Você está na página 1de 40

+

Irene Fausta Wijono (406152029)


KATARAK
DIABETIC
RETINOPATY
+
Anatomi Mata
+
Anatomi
+
KATARAK

Bahasa yunani : katarraktes Air


Bahasa inggris : cataract Terjun
Bahasa latin : cataracta

WHO

Katarak merupakan kondisi kekeruhan


pada lensa atau penurunan progresif
kejernihan lensa
+
+
Epidemiologi

WHO (2000) menyatakan bahwa sekitar 38 juta orang


menderita kebutaan, dan 110 juta orang mengalami
penurunan penglihatan. Perhitungan terakhir menyatakan
bahwa katarak terkait usia merupakan 48% penyebab
kebutaan di seluruh dunia
+
Etiologi
Penyakit metabolik seperti diabetes melitus, galaktosemi

Trauma seperti kontusio, perforasi

Defisiensi nutrisi seperti vitamin C, vitamin E, dan karotenoid

Rokok dan alkohol

Penyakit mata yang mendahului seperti uveitis dan


glaukoma

Penyakit kulit seperti dermatitis atopik

katarak kongenital
+
Klasifikasi

Kongenital Nuklear Insipien


Juvenile Kortikal Imatur
Senilis Supraskapular Matur
Hipermatur

Derajat
USIA LOKASI
kekeruhan
+
Katarak Kongenital

Katarak kongenital adalah katarak yang telah terjadi


sebelum atau segera setelah bayi lahir dan bayi berusia < 1
tahun.

Katarak kongenital biasanya tampak sebagai katarak putih


yang padat dan besar yang disebut dengan leukokoria.

Penyebab katarak kongenital dapat diketahui dengan


pemeriksaan riwayat prenatal infeksi ibu seperti rubela dan
riwayat pemakaian obat selama kehamilan .
KATARAK JUVENILE
Kongenital
Juvenile Katarak juvenil terjadi
senilis pada usia > 3 bulan dan <
9 tahun. Katarak juvenil
biasanya merupakan
kelanjutan dari katarak
USIA kongenital

KATARAK SENILIS
Katarak yang terjadi
pada usia lanjut, usia
diatas 50 tahun kadang
kadang 40 tahun
Nuklear
Kortikal
supraskapular

LOKASI
+

Katarak nuklear terjadi akibat


adanya proses kondensasi
dalam nukleus, sehingga
menyebabkan terjadinys
sklerosis nuklear. Gejala yang
biasanya timbul adalah
penglihatan dekat yang
membaik tanpa kacamata.
+

Katarak subkapsular posterior


dapat timbul akibat adanya
trauma, penggunan
kortikosteroid topikal atau
sistemik, adanya peradangan,
ataupun pajanan radiasi .
+

Katarak kortikal terjadi karena


adanya perubahan hidrasi
serat lensa yang
menyebabkan terbentuknya
celah dalam pola radial di
sekeliling daerah ekuator
+
Derajat Kekeruhan Katarak Senilis
+

PATOFISIOLOGI KATARAK
TEORI HIDRASI TEORI SKLEROSIS
Kegagalan mekanisme Serabut kolagen terus
pompa aktif pada epitel bertambah
lensa yang berada di pemadatan
subkapsular anterior serabut kolagen di
air tidak dapat tengah serabut
semakin bertambah
dikeluarkan dari lensa
banyak sklerosis
bertambahnya nukleus lensa
tekanan osmotik
kekeruhan lensa.
+
Diagnosis

Snellen chart Mengetahui visus

Kekeruhan lensa
Pen light Shadow test

Oftalmoskop Refleks fundus

Evaluasi tebal, luas, lokasi


Slit lamp kekeruhan lensa, dan posisi lensa
TATA LAKSANA TINDAKAN
BEDAH

ICCE
ECCE
PHACOEMULSIFICATION
SICS
+
ICCE
+
ECCE
+
SICS
(Small Incision Cataract Surgery)
+
phacoemulsification
+
+
Definisi Retinopati Diabetikum

Suatu disfungsi progresif dari pembuluh darah retina yang


disebabkan oleh hiperglikemia kronik

Mikroangiopati progresif ditandai oleh kerusakan dan


subatan pembuluh darah halus yang meliputi arteriol
prekapiler retina, kapiler-kapiler, vena-vena.

Kelainan patologik yang paling dini adalah penebalan


membran basal endotel kapiler dan penurunan jumlah
perisit.
+
Faktor Resiko

Durasi diabetes - insiden retinopati diabetic setelah 50 tahun


sekitar 50% dan setelah 30 tahun mencpai 90%.

Kontrol glukosa darah yang buruk

Tipe Diabetes- hampir seluruh tipe 1 dan 75% tipe 2 setelah 15


tahun.

Kehamilan

Hipertensi yang tidak terkontrol

Nefropati

Faktor resiko yang lain meliputi merokok, obesitas, anemia dan


hiperlipidemia
+
+
Manisfestasi Klinis

Gejala Subjektif yang dapat dirasakan :

Kesulitan membaca

Penglihatan kabur disebabkan karena edema macula

Penglihatan ganda

Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata

Melihat lingkaran-lingkaran cahaya jika telah terjadi


perdarahan vitreus

Melihat bintik gelap & cahaya kelap-kelip


+
Gejala

Gejala objektif pada retina Perubahan pembuluh darah


berupa dilatasi lumen
Mikroaneurisme - ireguler dan berkelok kelok
penonjolan dinding kapiler
terutama daerah vena
dengan bentuk berupa
bintik merah kecil yang
terletak dekat pembuluh
darah terutama polus
posterior
+
Hard exudate merupakan infiltrasi lipid ke dalam retina

Soft exudate yang sering disebut cotton wool patches merupakan


iskemia retina
+
Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama
daerah makula (macula edema) sehingga sangat mengganggu
tajam penglihatan.

Pembuluh darah baru ( Neovaskularisasi ) pada retina biasanya


terletak dipermukaan jaringan. Tampak sebagai pembuluh yang
berkelok-kelok, dalam, berkelompok dan ireguler.
+
Retinopati Diabetik Non Proliferatif, atau dikenal juga dengan
Background Diabetic retinopathy.
Minimal: terdapat 1 tanda berupa dilatasi vena, mikroaneurisma,
perdarahan intraretina yang kecil atau eksudat keras
Ringan-sedang: terdapat 1 tanda berupa dilatasi vena derajat ringan,
perdarahan, eksudat keras, cotton wool spots, IRMA
Berat: terdapat 1 tanda berupa perdarahan dan mikroaneurisma pada 4
kuadran retina, dilatasi vena pada 2 quadran atau IRMA pada 1 quadran
Sangat berat: ditamukan 2 tanda pada derajat berat.
+
Retinopati diabetes proliferatif diawali dengan kehadiran pembuluh-
pembuluh baru pada diskus optikus (NVD) atau di bagian retina
manapun (NVE).
Ringan (tanpa resiko tinggi): minimal adanya neovaskular pada discus (NVD)
yang mencakup < dari daerah diskus tanpa disertai perdarahan preretina
atau vitreus, atau neovaskularisasi dimana saja diretina (NVE) tanpa disertai
perdarahan preretina atau vitreus.
Berat (resiko tinggi): apabila ditemukan 3 atau 4 dari faktor resiko:
Ditemukan NVE
Ditemukan NVD
Pembuluh darah baru yang tergolong sedang atau berat yang mencakup >
daerah diskus
Perdarahan vitreus
+
Daniel Vaughan menurut pemeriksaan fisik funduskopi menjadi beberapa
stadium yaitu sebagai berikut :

Stadium I

Mikroaneurisma yang merupakan tanda khas, tampak sebagai perdarahan


bulat kecil didaerah papil dan macula
Vena sedikit melebar
Histologis didapatkan mikroaneurisma dikapiler bagian vena didaerah nuclear
luar
Stadium II

Vena melebar
Eksudat kecil-kecil, tampak seperti lilin, tersebar atau terkumpul seperti bunga
(circinair/ rosette) yang secara histologist terletak didaerah lapisan plexiform
luar
+ Stadium III
Stadium II dan cotton wool patches, sebagai akibat iskemia pada arteriol terminal.
Diduga bahwa cotton wool patches terdapat bila disertai retinopati hipertensif
atau arteriosklerose.

Stadium
IV
Vena-vena melebar, cyanosis, tampak sebagai sosis, disertai dengan sheathing
pembuluh darah. Perdarahan nyata besar dan kecil, terdapat pada semua lapisan
retina, dapat juga preretina.

Stadium V

Perdarahan besar diretina dan preretina dan juga didalam badan kaca yang
kemudian diikuti dengan retinitis proliferans, akibat timbulnya jaringan fibrotic
yang disebtai dengan neovaskularisasi. Retinitis proliferans ini melekat pada
retina yang bila mengkerut dapat menimbulkan ablasi retina dan dapat
mengakibatkan terjadinya kebutaan total.
+
DIAGNOSIS BANDING
Branch Retinal Vein Occlusion
Central Retinal Vein Occlusion
Hypertensive retinopathy: terdapat tanda khas yang
berupa oedema retinal bilateral, terdapat eksudat
keras dan flame shapped haemorrages dan dapat
bersamaan dengan adanya BDR. Namun hard exudates
membentuk macular star dan tidak membentuk
cincin.
Retinal artery macroaneurysm: terdapat oedem retina,
hard exudates, dan haemorrhages, namun biasanya
unilateral dan perubahan lebih terlokalisir.
+
Penatalaksanaan

Medikamentosa

Pengendalian glukosa: pengendalian glukosa secara intensif


pada pasien dengan DM tergantung insulin (IDDM)
menurunkan insidensi dan progresi retinopathy DM.

ADA menyarankan bahwa semua diabetes (NIDDM dan


IDDM) harus mempertahankan level HbA1c kurang dari 7%
untuk mencegah atau paling tidak meminimalkan kompilkasi
jangka panjang dari DM termasuk retinopathy DM.
+

Intravitreal triamcinolone digunakan dalam terapi edema


makular diabetik.

Uji klinis dari Diabetic Retinopathy Clinical Research Network


menunjukkan bahwa, walaupun terjadi penurunan pada
edema makular setelah triamcinolone intravitreal tetapi efek
ini tidak secepat yang dicapai dengan terapi laser fokal.
+
Terapi non medikamentosa

Terapi Laser

Indikasi terapi fotokoagulasi adalah retinopati diabetik


proliferatif, edema macula dan neovaskularisasiyang terletak
pada sudut bilik anterior.

Ada 3 metode terapi fotokoagulasi yaitu :

scatter (panretinal) photocoagulation = PRP

focal photocoagulation

grid photocoagulation
+

Terapi Bedah

Vitrektomi dini perlu dilakukan


pada pasien yang mengalami
kekeruhan (opacity) vitreus dan
yang mengalami
neovaskularisasi aktif.

Selain itu, vitrektomi juga


diindikasikan bagi pasien yang
mengalami ablasio retina,
perdarahan vitreus setelah
fotokoagulasi, RDP berat, dan
perdarahan vitreus yang tidak
mengalami perbaikan.
+
Komplikasi

1. Rubeosis iridis progresif

2. Glaukoma neovaskular

3. Perdarahan vitreus

4. Ablasio retina

Você também pode gostar