Você está na página 1de 19

BAB III

L APORAN KASUS
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. FA
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Semarang
Tgl. Pemeriksaan :10 Oktober 2017
No. CM : 005010
Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis pada 10 Oktober 2017 pukul 10.00 WIB di Poliklinik Gigi dan Mulut RSND

Keluhan Utama: Gusi kanan bawah bengkak

Riwayat Penyakit Sekarang:


1 tahun yang lalu pasien mengalami gigi kanan bawah belakang berlubang, keluhan nyeri
dirasakan spontan walaupun tanpa adanya rangsang dari makanan maupun minuman, pasien sempat
memeriksakan diri ke dokter gigi dan sudah dilakukan penambalan permanen dan pasien merasa
membaik.
Namun 2 bulan yang lalu pasien mulai mengeluh gusi pada gigi kanan bawah belakang yang
sempat ditambal bengkak. Pasien sempat memeriksakan diri ke klinik dan diberi obat antibiotik
selama 5 hari namun belum kunjung sembuh. Kemudian pasien dirujuk ke RSND.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama

Riwayat Sosial Ekonomi:


Pasien adalah seorang mahasiswa. Biaya pengobatan menggunakan BPJS.
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pemeriksaan fisik pada 10 Oktober 2017 pukul 10.00 WIB di Poliklinik Gigi dan Mulut RSND.

Status Generalis
Pemeriksaan Ekstraoral
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Wajah
Keadaan gizi : Baik
Tanda-tanda vital:
Inspeksi : simetris
TD : 120/80 mmHg
Mata : visus 6/6, diplopia (-), injeksi
Nadi : 88 x/menit
conjunctiva (-)
RR : 20 x/ menit
Hidung : deviasi (-), discharge (-)
Suhu : 36,5 C
Telinga : discharge (-)
Gambaran umum lainnya:
Mulut : trismus (-)
TB : 168 cm
Sensorik : normoesthesia
BB : 68 kg
Hidrasi : Baik
Leher
Edema : -
Pucat : -
Inspeksi : simetris
Clubbing finger : -
Palpasi : pembesaran limfonodi (-), nyeri tekan (-)
Jaundice : -
Pemeriksaan Intraoral

Mukosa pipi : edema (-/-), hiperemis (-/-)


Mukosa palatum : edema (-), hiperemis (-)
Mukosa dasar mulut/lidah : edema (-), hiperemis (-)
Mukosa pharynx : edema (-), hiperemis (-)
Ginggiva atas : edema (-/-), hiperemis (-/-)
Ginggiva bawah : edema (+/-), hiperemis (+/-), fistula (+/-) sisi bukal gigi 4.6
Kalkulus/plak : Kalkulus gigi 3.1, 3.2, 4.1, 4.2 sisi lingual
Palatum : tidak ada kelainan
Gigi anomali : tidak ada
Gambar 3.1 Tampak karies profunda pada gigi 4.6
Keterangan:
Gigi 4.6 karies profunda sisi oklusal
Gigi 4.6 Non vital (post perawatan saluran akar)
Gigi 3.8, 4.8 Erupsi difisilis
Status Lokalis

Gigi 4.6

Inspeksi : tampak caries sisi oklusal (+), hiperemi gingiva (+), gusi bengkak (+), fistula gingiva sisi bukal (+)
Sondasi : nyeri (-) karies (+) profunda sisi oklusal
Perkusi : nyeri (-)
Palpasi : edema ginggiva (+), nyeri (-)
Mobilitas : goyah (-)
Vitalitas : nyeri (-)
Pressure : nyeri (-)

Status Dental

Inspeksi : tampak erupsi difisilis gigi 3.8 dan 4.8


Sondasi : nyeri (-) karies (-)
Perkusi : nyeri (-)
Palpasi : edema ginggiva (-), nyeri (-)
Vitalitas : vital (+)
Mobilitas : goyah (-)
Pressure : nyeri (-)
Pemeriksaan Penunjang

Gambar 3.2 X Foto Periapikal


Diagnosis Kerja : Abses Periapikal et causa gangren pulpa gigi 4.6

Rencana Terapi

Komprehensif : Rujuk ke dokter gigi


Definitif :
Antibiotik : Amoxicillin 3 x 500mg
Perawatan saluran akar
Edukasi :
Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien bahwa perlunya rujukan ke dokter gigi untuk
tatalaksana lebih lanjut.
Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien mengenai oral higiene yang baik
Menjelaskan bahwa bengkak pada pasien disebabkan karena lubang giginya yang tidak diobati
secara optimal sehingga terjadi penjalaran infeksi
BAB IV
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Tn. FA 22
Keluhan Utama gusi kanan bawah bengkak.
Riw. Karies dengan tumpatan permanen
2 bln yll gusi bengkak rujuk RSND
,

PEMERIKSAAN FISIK
Px ekstra-oral
wajah simetris.
pembesaran limfonodi (-)
Abses Periapikal et
Px intraoral
gigi 4.6 caries sisi oklusal, sondasi (+)
causa Gangren Pulpa
profunda, nyeri (-) Gigi 4.6
Pr/ Pa / Tek : - / - / -
vitalitas (-),
fistula (+) di gingiva sisi bukal.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
gambaran radiologis juga didapatkan
gambaran radiolusen didaerah peiapikal
gigi 4.6
PERJALANAN PENYAKIT

Inf. Jar. Fistula


Infeksi Nekrosis Periapikal
Karies
Pulpa Pulpa lwt. For. pada
Apikalis Gingiva
Rencana terapi
Mengambil seluruh jaringan pulpa yang nekrosis

PSA Membersihkan saluran akar gigi dari mikroorganisme

Mempertahankan gigi agar tetap berfungsi

Tindakan insisi pada pasien tidak perlu dilakukan karena sudah terbentuk fistula.

Mencegah perburukan maupun kekambuhan infeksi, pemberian


ANTIBIOTIK antibiotik yaitu amoksisilin dapat diberikan pada pasien selama 5
hari.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Telah dilakukan pemeriksaan pada seorang laki-laki berusia 22 tahun dengan diagnosis abses periapical et
causa gangren pulpa gigi 4.6
Penanganan yang dapat dilakukan sesuai kompetensi dokter umum adalah dengan merujuk pasien kepada
dokter gigi spesialis periodonsia dan konservatif gigi
Terapi definitif pada pasien tersebut adalah penanganan infeksi dengan pemberian antibiotik dan
perawatan saluran akar pada gigi 4.6.

Saran
Diperlukan pemahaman kepada dokter umum mengenai cara mengenali,
mendiagnosis, dan menangani pasien dengan abses periapikal
Diperlukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien mengenai program
tindakan meliputi tujuan, manfaat, risiko, dan komplikasi yang mungkin terjadi

Você também pode gostar