Você está na página 1de 15

ARGENTOMETRI

 Argentometri : titrasi ion Halida oleh ion


perak(I )
 Titrasi ini didasari oleh reaksi :
Ag+ + X-  AgX ; X- : Cl-, Br-, I-, SCN-, CN-

 Titik akhir titrasi ditentukan oleh:

• 1. Pembentukan endapan yg berwarna


 1.1 Cara Mohr

Dasar Titrasi:
 Ag+ + Cl-  AgCl(s) ……Rx titrasi

2Ag
+ + CrO4 2-  Ag2CrO4…Rx Titik Akhir

Atau : AgNO3 + NaCl  AgCl(s)+ NaNO3

2AgNO3+K2CrO4  Ag2CrO4 + 2KNO3


merah coklat
Pd titrasi Cl- oleh Ag+ dgn larutan
kalium kromat sbagai indikator, saat
titik akhir titrasi CrO42- bereaksi dgn
Ag+ menghasilkan Ag2CrO4(s) merah coklat
Syarat Titrasi:

pH larutan 6-10 ;
- Jika sangat basa, perak
oksida akan mengendap
- Jika asam, ion kromat akan sangat dikurangi
2. Pbentukan zat warna yg mudah
larut
2.2 Cara Volhard
Dasar Titrasi :
Ag+ + SCN-  AgSCN (putih) …Rx
Titrasi
Fe3+ + SCN-  (FeSCN)2+…Rx ttk akhir
Atau :
AgNO3 + NaSCN  AgSCN + NaNO3
Fe3+ + SCN-  (FeSCN)2+ merah
 Cl- diendapkan dgn AgNO3 berlebih
menghasilkan AgCl. Kelebihan AgNO3
 Dititer dgn larutan baku KSCN atau

NH4SCN dgn larutan Ferrinitrat sebagai


indikator
 Saat titik akhir titrasi SCN- bereaksi

dgn Fe3+ menghasilkan (FeSCN)2+


merah
Syarat Titrasi :
-Suasana asam (+HNO3) untuk
menghindari hidrolisis indikator
-Tidak boleh menggunakan asam nitrit

3. Pemakaian Indikator Adsorpsi


3.3 Cara Fajans
Dasar Titrasi :
 Ag+ + X-  AgX …..Rx Titrasi
 Ag+ + AgX + Ind-  AgX : Ag+ ! Ind-
!

Reaksi titik akhir


Rx Titik Akhir

terjadi pd permukaan AgCl(s)

AgCl(s) mengadsorpsi Cl-, setelah titik ek terlewati


maka larutan tidak lagi mengandung Cl- tetapi ion-
ion Ag+ inilah yg akan diadsorpsi AgCl(s).
 Sebelum peniteran, larutan diteteskan
Fluoresein(indikator) yg menghasilkan larutan
berwarna hijau kuning.
 Pd titik ek zat warna itu bersama Ag+ akan

diserap oleh AgCl(s) sambil membentuk Perak


Fluoreseinat berwarna merah.
 Dgn demikian titik akhir akan tercapai saat

endapan putih berubah warna menjadi merah


jambu.
Contoh soal
 1,000 g sampel NaCl ditimbang, dibilaskan
dgn aquades kedlm labu ukur 100 ml &
diimpitkan sampai tanda garis. 10 ml larutan
ini dipipet kedlm erlenmeyer asah 300 ml lalu
diteteskan 2ml Nitrobenzena, 10 ml HNO3 4N
& 25ml AgNO3 0,1 N. Kocok kuat-kuat.
 Teteskan 5 ml larutan jenuh Tawas

Ferriamonium lalu dititrasi dgn KCNS 0,1N


sampai berwarna merah. Penetapan ini
dilakukan tiga kali,dgn data sbb:
 No VAgNO3(ml) VKCNS(ml)

 1. 25 6,00
 2. 25 5,88
 3. 25 5,89

Hitung kadar Cl dlm sampel!



Penyel:
Reaksi :

AgNO3 + NaCl  AgCl + NaNO3


AgNO3 + KCNS  AgCNS + KNO3
6KCNS + Fe2(SO4)3  Fe(Fe(CNS)6) + 3K2SO4

% Cl = fp (V1.N1 - V2.N2) 35,45 . 100%


mg Sampel
Keterangan:
35,45 : Bobot setara Cl
N1 : Normalitas AgNO3
N2 : Normalitas KCNS
V1 : Rerata Vol. AgNO3
V2 : Rerata vol. KCNS
fp : faktor pengenceran
fp = V pengenceran NaCl = 100 = 10
V NaCl yg dipipet 10
%Cl = 10(25.0,1 – 5,92.0,1) 35,45 . 100 = 67,64
1000
Indikator untuk titrasi Pengendapan
yg melibatkan Perak :
1.Metode Mohr :
Ion kromat, CrO42- untuk mengendapkan
Ag2CrO4
2.Metode Volhard:
Ion Besi(III) Fe3+ untuk membentuk kompleks
berwarna dgn ion Tiosianat,SCN-  (FeSCN)2+
3.Metode Fajans:
Menggunakan indikator adsorpsi
TERIMA KASIH

Você também pode gostar