Você está na página 1de 10

TUMOR PAROTIS

Pembimbing: dr. Jefferson Sp.B


Anatomi Kelenjar liur
Kelenjar Parotis : berada di bawah dan depan telinga.
Terdiri dari dua lobus (lobus imajiner sebenarnya). Di antaranya
jalan saraf otot-otot mimik (N. Facialis/Nervus VII) yang cabang-
cabangnya mempersarafi kelopak mata dan daerah bibir.
Kelenjar Submandibularis : terletak di bawah rahang. Terdiri
dari lobus kanan dan kiri juga.
Keduanya kelenjar liur besar di atas menghasilkan enzim
pencernaan dan bermuara di rongga mulut.
Ada juga kelenjar liur di bawah dagu yaitu kelenjar
sublingual.
Di seluruh mukosa mulut juga terdapat banyak kelenjar-
kelenjar liur kecil.
Anatomi Kelenjar liur besar
Tumor parotis jinak Mixed Tumor

Tumor parotis yang paling banyak yaitu Adenoma


Pleomorfik atau Mixed Tumor.
Ciri khasnya adalah lobula telinga tidak terlihat jelas
karena terisi oleh tumor dan telinga terdorong ke atas.
Operasi yang tidak bersih dan/atau karena takut
lesi/cedera pada N. Facialis biasanya akan sangat
cepat residif lokal terutama Mixed Tumor.
Yang paling penting sebelum operasi harus
diberitahukan kepada pasien bahwa ada
kemungkinan cedera N. Facialis; apalagi kalau operasi
ulang kemungkinan cederanya lebih besar lagi.
Bila kita tidak mencederai atau tidak memutuskan
N. Facialis sama sekali serta cabang-cabang
utamanya, biasanya paresis yang terjadi tidak
permanen; dalam waktu 3-6 bulan lebih dari 90% akan
kembali normal lagi.
Tetapi setelah operasi harus dilakukan fisioterapi
dengan memberi stimulus pada saraf-saraf tersebut (N.
Facialis). Hal ini bertujuan agar otot-otot yang
dipersarafinya tidak menjadi atrofi dan menjadi cacat
yang permanen/tetap kalau terlalu lama tidak
dirangsang/digunakan.
Biasanya setelah dioperasi tumor parotisnya; bagian
mata yang ipsilateral dengan letak tumor parotis akan
menjadi lemah (misalnya susah menutup sempurna atau
alisnya susah diangkat) karena gangguan pada N.
Facialis. Hal tersebut juga terjadi pada otot-otot daerah
mulut.
Kalau benjolan tumor yang sudah sangat besar, bisa
menginvasi atau mengiritasi N. Facialis.
Sehingga selain tumornya pasien juga datang dengan
kelumpuhan pada otot-otot mimik yang dipersarafi N.
Facialis.
Tatalaksana Ca parotis
Pembedahan adalah modalitas utama terapi Ca Parotis,
biasa dilakukan Total parotidektomi yakni mengangkat
semua bagian Parotis baik lobus superficialis maupun lobus
profunda.
Sedapatnya N.VII Facialis dan cabang2nya harus
dipertahankan. Tetapi sebelumnya harus diinformasikan
kepada pasien akan ada kemungkinan paresis atau
kelumpuhan tetapi biasanya sementara.
Juga dilakukan Diseksi kel getah bening yang
membesar.
Enukleasi
cara yang digunakan dalam pembedahan dimana
pengangkatan nodul atau benjolon, tidak di potong di
jaringan sehat sekitarnya. Hanya di angkat jaringan
tumornya, masih ada sisa-sisa jaringan tumor ataupun
kapsulnya. (hanya bagian dalamnya tumor yg diambil)
Dilakukan karena keterbatasan teknik operator atau indikasi
khusus misalnya takut kerusakan pada N. Facialis.
Tetapi dengan cara ini tumornya akan cepat residif kembali.
Tidak dianjurkan dilakukan enukleasi pada tumor jinak
parotis (Mixed Tumor) sebab bisa dipastikan 70-80% akan
timbul residif lagi. Yang dilakukan adalah eksisi, diambil di
jaringan yang sehat sekitarnya tanpa menyentuh tumornya
tetapi harus perhatikan juga N. Facialisnya.
Efek Samping dari Pembedahan
Kanker Parotis
Yang paling sering: Parese atau Paralysis N.Facialis VII
sehingga orang tak bisa menutup mata sisi yang cedera
(mata sering berair) atau sudut mulut miring; biasanya
kedua hal tersebut bersifat sementara.
Kadang2 terjadi Sindroma FREY : keluar keringat
spontan pada pipi sisi depan bekas tumor. Terutama
pada wanita. Penyebab pastinya belum diketahui. Ada
dugaan bahwa kemungkinan manipulasi operasi atau
radioterapi, akibatnya saraf2 yang tumbuh kemudian
yang seharusnya bertugas mengeluarkan air liur malah
keluarkan keringat.
Pada Operasi Tumor parotis yang pertama yang harus
dilakukan adalah menemukan cabang utama N.
Facialis bukan langsung melakukan pembedahan
tumornya dari perifer sebab pasti akan melukai N.
Facialis.
Setelah ditemukan pangkal N. Facialis kemudian di
cari cabang2nya yang berjalan ke dalam tumor dan
harus dibebaskan dengan membelah tumor tersebut.
Jadi prinsip pembedahan yang tanpa menyentuh
tumor tidak dapat dilakukan pada Ca Parotis.

Você também pode gostar