Você está na página 1de 15

Agency Theory

Dosen Pembimbing Khairuna,Sp,M.Si

Disusun Oleh
Kelempok II
Darmawan
Auliana
Intan Purnama Sari
Hermansyah
Kurniawati
Apa yang dimaksud dengan Teori Keagenan (Agency Theory)?

Apa saja pendekatan-pendekatan Teori keagenan?


Best Defenition of Agency Theory
Jensen and Meckling :
A contract under which one or more persons (the principal)
engage another person ( the agaent) to perform some services on
their behalf which involves deligating some decision making
authority to the agent (1976,p.308)

Suatu kontrak di mana satu orang atau lebih (Pemegang saham)


melibatkan orang lain (manajemen) untuk melaksanakan
layanan/tugas atas nama mereka yang melibatkan deligasi
beberapa pengambilan keputusan otoritas kepada agen (1976,
halaman.308)

Diterjemahkan oleh kelompok II


Apa yang dimaksud dengan Teori Keagenan (Agency Theory)?

teori keagenan adalah cabang dari ilmu ekonomi keuangan yang terlihat pada konflik
kepentingan antara orang-orang dengan kepentingan yang berbeda dalam aset yang
sama.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan berarti konflik antara:

- pemegang saham ( Principle )dan manajer perusahaan (Agent)

- pemegang saham dan pemegang obligasi


Image Illustration
Keynote:
Principle adalah pemegang saham

Agent adalah pengelola perusahan

Task adalah tugas yang diembankan oleh pengelola perusahaan dan dapat
dipertanggung jawabkan kepada pemeagang saham sesuai dengan aturan-aturan
yang berlaku.
Histories of Agency Theory
Teori keagenan dikembangkan di tahun 1970-an terutama pada
tulisan Jensen dan Meckling (1976) pada tulisan yang berjudul
Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs, and
ownership structure.
Konsep-konsep teori keagenan di latarbelakangi oleh berbagai teori
sebelumnya seperti
- teori konsep biaya transaksi (Coase, 1937),
- teori property right (Berle dan Means, 1932), dan
- filsafat utilitarisme (Ross, 1973).
Teori keagenan dibangun sebagai upaya untuk memecahkan masalah
yang muncul manakala ada ketidaklengkapan informasi pada saat
melakukan kontrak (perikatan) sehingga timbul lah asimtri informasi.
Information Asymmetry

Teori keagenan mengimplikasikan adanya informasi asimetri antara manajer


sebagai agen dan pemilik sebagai prinsipal. Namun manajemen selaku pihak intern
perusahaan atau manajer perusahaan sering mempunyai tujuan lain yang
bertentangan dengan tujuan utama tersebut, sehingga timbul konflik perbedaan
kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Konflik yang terjadi salah
satunya timbul karena adanya ketidak seimbangan informasi (information
asymmetry).
Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:

Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya
mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan
investor pihak luar. Dan fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan
diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada
pemegang saham.

Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak
seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga
manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang
melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak
dilakukan.
Agency Theory memiliki 3 landasan asumsi :
a. Asumsi tentang sifat manusia
Asumsi tentang sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat untuk mementingkan
diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality), dan tidak
menyukai resiko (risk aversion).

b. Asumsi tentang keorganisasian


Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota organisasi,efisiensi sebagai kriteria
produktivitas, dan adanya Asymmetric Information (AI) antara prinsipal dan agen.

c. Asumsi tentang informasi.


Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi dipandang sebagai barang komoditi yang
bisa diperjual belikan.
Asumsi Dasar dalam Agency Theory
Asumsi Manusia : Homo Economicus, yang memaksimalkan utilitasnya

Model Perilaku : Self serving behavior


Fakta Penerapannya : Prinsipal dan agen cenderung menerapkan tujuan secara kaku
(rigid)

Akibat yang timbul : Conflict of Interest

Konsekuensi : Timbul agency cost dalam mengawasi kinerja manager / agen

Pemecahan : Sharing rule antara prinsipal dan agen perlu dibuat

Reward : Ekstrinsik, yaitu komoditi berwujud dan bisa dipertukarkan dan


memiliki nilai pasar yang bisa diukur

Asumsi Informasi : Sebagai komoditi yang dapat diperjual belikan


Pendekatan-pendekatan dalam Agency Theory

Pendekatan Deduktif

Pendekatan Induktif

Pendekatan Sosiologis
Aplikasi Agency Theory pada Pengelolaan Perusahaan.

TEORI KORPORASI KLASIK TEORI KORPORASI MODERN TEORI KORPORASI POST-MODERN

KARAKTERISTIK : KARAKTERISTIK : KARAKTERISTIK :


1.Perusahaan dengan single majority 1.Perusahaan dengan banyak pemegang 1.Perusahaan dengan banyak pemegang saham, dan tidak ada
shreholders. saham, namun masih ada kepemilikan kepemilikan mayoritas.
mayoritas.

2.Prinsipal merangkap sebagai agen. 2.Sulit untuk mengidentifikasi the true principal.
2.Fungsi Prinsipal dan Agen mulai terpisah.

3.Keseimbangan kepentingan antara 3.Prinsipal umumnya tidak atau kurang memahami bisnis.
prinsipal dan agen tidak penting. 3.Meskipun pemilik mayoritas masih memiliki
otoritas yang besaar, kepentingan pemegang
saham minoritas sudah diperhatikan. 4.Agen memiliki pengaruh yang besar dalam menjalankan
perusahaan.

5.Terjadi ketidakseimbangan kepentingan (conflict of interest).

IMPLIKASI: IMPLIKASI : IMPLIKASI :


Aspek Good Corporate Governance tidak Aspek Good Corporate Governance mulai Aspek Good Corporate Governance sangat diperlukan.
diperlukan. diperlukan.
Kesimpulan
Agency theory merupakan modifikasi dari perkembangan model akuntansi keuangan dengan
menambahkan aspek perilaku manusia dalam model ekonomi. Dalam Agency Theory mengenal adanya
Asymmetric Information (AI) yaitu informasi yang tidak seimbang yang disebabkan karena adanya
distribusi informasi yang tidak sama antara prinsipal dan agen.

Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak antar anggota-anggota dalam perusahaan dimana
prinsipal dan agen sebagai pelaku utama. Prinsipal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada
agen untuk bertindak atas nama prisipal, sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh
prinsipal untuk menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan apa
yang telah diamanat oleh prinsipal kepadanya. Inti dari Agency Theory (Teori Keagenan) adalah
pendesainan kotrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan prinsipal dan agen dalam hal terjadi
konflik kepentingan.

Agency Theory memiliki 3 landasan asumsi :

a. Asumsi tentang sifat manusia

b. Asumsi tentang keorganisasian

c. Asumsi tentang informasi.


Daftar Pustaka
http://www.davishare.com/2015/01/agency-theory-teori-keagenan.html

http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/07/apa-itu-teori-agensi.html

http://gdeeka01.blogspot.com/2012/06/agency-theory.html

http://teorionline.net/agency-theory/

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=30&cad=rja&ua
ct=8&ved=0CGcQFjAJOBQ&url=http%3A%2F%2Fe-journal.uajy.ac.id

https://docs.google.com/file/d/0B6aC4A7EcCajNjhheFo1cmVnbVE/edit?pli=1

http://ekonomi.untag-smd.ac.id/?p=145

http://taskseekers.blogspot.com/2013/12/teori-keagenan.html

Você também pode gostar