Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Berdasarkan data ibu nifas dengan pre eklamsia berat masih tinggi dan dapat mengakibatkan
kematian, maka penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny S 37
Tahun P3a0 Post Partum 1 Hari Dengan Pre Eklamsi Berat Di Rumah Sakit Daerah Bagas Waras Klaten Kasus diatas
dapat memunculkan permasalahan komplek sehingga penulis menerapan kebidanan 7 langkah Varney.
TINJAUAN TEORI
PRE EKLAMSI
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
Diet makanan
Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, rendah lemak
dan tidak perlu diet rendah garam.
Cukup istirahat
Istirahat yang cukup pada hamil tua sangat penting lebih banyak duduk atau
berbaring ke arah kiri sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami
gangguan.
Penanganan kasus pre eklampsia berat pasca persalinan menurut Varney (2004),
yaitu :
Jelaskan pada ibu tentang kondisinya
Beri KIE tentang tanda-tanda bahaya pre eklampsia
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Pantau tekanan darah, protein urin
Anjurkan pada ibu untuk banyak istirahat
Anjurkan pada ibu untuk diet rendah garam
Pantau Keseimbangan cairan dan pengganti elektrolit untuk memperbaiki hipovolemik, mencegah
kelebihan sirkulasi dan pemeriksaan serum harian.
Pemberian sedativa untuk mencegah timbulnya kejang-kejang
Memberikan MgSO4 secara IV dan IM masing-masing dengan jarak 5 menit
Melakukan kolaborasi dengan Dokter SpOG
Melakukan rujukan kerumah sakit yang lebih tinggi (Wiknjosastro,2006).
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY I 29 TAHUN P2A0
POST PARTUM 2 JAM DENGAN PRE EKLAMSI BERAT
DI RSD BAGAS WARAS KLATEN
Biodata
Nama Ibu : Ny. I Nama Suami : Tn. A
Umur : 29 tahun Umur : 32 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kalangan,Pedan, Klaten
I. PENGKAJIAN DATA/PENGUMPULAN DATA DASAR
Data Subjektif
Alasan datang :
Ibu mengatakan telah melahirkan anak keduanya pada tanggal 13 Mei 2017
pukul 07.00 spontan, sekarang ibu merasa pusing , sesak napas dan bengkak pada
kaki.
Riwayat perkawinan
a. Kawin/tidak kawin : kawin
b. Pernikahan : ke-1
c. Umur saat menikah : 23 tahun
d. Lamanya pernikahan: 6 tahun
e.
Riwayat menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : teratur
c. Lamanya : 7 hari
d. Sifat darah : encer, tidak bau, tidak ada flour albous
e. Disminorhe : tidak
f. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
NO Tgl/thn Tempat Umur Jenis partus Penolong Anak Nifas Kead Anak
Partus partus khmlan skrg
JK BB PB Kead Laktasi
Kebutuhan fisik
Nutrisi :
Ibu mengatakan makan 2-3 kali/hari dengan menggunakan nasi, sayur, lauk, buah. Ibu juga mengatakan
tidak ada keluhan makan dan pantangan makan.
Ibu mengatakan minum 7-8 gelas/hari dengan air putih.
Eliminasi :
BAK
Sifat : encer
Jumlah : 4-6 kali/hari
Warna : kuning jernih
Bau : khas urin
Keluhan : tidak ada keluhan
BAB
Keluhan : Belum dapat BAB
Istirahat (tidur) :
Ibu mengatakan tidur siang 1 jam, tidur malam 6-7 jam dan tidak ada
keluhan untuk tidurnya.
Personal hygiene :
Ibu mengatakan mandi 2 kali/hari, ganti pakaian 2 kali/hari, sikat gigi 2
kali/hari, keramas 2 hari sekali.
Ambulasi/aktivitas :
Ibu mengatakan sudah bisa duduk dan menyusui anaknya.
Keadaan psiko, sosio dan spiritual
Ibu mengatakan sudah sedikit mengetahui tentang cara merawat payudara, tanda bahaya masa nifas dan cara merawat bayi
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan umum
Keadaan umum: baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 160/110 mmHg
Suhu : 36,40C
Respirasi : 25 kali/menit
Nadi : 80 kali/menit
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 157 cm
Pemeriksaan fisik
Kepala
Rambut : bersih, hitam, tidak rontok
Muka : tidak ada oedema, tidak pucat
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : simetris, tidak ada pengeluaran sekret, tidak ada pembesaran polip,terpasang
kanul O2 3 lpm
Bibir : merah muda, tidak pecah-pecah
Mulut : bersih, tidak ada stomatitis
Gigi : tidak ada caries gigi
Lidah : bersih
Gusi : tidak berdarah
Telinga : simetris, tidak ada pengeluaran sekret
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran vena jugularis
eksterna
c. Dada (payudara)
1) Bentuk : simetris
2) Areola : hiperpigmentasi
3) Putting susu: menonjol
4) Pengeluaran ASI : lancar
5)Massa/benjolan : tidak ada
d. Abdomen
1) Dinding abdomen : linea nigra dan striae gravidarum masih
terlihat
2) Bekas luka : ada
3) TFU : 2 jari dibawah pusat
4) Kandung kemih : terpasang DC
e. Genetalia eksterna
1) Kebersihan : bersih
2) Oedema : tidak ada
3) Varises : tidak ada
4) Perineum : tanpa jahitan/utuh
5) Jahitan
(a) Jenis simpul : -
(b) Benang :-
6) Pengeluaran lochea : tidak ada
f. Anus
Hemoroid : tidak ada
A. Diagnosa Kebidanan
Ny. I P2A0 umur 29 tahun post partum 2 jam dengan pre
eklampsia berat.
B. Masalah
C. Kebutuhan
Eklamsi
IV. TINDAKAN SEGERA
Pengkajian dilakukan pada ibu nifas Ny. I P2A0 dengan pre eklampsia berat
yang dilakukan dengan pengumpulan data subyektif dan data obyektif .
menurut Varney (2004), gejala pre eklampsia berat ditemukan tekanan darah
160/110 mmHg, protein urine (++) terdapat oedema.
Pada kasus ibu nifas Ny. I P2A0 ditemukan data subyektif diperoleh dari
keluhan ibu yaitu Ibu mengatakan gangguan penglihatan, pernafasan, nyeri
kepala, mual muntah, dan pusing. Sedangkan data obyektif diperoleh
keadaan umum baik, tekanan darah 160/110 mmHg, suhu 36,4 Celsius, nadi
82 x/menit, respirasi 24 x/menit, protein urine (++), terdapat oedema pada
kaki. Jadi pada kasus ibu nifas Ny. I P2A0 tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktek.
Interpretasi
Dalam langkah ini Antisipasi yang dilakukan pada ibu nifas dengan pre
eklampsia berat menurut Wiknjosastro (2006) adalah : Beri sulfat
magnesium 40% sebanyak 10 ml (4 gr) disuntikan Intra Musculus (IM), bokong
kiri dan kanan sebagai dosis permulaan dan dapat diulang 4 mg tiap 6
jam menurut kondisi ibu, Klorpromazia 50 mg Intra Musculus (IM),
Diazepam 20 mg Intra Musculus (IM).
Sedangkan pada praktek ibu nifas Ny. I P2A0 dengan pre eklampsia berat
pemberian terapi yaitu : injeksi MgSO4 40% sebanyak 6 gram
disuntikan IM tiap 6 jam, Cefotaxim 1 gram tiap 12 jam. Untuk
terapi oral : nefedifin 10 gram, Untuk langkah antisipasi tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.
5. Rencana Tindakan
Menurut upaya untuk mengatasi masalah yang ada sesuai dengan interprestasi data, untuk rencana tindakan pada kasus nifas Ny. I P2A0 ditemukan kesenjangan pada pemberian terapi antara teori dan
praktek .
Menurut teori Varney (2004), rencana yang dilakukan pada ibu nifas dengan pre eklampsia berat antara lain :
7) Kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi. Sedativa : Phenobarbital 3 x 100 mg, Valium 3 x 2 0 mg. Untuk menghindari kejang, beri Sulfas magnesikus 40% sebanyak
10 ml (4 gr) disuntikan Intra Musculus (IM) bokong kiri dan kanan sebagai dosis permulaan dan dapat diulang pada 6 gr tiap 6 jam menurut keadaan Klorpromazin 50 mg Intra Musculus
(IM) (Wiknjosastro, 2006).
Sedangkan pada prakteknya nifas Ny. I P2A0 dengan pre eklampsia berat diberikan terapi Injeksi :
MgSO4 40 sebanyak 6 gram disuntikan IM tiap 6 jam
Nifidipin 3 X 10mg
6. Implementasi
Pada langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima, dilaksanan secara efisien dan aman. Perencanaan ini biasanya dilakukan sepenuhnya oeh tenaga kesehatan (varnay, 2004). Pelaksanaan rencana
asuhan pada ibu nifas dengan pre eklampsia berat antara lain:
Injeksi :
Terapi oral :