Você está na página 1de 18

URONEFROLOGI

BAGIAN PATOLOGI KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
2017
• TES URINALISIS
1. Tes Makroskopis
2. Tes Mikroskopis
3. Tes Protein Urin
4. Tes Glukosa Urin ( Tes Reduksi Benedict)
4. Tes Bilirubin
• TES VDRL (VENERAL DISEASE RESEARCH LABORATORY)
INDIKASI TES URIN
1). Tes saring pada tes kesehatan, keadaan patologik maupun
sebelum operasi
2). Menentukan infeksi saluran kemih,
3). Menentukan kemungkinan gangguan metabolisme,
4). Menentukan berbagai jenis penyakit ginjal.
TES MAKROSKOPIS
Alat dan Bahan
• Gelas takar
• Carik indikator pH
• Urinometer
• Termometer ruangan
NILAI RUJUKAN
• Warna/kejernihan : jernih atau sedikit keruh berwarna kuning
• Volume : 800-1300 ml
• pH : 5-8
• BJ : 1,003-1,029
TES MIKROSKOPIS
Alat dan bahan
• Tabung sentrifus
• Alat sentrifus
• Corong
• Kaca obyek + dekglas
• Pipet Pasteur
• Mikroskop
NILAI RUJUKAN
Menggunakan lensa obyektif 40x

• Eritrosit : <5 / LPB

• Lekosit : <5 / LPB

Menggunakan lensa obyektif 10x

• Epitel : Normal: epitel gepeng

• Torak : Negatif/ hialin

• Kristal : Negatif

• Mikroorganisme : Bakteri : < 2 / LPB


TES PROTEIN URIN
• Prinsip : Urin direaksikan dengan asam sulfosalisilat atau asam
asetat, kadar protein urin berdasarkan kekeruhan yang terjadi.

Alat dan bahan


• Tabung reaksi + rak
• Asam Sulfosalisilat 20%
• Asam Asetat 10%
• Pembakar (Bunsen/spiritus)
INTERPRETASI
• (-) : Tidak ada kekeruhan
• ± : Kekeruhan sangat halus, terlihat bila diberikan latar belakang hitam(protein<0,01 gr%)

• 1+ : Ada kekeruhan tapi tidak tampak berbutir-butir (protein 0,01-0,05 gr%)


• 2+ : Ada kekeruhan dan tampak berbutir-butir (protein 0,05-0,2 gr%)
• 3+ : Amat keruh dengan gumpalan berkeping-keping (protein 0,2-0,5 gr%)

• 4+ : Kekeruhan tebal dan bergumpal-gumpal (protein >0,5 gr%)


TES GLUKOSA URIN
(TES REDUKSI BENEDICT)
Prinsip : Urin direaksikan dengan larutan Benedict, kadar
glukosa urin berdasarkan perubahan warna urin.

Alat dan Bahan


• Tabung reaksi + rak
• Larutan Benedict
• Pembakar Bunsen
INTERPRETASI
• (-) : Cairan tetap biru, jernih, bisa agak hijau, atau sedikit keruh
• 1+ : Hijau kekuningan (glukosa 0,5-1,0 gr%)
• 2+ : Kuning kehijauan (glukosa 1,0-1,5 gr%)
• 3+ : Kuning (glukosa 1,5-2,5 gr%)
• 4+ : Jingga/merah (glukosa 2,5-4,0 gr%)
TES BILIRUBIN
Prinsip : Urin direaksikan dengan reagen Fouchet, timbulnya warna
hijau atau biru-hijau menunjukkan adanya bilirubin

Alat dan Bahan


• Tabung reaksi + rak
• Corong
• Kertas saring
• Reagen Fouchet
• Barium Chlorida (BaCl2 ) 10%
INTERPRETASI
• Positif : timbul warna hijau atau biru-hijau
• Negatif : tidak timbul warna hijau atau biru-hijau
TES VDRL
(VENERAL DISEASE RESEARCH LABORATORY)
Infeksi Treponema Pallidum akan menimbulkan 2 jenis antibodi sebagai berikut:
1. Antibodi non treponemal atau regain sebagai akibat dari sifilis atau penyakit
infeksi yang lain
2. Antibodi treponemal yang bereaksi dengan Treponema Pallidum
ALAT DAN BAHAN
Alat:
• Slide/plate
• Pipet volumetric 20 µL, 50 µL, 1 mL
• Batang pengaduk
• Rotator mekanik
• Rak dan tabung reaksi (6-10 buah)
Bahan:
• VDRL carbon antigen 5 mL
• Larutan garam fisiologis NaCl 0,9%
• Serum control
Sampel: plasma atau serum harus bebas dari kontaminasi bakteri & sampel tidak lisis
PASCA ANALITIK
• Kualitatif:
- Gumpalan besar dan medium : reaktif
- Gumpalan kecil : reaktif lemah
- Tidak ada gumpalan : non reaktif

• Kuantitatif
Laporkan hasil pengamatan dengan pengenceran tertinggi yang masih memberikan
hasil reaktif dalam bentuk titer ½, ¼, 1/8, 1/16, 1/32 dan seterusnya.
Hasil reaktif: sedang terinfeksi atau pernah terinfeksi sifilis atau positif palsu.
THANK YOU :)
PEMBAGIAN KELOMPOK
• Kelompok PBL 1 & 2 + stb11, 20 ARINA
• Kelompok PBL 3 & 4 + stb 126, 37 CACA
• Kelompok PBL 5 & 6 + stb 54, 103 RACIL
• Kelompok PBL 7 & 8 + stb 116, 65 IRNA
• Kelompok PBL 9 & 10 + stb 151, 154 DITA
• Kelompok PBL 11 & 12 SASA
• Kelompok PBL 13 & 14 RANI

Você também pode gostar