Você está na página 1de 51

UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA

KOTA SEMARANG TAHUN 2017

Di sampaikan pada acara Pertemuan


Koordinasi Penyelenggaraan Kesehatan Olahraga Tahun 2017
Web site : dinkes.semarangkota.go.id
Instagram kesling: keslingpromkessemarang
SISTEMATIKA
PEMBANGUNAN KESEHATAN
1
2 TRANSISI EPIDEMOLOGI

3 FAKTOR RESIKO

4 KESEHATAN OLAHRAGA DAN GERMAS

5 DOKUMEN KESORGA DAN GERMAS


PENUTUP
6
PEMBANGUNAN KESEHATAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
Pembangunan kesehatan secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk
bertujuan untuk meningkatkan
hidup produktif secara sosial dan
kesadaran, kemauan, dan Pembangunan Kesehatan adalah upaya
ekonomis.
kemampuan hidup sehat bagi (Pasal 1 UUoleh
36/2009)
yang dilaksanakan semua komponen
setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan bangsa dalam rangka mencapai tujuan
masyarakat yang setinggi- kesehatan yaitu untuk meningkatkan
tingginya, sebagai investasi kesadaran, kemauan, dan kemampuan
bagi pembangunan sumber hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
daya manusia yang produktif derajat kesehatan masyarakat yang
secara sosial dan ekonomis. setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
(Pasal 3 UU 36/2009) pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis
5
INSTRUKSI PRESIDEN N0.1 TAHUN 2017

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP


SEHAT (GERMAS)

Suatu tindakan yang sistematis dan


terencana yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan
dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup

melalui

1. Peningkatan Aktivitas Fisik


2. Penyediaan pangan sehat dan
perbaikan gizi (makan sayur dan buah)
3. Deteksi dini penyakit (Cek kesehatan)
KEBUGARAN
RAJIN AKTIVITAS
FISIK, LATIHAN
FISIK, OLAHRAGA
CEGAH PTM

MASY SEHAT
Kesorga 2017 Keling dan Promkes

TRANSISI EPIDEMIOLOGI
TRANSISI EPIDEMIOLOGI

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

1990 2000 2010 2015

Sumber : Double Burden of Disease & WHO NCD Country Profiles (2014)

Kematian akibat PTM semakin meningkat dan akan terus meningkat


seiring dengan pola hidup tidak sehat (diet tidak sehat dan seimbang,
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles
kurang aktivitas fisik, merokok, minum alkohol dan stress)

8
Perubahan Beban Penyakit

Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015


1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab
kematian dan kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan
kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
10 PENYEBAB KEMATIAN UTAMA (SEMUA UMUR)
Sample Registration System (SRS) Indonesia, 2014

Trend penyebab
kematian saat ini
didominasi oleh PTM.
Penyebab kematian
utama tahun 2014
adalah stroke,
penyakit jantung
dan DM
DISTRIBUSI 9 BESAR PENYAKIT RISTI JEMAAH HAJI
PRA EMBARKASI DI JAWA TENGAH TAHUN 2016

R 54 :Disabilitas fisik

I 10 : Hipertensi

E 11 : Diabetes type 2

E 78 : Kolesterol

I 57 : Penyk.Jantung

Sumber data: Hasil Entry


Siskohatkes
Tren Kasus Penyakit Tidak Menular Kota Semarang
DISTRIBUSI KASUS PTM TAHUN 2013 S/D 2016
50000

45000

40000

35000

30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Angina IMA Dekom Hiperte Hiperte stroke Stroke DM DM
pektoris kordis nsi ess nsi lain hem non TGT NON
hem INS INS
2013 2275 1161 1130 33440 1455 828 2864 1095 13112
2014 2183 1156 1956 34956 2717 801 2141 1010 15464
2015 1985 997 1456 32335 1247 670 1790 970 12115
2016 2092 999 1435 46670 2086 790 2070 972 15250
Kesorga 2017 14

FAKTOR RESIKO
FAKTOR RISIKO
PENYEBAB PENYAKIT TIDAK MENULAR

KURANG
AKTIVITAS FISIK OBESITAS
M
E
KURANG KONSUMSI BUAH KANKER PARU
DAN SAYUR N
Y
E
MINUM ALKOHOL B KEMATIAN
A
B
KERUSAKAN
MEROKOK K ORGAN
A
N GANGGUAN
BUANG AIR BESAR
SEMBARANGAN PENCERNAAN,
dll
4,6 %
KESEHATAN OLAHRAGA
DAN GERMAS DI KOTA
SEMARANG
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK
PENGERTIAN Aktivitas Fisik:
Setiap gerakan tubuh yang dapat
AKTIVITAS FISIK meningkatkan pengeluaran tenaga atau energi
(Physical Activity) Min. 150 menit / minggu atau Min. 30 menit
3-5 kali seminggu.

Exercise is Medicine
Aktivitas fisik yang aman
LATIHAN FISIK bagi penderita PTM
(EXERCISE)

 Aktif di Tempat Kerja


 Anak dan Sekolah
 Transportasi dan
Lingkungan
OLAHRAGA
(SPORT) Menjadi aktif sesuai
kemampuan dan kondisi yang
memungkinkan.
Meningkatkan aktivitas fisik di
masyarakat khususnya anak sekolah
dan tempat kerja
PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK

Kurang aktivitas fisik merupakan penyebab ke-4 kematian


terjadinya penyakit tidak menular (PTM) di dunia (WHO,
2009)
Kurang aktivitas fisik berhubungan secara langsung dan
tidak langsung terhadap faktor risiko lain, spt tekanan
darah tinggi, kolesterol tinggi, kadar gula yang tinggi, serta
terjadinya obesitas pada anak dan orang dewasa
Diperkirakan terdapat 60 % penduduk dunia terancam
terpapar oleh beragam PTM karena kurangnya aktivitas
fisik
Manfaat Olahraga Dalam
Membantu Menurunkan Risiko PTM

Bertemu banyak orang,


Menurunkan berat badan,
Mempunyai teman baru
Memperbaiki postur tubuh
Memperbaiki bentuk tubuh Sosial

Kesehatan
fisik

Kesehatan mental

Meningkatkan kepercayaan
diri
Mengurangi
stress/ketegangan emosi
PENERAPAN PARADIGMA SEHAT

Germas: Target
Perubahan
Perilaku
1. Melakukan
aktivitas Fisik
2. Meningkatnya
Konsumsi Sayur
dan buah (lokal)
3. Melakukan
pemeriksaan
kesehatan
secara berkala
Program Kesehatan Lintas sektor

KESORGA
UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA
 Kehamilan sehat  AKI ↓ ,
AKB ↓
 Kebugaran jasmani dan Daya
PROMOTIF tahan tubuh
 Prestasi belajar
 Produktivitas kerja
PREVENTIF  Prestasi atlet
 Usila dan Haji mandiri
 Faktor risiko PTM
 Komplikasi PTM
KURATIF  Angka kesakitan dan
Angka kematian ↓
 Usia Harapan Hidup
REHABILATATIF  Cedera Olahraga ↓
23

UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA


DI PUSKESMAS (dalam dan luar gedung)

• Pengadaan media informasi • Pembinaan Kelompok


• Pendataan Kelompok OR Olahraga (termasuk atlet)
• Pertemuan Sosialisasi • Pengukuran Kebugaran
Advokasi tentang Kesehatan
OR Jasmani
• Penyuluhan Kelompok • Surveilans Kesehatan
• Pelatihan teknis Kes. OR Olahraga

PROMOTIF PREVENTIF
24

UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA


DI PUSKESMAS (dalam dan luar gedung)

• Pembentukan kelompok latihan


• Tim medis kegiatan OR (P3K)
fisik utk kelompok khusus:
• Konsult individu ttg Kes OR
pasca stroke, peny .jantung,
• Pembentukan Kelpk OR
pasca cedera, penggunaan
berdasarkan kelompok khusus:
napza, dll
PTM, asma, peny. cacat,dll • Kerja sama dg RS/konsultan
rehabilitasi medik/fisioterapi

KURATIF REHABILITATIF
25

TUJUAN
UMUM KHUSUS
Meningkatkan derajat • Meningkt cak & mutu
kes.kebugaran jasmani yankes olahraga
masy melalui aktifitas
fisik, latihan fisik serta • Meningkt kerja sama LP
/ LS
olahraga secara baik,
benar teratur dan • Meningkt penget, sikap
terukur sehingga SDM & perilaku masy. utk
akan berkualitas dan melakukan AF/LF/OR
produktif sehingg menjdi budaya
hidup se-hari2
26

SASARAN khalayak
Masyarakat umum, khusus (yang
mempunyai masalah dan perlu
PRIMER
diubah perilakuknya

Individu/keluarga yg
SEKUNDER mempengaruhi sasaran primer
Mitra kerja, pelaku iptek OR,
LSM

TERSIER Pemerintah, Dunia Usaha


27

SASARAN PROGRAM
 Meningktkn budaya masy. utk melakukan
aktifitas fisik
 Meningktkn kebugaran jasmani masyarakat
melalui LF/OR BBTT sesuai kaidah kesehatan
 Meningktkn kemampuan manajemen
 Meningktkn pelayanan kes OR masyarakat
 Meningktkn pelayanan kes OR
 Meningktkn peran serta masyarakat
28

POKOK KEGIATAN
1. Regulasi, Kebijakan, NSPK
(Norma,Standar Prosedur Kriteria)
2. Promosi kesehatan
3. Kerja sama LP/LS
4. SDM
5. Pelayanan kesehatan OR
6. Sarana prasarana
29

DATA KESEHATAN OLAHRAGA KOTA SEMARANG


JANUARI S/D NOPEMBER TAHUN 2017

11,675

6,639

4,005
2,874
1,803
335 142

Pendataan Pemeriksaan Penyuluhan Konsultasi Pengukuran Penanganan Sebagai Tim


klub OR Kesehatan kesehatan kesehatan tingkat cedera OR Kesehatan pd
OR OR kebugaran Akut even OR
jasmani

SUMBERDATA : SP3online (tgl 26 Nop 2017) Dinkes Kota Semarang


KESORGA KOTA SEMARANG 30

INTERPRETASI HASIL
TES KEBUGARAN JASMANI
METODE ROCKPORT DAN TEST JALAN 6
MENIT PADA JEMAAH HAJI KOTA SEMARANG

1. TARGET PENGUKURAN KEBUGARAN JEMAAH HAJI : 750 JEMAAH HAJI

2. PENGUKURAN YANG SDH DILAKUKAN : 1289 JEMAAH HAJI

3. PENGUKURAN KEBUGARAN DILAKUKAN DENGAN METODE TEST


ROCKPORT (UMUR 20 – 69 TAHUN) DAN TEST JALAN 6 MENIT (UMUR ≤
69 )
4. HASIL TEST KEBUGARAN DIGUNAKAN UNTUK REKOMENDASI JENIS
OLAHRAGA, PROGRAM LATIHAN FISIK DENGAN BBTT (BAIK, BENAR,
TERATUR DAN TERUKUR) BAGI JEMAAH HAJI
5. DENGAN MENINGKATNYA KEBUGARAN JEMAAH HAJI DAN FISIK BAIK
SEHINGGA IBADAHNYA BISA LEBIH SEMPURNA
Kesorga 2017 31

PELAKSANAAN PENGUKURAN KEBUGARAN JEMAAH HAJI


KOTA SEMARANG TAHUN 2017

1504
1600
1289
1400
1200
1000
750
800
600
400
200
0
JUMLAH JEMAAH TARGET PENGUKURAN JUMLAH YANG
HAJI/KUOTA DI DILAKUKAN
PUSKESMAS PENGUKURAN
KEBUGARAN
Kesorga 2017 32

KATEGORI SESUAI IMT (INDEK MASSA


TUBUH) JEMAAH HAJI TAHUN 2017

700
620
600

500

400
288
300
208
200
166

100
7
0
SANGT KURUS NORMAL GEMUK OBESE
KURUS
Kesorga 2017 33

KATEGORI PENGUKURAN KEBUGARAN JEMAAH HAJI


TAHUN 2017

800
707
700
600
500
400
300 225 234

200
88
100 35

0
KURANG KURANG CUKUP BAIK BAIK
SEKALI SEKALI
Kesorga 2017 34

PROGRESS PENGUKURAN KEBUGARAN TAHUN


2016-2017
800

700
707
600

500

400

300

200 225 234

100
1
88 29 63 29 1 35
0
KURANG KURANG CUKUP BAIK BAIK SEKALI
SEKALI
2016 2017
DOK.KESORGA
DAN GERMAS
di
WALIKOTA

Sarana
Akivitas
TUGAS PEMERINTAHKebijakan Fisik Ruang
Germas terbuka hijau
KOTA DALAM daerah publik

GERMAS Laporan ke Car Free


Gubernur Day

Kawasan
Jalur
Tanpa sepeda dan
Rokok Pemanfaatan pejalan kaki
pekarangan
utk sayur dan
buah
SARANA AKTIVITAS FISIK

Penyediaan sarana aktivitas fisik di Kota


Semarang semakin diperbanyak agar dapat
memberikan manfaat lebih bagi masyarakat di
Kota Semarang
RUANG TERBUKA HIJAU
PUBLIK

Taman Diponegoro Taman Gajah Mungkur Taman sampangan

Secara keseluruhan taman aktif di Kota Semarang sejumlah 33 buah


dengan luas total 41.152,10 m2 yang tersebar di seluruh kecamatan
Kota Semarang.
Konsep pembangunan taman-taman ini juga agar dapat dimanfaatkan
untuk mendukung aktivitas warga seperti ber-olah raga, even klub, dll
CAR FREE DAY

CFD Simpang Lima CFD Jl. Pemuda

Car Free Day di Kota Semarang di terapkan pada kawasan


Simpang Lima dan Jl. Pemuda mulai pukul 05.00 s.d 09.30
WIB
JALUR PEJALAN KAKI

Jalur bagi pejalan kaki yang nyaman mendukung bagi warga agar mau
melakukan berbagai aktivitas dengan berjalan kaki
Pemanfaatan pekarangan utk
sayur, buah dan ikan

Sentra-sentra agro di pekarangan


seperti:
- kampung agro, kel. Krapyak,
- kampung agro, kel. Kandri
- Kampung cabai, kel kembangarum
- Kampung buah, kel Purwosari
- Kampung bandeng, kel Tambak rejo
KAWASAN TANPA ROKOK

• Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2013 tentang kawasan


tanpa rokok (KTR).
• Peraturan Walikota Nomor 29A tahun 2014 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Perda No 3 tahun 2013
• SK Walikota Nomor 440/423/2015 tentang Penetapan Kawasan
Tanpa rokok di Kota Semarang.
Sosialisasi & Implementasi PERDA juga telah dilakukan dengan melibatkan lintas sektor
(Satpol PP, Dishub, Disnaker, Disdik, Kemenag, PHRI, dll)
KAMPANYE DAN PAMERAN
GERMAS
KAMPANYE GERMAS OLEH WALIKOTA SEMARANG
“GERMAS berfokus pada
tiga tindakan preventif dan
promotif yakni mendorong
aktivitas fisik teratur dan
terukur, konsumsi sayur dan
buah serta pemeriksaan dan
deteksi dini penyakit secara
rutin” kata WALIKOTA
PEREGANGAN DI TEMPAT
KERJA DAN SEKOLAH

Peregangan di tempat kerja setiap jam 10.00 dan jam 14.00 WIB
Di Dinkes Kota Semarang
STAND CEK
KESEHATAN,KONSULTASI GIZI
DAN KESORGA.

Stand cek kesehatan,konsultasi


gizi dan kesorga di event
pameran-pameran
PETUGAS KESEHATAN/P3K

Petugas P3K dalam Event


Olahraga
PELATIHAN DAN KEGIATAN OLEH
PETUGAS KESEHATAN OLAHRAGA

Pelatihan Test jalan 6 menit


Kegiatan Kesorga
PENGUKURAN KEBUGARAN
PETUGAS DAN JEMAAH HAJI

Pengukuran Kebugaran bagi Jemaah


Haji dan Pejabat Dinas Kesehatan
Kota Semarang
PENGUKURAN JEMAAH HAJI

Pengukuran Kebugaran bagi Jemaah Haji Kota Semarang


KESIMPULAN
1. HIDUP SEHAT merupakan tanggungjawab seluruh komponen bangsa; baik
aparatur pemerintah dan atau masyarakat itu sendiri.
2. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT atau GERMAS menjadi pilihan
sekaligus perwujudan pelaksanaan tanggungjawab seluruh komponen bangsa.
3. Pemerintah menginisiasi dan memfasilitasi perwujudan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat melalui penentuan kebijakan dan perubahan PARADIGMA
PELAYANAN.
4. Paradigma pelayanan kesehatan harus berubah kearah UPAYA PELAYANAN
PROMOTIF DAN PREVENTIF (tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif) yang
mejangkau seluruh masyarakat yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah
dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Upaya pelayanan promotif preventif yang dilakukan tidak dalam posisi pasif
menunggu; namun aktif menjangkau yang dikenal dengan PENDEKATAN
KELUARGA.
6. Pendekatan keluarga pada dasarnya adalah mewujudkan HAK MASYARAKAT
di bidang kesehatan yang harus dipenuhi oleh Pemerintah sebagai salah satu
unsur pelayanan publik
DIT KESJAOR, JULI 2017

TERIMA KASIH
SALAM GERMAS.....
SEHAT PRODUKTIF

Você também pode gostar