Você está na página 1de 32

PENATALAKSANAAN KEJANG PADA

NEONATUS

From : Jhonsen Carniber


Defenisi

• Kejang adalah gangguan lepas muatan listrik yang


berlebihan dari sinkrom pada sekelompok sel
neuron otak. (Ngastiyah,1997)
• Kejang pada neonatus didefinisikan sebagai suatu
gangguan terhadap fungsi neurologis seperti
tingkah laku, motorik, atau fungsi otonom.
• Kejang demam adalah terbebasnya sekelompok
neuron secara tiba-tiba yang mengakibatkan
kerusakan kesadaran, gerak, sensasi atau memori
yang bersifat sementara ( Hudak & Gallo, 1996 )
Anatomi Sistem Saraf
Etiologi
A. Infeksi
B. Gangguan Perkembangan Otak
C. Kejang yang berhubungan dengan obat
D. Faktor keluarga
PATOFISIOLOGI

Untuk mempertahankan hidup sel atau organ


otak diperlikan energi yasm didapat dari
metabolisme.bahan baku untuk metabolisme
otak yang terpenting adalah glukosa. Sifat
proses itu adalah oksidasi dengan perantaraan
fungsi paru- paru dan diteruskan keotak
melalui sistem kardiovaskuler.
Manifestasi Klinik
Serangan kejang biasanya terjadi 24 jam
pertama sewaktu demam, berlangsung
singkat dengan sifat bangkitan kejang dapat
berbentuk tonik-klonik, tonik, klonik, fokal
atau akinetik. Umumnya kejang berhenti
sendiri. Begitu kejang berhenti anak tidak
memberi reaksi apapun sejenak tapi setelah
beberapa detik atau menit anak akan sadar
tanpa ada kelainan saraf.
Pemerikasaan Diagnostik

• Pemeriksaan fisik rutine pada neonatus


• Pemeriksaan penunjang
• Septic Work Up
• EEG
• Screnning obat-obatan
Saaraves neonatal Seizure work up
1. Etiologi harus di identifikasi
2. Langkah – langkah : darah, urine, CT Scan, MRC
Penatalaksanaan

Manajemen awal kejang :


 Pasang infus IV beri cairan dosis rumatan
 Atasi kejang dengan beri injeksi fenobarbital 20 mg
/ ks BB IV pelan dalam waktu 5 menit bila jalur
IV belum terpasang berikan IM
 30 menit masih kejang ulangi luminal 10 mg /
ks BB dapat
 Bila GDS < 45 mg / al koreksi
 Kejang berlanjut FENITOIN 20 mg / ks BB IV
Encloram dengan 15 ml cairan Nacl dengan
kecepatan 0,5 ml / menit
Asuhan keperawatan pada BY
NEONATUS RS.Mohammad Hosein
palembang dengan kasus KEJANG
NEONATAL
Pengkajian

Tanggal pengkajian :29-6-2011 jam :10.15


Tanggala MRS :25-6-2011 no RM:51 92 46
Ruang/kelas :Bedah dx mas:11 01 64
74
Idetitas :
Nama : By F jenis kelamin:L
Umur : 16 hari status :belum
kawin
Agama :Islam
penanggung jawab :Ayah : Rudi
Ibu : kiki
Riwayat kehamilan dan kelahiran
Keluhan utama :kejang-kejang

Riwayat Prenatal :ibu klien selalu runtin memeriksakan


kehamilannya di RS,puskesmas dan di bidan setempat

Riwayat intranatal : selama proses kehamilan ibu kli en


tidak menderita demam,KPSW (-),Ketuban kental dan
hijau

Riwayat Postnatal : bayi lahir sesar langsung menangis di


RS Bunda Palembang,Ibu hamil aterm
RIWAYAT MASA LALU

1.Penyakit waktu kecil : bayi menderita kejang


neonatorum sejak umur 15 hari
2.Pernah di rawat di RS : RS bunda Palembang
3.obat-obatan yg dipakai : labedim 2 x 180 mg
sibital 2 x 10 mg
4.Tindakan operasi : bayi belum pernah mengalami
tindakan operasi
5.Alergi : by tidak ada alergi terhadap obat yang
dipakai
6.Kecelakaan : by by tidak pernah mengalami
kecelakaan
7.Imunisasi : by belum pernah di imunisasi
RIWAYAT SOSIAL

1.Yang mengasuh : bayi di asuh oleh kedua orang


tuanya di RS Bunda
2.Hubungan dengan angggota keluarga : by sempat
di bawa kerumah oleh kedua orang tuanya
selama 2 hari
3.Hubungan dengan teman sebaya : by belum bisa
melakuakn hubungan sosial dengan teman
sebaya
4.Pembawaan secara sosial : bayi sesekali rewel dan
menangis
5.Lingkungan rumah : keluarga klien menyatakan
lingkungan sekitar rumah nya baik
Kabutuahan dasar

1.Makanan yang disukai/tidak disukai : bayi


mengkonsumsi susu formula Dan ASI
- selera : selera makan by baik
- alat makan yang dipakai : dot
- pola makan/jam : 3 jam 1 x 24 jam/hari (susu
pormula/ASI )
2.Pola tidur : 14 jam/hr
- kebiasaan sebelum tidur ( perlu mainan dibacaka
cerita , benda yang dibawa saat tidur ) : -
3.Mandi : by hanya di lap 1x / hari ( pagi )
4.Aktivitas bermain : -
5.Eliminasi : BAB 2-3 x (+)
BAK2-3 x (+)
Keadaan kesehatan saat ini
1.Diagnosa medis : kejang neonatorum

2.Tindakan operasai : -

3.Status nutrisi : baik/susu pormul/ASI 3 jam 1 x 24 jam (20 cc)

4.Status cairan : baik/susu pormul/ASI 3 jam 1 x 24 jam (20 cc)

5.obat-obatan : labedim 2 x 180 mg dan sibital 2 x 10 mg

6.Aktivitas : sesekali menangis

7.Tindakan keperawatan : diet (susu pormula/ASI 3 jam 1 x 24 jam 20


cc)
8.Hasil laboratorium : hb 14,4 gr/dl
leukosit 12,3
trombosit 568
glukosa sewaktu 97 gr/dl
Keadaana umum : cm
TB/BB : -TB : 51 cm
-BB : 3200
Lingkar kepala : 33 cm
Mata : pupil isokor
Hidung : simetris
Mulut : mukosa lembab
Tengkuk : -
Dada : simetris,retraksi
Jantung : s1 s2
Paru-paru : vesikular
Perut : datar dan lemas
Genitalia : skrotum (+),testis (+)
Ektrmitas : odema (-),dislokasi (-)
Kulit : ikhterik (-),sianosis (-)
Pemeriksaan tingkat perkembangan

1.Kemandirian dan Bergaul : by belum bisa


bergaul mandiri dan bsergaul
2.Motorik Halus : Reflek menggenggam by baik
3.Kognitip dan Bahasa : kognitip belum adekuat
dan belum bisa berbahasa ( berbicara)
4.Motorik Kasar : Reflek hisap by baik
Impomasi lain : by lahir sesar lagsung menangis ,
dari ibu G1 P0 A0,BBL 3400 Gr

Ringkasan riwayat keperawatan : bayi laki-laki


berat 3400 gr dengan keluhan kejang-kejang ,
by lahir sesar lagsung menangis , dari ibu G1
P0 A0.
Nama pasien : By F
Umur : 16 hari
Jenis kelamin : laki-laki

No Analisa data Etiologi masalah


ran
ial
1. Ds: ibu klien menyatakan Kelainan Resiko tinggi
anaknya sering kejang metabolik,infeksi injuri
(meningitis),pendarah
Do : OS tampak menangis an intrakranlia
Ttv
RR : 48
N : 140 x / mnt Kejang-kejang
T : 36,8 C

Resiko tinggi injury


N Analisa data Etiologi masalah
o
2. Ds :Ibu klien Perubahan status Cemas
menyatakan ia cemas kesehatan

Do : ibu os tampak kurang


gelisah pengetahuan
- Os tampak rewel

Ketakutan akan
kehilangan
anaknya

Cemas
Diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi injury b/d kejang–kejang
2. Cemas b/d kurangnya pengetahuan keluarga
terhadap kondisi yang di alami anakanya
Intervensi dan rasional
Nomor
Tujuan Nic rasional Implementasi
diagnosa
1.Resiko -kejang klien -pantau ttv klien -mengidentifikasi -memantau TTV klien
tinggi berkurang Peningkatan/penu
injury b/d /hilang -beri pemantauan runa TTV -memberi pemantauan
kejang- penuh terhadap
penauh terhadap klien
kejang -injury tidak klien -menangulangi
terjadi resiko injury
-perhatikan posisi -memperhatikan posisi
tempat dan tidur -menanggglangi tempat dan tidur klien
klien resiko injury
-berkolaborasi dalam
-kolaborasi dalam -mengatasi kejang pemberian obat
pemberian obat secara farma
2.Cemas -cemas keluarga - Kaji tingkat - Mengidentifik -Mengkaji tingkat
b/d berkurang/hilang kecemasan asi tingkat kecemasan
kurangn kecemasan
-memberikan
ya -keluarga tau cara - Beri
kesempatan pd
pengetah menanggulangi kesempatan - Menegurangi keluarga klien untuk
uan cemas keluarga u/ kecemasan mengungkapakan
keluarga mengungka keluarga klien kecemasannya
terhadap pakan
kondisi kecemasany -memberikan -memberikan
yang di a kenyamanan impormasi terhadap
alami dan rasa aman keluarga klien
- Berikan terhadap
-mengajarkan tehnik
impormasi keluarga klien relaksasi
terhadap
keluarga -
klien menanggulan
gi kecemasan
- Ajarkan keluarga klien
tehnik
relaxsaxi
Evaluasi
DIAGNOSA
No TANGGA/JAM EVALUASI
KEPERAWATAN
1 29 juni 2011 Resiko tinggi S: ibu klien menyatakan anaknya
injury b/d kejang- masih kejang
kejang O: klien tampak menangis
-tdk ada tanda injury
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
I :- memberikan perhatian penuh
- perhatikan posisi dan tempat
tidur
- kolaborasi dalam pemberian
obat
E : klien tampak menangis
2 29 juni 2011 Cemas b/d S: ibu klien menyatakan ia cemas
Kurangnya O: ibu klien tampak gelisah
pengetahuan A: masalah belum teratasi
keluarga P: intervensi dilanjutkan
terhadap I: beri kesempatan terhadap
kondisi yang di keluarga untuk
alami mengungkapakan rsa
cemasnya
- Berikan impormasi terhadap
keluarga klien
- Mengaajarkan tehnik relaksasi
E : ibu klien masih cemas
no Tanggal/ja Diagnosa keperawatan pagi sore malam
m
29 juni Resiko tinggi injury S: ibu klien S: ibu klien S: ibu klien
1 2011 b/d kejang-kejang menyatakan os menyatakan os menyatakan os
masih kejang masih kejang tidak kejang lg
O: -klien tampak O: -klien tampak O: -os tampak
menangis menangis tenang
-tidak ada tanda -tidak ada tanda -ttv
injuri injuri N:150 x/mnt
A: masalah belum A: masalah belum Rr:62 x/mnt
teratasi teratasi T:36 c
P: intervensi P: intervensi A: masalah teratasi
dilanjutkan dilanjutkan sebagian
I:-memberi I:-memberi P: intervensi
perhatian penuh perhatian penuh dimodifikasi
-perhatiakan -perhatiakan posisi I:-mengobsrfasi
posisi dan tempat dan tempat idur keadaan klien
idur klien klien
E: -OS tampak
-kolaborasi dalam -kolaborasi dalam tenang
pemberian obat pemberian obat
E: -OS tampak E: -OS tampak
rewel rewel
-resti injury -resti injury
JHONSEN YULISMA MIESUM
2 30 juni 2011 Resiko tinggi injury S: ibu klien S: ibu klien S: ibu klien
b/d kejang-kejang menyatakan menyatakan menyatakan
os tidak os tidak os tidak
kejang lg kejang lg kejang lg
O: -os tampak O: -os tampak O: -os tampak
tenang tenang tenang
-ttv -ttv -ttv
N:160 x/mnt N:150 x/mnt N:126 x/mnt
Rr:64 x/mnt Rr:64 x/mnt Rr:68 x/mnt
T:36 c T:37 c T:37,7 c
A: masalah A: masalah A: masalah
teratasi teratasi teratasi
sebagian sebagian sebagian
P: intervensi P: intervensi P: intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
I:- I:- I:-
mengobsrfasi mengobsrfasi mengobsrfasi
keadaan klien keadaan klien keadaan klien
E: -OS tampak E: -OS tampak E: -OS tampak
tenang tenang tenang

inda jhonsen Yulisma


Resiko tinggi injury b/d S: ibu klien S: ibu klien S: ibu klien
3 1-7- kejang-kejang menyatakan os menyatakan os menyatakan os
2011 tidak kejang lg tidak kejang lg tidak kejang lg
O: -os tampak O: -os tampak O: -os tampak
tenang tenang tenang
-ttv -ttv -ttv
N:150 x/mnt N:160 x/mnt N:160 x/mnt
Rr:62 x/mnt Rr:60 x/mnt Rr:60 x/mnt
T:36,5 c T:36,5 c T:36,5 c
A: masalah A: masalah A: masalah
teratasi teratasi teratasi
sebagian sebagian P: intervensi
P: intervensi P: intervensi dihentikan
dilanjutkan dilanjutkan I:-
I:- I:- E: -OS tampak
mengobsrfasi mengobsrfasi tenang
keadaan klien keadaan klien
E: -OS tampak E: -OS tampak
tenang tenang

Yuni
Delvi jhonsen
1 29 juni Cemas b/d S: ibu klien S: ibu klien S: ibu klien
Kurangnya menyatakan ia menyatakan ia menyatakan ia
2011
cemas cemas cemas
pengetahuan keluarga
O: ibu klien O: ibu klien O: ibu klien
terhadap kondisi yang tampak gelisah tampak gelisah tampak gelisah
di alami A: masalah A: masalah A: masalah
belum teratasi belum teratasi belum teratasi
P: intervensi P: intervensi P: intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
I: beri I: beri I: beri
kesempatan kesempatan kesempatan
terhadap terhadap terhadap
keluarga untuk keluarga untuk keluarga untuk
mengungkapak mengungkapak mengungkapak
an rsa an rsa an rsa
cemasnya cemasnya cemasnya
-Berikan -Berikan -Berikan
impormasi impormasi impormasi
terhadap terhadap terhadap
keluarga klien keluarga klien keluarga klien
-Mengaajarkan -Mengaajarkan -Mengaajarkan
tehnik relaksasi tehnik relaksasi tehnik relaksasi
E : ibu klien E : ibu klien E : ibu klien
masih cemas masih cemas masih cemas

JHONSEN YULISMA Miesum


2 30 juni Cemas b/d S: ibu klien S: ibu klien S: ibu klien
Kurangnya menyatakan ia menyatakan ia menyatakan ia
2011
cemas cemas cemas
pengetahuan
O: ibu klien O: ibu klien O: ibu klien
keluarga terhadap tampak gelisah tampak gelisah tampak gelisah
kondisi yang di alami A: masalah A: masalah A: masalah
teratasi teratasi teratasi
sebagian sebagian sebagian
P: intervensi P: intervensi P: intervensi
dimod ifikasi dilanjutkan dilanjutkan
I: - berikan I: - berikan I: - berikan
dukungan dukungan dukungan
motivasi motivasi motivasi
-berikan -berikan -berikan
perhatian pd perhatian pd perhatian pd
anaknya anaknya anaknya
E : ibu klien E : ibu klien E : ibu klien
masih cemas masih cemas masih cemas

YULISMA JHONSEN YULISMA


3 1-7- Cemas b/d S: ibu klien S: ibu klien S: ibu klien
Kurangnya menyatakan menyatakan menyatakan
2011 pengetahuan cemas berkurang cemas berkurang cemas
O: ibu klien O: ibu klien berkurang
keluarga terhadap tampak gelisah tampak gelisah O: ibu klien
kondisi yang di alami A: masalah A: masalah tampak
teratasi sebagian teratasi sebagian tenang
P: intervensi P: intervensi A: masalah
dilanjutkan dilanjutkan teratasi
I: - berikan I: - berikan P: intervensi
dukungan dukungan dihentikan
motivasi motivasi I: -
-berikan -berikan E : ibu klien
perhatian pd perhatian pd tampak
anaknya anaknya tenang
E : ibu klien masih E : ibu klien
cemas masih cemas

Delvi Jhonsen
Delvi

Você também pode gostar