Você está na página 1de 11

APA ITU ETIKA?

NITA SRI HANDAYANI


A. PENGERTIAN ETIKA

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat


internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia
bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal
dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.

Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang\
terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya
serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang
berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari
tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.

Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik.
PENGERTIAN ETIKA LANJUTAN..

ETHOS dalam bentuk tunggal memiliki banyak arti : tempat tinggal, yang biasa, padang
rumput, kandangf, habitat, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara
berpikir.

Dalam bentuk jamak, artinya adalah adat kebiasaan. Jadi, jika kita membatasai pada asal
usul kata-kata ini, maka etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadaminta, 1953) etika
dijelaskan sebagai ilmu penegtahuan tentang asas-asas akhlak (moral)

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (KBBI) edisi pertama(1988),
etika dijelaskan dengan membedakan tiga arti :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajibal moral
(akhlak)
2. Kumpulan nilai atau asaa yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat
PENGERTIAN ETIKA LANJUTAN..

1. Pertama, kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya etika juga bisa disebut sebagai sistem nilai, dan sistem nilai itu sendiri bisa
berfungsi dalm hidup manusia baik secara perorangan maupun taraf sosial
2. Kedua, etika berarti juga kumpulan asa atau moralyang dimaksud disini adalah kode
etik
3. Ketiga, etika mempunyai arti lagi ilmu tentang yang baik atau yang buruk.
4. Keempat, etika sebagai ilmu dapat membantu untuk menyusun kode etik etika
dalam arti ini sering disebut sebagai filsafat moral

Moral = Etika secara etimologis


Jika moral dipakai sebagai kata sifat, artinya sama dengan etis, namun jika dipakai sebagai
kata benda artinya sama dengan etika menurut arti pertama tadi : yaitu nilai-nilai dan norma-
norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.

Kita menganggap perbuatan seseorang tidak bermoralkita menganggapo orang tsb


melangganilai-nilai dan norma-norma etis yang berlaku dalam masyarakat.
B. PENGERTIAN MORAL.

Moralitas: dari kata sifat latinMoralis mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan
moral

Moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya. Jadi,
moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan
buruk
1. Amoral dan Immoral

Amoral diterangkan sebagai tidak berhubungan dengan konteks moral, diluar suasana etis,
non moral

Immoral dijelaskan sebagai bertentangan dengan moratilas yang baik, secara moral buruk,
tidak etis

Dalam KUBI (Poerwadaminta) tidak terdapat kata ammoral maupun immoral, Namun dalam
KBBI yang baru tidak dimuat immoral tapi terdapat kata amoral yang dijelaskan sebagai
tidak bermoral, tidak berakhlak, contoh : memeras para pensiunan adalah tindakan amoral
2. Etika dan Etiket

Etika dan etiket BERBEDA.


Etika MORAL
Etiker SOPAN SANTUN

Namun disamping perbedaan, ada juga persamaan.


1. Pertama, etika dan etiket sama-sama menyangkut dengan perilaku manusia
2. Kedua, baik etika maupun etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya
memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang
harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan

Perbedaanya :
1. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan yang harus dilakukan manusia. Diantara
beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukan cara yang tepat, artinya cara yang
diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Contoh : menyerahkan
sesuatu kepada atasa tau kepada orang lain harus menyerahkannya dengan
menggunakan tangan kanan. Dianggap melanggar etiket jika orang menyerahkan
sesuatu dengan menggunakan tangan kiri. Sedangkan etika menyangkut masalah
apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
Etika dan Etiket lanjutan..

2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang lain hadir atau tidak ada
saksi mata, etiket tidak berlaku. Misalnya ada banyak peraturan etiket yang mengatur cara
makan dan cara berpakaian. Dianggap melanggar etiket jika kita makan sambil berbunyi
atau meletakkan kaki diatas meja dsb. Sebaliknya etika selalu berlaku walaupun tidak ada
saksi mata. Etika tidak tergantung pada kehadiran orang lain.

3. Etika bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan Bisa saja
dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Contoh : makan dengan tangan, atau bersendawa
saat makan. Lain halnya denga etika. Etika jauh lebih absolut Jangan mencuri Jangan
berbohong: dsb

4. Jika kita bervicara tentang etiket, kita hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja,
sedangkan etika menyangkut manusia dari segi dalam
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan
buruknya prilaku manusia :
1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau
diambil.

2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap


dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus
memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :

a. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia


bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika
dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika
umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai
pengertian umum dan teori-teori.

b. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam


bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya
mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus
yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya
dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi
oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang
ada dibaliknya.
ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola
perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Perlu diperhatikan
bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama
lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan
sebagai anggota umat manusia saling berkaitan.

Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik


secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat,
negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan
idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap
lingkungan hidup.
SISTEM PENILAIAN ETIKA :
Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan
baik atau jahat, susila atau tidak susila.
Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya
atau telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi
pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam
bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal
penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-angan,
cita-cita, niat hati, sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata.
Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di
nilai pada 3 tiga) tingkat :
1. Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih
berupa rencana dalam hati, niat
2. Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
3. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau
buruk.

Você também pode gostar