Você está na página 1de 41

BLOK NEUROLOGI

SKENARIO 2
KELUMPUHAN BAWAH
B-13
Ketua : Tamara Firdaus Anindhita 1102012292
Sekertaris : Syifa Ananta Khairunnisa 1102012290
Anggota : Rachmat Putra Pratama 1102010225
Safitri Ambar 1102011251
Rizky Gumelar Pramudika1102012254
Rizqyta Austrianasari A 1102012255
Siti Amanda Seanuria 1102012277
Siti Andriati Fitriana 1102012278
Syifa Amalia 1102012289
Sylvia Resna Sari 1102012291
KELUMPUHAN PADA WAJAH

Perempuan berusia 50 tahun saat sedang berbelanja di pusat


perbelanjaan tiba-tiba berbicara cadel dan setelah diperhatikan
oleh suaminya wajah pasien terlihat tidak simetris. Pasien juga
mengeluh anggota gerak sisi kiri lebih lemah disbanding kanan.
Suami langsung membawa istrinya ke IGD RS terdekat.
Pemeriksaan tanda vital menunjukan hipertensi. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan wajah tidak simetris. Sulcus
nasolabialis kiri tampak mendatar, namun kerutan dahi simetris.
Pada saat menjulurkan lidah, mencong kesisi kiri tanpa adanya
atrofi papil dan fasikulasi. Terdapat hemiparesis sinistra. Dokter
mengatakan pasien mengalami stroke. Sebagai seorang suami,
ia berkewajiban untuk menyantuni dan merawat istrinya dengan
baik sesuai dengan ajaran islam.
1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi dan fisiologi
(fungsi, komposisi serabut, nukleus)
1.1 Menjelaskan Nervus Cranialis
Nomor Nama Komponen Jenis Fungsi
I Olfaktori Aferen visceral Sensori Menerima rangsang dari hidung
khusus dan menghantarkannya ke otak
untuk diproses sebagai sensasi bau
II Optik Aferen somatic Sensori Menerima rangsang dari mata dan
khusus menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai persepsi visual
III Okulomoto Eferen somatic, Motorik Menggerakkan sebagian besar otot
r eferen visceral, mata
aferen somatic
IV Troklear Eferen somatic, Motorik Menggerakkan beberapa otot mata
aferen somatic
V Trigeminal Aferen somatic Gabunga Sensori: Menerima rangsangan dari
n wajah untuk diproses di otak
sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang
VI Abdusen Eferen somatic Motorik Abduksi mata
VII Fasial Eferen Gabungan Sensorik: Menerima rangsang dari
brankhialis, bagian anterior lidah untuk diproses
eferen visceral, di otak sebagai sensasi rasa
aferen visceral Motorik: Mengendalikan otot wajah
khusus, aferen untuk menciptakan ekspresi wajah
somatic
VIII Vestibulokokl Aferen somatic Sensori Sensori sistem vestibular:
ear khusus Mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang
untuk diproses di otak sebagai suara
IX Glosofaringe Eferen brankhialis, Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari bagian
al eferen visceral, posterior lidah untuk diproses di otak
aferen visceral sebagai sensasi rasa
khusus, aferen Motorik: Mengendalikan organ-organ
visceral, aferen dalam
somatik

X Vagus Eferen brankhialis, Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari organ


eferen visceral, dalam
aferen visceral, Motorik: Mengendalikan organ-organ
aferen visceral dalam
khusus, aferen
somatic
XI Aksesori Eferen brankhialis, Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
eferen somatic
XII Hipoglosal Eferen somatik Motorik Mengendalikan pergerakan lidah
www.theodora.com
1.2 Menjelaskan Jaras Sensoris dan Motorik Sadar
JARAS
MOTORIS

Traktus piramidal (Traktus


Traktus Ekstrapyramidal
Corticospinalis)

Neuron Datang dari Batang Otak Datang dari Cortex Cerebri


Motorik Atas menuju Medulla Spinalis menuju Batang Otak

Tractus
Neuron reticulospinali Tractus Corticothalamus
Motorik s
Bawah (Pusat
Spinal)
Tractus Tractus corticohypothalamicus
Tectospinalis

Tractus Tractus corticosubthalamicus


Rubrospinalis

Tractus
vestibulospin Tractus Corticonigra
alis

Tractus Tractus yang berasal dari area


olivospinalis brodmann 4 dan 6
Neuron Motorik Atas
Tractus reticulospinalis
Tractus Tectospinalis
Tractus Rubrospinalis
Tractus vestibulospinalis
Tractus olivospinalis
JARAS SENSORIS
Menurut tipe
Menurut Jaras
atau jenis
letaknya somatosensorik
stimulus

(eksteroseptif)
seperti rasa
Exteroseptor Mekanoreseptor
nyeri, raba,
tekan, dan suhu

(proprioseptif)
seperti perasaan
Proprioseptor Thermoreseptor
sendi, otot dan
tendo

Interoseptor Nociseptor

Chemoreseptor

Photoreseptor
www.medicinesia.com
1.3. Menjelaskan Kapsula Interna
Mengandung
serabut saraf
penghubung bolak-
balik antara cortex
cerebri dengan
thalamus dan
medula spinalis
Bagiannya :
Genu capsula
interna
Crus anterior
capsula interna
Crus posterior
capsula interna
LI.2. Memahami dan Menjelaskan Stroke
2.1 Menjelaskan Definisi Stroke

Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala berupa


gangguan fungsi otak secara fokal maupun global yang
dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang
menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali
gangguan vaskular (WHO 1983).
2.2 Menjelaskan Epidemiologi Stroke

Setiap penambahan usia 10 tahun sejak usia 35 tahun,


risiko stroke meningkat dua kali lipat
Pria 25% lebih mungkin untuk menderita stroke daripada
wanita.
2.3 Menjelaskan Etiologi Stroke

Trombosis Embolisme Iskemia Haemorrhagi


serebral serebral serebral serebral

Haemorrhagi
ekstradural

Haemorrhagi
subdural

Haemorrhagi
subarakhnoid

Haemorrhagi
intracerebral
Faktor risiko yang
Faktor risiko yang
tidak dapat
dapat dimodifikasi
dimodifikasi
Usia Hipertensi (darah
Jenis kelamin tinggi)
Herediter Penyakit jantung
Ras/etnik Diabetes melitus
Hiperkolesterolemia
Obesitas
Merokok
2.4 Menjelaskan Klasifikasi Stroke
Berdasarkan waktu terjadinya
Transient Ischemic Attack (TIA)
Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)
Stroke In Evolution (SIE) / Progressing Stroke
Completed stroke
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya
Stroke iskemik
i) Transient Ischemic Attack (TIA)
ii) Trombosis serebri
iii) Emboli serebri
Stroke hemoragik
i) Perdarahan intraserebral
ii) Perdarahan subarakhnoid

Berdasarkan lokasi (sistem pembuluh darah):


a) Tipe karotis
b) Tipe vertebrobasiler
2.5 Menjelaskan Patofisiologi Stroke
2.6.Menjelaskan Manifestasi Klinis Stroke
STROKE HEMORAGIK STROKE ISKEMIK

Sakit kepala berat Hemiparesis, monoparesis,


quadriparesis (jarang)
dengan onset mendadak
Deficit hemisensorik
Tanda meningismus
Hilangnya penglihatan
dengan (monocular atau binocular)
Fotofobia dan sakit saat Deficit lapang pandang
menggerakkan mata Diplopia
Mual dan muntah Dysarthria
Syncope lama atau Facial droop
atipik Ataxia
Vertigo (jarang)
Aphasia
Penurunan kesadaran secara
tiba-tiba
2.7. Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Stroke
Identitas
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang (RPS).
ANAMNESIS Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Riwayat Keluarga
Riwayat psychosocial (sosial)

Pemeriksaan
Fisik

[STROKE HEMORAGIK]
Tes Lab :
Hitung darah lengkap
Prothrombin time dan activated partial thromboplastin time
Pemeriksaan Computed tomography noncontrast atau MRI
Penunjang [STROKE ISKEMIK]
CT scan non kontras atau MRI
pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui penyebab stroke
[ polisitemia, trombositosis, trombositopenia, leukemia] atau
untuk mengetahui adanya anemia
Skor Siriraj
1.Kesadaran ( x 2,5 ) 5.Atheroma markers ( x -3 )
Done 0
siaga 0
Diabetes, angina, claudicatio
Pingsan 1 intermitten 1
Semi koma, koma 2

2.Muntah ( x 2 ) 6.Konstanta 12
Siriraj Stroke Score (SSS): ( 2,5 x
No 0
derajat kesadaran ) + ( 2 x vomitus
Yes 1 ) + ( 2 x nyeri kepala ) + ( 0,1 x
tekanan diastolik ) ( 3 x petanda
3.Nyeri kepala dalam 2 jam ( x2) ateroma ) 12
No 0 Interpretasi score : Skor -1 =
Infark, 1 = Hemoragik
Yes 1

4.Tekanan Diastolik ( DBP )


(2,5 X DK) + (2 X MT) + (2 X NK) + (0,1 X TD) (3 X TA) 12
DBP x 0,1 Keterangan :
DK = Derajat kesadaran (Sadar = 0, mengantuk/stupor = 1, semikoma/koma =2)
MT = Muntah (Tidak muntah = 0, muntah = 1)
NK = Nyeri kepala (Tidak nyeri kepala = 0, nyeri kepala = 1)
TD = Tekanan darah diastolic
TA = Tanda ateroma (Tidak ada tanda ateroma = 0, ada tanda ateroma (seperti :
diabetes angina, penyakit pembuluh darah perifer = 1
Diagnosis Banding

Acute Coronary Syndrome


Atrial Fibrillation
Bell Palsy
Benign Positional Vertigo
Brain Abscess
Epidural Hematoma
Hemorrhagic Stroke in Emergency Medicine
Inner Ear Labyrinthitis
Myocardial Infarction
Neoplasms, Brain
Subarachnoid Hemorrhage
Syncope
2.8. Menjelaskan Penatalaksanaan

Pengobatan Umum Perawatan suportif

Untuk pengobatan oksigenasi jaringan


umum ini dipakai secara adekuat
patokan 5 B yaitu: Tekanan darah
Breathing Status volume darah
Brain Demam
Blood Hypoglycemia/dan
Bowel atau hyperglycemia
Bladder Profilaksis DVT
Pada TIK yang meninggi Perdarahan
Stroke Hemoragik
: subaraknoid
Singkirkan kemungkinan Manitol bolus, 1 gr/kgBB Nimodipin digunakan
koagulopati dalam 20-30 menit untuk mencegah
Kendalikan HT lanjutkan dengan 0,25- vasospasme.
Berikan manitol 20% 0,5g/kgBB tiap 6 jam Tindakan operasi dapat
smpai maksimal 48 jam. dilakukan pada
Pertimbangkan fenitoin
Gliserol 50% oral, 0,25- perdarahan subaraknoid
obati penyebabnya,
1 gr/kgBB setiap 4-6 stadium I dan II akibat
turunkan TIK, beri
jam atau gliserol 10% pecahnya aneurisma
neuroprotektor, tindakan
intravena 10 ml/kgBB sakular berry dan
bedah dengan
dalam 3-4 jam (untuk adanya komplikasi
pertimbangan GCS >4
edema serebri ringan- hidrosefalus obstruktif.
sedang).
Furosemid 1mg/ kg BB
intravena.
Intubasi dan
hiperventilasi terkontrol
sampai pCO2 29-35
mmHg
Penggunaan steroid
masih kontroversial.
Kraniotomi dekompresif.
Stroke Iskemik
Fibrinolytic Antiplatelet Kontrol tekanan
Antikoagulasi
Therapy Agents darah
rt-PA aspirin, 325 Diazoksid warfarin
[memulihkan mg oral, dalam Enalaprit
aliran darah 24-48 jam Nikardipin
otak pada setelah onset
Labetalol
beberapa stroke iskemik
pasien dengan Dipiridamol
stroke iskemik (Persantine)
akut dan dapat Sulfinpirazon
menyebabkan (Anturane)
perbaikan atau
Tiklopidin
resolusi defisit
(Ticlid)
neurologis.]
2.9 Menjelaskan Pencegahan Stroke

Pencegahan Pencegahan
Primer Sekunder
Hipertensi mencegah
Diabetes melitus kekambuhan
Lipid stroke.
Merokok hipertensi, CEA,
dan memakai
Obesitas
obat antiagregat
Aktivitas fisik antitrombosit.
2.10 Menjelaskan Komplikasi Stroke

Komplikasi Jangka
Komplikasi Dini (0-48 Komplikasi Jangka
pendek (1-14 hari
jam pertama) panjang
pertama)
Edema serebri Pneumonia: Akibat Stroke rekuren, infark
Infark miokard immobilisasi lama miokard, gangguan
Infark miokard vaskular lain: penyakit
Emboli paru vascular perifer.
Komplikasi yang
Stroke rekuren
terjadi pada pasien
stroke yaitu:
Hipoksia serebral
diminimsdknn
dengan memberi
oksigeriasi
Penurunan darah
serebral
Embolisme serebral.
2.11 Menjelaskan Prognosis Stroke

Indikator prognosis adalah : tipe dan luasnya serangan, age of onset, dan
tingkat kesadaran
Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah serangan stroke
iskemik,1/3-nya lagi adalah fatal, dan 1/3- nya mengalami kecacatan
jangka panjang
Jika pasien mendapat terapi dengan tepat dalam waktu 3 jam setelah
serangan, 33% diantaranya mungkin akan pulih dalam waktu 3 bulan
LI. 3. Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Fungsi
Motorik dan Kelainan Klinis Neurologis Akibat Gangguan
Fungsi Motorik
Pemeriksaan fungsi motorik
Kekuatan
"Deep tendon" (muscle stretch; myotatic) reflexes
Refleks Superfisial dan Refleks Patologis
Koordinasi
Tonus Otot
Pergerakan Abnormal
Cara Berjalan
Kelainan fungsi motorik
UMN LMN
Spastis Flaccid
Atropi (-) Atropi (+)
Refleks fisiologis Refleks fisiologis
meningkat menurun
Refleks patologis Refleks patologis (-
(+) )
Tonus meningkat Tonus menurun

1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Pemeriksaan Gerakan Pasif
4. Pemeriksaan Gerak Aktif
5. Pemeriksaan Koordinasi Gerak
LI. 4. Memahami dan Menjelaskan Kewajiban Suami Kepada Isteri dan
Isteri Kepada Suami Hak Bersama Suami Istri

Hak Bersama Suami Istri Adab Suami Kepada Istri .


Suami istri, hendaknya 1) Suami hendaknya menyadari
saling menumbuhkan bahwa istri adalah suatu ujian
suasana mawaddah dan dalam menjalankan agama. (At-
rahmah. (Ar-Rum: 21) aubah: 24)
Hendaknya saling 2) Seorang istri bisa menjadi
mempercayai dan musuh bagi suami dalam
memahami sifat masing- mentaati Allah clan Rasul-Nya.
masing pasangannya. (An- (At-Taghabun: 14)
Nisa: 19 Al-Hujuraat: 10) 3) Hendaknya senantiasa berdoa
Hendaknya menghiasi kepada Allah meminta istri yang
dengan pergaulan yang sholehah. (AI-Furqan: 74)
harmonis. (An-Nisa: 19)
Adab Isteri Kepada Suami
1) Hendaknya istri menyadari clan menerima
dengan ikhlas bahwa kaum laki-Iaki adalah
pemimpin kaum wanita. (An-Nisa: 34)
2) Hendaknya istri menyadari bahwa hak
(kedudukan) suami setingkat lebih tinggi
daripada istri. (Al-Baqarah: 228)
3) Istri wajib mentaati suaminya selama
bukan kemaksiatan. (An-Nisa: 39)
DAFTAR PUSTAKA

Chandra B. Diagnostik dan penanggulangan penderita dalam koma Cermin Dunia Kedokteran,
nomor khusus, 2002; 95 - 100.
Gilroy, John. Basic Neurology, Third Edition. McGraw-Hill Companies, Inc.
Gunawan , Sulistis Gan et all. (2007). Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta. FKUI.
Harrison. Principles of Internal Medicine. McGraw-Hill Companies, Inc.
Kowalak, Jennifer P., William Welsh, (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Martono, Hadi. Strok Dan Penatalaksanaannya Oleh Internis. Dalam: Sudoyo A, setyohadi B,
Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi 5. Jakarta:
InternaPublishing 2009: 892-897.
Pedoman Praktis Pemeriksaan Neurologi FK UI. Kesadaran. Jakarta 2006; hal. 39-50.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, (2011), Guideline Stroke Tahun 2011, Jakarta.
Price.Sylvia A.,Wilson.Lorraine M, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit., Edisi 6. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Uddin, Jurnalis. 2009. Anatomi Susunan Saraf Manusia. FKUY : Jakarta.
http://hak-dan-kewajiban-suami-dan-istri-menurut-islam/
Terimakasih

Você também pode gostar