Você está na página 1de 39

KELOMPOK B7

Ketua : Rizky Gumelar Pramudika 1102012254


Sekertaris : Siti Amanda Seanuria 1102012277
Anggota : Rizqyta Austrianasari 1102012255
Siti Andriati Fitriana 1102012278
Syifa Amalia 1102012289
Syifa Ananta Khairunnisa 1102012290
Sylvia Resna Sari 1102012291
Tamara Firdaus Anindhita 1102012292
William Sitner 1102012306
GONDOK
Nn. B, 36 tahun, mengeluh terdapat benjolan di leher sebelah kanan yang
semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu. Tidak ada keluhan nyeri menelan,
perubahan suara ataupun gangguan pernafasan. Pasien juga tidak mengeluh
berdebar-debar, banyak berkeringat dan perubahan berat badan. Pada leher
sisi sebelah kanan teraba nodul berukuran 5x4 cm, berbatas tegas, tidak nyeri
tekan dan turut bergerak saat menelan. Dokter menyarankan untuk dilakukan
pemeriksaan labortoriun fungsi tiroid, USG tiroid, sidik tiroid (thyroid
scintigraphy) dan pemeriksaan aspirasi jarum halus.
Hasil sitologi yang diperoleh menunjukkan tidak didapatkannya sel ganas,
sehingga pasien diberikan terapi hormon tiroksin sambil dimonitor fungsi
tiroidnya. Pasien juga diingatkan bahwa bila nodulnya makin membesar maka
perlu dilakukan operasi tiroidektomi. Mendengar penjelasan dokter, pasien
yang merupakan muslimah merasa cemas menghadapi kemungkinan akan
dilakukannya tindakan operasi.
SASARAN BELAJAR
 LI.1 Memahami dan Menjelaskan Tiroid dan Paratiroid
 LO.1.1 Memahami dan Menjelaskan Makroskopis
 LO.1.2 Memahami dan Menjelaskan Mikroskopis

 LI.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Hormon Tiroid


 LO.2.1 Memahami dan Menjelaskan Sintesis Hormon Tiroid
 LO.2.2 Memahami dan Menjelaskan Sekresi Hormon Tiroid
 LO.2.3 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme Umpan Balik
 LO.2.4 Memahami dan Menjelaskan Fungsi Hormon Tiroid
 LO.2.5 Memahami dan Menjelaskan Peranan Yodium dalam Kelenjar Tiroid

 LI.3 Memahami dan Menjelaskan Kelainan Kelenjar Tiroid


 LO.3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi
 LO.3.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi
 LO.3.3 Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi
 LO.3.4 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi
 LO.3.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis
 LO.3.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis
 LO.3.7 Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana
 LO.3.8 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi
 LO.3.9 Memahami dan Menjelaskan Prognosis
 LO.3.10 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan

 LI.4 Memahami dan Menjelaskan Mengatasi Kecemasan Menurut Pandangan Islam


LI.1 Memahami dan Menjelaskan Tiroid
dan Paratiroid
LO.1.1 Memahami dan Menjelaskan Makroskopis
 Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin tanpa ductus dan
bersifat bilobular

 Kedua lobus ini dihubungkan oleh isthmus

 Kelenjar thyroid memiliki posisi axis (puncak) pada linea


obliqua cartilaginis thyroidea dan memiliki basis (dasar)
setinggi cincin trachea ke-4 atau ke-5
 Vaskularisasi :
 Arteria : Arteri thyroidea superior, Arteri thyroidea inferior
 Vena : V. thyroidea superior, V. thyroidea medialis, V.
thyroidea inferior
 Persarafan :
 Ganglion simpatis (dari truncus sympaticus) cervicalis media
dan inferior
 Parasimpatis, yaitu N. laryngea superior dan N. laryngea
recurrens (cabang N.vagus)
 N. laryngea superior dan inferior sering cedera waktu operasi,
akibatnya pita suara terganggu (stridor/serak)
LO.1.2 Memahami dan Menjelaskan
Mikroskopis
 tiroid memiliki 2 lobus, yang dihubungkan oleh isthmus, diliputi
kapsula yang terdiri atas ribuan folikel-folikel, yang lumennya
mengandung substansi gelatinosa disebut Colloid
 Bila sel folikel berbentuk epitel pipih maka sel tersebut sedang
tidak aktif, bila epitel kuboid rendah maka sel tersebut aktif dan
bila kuboid tinggi atau toraks maka sel folikel sedang hiperaktif
 folikel tersusun dari sel-sel epitel yang berdiri di atas membrana
basalis
 warna colloid yang menggambarkan sel folikel sedang aktif dan
dalam metabolisme tinggi yaitu bersifat basofil (keunguan).
Sedangkan colloid yang menggambarkan sel folikel tersebut
sedang tidak aktif yaitu berwarna asidofil (merah muda)
 dalam folikel, yodium terdapat dalam bentuk diiodothronin,
triiodothyronin, dan tetraiodothyronin (thyroxin) yang terikat
pada suatu globulin
LI.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi
Hormon Tiroid
LO.2.1 Memahami dan Menjelaskan Sintesis Hormon
Tiroid
1. Tahap pengambilan yodium dari plasma (trapping)

2. Oksidasi dan Yodisasi (Organifikasi)

3. Proses Coupling

4. Proteolisis
LO.2.2 Memahami dan Menjelaskan Sekresi
Hormon Tiroid

 T4 disekresi 20x lipat lebih banyak daripada T3. Kedua hormone


ini diikat oleh protein pengikat dalam serum

 T3 lebih sedikit, dan ikatannya kurang kuat disbanding T4, T3


memiliki efek hormone lebih kuat sehingga sangat penting

 Kadar normal T4 ± 80-100 mg, sedangkan T3 ± 26-39 mg, dan


30-40% T3 endogen berasal dari konversi ekstratiroid T

 Ikatan hormon dari yang terlemah: Albumin, TBPA (thyroxin


binding pre-albumin) / TTR (transtirenin) dan paling kuat TBG
(thyroxin binding globulin)
LO.2.3 Memahami dan Menjelaskan
Mekanisme Umpan Balik
 T4 endogen akan korvesi lewat proses
monodeyodinisasi menjadi T3, ada 3 cara :
 D I: konversi T4 à T3 di perifer
 D II: konversi T4 à T3 di local
 D III: konversi T4 menjadi rT3 dan T3 à T2 (terjadi di
plasenta, sehingga hormone ibu ke fetus menurun)
LO.2.4 Memahami dan Menjelaskan Fungsi
Hormon Tiroid

 Efek metabolik:
 Termoregulasi dan kalorigenik
 Metabolisme karbohidrat
 Metabolisme protein
 Metabolisme lipid
 Konversi provitamin A menjadi vitamin A di hati
 Efek fisiologis :
 Perkembangan fetus
 T3 akan dirangsang lewat Na-K-ATPase di jaringan
 Kardiovaskular
 Simpatis
 Gastrointestinal
 Skeletal
 Neuromuskular
 Endokrin
 Pertumbuhan
LO.2.5 Memahami dan Menjelaskan
Peranan Yodium dalam Kelenjar Tiroid

 Kelenjar thyroid membutuhkan iodine untuk membuat hormon


thyroid

 Hormon ini mengatur pertumbuhan dan metabolisme tubuh


dan penting dalam perkembangan otak

 Efek dari defisiensi iodine menurut masa perkembangan:


 Perkembangan prenatal
 Bayi baru lahir dan balita
 Anak-anak dan Dewasa muda
 Dewasa
 Masa kehamilan dan menyusui
LI.3 Memahami dan Menjelaskan Kelainan
Kelenjar Tiroid
LO.3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi
 Hipotiroid : sindroma klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid,
yang kemudian mengakibatkan perlambatan proses metabolik

 Hipertiroid : suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif


menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-
hormon tiroid yang beredar dalam darah

 Struma : pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh


penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan
hormon tiroid dalam jumlah banyak
LO.3.2 Memahami dan Menjelaskan
Etiologi
 Hipotiroid
1. Hypothyroid Primer : Thyroiditis lymphocytic kronik (autoimun) /
penyakit Hashimoto, Thyroiditis postpartum, Thyroiditis subakut,
karena obat
2. Genetik
3. Defisiensi atau kelebihan Iodine
4. Hypothyroidisme Sentral

 Hipertiroid
1. Genetik
2. Penyakit Grave
3. Thyroiditis Subakut
4. Goiter multinodular toxic
5. Adenoma toxic
 Struma
1. Struma non toxic nodusa
2. Struma Non Toxic Diffusa
3. Struma Toxic Nodusa
4. Struma Toxic Diffusa
LO.3.3 Memahami dan Menjelaskan
Epidemiologi
 Hipotiroid :
 Frekuensi meningkat seiring bertambahnya usia
 NHANES 1999-2002: prevalensi lebih tinggi pada ras kulit putih dan
amerika meksiko daripada afrika amerika, karena memiliki nilai TSH
yang rendah

 Hipertiroid :
 Penyakit Grave merupakan penyebab terbanyak dan 60-80%
menjadi thyrotoxicosis
 Tinggi pada usia 20-40 tahun
LO.3.4 Memahami dan Menjelaskan
Patofisiologi
Hipotiroid
 Kelenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan mensekresi
hormone tiroid. Jika diet seseorang kurang mengandung iodine
atau jika produksi dari hormone tiroid tertekan, tiroid akan
membesar sebagai usaha untuk kompendasi dari kekurangan
hormone. Pembesaran dari kelenjar terjadi sebagai respon untuk
meningkatkan respon sekresi pituitary dari TSH. TSH menstimulasi
tiroid untuk mensekresi T4 lebih banyak. Biasanya, kelenjar akan
membesar dan menekan struktur di leher dan dada menyebabkan
gejala respirasi disfagia.

 Penurunan tingkatan dari hormone tiroid mempengaruhi BMR


secara lambat dan menyeluruh. Perlambatan ini terjadi pada
seluruh proses tubuh
 Hipertiroid
KLASIFIKASI PENYEBAB MEKANISME PATOGENESIS
Produksi hormone tiroid :
Penyakit Grave Antibodi merangsang TSH-R [TSH_R
Goither multinodular toksik (stim)Ab]
Adenoma folikular Hiperfungsi otonom
Penyakit hipotalamus Hiperfungsi otonom
Tumor sel germinal (Multihidatidosa, Produksi lebih TRH
Koriokarsinoma) Stimulasi HCG
Karsinoma tiroid folikular metastasis Metastasis fungsional

Kerusakan sel tiroid : Penglepasan hormone simpanan


Tiroiditis limfositik Penglepasan hormone simpanan
Tiroiditis granulamatosa (subakut) Penglepasan hormone simpanan
Tiroiditis hashimoto selintas

Lain-lain : Makan hormone tiroid eksogen


Tirotoksikosis medikamentosa berlebihan
Struma
 Gangguan pada jalur TRH-TSH hormon tiroid ini menyebabkan
perubahan dalam struktur dan fungsi kelenjar tiroid gondok.
Rangsangan TSH reseptor tiroid oleh TSH, TSH-Resepor Antibodi
atau TSH reseptor agonis, seperti chorionic gonadotropin, akan
menyebabkan struma diffusa. Jika suatu kelompok kecil sel tiroid,
sel inflamasi, atau sel maligna metastase ke kelenjar tiroid, akan
menyebabkan struma nodusa.

 Defesiensi dalam sintesis atau uptake hormon tiroid akan


menyebabkan peningkatan produksi TSH. Peningkatan TSH
menyebabkan peningkatan jumlah dan hiperplasi sel kelenjar
tyroid untuk menormalisir level hormon tiroid. Jika proses ini terus
menerus, akan terbentuk struma.
LO.3.5 Memahami dan Menjelaskan
Manifestasi Klinis
 Hipotiroid : Lemas, kehilangan energi, lethargi, Naiknya berat
badan, Kulit kering, Rambut rontok, Nyeri otot, nyeri sendi,
ekstremitas melemah, Depresi, Emosinya labil, gangguan
mental, Gangguan ingatan dan konsentrasi, Konstipasi,
Penurunan nafsu makan, Intoleransi dingin, Gangguan
menstruasi, Penurunan perspirasi, Penglihatan rabun,
Pendengaran menurun, Tenggorokan terasa penuh

 Hipertiroid :
 Penurunan berat badan
 Exophtalmus
 Tremor
 Takikardi
 Pembesaran tiroid
 Gangguan reproduksi dan menstruasi
 Struma :
 Klien tidak mempunyai keluhan karena tidak ada hipo atau
hipertirodisme
 Peningkatan metabolisme karena klien hiperaktif dengan
meningkatnya denyut nadi
 Peningkatan simpatis
 Pembesaran pada leher
 Rasa tercekik di tenggorokan
 Suara serak
 Kesulitan menelan
 Fotofobia
LO.3.6 Memahami dan Menjelaskan
Diagnosis
 Anamnesis
No Gejala Yang Baru Timbul Dan Atau Nilai
Bertambah Berat
1 Sesak saat kerja +1
2 Berdebar +2
3 Kelelahan +3
4 Suka udara panas -5
5 Suka udara dingin +5
6 Keringat berlebihan +3
7 Gugup +2
8 Nafsu makan naik +3
9 Nafsu makan turun -3
10 Berat badan naik -3
11 Berat badan turun +3
 Pemeriksaan Fisik :
 Inspeksi
 Palpasi, metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, leher dalam
posisi fleksi.Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan
menggunakan ibu jari kedua tangan pada tengkuk penderita
 Pemeriksaan Laboratorium :
 Kadar Tiroksin dan triyodotironin serum diukur dengan radioligand assay
 Kadar TSH plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik
 mengukur respons metabolik terhadap kadar hormon tiroid dalam sirkulasi
 Tes ambilan yodium radioaktif
 Pemeriksaan Penunjang :
 Foto Rontgen leher
 Ultrasonografi (USG)
 Sidikan (Scan) tiroid
 Biopsi Aspirasi Jarum Halus
LO.3.7 Memahami dan Menjelaskan
Tatalaksana
 Terapi supresi dengan I-tiroksin
 Suntikan etanol perkutan
 Terapi iodium radioaktif
 Terapi laser interstisial denagn tuntunan ultrasonografi
 Obat Anti Tiroid/Obat antitiroid (karbimazol,metimazol,propilitiourasil)
 Pembedahan :
Indikasi pembedahan :
 Tidak berespons terhadap obat antitiroid
 Alergi terhadap obat antitiroid
 Adenoma toksik atau struma multinodular toksik
 Multinodular
 wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
 Komplikasi tiroidektomi :
 Masalah terbukanya vena besar dan menyebabkan embolisme
udara
 Trauma pada nervus laryngeus recurrens
 Memaksa sekresi glandula ini dalam jumlah abnormal
 Sepsis yang meluas ke mediastinum
 Hipotiroidisme pasca bedah
 Trakeumalasia (melunaknya trakea)
LO.3.8 Memahami dan Menjelaskan
Komplikasi
 Hipotiroid :
 Koma miksedema
 Miksedema dan Penyakit Jantung
 Hipotiroidisme dan Penyakit Neuropsikiatrik

 Hipertiroid :
 Krisis Tirotoksikosis ("thyroid strom")
 Aritmia akibat kontraksi otot jantung tidak teratur dan serangan
jantung
 Pada kehamilan meliputi morbiditas dan mortalitas pada ibu, janin
dan bayi baru lahir. Pada ibu dapat diinduksi hipertensi pada
kehamilan, pre-eklamsia, gagal jantung, danpersalinan preterm.
Pada janin dan neonatus dapat terjadi kelahiran mati, goiter,
hipertiroiditis dan hipotiroiditis
 Struma :
 Gangguan menelan atau bernafas
 Gangguan jantung
 Osteoporosis
 Pembengkakan pada leher depan secara bertahap membesar dan
membentuk benjolan
LO.3.9 Memahami dan Menjelaskan
Prognosis

 Hipotiroid
Perjalanan miksedema yang tidak diobati menyebabkan
penurunan keadaan secara lambat yang akhirnya menjadi koma
miksedema dan kematian.Namun, dengan terapi sesuai,
prognosis jangka panjang sangat menggembirakan

 Hipertiroid
perjalanan penyakit Graves ditandai oleh remisi dan eksaserbasi
jangka lama kecuali bila kelenjar dirusak melalui pembedahan
atau iodin radioaktif. Walaupun beberapa pasien bisa tetap
eutiroid untuk jangka waktu lama setelah terapi, banyak yang
akhirnya menjadi hipotiroidisme. Jadi, follow-up seumur hidup
merupakan indikasi untuk semua pasien dengan penyakit Graves
 Struma
Kebanyakan pasien yang diobati memiliki prognosis yang baik.
Prognosis yang jelek berhubungan dengan hipertiroidsm yang
tidak terobati. Pasien harusnya mengetahui jika hipertiroid tidak
diobati maka akan menimbulkan osteoporosis, arrhythmia, gagal
jantung, koma, dan kematian. Ablasi dari Na131 I menghasilkan
hipertiroid yang kontinyu dan membutuhkan terapi ulang dan
pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid
LO.3.10 Memahami dan Menjelaskan
Pencegahan

 Pencegahan Primer :
 Memberikan edukasi
 Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodium
 Iodisai air minum untuk wilayah tertentu
 Memberikan kapsul minyak beryodium
 Memberikan suntikan yodium dalam minyak

 Pencegahan Sekunder, adalah upaya mendeteksi secara dini suatu


penyakit, mengupayakan orang yang telah sakit agar sembuh,
menghambat progresifitas penyakit
 Pencegahan tersier :
 kontrol teratur/berkala untuk memastikan dan mendeteksi adanya
kekambuhan atau penyebaran
 Menekan munculnya komplikasi dan kecacatan
 Rehabilitasi dengan membuat penderita lebih percaya diri, fisik
segar dan bugar serta keluarga dan masyarakat dapat menerima
kehadirannya
LI.4 Memahami dan Menjelaskan
Mengatasi Kecemasan Menurut Pandangan
Islam

 Tawakal Kepada Allah

 Tadabbur Quran

 Berdzikir

 Berpikir bahwa apa yang terjadi, adalah yang terbaik bagi kita, (QS Al
Baqarah: 216)

 Ikhtiar Yang Optimal


DAFTAR PUSTAKA

 FKUI, Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2007. Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. Jakarta:
Gaya Baru

 Ganong, W.F . 2008 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC

 Harrison. 1999. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13. Jakarta: EGC

 http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/minerals/iodine/

 http://maribacalah.blogspot.com/2010/12/dzikir-mengatasi-kecemasan.html

 http://quran.com/2

 http://www.mydr.com.au/nutrition-weight/iodine-and-your-thyroid-gland

 Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem ed. 2.Jakarta: EGC.

Você também pode gostar