Você está na página 1de 45

MINI PROJECT

LAPORAN KEGIATAN
PROMOSI KESEHATAN TENTANG KONTRASEPSI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALOBULO
KABUPATEN WAJO

OLEH:
dr. Andi Alif Buanama

Dibawakan Dalam Rangka Penilaian Tugas Dokter


Internship Periode Februari 2017-Februari 2018
PENDAHULUAN
Keluarga berencana merupakan salah satu
upaya pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama. Pencegahan kematian
dan kesakitan ibu merupakan alasan utama
diperlukannya pelayanan keluarga berencana

Perwujudan nyata dalam partisipasi program


Keluarga Berencana adalah dengan
menggunakan kontrasepsi.
Lanjutan
Terdapat kendala berupa banyaknya jenis kontrasepsi
yang beredar dipasaran dan masyarakat hanya mampu
menyebut jenis alat atau obat kontrasepsi tersebut
sedangkan informasi-infomasi mengenai keuntungan,
kekurangan, kontraindikasi maupun efek samping dari
kontrasepsi tersebut tidak mereka dapatkan.

Belum lagi adanya pandangan-pandangan atau norma


budaya lingkungan dan orang tua yang dapat membuat
pengguna (akseptor) menjadi ragu-ragu dalam
menggunakan kontrasepsi tersebut
Penggunaan alat dan obat kontrasepsi
memang tidak dapat lepas dari efek samping
dan risiko yang kadang-kadang dapat
merugikan kesehatan, namun demikian yang
harus dipikirkan adalah benefit/keuntungan
dari penggunaan alat/obat kontrasepsi
tersebut yang lebih besar dibanding tidak
menggunakan kontrasepsi.
PERNYATAAN MASALAH

Sebagian besar pengguna kontrasepsi lebih


memilih menggunakan kontrasepsi suntik
dibanding metode kontrasepsi lain.
Jika dilihat, terdapat perbandingan signifikan
yang menggunakan Kontrasepsi suntik
dibanding kontrasepsi lainnya.
TUJUAN KEGIATAN

Menambah pengetahuan masyarakat di


wilayah kerja Puskesmas Salobulo terhadap
pemilihan kontrasepsi yang tepat dengan
dilakukan promosi kesehatan sebagai
peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang penggunan alat kb.
MANFAAT PENELTIAN
Bagi Peneliti
mini project ini menjadi pengalaman yang
berguna dalam menerapkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh sebelum internsip.

Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat, promosi kesehatan ini
diharapkan dapat menjadi bahan masukan
tentang pentingnya penggunaan serta
pengetahuan tentang pemilihan kontrasepsi yang
tepat untuk tiap individu.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI KELUARGA BERENCANA
Keluarga Berencana adalah suatu usaha yang mengatur
banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga
bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah serta
keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak
akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung
dari kelahiran tersebut.

Peserta keluarga berencana (akseptor KB) adalah


pasangan usia subur dimana salah seorang dari
padanya menggunakan salah satu cara atau alat
kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik
melalui program maupun non program.
Tujuan Keluarga Berencana
Menurut BKKBN
Meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga
dan bangsa pada umumnya.
Meningkatkan martabat kehidupan rakyat
dengan cara menurunkan angka kelahiran
sehingga pertambahan penduduk tidak
melebihi kemampuan untuk meningkatkan
reproduksi.
KONTRASEPSI
Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi sesuai dengan makna asal
katanya dapat didefinisikan sebagai
tindakan atau usaha yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya konsepsi atau
pembuahan.
Berbagai macam jenis alat kontrasepsi
1. Kontrasepsi Sederhana

a. Senggama Terputus
b. Pembilasan Pasca Senggama
c. Pantang berkala/sistem kalender
2. Kontrasepsi mekanik
Disebut mekanik, karena memiliki sifat untuk melindungi.
Kontrasepsi mekanik ini bekerja dengan cara mencegah
pertemuan antara sel sperma dengan sel telur yang ada di dalam
rahim. Yang termasuk dalam kontrassepsi mekanik ini adalah :

a. Kondom
b. Diafragma / Kondom Wanita
c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD)
d. Spermisida
3. Kontrasepsi Hormonal
Jenis kontrasepsi hormonal ini diambil dari kombinasi
antara hormon estorgen dan progesteron. Penggunaan
kontrasepsi jenis ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan
atau susuk.

a. Pil atau Tablet


b. Suntikan
c. Susuk
4. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan jalan operasi
pemotongan atau memutuskan saluran sperma pada pria
yang disebut vasektomi
Begitu pula dengan wanita memutuskan atau memotong
saluran sel telur yang disebut dengan tubektomi. Sehingga tidak
akan terjadi kehamilan kembali atau tidak akan memiliki
keturunan.
METODE MINI PROJECT
Penetapan Topik Masalah

Kurangnya pemahaman pasangan usia subur


tentang jenis-jenis kontrasepsi dan juga
adanya kesalahpahaman dalam masyarakat
tentang kontrasepsi lain yang kurang baik.
Pengumpulan Data

Tempat dan Waktu


Pengumpulan data diambil dari buku
register ruang KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak) Puskesmas Salobulo, Kabupaten
Wajo dari data bulan Maret 2016 Mei
2017.
POPULASI dan SUBJEK PENELITIAN

Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan adalah pasangan
usia subur di wilayah Puskesmas Salobulo.
Sampel Penelitian
Sampel yang diambil adalah pasangan usia
subur yang menggunakan kontrasepsi di
Puskesmas Salobulo selama bulan maret-
mei.
Metode Intervensi
HASIL PENELITIAN
KEADAAN GEOGRAFIS
Puskesmas salobulo terletak dikecamatan
sajoanging yang sekitar 42 Km dari ibu
kota kabupaten dan kurang lebih 25 Km
dari ibu kota kecamatan sajoanging.
Puskesmas salobulo msih berstatus
puskesmas Rawat jalan sedangkan
Puskesmas Induk berada di ibu kota
kecamatan Sajoanging yang berstatus
Rawat Inap. Adapun kondisi Geografis
wilayah puskesmas Salobulo yang terdiri
dari lima Desa :

Desa Salobulo mempunyai 3 dusun


Desa Sarkoli mempunyai 2 dusun
Desa Towalida mempunyai 2 dusun
Desa Barangmamase mempunyai 2
dusun
Desa Alewadeng mempunyai 3 dusun
Sumber Daya Kesehatan
No. Jenis Ketenagaan Yang adan sekarang

1
Dokter 1
2
Dokter Gigi 0
3
Bidan Puskesmas 14
4
Bidan PTT 1
5
Perawat Umum 6
6
Sanitarian 1
9
Promosi Kesehatan 1
10
Petugas Gizi 1
12
Sopir (SKM) 1
13
Pengelola Obat 1
Sarana Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Pembantu : 2 Buah
Polindes : 0 Buah
Puskesdes : 2 Buah
Posyandu : 15 Buah

Profil kesehatan masyarakat ini akan memberikan


gambaran secara menyeluruh baik mengenai gambaran
dari Puskesmas Salobulo itu sendiri hingga gambaran
keadaan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan-
kegiatan pokok Puskesmas Salobulo tahun 2017.
CAKUPAN PROGAM
KIA DAN KB
K1 44%
K4 38,2%
Kunjungan Neonatus 98,7%
Kunjungan Bayi 44%
Persalinan di tolong oleh 42%
Nakes
TT1 5 orang
TT2 5 orang
Akseptor Baru 3,7%
Akseptor Aktif 75,9%
Data Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan laporan program KB di Puskesmas
Salobulo Kabupaten Wajo data Maret Mei 2017
di diperoleh total 1357 pengguna KB Aktif dimana
46,1% pengguna KB suntik, 46,1% KB pil, 6,6%
implant, 0,4% IUD dan MOW/MOP masing-
masing 0,5%/3,8%.
Selain itu pengguna kontrasepsi suntik yang
datang bulan November mei 2017 yang
memiliki berat badan berlebih adalah 14 orang,
dimana kontrasepsi hormonal memiliki efek
samping meningkatkan berat badan.
Jumlah Sasaran Pasangan Usia Subur: 1787 Orang

Jumlah Peserta KB Aktif sampai Mei 2017: 1357


Kondom : 6 Orang (0,4%)
Suntik : 625 Orang (46,1%)
Pil : 573 Orang (42,2%)
AKDR/IUD : 5 Orang (0,4%)
Implant : 90 Orang (6,6%)
MOW : 7 Orang (0.5%)
MOP : 51 Orang (3.8%)
Jumlah Peserta KB Baru bulan Maret: 31 Orang
Kondom : 0 Orang
Suntik : 25 Orang (80.6%)
Pil : 6 Orang (19,4%)
AKDR/IUD : 0 Orang
Implant : 0 Orang
MOW : 0 Orang
MOP : 0 Orang
Jumlah Peserta KB Baru bulan April : 40 Orang
Kondom : 0 Orang
Suntik : 32 Orang (80%)
Pil : 8 Orang (20%)
AKDR/IUD : 0 Orang
Implant : 0 Orang
MOW : 0 Orang
MOP : 0 Orang
Jumlah Peserta KB Baru bulan Mei: 50 Orang
Kondom : 0 Orang
Suntik : 41 Orang (82%)
Pil : 9 Orang (18%)
AKDR/IUD : 0 Orang
Implant : 0 Orang
MOW : 0 Orang
MOP : 0 Orang
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Tingkat pemahaman masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Salobulo terhadap jenis-jenis alat kontrasepsi
serta pemilihan alat kontrasepsi yang tepat masih kurang.
Dalam hal ini, penyuluhan tentang kontrasepsi
memberikan pengetahuan yang cukup tentang
penggunaan kontrasepsi yang tepat untuk tiap individu.
Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat agar
tercipta keluarga berkualitas, tidak hanya oleh petugas
kesehatan melainkan juga masyarakat umum.
Setelah kegiatan ini, diharapkan pasangan usia subur
mengetahui jenis-jenis kontrasepsi yang tepat dan
menghilangkan kesalahpahaman di masyarakat tentang
jeleknya kontrasepsi lain selain kontrasepsi suntik.
SARAN
Semakin bertambahnya penggunaan alat kb akan
sangat bermanfaat. Promosi kesehatan berupa
penyuluhan dan sebagainya merupakan upaya
yang paling tepat untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak,
tidak hanya petugas kesehatan melainkan juga
masyarakat umum. Di wilayah kerja Puskesmas
Salobulo setelah ini diharapkan melakukan
promosi kesehatan berkelanjutan terutama
sebagai upaya peningkatan kesadaran
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
---, (2017), Buku Register Pelayanan KIA/KB Puskesmas Salobulo, Wajo:
Puskesmas Salobulo
Everett, Suzanne, (2007), Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual,
Jakarta: EGC.
Hartanto, Hanafi, (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan
Manuaba, Ida ayu chananita , (2008), Gawat Darurat Obstetri Ginekologi
dan Obstetri Sosial untuk Profesi bidan, Jakarta, EGC
Pendit, Brahm. U., ( 2006 ), Ragam Metode Kontrasepsi, Jakarta, EGC.
Saifuddin A. B, Affandi. B, M. B, S. S, (2006). Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sarwono, R. Prawiro. 2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Suratun, Sri. M, T. H, Rusmiati, S. P, (2008). Pelayanan Keluarga Berencana
& Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media
TERIMA KASIH
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pemberian Materi kepada Ibu Usia Subur di Posyandu Karya Mekar
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pemberian Materi kepada Kader Posyandu Alewadeng
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pemberian Materi kepada kader Posyandu Toduma

Você também pode gostar