Você está na página 1de 36

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN


RETARDASI MENTAL &
DOWN SYNDROME

By : Lisna Annisa Fitriana, S.Kep.,Ners


A. DEFENISI
 RM : suatu keadaan perkembangan mental
yang terhenti atau tidak lengkap yang
terutama ditandai oleh adanya
keterampilan yg berkurang selama masa
perkembangan, sehingga berpengaruh pada
tingkat intelegensia yaitu kemampuan
kognitif, bahasa, motorik, dan sosial. RM
dapat terjadi dengan atau tanpa ggn.
Mental atau fisik lainnya (ICD 10 WHO
Geneva, 1992)
 RM : mrp ggn. yang ditandai o/fungsi
intelektual yang berfungsi secara
bermakna di bawah rata-rata (IQ kira-kira
70 atau lebih rendah) yang bermula
sebelum usia 18 thn disertai defisit atau
berkurangnya fungsi adaptif.
 Fungsi adaptif : kemampuan individu tsb
secara efektif menghadapi kebutuhan
untuk berdikari yang dpt diterima o/
lingkungan sosialnya.
 RM
 Demensia
KLASIFIKASI RM
 Menurut UU  Menurut DSM IV :
Defisiensi Mental
(1927) : 1. RM Ringan (50-70)
1. Idiot
2. RM Sedang (35-49)
2. Imbesil
3. RM Berat (20-34)
3. Pikiran Lemah
4. RM Sangat Berat
(Feeble Minded)
(dibawah 20)
4. Defek Moral
Menurut UU Defisiensi
Mental, 1927 :
 IDIOT : Defek mental yg berat shg tdk
mampu menjaga dirinya thd bahaya fisik
yg biasa dijumpai sehari-hari
 IMBESIL : Mereka dgn defek mental
walaupun tidak separah idiot namun tdk
mampu mengurus dirinya sendiri & jika
mereka msh anak tdk dpt belajar mengurus
urusannya sendiri.
 PIKIRAN LEMAH : tidak seberat
imbesil, namun membutuhkan perawatan,
supervisi, dan kelola untuk melindungi
dirinya dan org lain & jika mereka msh
anak mereka tdk dpt memperoleh manfaat
semestinya bila belajar di sekolah biasa.
 DEFEK MORAL : mereka dgn defek
mental yg disertai kecenderungan
bertindak kriminal & kejahatan,
membutuhkan perawatan, supervisi, &
kelola u/melindungi org lain.
Menurut DSM IV :
1. RM Ringan ( IQ :50 sampai sekitar 70)
- Educable (jumlahnya sekitar 85%)
- Preschool : kecakapan sosial & komunikatif,
sedikit hendaya sensori motor
- Remaja : kecakapan akademik sampai
kelas VI SD
- Dewasa : kecakapan sosial & vokasional cukup
u/sekedar berdikari, namun membutuhkan
supervisi, bimbingan, & pertolongan, terutama
bila mengalami tekanan sosial/ekonomi.
2. RM Sedang (35-49)
 Trainable (dpt dilatih)
 Jumlahnya 10 %
 Memperoleh manfaat dr latihan kecakapan
komunikasi & latihan vokasional dgn pengawasan
sedang dpt manfaat dr latihan kecakapan sosial &
okupasional namun tdk dpt melampaui pendidikan
akademik kelas 2 SD.
 Remaja : hub.persaudaraan terganggu krn mereka
sukar mengenal norma2 pergaulan lingkungan.
 Dewasa : kerja kasar (semi skilled) di bawah
pengawasan.
3. RM Berat (20- 34)
 Jumlahnya 3-4%
 Anak : tidak mampu berkomunikasi bahasa
 School : belajar bicara & dpt dilatih dlm
kecakapan mengurus diri yg sederhana
 Dewasa : bekerja yg sederhana bila
diawasi scr ketat.
 Kebanyakan dpt menyesuaikan diri pd
kehidupan di masyarakat, bersama klgnya.
4. RM Sangat Berat
(Dibawah 20)
 Jumlahnya 1-2 %
 >> kelainan neurologik
 Anak : ggn. yg berat dlm bidang sensorimotor
 Perkembangan motorik & mengurus diri &
kemampuan komunikasi dpt ditingkatkan dgn
latihan2 yg adekuat
 Dpt melakukan tugas sederhana yg disupervisi
& dilindungi
Klasifikasi Ditinjau dr IQ
(Pilliteri,1995)
 Level Bordeline ( IQ : 85-90)
 Ringan (IQ : 75-84)
 Moderat/Sedang (IQ : 50-74)
 Berat ( IQ : 20-49)
 Profund/Sangat Berat (IQ < 20)
 LeVeL BoRDeLiNe
- Akademik : sampai thn ke-6
- ADL fully independent
- Pekerjaan : dpt bekerja tanpa bantuan, perlu
pendidikan tambahan u/ketramp. khusus
 RiNgAn
- Akademik : sampai thn ke 4-5
- Kurang mampu membaca & menulis
- ADL : relatif independen kadang perlu latihan
- Kemampuan bepergian : perlu latihan
u/menggunakan kendaraan umum
- Pekerjaan : dpt bekerja tp perlu training
tambahan
 Moderat/Sedang
- Akademik : membaca & menulis sgt terbatas
- ADL dpt dilatih , dpt berpakaian,toilet training, mencicipi
makanan sendiri

 Berat
- ADL dpt dilatih dlm toilet training, berpakaian hrs dibantu
- Bepergian sgt terbatas
- Kemampuan akademik tdk dpt membaca& menulis
- Pekerjaan : pada tempat khusus dgn latihan

 Profunda/Sangat Berat
- Akademik : tidak ada
- ADL setiap hari perlu dibantu
- Bepergian dgn transportasi khusus
- Pekerjaan sgt terbatas
ETIOLOGI RM
1. GENETIK :
- Ggn. Kromosom : Down Sindrom, trisomi,
x-linked, translokasi, x-fragil
- Ggn. Gen tunggal : ggn.metabolik,
neurokutaneus
PRENATAL
2. LINGKUNGAN PERINATAL
POSTNATAL
PRENATAL
Gangguan Pertumbuhan Otak Semester I :
 Kelainan kromosom (trisomi)
 Infeksi intra uterine, mis : Tox, HIV
 Zat-zat Teratogen (alkohol, obat2an,
radiasi, dll)
 Disfungsi Plasenta (Plasenta previa,
abrusio plasenta)
 Kelainan kongenital dari otak (idiophatik)
 Malnutrisi ibu
PERINATAL
 Sangat prematur
 Asfiksia Neonatorum
 Meningitis
 Trauma Lahir : Perdarahan Intrakranial,
kontusio serebri
 Kelainan metabolik : hipoglikemia,
hiperbilirubinemia
POSTNATAL
 Trauma berat pada kepala/SSP
 Neurotoxin, misalnya logam berat
 CVA (Cerebro Vaskular Accident)
 Anoxia, misalnya tenggelam
KELAINAN LAIN YANG DIDAPAT :
 Infeksi Susunan saraf pusat (ex :
meningitis, ensefalitis)
 Trauma kepala
 Intoksikasi ( ex : timbal, racun lain )
 Tumor otak
 Malnutrisi
BEBERAPA PENYEBAB RM
YG DPT DICEGAH / DIOBATI :
1. Asfiksia neonatorum & trauma lahir
2. Infeksi yg sering ditemukan pd bayi dan
anak : morbili, pertusis, meningitis
tuberculosis
3. Malnutrisi berat
4. Defisiensi Yodium
5. Defisiensi besi
6. Ikterus neonatorum
BEBERAPA FAKTOR
RESIKO
1. Usia ibu < 16 thn atau > 40 thn (bagi yg
pertama kali hamil usia > 35 thn.
2. Kosanguinitas (hub darah/klg) yg dekat
antara suami istri, misalnya sepupu dekat
3. Abnormalitas pd serviks, misalnya tumor
4. Pelvis sempit
5. Ibu malnutrisi
6. Penyakit atau ggn lain, diantaranya DM,
malnutrisi, ketagihan obat, nefritis,
hipertensi renal, penyakit tiroid
7. Riw.abortus sebelumnya, lahir mati, &
kelainan plasenta
8. Komplikasi kehamilan : syok hemoragik,
polihidramnion, perdarahan pervaginam
sewaktu semester kedua atau ketiga.
DIAGNOSIS DINI RM
 Sejak lahir sudah dpt dicurigai
perkemb.mentalnya akan tbelakang di
semua bidang kecuali sesekali tdk
tbelakang dlm bidang motorik umum
(berdiri, berjalan)
 Anak / bayi RM : relatif lebih t’belakang
perkemb. dlm berbicara, perhatian thd
sekitar, berkonsentrasi, kesiagaan, &
kecepatan dlm berespons
Minggu-minggu pertama :
 Terlambat senyum & memperhatikan
 Keterlambatan dlm gerakan bola mata
 Tidak perduli thd lingkungan
 Terlambat bereaksi thd bunyi tuli
 Usia > 20 mg : memandang tangan sendiri
 2-3 thn : msh memasukkan benda ke
mulutnya
 Kurang perhatian & konsentrasi
TERAPI PADA ANAK RM
A. PENCEGAHAN PRIMER
Mrp tindakan yg dilakukan u/m`hilangkan
atau menurunkan kondisi yg menyebabkan
ggn. perkemb. yg disertai dgn RM.
B. PENCEGAHAN SEKUNDER & TERSIER
Jika ada ggn yg disertai dgn RM telah
dikenali ggn hrs diobati u/m`p`singkat
perjalanan penyakit atau menghindari
kecacatan. Misalnya : Hipotiroidisme dpt scr
efektif diobati
A. PENCEGAHAN PRIMER
1. Penkes u/ meningkatkan pengetahuan &
kesadaran masyarakat
2. Usaha terus-menerus dr profesional bidang
kesehatan u/ menjaga & memperbaharui
kebijaksanaan kesmas
3. Aturan u/ m`berikan yankes anak yg optimal
4. Eradikasi ggn yg diketahui dgn adanya
kerusakan sistem saraf pusat
5. Konseling klg & genetik yg berhubungan dgn
RM
B. PENCEGAHAN
SEKUNDER & TERSIER
1. Terapi Perilaku
m`bentuk & me kan perilaku sosial & u/
menekan perilaku agresif & destruktif pasien
2. Terapi Kognitif
m`hilangkan keyakinan palsu & latihan
relaksasi dgn instruksi dr diri sendiri
3. Terapi Psikodinamika
u/ menurunkan konflik ttg harapan yg
mencegah kecemasan, kekerasan, & depresi yg
menetap
DOWN SYNDROME
 Yg pertama kali m`gambarkan kumpulan
gejala ini adalah seorang dokter dr Inggris
yaitu John Langdon Down pd 1866.
 Diperkirakan satu dari 700 kelahiran hidup
akan mengalami Down Syndrome
ETIOLOGI : scr pasti tdk diketahui, namun
byk ahli m`perkirakan adanya kelainan
kromosom ekstra no.21 jml kromosom
dlm setiap sel mjd 47
 Jenis Down syndrome yg t`sering adalah yg disebut
trisomi 21; kromosom 21 tdk sepasang seperti
biasanya, namun terdapat 3 lembar, shg dlm setiap
sel terdapat 47 kromosom. Jenis ini tidak
dipengaruhi o/faktor keturunan, namun tjd scr
kebetulan dlm proses mitosis.
 Jenis Down Syndrome yg diturunkan scr herediter
disebut translokasi.
Pd permulaannya tjd penempelan dr 2 kromosom yg
berbeda, misalnya antara kromosom 21 dan no 14
atau no 21 dan no 22. Kromosom 2 yg tdk normal
ini mjd bagian dr komposisi sel tbh & mjd carrier.
MANIFESTASI KLINIS
1. Kepala 4. Hidung : pesek
- Sutura sagital terpisah 5. Telinga
- Lingkar kepala kecil
- Kecil
- Occiput datar
- Pinna pendek (vertikal
- Fontanel anterior melebar
ear length)
2. Muka : flat
- Salurannya pendek
3. Mata
- Palpebra oblik fissura ke
6. Mulut
bawah (mata sipit & agak - Kecil dgn lidah yg
miring ke atas di bagian luar) sering menjulur ke luar
- Iris mata berbercak putih - Mulut sering terbuka
7. Gigi 10. Genetalia
- Pertumbuhan yg - Small penis
t`hambat - Cryptorchidism
- Susunannya sering 11. Tangan
abnormal - Tgn & jari pendek
8. Dada - Transverse palmar
crease
- Shorted rib cage
12. Kaki : pendek
- 12 th rib abnormalities
13. Musculuskeleton
9. Leher - Hyperflexibility
- Pendek & melebar - Muscle weakness
- Kulit berlipat-lipat - Hypotonia
14. Kulit : kering & kasar
ASKEP
I. PENGKAJIAN
 Anamnesa
 Pem. Fisik
 Tes Intelegensi
 Tes Kromosom
 Pemeriksaan penunjang : fenilklorida
pd urin, CT-Scan, RMI (hematoma,
hematoma subdural, kalsifikasi
intrakranial)
MANIFESTASI KLINIS
A. DOWN SYNDROME
 Wajah khas : mongoloid
 Mata : letaknya berjauhan, agak sipit, miring ke atas & ke
samping, lipatan epicantus tampak jelas, iris berbercak putih,
nistagmus, juling (strabismus)
 Hidung : pesek
 Mulut : kecil & lidah sering menjulur
 Telinga : kecil & agak pendek
 Gigi : tebal, lidah besar kasar & bercelah
 Bentuk tubuh : agak gemuk & pendek, kadang kongenital
sendi panggul
 Otot hipotonik
 Bentuk tangan & jari agak pendek
 Mikrosefali, brakisefali, oksiput yg mendatar
B. Fenilketonuria (PKU)
 Berbercak spt ekzema, gerakan tubuh tdk
terkontrol/kejang, urin berbau khas (asam
fenilasetat)

C. Infeksi Rubella
 Cedera pd mata (katarak, glukoma, buta)
 Telinga : tuli
 Kelainan jantung
 Kelainan pd otak (hidrosefalus,
mikrosefalis)
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Ggn. Tumbuh kembang
 Ggn. Komunikasi
 Ggn. Perkembangan fungsi motorik
 Perubahan proses keluarga
 Ggn. Proses belajar
 Ggn. Pemenuhan ADL
III. PERENCANAAN
1. Ggn. Tumbuh kembang s.d. keterlambatan
perkembangan fungsi2 fisik secara normal
Tujuan :
Klien akan mencapai potensi pertumbuhan &
perkembangan yg optimal
Intervensi :
a. Libatkan anak & klg dlm program stimulasi
dini
b. Catat penilaian perkemb anak dgn DDST scr
teratur dan tetap mencatat scr detail
u/membedakan perub fungsi yg kecil.
c. Bantu klg dlm menentukan kesiapan anak
untuk mempelajari tugas yg lebih spesifik
d. Bantu klg u/menentukan tujuan yg realistis
bagi anak & tidak memaksakan tugas
perkemb yg sulit
e. Berikan dukungan yg positif thd perilaku
yg positif
f. Fasilitasi anak u/belajar keterampilan diri
secepat mungkin setelah anak siap
g. Dorong anak u/latihan pekerjaan yg tepat
& optimum
IV. IMPLEMENTASI
V. EVALUASI

Você também pode gostar