyi tambahan ronkhi basah kasar
diseluruh lapangan kedua paru ( Normal : tidak ada bunyi
tambahan )
6. Pemeriksaan jantung dalam batas normal
7. Hepar dan limpa tidak teraba ( Normal )
8. Tungkai kanan bila digerakkan sangat terhambat oleh karena
kesakitan pada daerah pangkal paha
9. Berat badan 41 kg dan Tinggi badan 168 cm ( IMT = 14,64 : BB
kurang )
Daftar Kunci
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium :
a. kadar Hb 9,2 gr% ( normal :
b. Leukosit 16.300/mm3 ( normal : 3.000 10.000/ mm3)
c. GDP 167 mg/dl ( Normal : < 126 mg / dl )
d. GD2PP 248 mg/dl ( Normal : 200 mg/dl )
e. ureum 48 mg/dl ( Normal : 15 50 mg/dl )
f. kreatinin 1,3 mg/dl ( Normal : 0.5 1,5 mg/dl )
g. protein total 5,1 g/dl ( Normal : 6,1 8,2 mg/dl )
h. albumin 2,7 gr/dl ( Normal : 3,8 5,0 gr/dl )
i. asam urat 8,6 mg/dl ( Normal : P : 2,4 5,7 mg /dl dan
L : 3,4 7,0 mg/dl )
Daftar Kunci
Pemeriksaan Thorax : terlihat perselubungan
homogen pada medial kedua paru
Daftar Masalah
1. Faktor Resiko Jatuh :
a. Inkontinensia Urine
b. Pneumonia
c. OsteoArthritis
d. Osteoporosis
e. DM
f. Hipertensi
g. Hipoalbuminemia
h. Anemia
2. Medikamentosa dan nonmedikamentosa dan edukasi
Penanganan Inkontinensia Urin
Jenis
Inkontine Latihan Medikamentosa Tindakan Invasif
sia
1. Secara sistemik: Augmentasi buli-
Antikolinergik, pelemas otot buli
polos, antidepresan trisiklik, Neuromodulasi
Behavioural antiprostaglandin, CCB Rhizolisis
UUI Bioeeedback 2. Secara topikal:
Bladder drill oksibutinin, artofin, anastesi
local, capsaicin, resiniferatoxin

Agonis adrenergik Kolposuspensi


Pelvic floor Antidepresan trisiklik TVT
SUI
exercise Hormonal Injeksi kolagen

Paradiksa - - Desobstruksi
Total - - Sfingter artifisial
Edukasi Inkontinensia Urin
Dianjurkan senam Kegel ( Pelvic floor
Exercise )
Penatalaksanaan Pneumonia
Medikamentosa :
1. Influenza A Amantadine 100 mg/hari
2. Influenza B Ribavirin 400 mg/hari
3. Parainfluenza Ribavirin 400 mg/hari
4. Virus sinsitial Ribavirin 400 mg/hari
5. Mycoplasma pneumoniae Eritomisin 250-500
mg/hari
6. Chlamidia trachomatis Tetrasiklin 250-500
mg/hari
7. Chlamidia psittaci Tetrasiklin 250-500 mg/hari
8. Coxiella burnetti Tetrasiklin 250-500 mg/hari
Nonmedikamentosa :
Memperbanyak minum air putih untuk
membantu mengencerkan dahak,
mengurangi iritasi dan rasa gatal
Menghindari paparan debu dgn
menggunakan masker
Menghindari paparan udara dingin
Menghindari merokok atau asap rokok
karena dpt mengiritasi
saluran napas.
Edukasi Pneumonia
menggunakan masker agar terhindar dari
paparan debu, sehingga tidak memperburuk
keadaan
Makan-makanan yang bergizi agar dapat
meningkatkan daya tahan tubuh
Menggunakan pakaian yg bersih
Dll.
OsteoArthritis
Penanganan Osteoporosis
Terapi hormone pd wanita pasca menopause
Estrogen terkonyugasi 0,3125-1,25 mg/hari dikombinasi dengan
medroksiprogesteron asetat 2,5-10 mg/hari, setiap hari secara kontinyu.
Pengobatan akibat steroid
1. Penatalaksanaan umum
Gunakan steroid dengan dosis efektif serendah dan sesingkat mungkin
2. Menghindari hiperparitiroidisme sekunder
Retriksi Na sampai 3 gr/hari untuk mencegah hiperkalsiuria dan
meningkatkan absorpsi kalsium bila perlu tambahkan tiazid
Menjaga asupan kalsium 1200-1500 mg/hari
Menjaga asupan Vit D
Obat pilihan untuk osteoporosis bisfosfonat yaitu resedronat atau
alendronate
Terapi pembedahan pada fraktur
Edukasi Osteoporosis
Anjurkan penderita untuk melakukan aktivitas fisik yang teratur untuk memelihara
kekuatan , kelenturan dan koordinasi sistem neuromuscular serta kebugaran, sehingga
dapat mencegah risiko jatuh
Jaga asupan kalsium 1000-1500 mg/hari, baik melalui makanan sehari-hari maupun
suplementasi.
Hindari merokok dan alcohol.
Diagnosis dini dan terapi yang tepat terhadap defisiensi testosterone pada laki-laki dan
menopause awal pada wanita.
Kenali berbagai penyakit dan obat-obatan yang dapat menimbulkan osteoporosis
Hindari berbagain hal yang dapat menyebabkan penderita terjatuh
Hindari mengangkat barang-barang berat
Hindari defisiensi vitamin D
Hindari peningkatan ekskresi kalsium lewat ginjal dengan membatasi asupan natrium
smpai 3 gr/hariuntuk meningkatkan reabsorpsi kalsium di tubulus ginjal
Diabetes Mellitus
Terapi Non Farmakologi
Terapi Gizi Medis: makanan yang seimbang,
sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing
individu
Latihan Jasmani: Latihan jasmani secara
teratur 3-4 kali seminggu, masing-masing
selama kurang lebih 30 menit.
Diabetes Mellitus
Terapi Farmakologi
Pemicu sekresi insulin: sulfoniluria, glinid
Peningkat sensitivitas insulin: Biguanid,
Tiazolidindion
Penghambat glukoneogenesis: Biguanid (Metformin)
Penghambat glukosidase alfa : Acarbose
Insulin
Edukasi Diabetes Mellitus
Pemantauan glukosa mandiri, perawatan kaki,
ketaatan pengunaan obat-obatan, berhenti
merokok, meningkatkan aktifitas fisik, dan
mengurangi asupan kalori dan diet tinggi
lemak.
Hipertensi
Penanganan Hipertensi
a. Non Farmakologis
1. Pola Hidup Sehat
2. Penurunan BB
3. Mengurangi asupan garam
4. Olahraga
5. Berhenti Merokok
Farmakologis
Hipoalbuminemia
1. Hipoalbuminemia adlah kadar albumin
rendah < 3,5 g/dl
2. Klasifikasi hipoalbuminemia
a. ringan, kadar albumin 3,5 3,9 g/dl
b. sedang, kadar albumin 2,5 3,5 g / dl
c. berat, kadar albumin <2,5 g/dl
3. Penanganan :
a. Diet Extra Putih Telur
b. Pemberian Ekstrak Ikan Gabus
Edukasi Hipoalbuminemia
1. Rutin mengkonsumsi Telur, tempe kedelai,
Ikan Gabus
Anemia
1. Medikamentosa
a. Sulfat ferosus 200 mg atau 60 mg besi
elementer
b. Asam Folat 0,25 mg
2. Non medikamentosa
Zat gizi makanan yang dapat memacu
penyerapan zat besi seprti vit.c, asam sitrat, asam
malate, asam tartarat, asam amino cystein
Edukasi anemia
Menghindari makanan yang dapat menghambat
penyerapan zat besi seperti Fitat ( jagung,
kedelai, susu ), Polyphenol ( Teh dan kopi ), Zat
Kapur dan Fosfat ( Keju dan Susu )

Você também pode gostar