Você está na página 1de 12

Penatalaksanaan Kejang

pada Neonatus

Febdi Maulana
Kelompok 9
MANAJEMEN UMUM
Medikamentosa
Fenobarbital 20 mg/kgbb IV dalam waktu
5 menit, jika kejang tidak berhenti dapat
diulang dengan dosis 10 mg/kgbb
sebanyak 2x dengan selang waktu 30
menit. Jika tidak tersedia jalur IV dan atau
tidak tersedia sediaan obat IV, maka dapat
diberikan IM.
Bila kejang berlanjut diberikan fenitoin 20
mg/kgbb IV dalam larutan garam fisiologis
dengan kecepatan 1mg/kgbb/menit.
Pengobatan rumatan
Fenobarbital 3-5 mg/ kg BB /hari, dosis
tunggal atau terbagi tiap 12 jam secara IV
atau per oral. Sampai bebas kejang 7 hari.
Fenitoin 4-8 mg/kg/ hari IV atau per oral.
dosis terbagi dua atau tiga
Anticonvulsants
These agents prevent seizure recurrence
and terminate clinical and electrical
seizure activity
Phenobarbital (Luminal,
Barbita)
Important to use minimal amount required
and to wait for anticonvulsant effect to
develop before giving second dose. Start
with loading dose and continue with
maintenance dosage.
Pediatric:
Loading dose: 20 mg/kg/d IV
Maintenance dose: 5-8 mg/kg/d IV
Phenytoin (Dilantin)

Should be added to phenobarbital if


seizures persist. May act in motor cortex
where may inhibit spread of seizure
activity. Activity of brainstem centers
responsible for tonic phase of grand mal
seizures also may be inhibited.
Pediatric:
Initial dose: 20 mg/kg/d IV
Maintenance dose: 5-8 mg/kg/d IV
Lorazepam (Ativan)

Benzodiazepine anticonvulsant; use in


cases refractory to phenobarbital and
phenytoin. By increasing action of GABA,
which is major inhibitory neurotransmitter
in brain, may depress all levels of CNS,
including limbic and reticular formation.
Pediatric:
0.05-0.1 mg/kg IV, followed by 0.05-mg/kg
increments until seizures controlled
Vitamins

This agent may be effective in seizures


refractory to medications already
discussed. It is essential for normal DNA
synthesis and cell function.
Pyridoxine (Nestrex)

Should be tried in patients not responding


to above regimen. Patients with
pyridoxine-dependent seizures respond
immediately to pyridoxine.
Pediatric:
50-100 mg IV with EEG monitoring to
determine response
TERAPI SUPORTIF
Menjaga patensi jalan napas dan
pemberian oksigen untuk mencegah
hipoksia otak yang berlanjut.
Pasang jalur IV dan beri cairan IV dengan
dosis rumatan serta tunjangan nutrisi
adekuat.
Mengurangi rangsang suara, cahaya
maupun tindakan invasif untuk
menghindari bangkitan kejang pada
penderita tetanus, pasang pipa
nasogastrik dan beri ASI peras diantara
spasme. Mulai dengan jumlah setengah
kebutuhan per hari dan pelan-pelan
dinaikkan jumlah ASI yang diberikan
sehingga tercapai jumlah yang diperlukan.
Terima Kasih

Você também pode gostar