Você está na página 1de 60

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

PADA NY. L USIA 36 TAHUN P3A0 POSTPARTUM


HARI KE-11
DENGAN HEMORAGI POST PARTUM
ATAS INDIKASI RETENSIO SISA PLASENTA
DI RSUD SIMO BOYOLALI
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
a. Ibu b. Ayah
Nama : Ny. L Nama : Tn. Y
Umur : 36 tahun Umur : 36 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suka/bangsa : Jawa/Indonesia Suka/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Pekerjaan : Swasta
Tangga

Alamat : Banjarsari RT 04 / RW 09 Tawangmangu


2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keluar darah prongkol jam 01.00 sebesar kepalan tangan
dan jam 05.00 keluar darah prongkol kecil-kecil.

3. Data Kebidanan
a. Status Perkawinan
• Status kawin : kawin, sah

• Usia kawin : 22 tahun

• Lama kawin : 14 tahun


b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu

Kehamilan Persalinan

No
Jenis Tempat
. G PA UK Komplikasi Penolong
Persalinan Persalinan

RSUD
1. P1A0 Aterm Normal Tidak ada Bidan
Simo

RSUD
2. P2A0 Aterm Normal Tidak ada Bidan
Simo

RSUD
3. P3A0 Aterm Normal Tidak ada Bidan
Simo
Bayi Nifas
No. Jenis BB Keadaan Umur
Perdarahan Infeksi
Kelamin lahir Lahir Sekarang

2700 Hidup, tidak


1. Perempuan 13 tahun Normal Tidak ada
gr ada kelainan

3300 Hidup, tidak


2. Perempuan 11 tahun Normal Tidak ada
gr ada kelainan

Banyak dan
3100 Hidup, tidak keluar
3. Laki-laki 11 Hari Tidak ada
gr ada kelainan prongkolan
di hari ke 11
Masalah PASI/ MP
IMD ASI Eksklusif Laktasi
Payudara ASI

1. Ya Ya Lancar Tidak Ada Tidak

2. Ya Ya Lancar Tidak Ada Tidak

c. Riwayat Kontrasepsi yang pernah digunakan

No. Jenis Mulai Berhenti Keluhan Alasan

1. KB suntik 2011 2012 Badan kurus, Badan


kepala pusing terlalu kurus
4. Data Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu yang Lalu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular (HIV,
Hepatitis B,dll) menurun (hipertensi, diabetes, dll) maupun sistemik
(jantung, paru, dll).
b. Riwayat Kesehatan Ibu Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (HIV,
Hepatitis B,dll) menurun (hipertensi, diabetes, dll) maupun sistemik
(jantung, paru, dll).
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular
(HIV, Hepatitis B,dll) menurun (hipertensi, diabetes, dll) maupun
sistemik (jantung, paru, dll).
d. Riwayat Kembar
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan kembar.
5. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Saat ini
a. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ketiga dan belum
pernah keguguran (P3A0)
b. Usia Kehamilan :39+4 minggu.
c. Tanggal, jam Persalinan : 29 oktober 2017Jam 02.50 WIB
d. Lama Persalinan
• Kala I : 10 jam
• Kala II : 30 menit
• Kala III : 5 menit (plasenta lahir jam 02.55 WIB)
• Kala IV : 2 jam
e. Laserasi derajat II pada mukosa vagina, kulit perinium dan
otot perinium.
e. Kelainan/Komplikasi

• Hamil : Tidak ada

• Persalinan : Tidak ada

• Nifas : Adanya perdarahan disertai prongkolan di Nifas


H-11

f. Tempat Persalinan : RSUD Simo Boyolali


6. Rawat Gabung : Ya
Ibu mengatakan ingin memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan kepada
bayinya.
7. Data Kebiasaan Sehari-hari
Kebutuhan Selama Nifas Keluhan
a. Pola Makan, Minum
- Makan
 Frekuensi 3x / hari Tidak Ada
 Porsi 1 piring Tidak Ada
 Jenis Nasi, lauk, sayur Tidak Ada
- Minum
 Terakhir 7 gelas/hari Tidak Ada
 Jenis Air putih, teh Tidak Ada
b. Pola Istirahat
- Lama Tidur Siang 1 jam/hari, malam 5- Tidak Ada
6 jam/hari
- Hambatan Tidak Ada Tidak Ada
c. Personal Hygiene
- Mandi 2x sehari Tidak Ada
- Keramas 3x seminggu Tidak Ada
- Vulva Hygiene Setelah BAB-BAK, saat Tidak Ada
mandi
- Sikat Gigi 2x sehari Tidak Ada
- Ganti Pakaian 2x sehari Tidak Ada
- Ganti Pakaian Dalam 2x sehari Tidak Ada
d. Pola Eliminasi
- BAK
 Frekuensi 7 x sehari Tidak Ada
 Warna Kuning jernih Tidak Ada
 Bau Khas urine

- BAB
 Frekuensi 1x sehari Tidak Ada
 Warna Kuning kecoklatan Tidak Ada
 Bau Khas feses
8. Data Psikologis
a. Respon ibu pada kondisi nifas saat ini

Ibu mengatakan cemas dengan kondisi nifasnya saat ini.

b. Respon suami dan keluarga pada kondisi nifas saat ini

Ibu mengatakan suami dan keluarga khawatir terhadap kondisi


nifasnya saat ini.
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tinggi badan : 152 cm
d. Berat Badan : 50 kg
e. Vital Sign
1) Suhu : 36,60C
2) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
3) Nadi : 80 x /menit

4) Nafas : 22x /menit


2. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : Bersih, hitam, tidak berketombe, tidak rontok.

b. Muka : Simetris, tidak ada odema, tidak pucat, tidak ada bekas
cloasma gravidarum.

c. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.

d. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret.

e. Telinga : Bersih, tidak ada cairan yang keluar.

f. Mulut : Bersih, tidak ada caries, tidak ada sariawan.

g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran limfe


maupun vena jugularis.
g. Dada : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada, tidak
ada benjolan, puting menonjol, ASI sudah keluar.

h. Perut

1) Inspeksi : Tidak ada bekas operasi, terdapat strie


gravidarum.

2) Palpasi : TFU 3 jari dibawah pusat, uterus bulat keras.

i. Genetalian/vulva : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar


bartholini, tidak ada varises, adanya pengeluaran darah ±40cc,
adanya jahitan perineum grade 2 dan tidak ada infeksi serta jahitan
mulai mengering
j. Ekstremitas

1) Atas : Tidak ada odema, kuku tidak pucat.

2) Bawah : Tidak ada odema, tidak ada varises, kuku tidak pucat.

- Perkusi (reflex patella) kaki kanan: Normal, kaki kiri: Normal .

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : 10,3 %gr/dL, normal : 11-12gr%

b. WBC : 19 x 103/uL, normal : 4-11 x103/uL

c. HbsAg : Negatif

d. Gol. Darah :O
ANALISA
Ny. L usia 36 tahunP3A0 postpartum spontan hari ke 11dengan Hemoragi
Post Partum
PENATALAKSANAAN
Pukul : 08.15
1. Memberitahukan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan umum yang
dilakukan pada dirinya dengan hasil TekananDarah 120/80 mmHg,
suhu 36,6oC, nadi 80x/menit, nafas 22x/menit, berat badan 50 kg,
tinggi badan 152 cm, terdapat pengeluaran pervaginam, TFU 3 jari
dibawah pusat, bekas jahitan sudahkering, tidak ada infeksi bekas
jahitan. Ibu mengetahui kondisinya saat ini.

2. Mengecek perdarahan ibu. Terdapat perdarahan sebanyak ±40cc.

3. Memberikan dukungan moril dan mengingatkan ibu untuk selalu


berdoa. Ibu mengatakan sudah mulai tenang.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Ibu bersedia untuk
istirahat.

5. Melakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn tentang tindakan


selanjutnya dan pemberian terapi berupa :

a. Memberikan infuse Ringer Laktat 20tpm.

b. Melakukan plebotomi dan cek darah.

c. Memberikan injeksi Ceftriaxone 1gr/ 12 j (07.00, 19.00)

d. Memberikan drip melalui infuse yaitu Metronidazole 1 botol


500mg / 8 j (15.00, 23.00, 07.00)

e. MelakukanUSG pada 8 November 2017


Hasil:

Telah dilakukan pemasangan infuse dengancairan Ringer Laktat 20

tpm, pengambilan dan pengecekan darah, injeksi ceftriaxone 1gr/12j

pukul 07.00 WIB, Drip metronidazole pukul 07.00 WIB, dan tindakan

USG oleh dokter obsgyn di poli kandungan dengan hasil:

• VU : terisi cairan, dinding tidak menebal, tidak

tampak double layer, reguler, tidak tampak massa.

• Uterus : ukuran sedikit membesar dan ecostruktur

inhomogen, tampak lesi hipoecholc bentuk seperti garis-garis di

bagian tengah uterus/ endometrium.


• Adnexa : tak tampak lesi kistik maupun soud.

• Kesan : lesi oliendometrium suspek sisa plasenta dd


endometritis.

• Vu dan adnexa dalam batas normal.


DATA PERKEMBANGAN I
( 12 hari postpartum)

Hari/Tanggal : Kamis, 09 November 2017


Pukul : 08.00 WIB
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih lemas dan mengeluarkan darah sedikit

DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Sedang Kesadaran : Compos mentis
2. TTV
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Suhu : 36,7 0C
• Nadi : 80 kali/menit
• Pernapasan : 20 kali/menit
B. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala

a) Muka : Tidak pucat dan tidak odema

b) Mata : Konjungtiva pucat, sklera putih

c) Mulut : Bibir tidak pucat, tidak terdapat stomatitis, gusi


tidak berdarah dan gigi tidak berlubang

2. Abdomen : Terdapat bekas linea nigra, TFU 3 jari di bawah


pusat, Kontraksi uterus baik

3. Genetalia : Luka jahitan sudah kering, tidak ada tanda


infeksi, terdapat pengeluaran darah pervaginam
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Hb : 8,4gr%, normal : 11-12gr%
2. WBC : 8,1x 103/uL, normal : 4-11 x103/uL
3. Ureum : 30 mg/dL, normal : 10-50mg/dL
4. Creatinin : 0,70 mg/dL, normal : 0,5-1,5mg/dL

ANALISA

Ny .L usia 36 tahun P3A0 postpartum spontan hari ke12 dengan


Hemoragi Post Partum atas indikasi atas indikasi retensio sisa
plasenta
PENATALAKSANAAN
Tanggal 09 November 2017 jam 08.00 WIB

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga yaitu


keadaan ibu sedang (baik), tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 36,70C,
nadi 80 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, TFU 3 jari di bawahpusat,
Kontraksi uterus baik, pengeluaran darah merah kecoklatan dan jahitan
kering tidak ada tanda infeksi. Ibu dan keluarga mengerti.

2. Menganjurkan ibu makan-makanan yang bergizi dan istirahat cukup.


Ibu bersedia makan makanan bergizi dan istirahat.
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn tentang tindakan
selanjutnya dan pemberian terapi berupa :

a. Rencana tindakan curetage oleh dokter obsgyn pada tanggal 10


November 2017.

b. Menganjurkan ibu untuk puasa dari jam 00.00 WIB

c. Pemberian transfusi darah PRC 2 kolf tanpa cek ureum kreatin dan
cek Hb ulang setelah transfusi.

d. Memberikaninjeksi Ceftriaxone 1gr/ 12 j (07.00, 19.00)

e. Memberikan drip melalui infuse yaitu Metronidazole 1 botol


500mg / 8 j (15.00, 23.00, 07.00)
Hasil :

a. Telah dilakukan inform consent kepada ibu dan keluarga mengenai


tindakan curetage. Ibu dan keluarga setuju untuk dilakukan tindakan
curetage dan ibu bersedia puasa.

b. Telah diberikan transfusi darah PRC

• Kolf I pada jam 21:30 WIB dan habis jam 00.30 WIB

• Kolf II pada jam 03.45 WIB dan habis jam 06.45 WIB

c. Telah dilakukan injeksi Ceftriaxone 1gr/ 12 j pada pukul 07:00 WIB dan
metronidazole 1 botol 500mg / 8 j pada pukul 15:00 WIB dan 23:00
WIB.
DATA PERKEMBANGAN II
( 13 hari postpartum)

Hari/Tanggal : Jumat, 10 November 2017


Pukul : 14.30 WIB
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih sedikit mengeluarkan darah dan sudah
puasa dari jam 00.00 WIB

DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Sedang Kesadaran: Compos Mentis
2. TTV
• Tekanan Darah : 110/80 mmHg
• Suhu : 36,8 0C
• Nadi : 80 kali/menit
• Pernapasan : 22 kali/menit
B. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala

a) Muka : Tidak pucat dan tidak odema

b) Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

c) Mulut : Bibir tidak pucat, tidak terdapat stomatitis, gusi


tidak berdarah dan gigi tidak berlubang

2. Abdomen : Terdapat bekas linea nigra, TFU berada di


pertengahan pusat dan sympisis Kontraksi uterus baik

3. Genetalia : Luka jahitan sudah kering, tidak ada tanda


infeksi, terdapat pengeluaran darah pervaginam
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Hb : 11,2 gr%/dL, normal : 11-12gr%

2. WBC : 9,5 x 103/uL, normal : 4-11 x103/uL

ANALISA
Ny. L usia 36 tahun P3A0 postpartum spontan hari ke 13 dengan
retensio sisa plasenta
PENATALAKSANAAN
Tanggal 10 November 2017 jam 13.30 WIB

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga yaitu keadaan


umum ibu sedang (baik), tekanan darah 110/80 mmHg, suhu 36,80C, nadi 80
kali/menit, pernapasan 22 kali/menit,TFU berada di pertengahan pusat dan
sympisis, Kontraksi uterus baik, adanya pengeluaran darah pervaginam
merah kecoklatan dan jahitan kering tidak ada infeksi. Ibu mengerti dan
memahami kondisinya dalam keadaan normal.

2. Melakukan cek Hb ulang setelah transfusi. Transfusi kolf ke 2 habis pukul


06:45 WIB dan diperoleh hasil lab post transfusi yaitu Hb = 11,2 gr%/dL.
3. Melakukan persiapan tindakan curetage. Ibu telah diganti baju dan
siap untuk dilakukan kuretase.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn tentang tindakan
selanjutnya dan pemberian terapi berupa:
a. Tindakan curetage oleh dokter obsgyn pada tanggal 10 November
2017.
b. Memberikan terapi oral post curetase berupa
• Cefadroxil 500mg 3x 1 (07.00, 15.00, 23.00)
• Asam mefenamat 500mg 3x1 (07.00, 15.00, 23.00)
• Inbion 2x1 (08.00, 20.00)
Hasil :
• Telah dilakukan tindakan curetage oleh dr. Hafi pada pukul 15:30
WIB.
• Hasil curetage : Jaringan yang dieksisi/insisi berupa jaringan sisa
plasenta.
• Telah diberikan terapi oral berupa cefadroxil, asam mefenamat
dan inbion

5. Melakukan pemeriksaan tanda vital ibu post curretage

Hasil:

• Tekanan Darah : 110/70 mmHg

• Suhu : 36,7 C

• Pernafasan : 22 x permenit

• Nadi : 88 x permenit
6. Melepas tampon setelah 24jam post curetage dan melaporkan hasilnya.
Tampon akan dilepas tanggal 11 November 2017 pukul 16:00 WIB.

7. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik. Ibu


serta keluarga paham dan bersedia melakukannya

8. Melakukan observasi perdarahan. Perdarahan keluar ±5cc.


DATA PERKEMBANGAN III
( 14 hari postpartum)

Hari/Tanggal : Sabtu, 11 November 2017


Pukul : 14.30 WIB
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan.

DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Sedang Kesadaran: Compos Mentis
2. TTV
• Tekanan Darah : 110/80 mmHg
• Suhu : 36,8 0C
• Nadi : 80 kali/menit
• Pernapasan : 22 kali/menit
B. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala

a) Muka : Tidak pucat dan tidak odema

b) Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

c) Mulut : Bibir tidak pucat, tidak terdapat stomatitis, gusi


tidak berdarah dan gigi tidak berlubang

2. Abdomen : Terdapat bekas linea nigra, TFU tidak teraba di


atas sympisis Kontraksi uterus baik

3. Genetalia : Luka jahitan sudah kering, tidak ada tanda


infeksi, terdapat pengeluaran darah pervaginam ± 3cc
ANALISA
Ny L usia 36 tahun P3A0 postpartum spontan hari ke 14
dengan post Curretage atas indikasi retensio sisa plasenta

PENATALAKSANAAN
Tanggal 11 November 2017 jam 13.30 WIB
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga yaitu
keadaan umum ibu sedang (baik), tekanan darah 110/80 mmHg, suhu
36,8 0C, nadi 80 kali/menit, pernapasan 22 kali/menit, TFU tidak teraba
diatas sympisis, Kontraksi uterus baik, pengeluaran darah alba dan
jahitan kering tidak ada infeksi. Ibu mengerti dan memahami
kondisinya dalam keadaan normal.
2. Mengingatkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik.
Ibu serta keluarga paham dan bersedia melakukannya .

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup. Ibu bersedia melakukannya.

4. Melakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn tentang pemberian terapi


berupa :

a. Cefadroxil 500mg 3x 1 (07.00, 15.00, 23.00)

b. Asam mefenamat 500mg 3x1 (07.00, 15.00, 23.00)

c. Inbion 2x 1 (08.00, 20.00)


Hasil :

Telah diberikan terapi oral berupa cefadroxil, asam mefenamat dan


inbion

5. Menginformasikan ibu cara meminum obat sesuai anjuran dokter. Ibu


mengerti

6. Melakukan observasi perdarahan. Perdarahan keluar ±3cc.

7. Melepas tampon setelah 24 jam post curetage dan melaporkan


hasilnya. Tampon dilepas pukul 16:00 WIB

Hasil : perdarahan tidak ada, tidak bau, lokea alba, tampon tidak terlalu
basah dan hasil sudah dilaporkan.
8. Memberitahu ibu bahwa kondisi ibu sudah bagus dan boleh pulang.
BLPL.

9. Memberikan pendidikan kesehatan tentang menjaga kebersihan


diri.ibu mengerti.

10. Memberikan konseling tentang alat kontrasepsi . ibu mengerti.

11. Mengenjurkan ibu untuk kunjungan ulang tanggal 14 November


2017. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang.
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. L dengan
Hemoragi Postpartum di Ruang Dahlia RSUD SIMO, maka penulis akan
memaparkan kesesuaian antara konsep teori dengan penatalaksanaan kasus
dilahan. Adapun rincian hasil pembahasan antara teori dan praktik yang
penulis temukan selama melakukan studi kasus adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian Data

Ibu datang dengan keluhan keluar darah prongkol jam 01.00


sebesar kepalan tangan dan jam 05.00 keluar darah prongkol kecil-kecil
dan ibu mengatakan ini nifas hari ke-11. Menurut Mochtar 2008
Perdarahan post partum sekunder (late postpartum hemorrhage) yang
terjadi setelah 24 jam anak lahir. Biasanya hari ke 5-15 post partum.
Penyebab utama perdarahan adalah robekan jalan lahir,atonia uteri,
perdarahan pasca persalinan, sisa plasenta atau membran. Pada Ny. L data
subyektif diperoleh dari ibu dan keluarga.
Data obyektif pada Ny.L diperoleh dari pemeriksaan yang
dilakukan pada ibu dengan hasil palpasi abdomen teraba TFU 3 jari
dibawah pusat, dan pada Genetalia hasilbersih, tidak ada pembesaran
kelenjar bartholini, tidak ada varises, terdapat luka jahitan normal.Menurut
teori, pada tahap awal data diperoleh dengan cara anamnesa, pemeriksaan
fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital,
pemeriksaan penunjang diperoleh dari wawancara langsung kepada klien
atau dari keluarga dan tenaga kesehatan.

Maka dapat disimpulkan pada tahap pengumpulan data dasar tidak


ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.
2. Analisa
Diagnosa kebidanan yang ditegakkan pada kasus ini adalah Ny .L
usia 36 tahun P3A0 postpartum spontan hari ke 10 dengan Hemoragi Post
Partum.

Masalah yang muncul pada kasus ini adalah ibu mengatakan keluar
darah prongkol jam 01.00 sebesar kepalan tangan dan jam 05.00 keluar darah
prongkol kecil-kecil. Telah dilakukan tindakan USG oleh dokter obsgyn di poli
kandungan dengan hasil:

• VU : terisi cairan, dinding tidak menebal, tidak tampak double


layer, reguler, tidak tampak massa.

• Uterus : ukuran sedikit membesar dan ecostruktur inhomogen, tampak lesi


hipoecholc bentuk seperti garis-garis di bagian tengah uterus/ endometrium.
• Adnexa : tak tampak lesi kistik maupun soud.

• Kesan : lesi oliendometrium suspek sisa plasenta dd endometritis.

• Vu dan adnexa dalam batas normal.

Rencana dilakukan tindakan curetage oleh dokter obsgyn pada


tanggal 10 November 2017.

Hal ini telah sesuai teori yang menyebutkan bahwa masalah


ditemukan dengan didukung oleh data subyektif dan obyektif.
3. Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan pada Ny.L adalah: memberitahukan kepada
ibu mengenai hasil pemeriksaan umum yang dilakukan pada dirinya dengan
hasil Tekanan Darah 120/80 mmHg, suhu 36,6oC, nadi 80x/menit, nafas
22x/menit, berat badan 50 kg, tinggi badan 152 cm, terdapat pengeluaran
pervaginam, TFU 3 jari dibawah pusat, bekas jahitan sudah kering, tidak ada
infeksi bekas jahitan. Mengecek perdarahan ibu , memberikan dukungan
moril dan mengingatkan ibu untuk selalu berdoa. Menganjurkan ibu untuk
istirahat yang cukup. Meminta keluarga untuk menandatangani inform
consent untuk tidakan medis selanjutnya yaitu Curretage.
Melakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn tentang tindakan
selanjutnya dan pemberian terapi berupa :

• Memberikan infuse Ringer Laktat 20tpm.

• Melakukan plebotomi dan cek darah.

• Memberikan injeksi Ceftriaxone 1gr/ 12 j (07.00, 19.00)

• Memberikan drip melalui infuse yaitu Metronidazole 1 botol 500mg/8


j (15.00, 23.00, 07.00)

• MelakukanUSG pada 8 November 2017

Telah dilakukan pemasangan infuse dengan cairan Ringer Laktat 20


tpm, pengambilan dan pengecekan darah, injeksi ceftriaxone 1gr/ 12 j
pukul07.00 WIB, Drip metronidazole pukul 07.00 WIB.
Menurut teori asuhan Menurut Wildan (2009), pelaksanaan rencana
asuhan pada kasus retensio sisa plasenta sebagai berikut : Memberitahu ibu
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Melakukan inform consent
dengan keluarga untuk melakukan tindakan yang akan dilakukan yaitu
persetujuan akan dilakukan tindakan pada ibu. Memberikan infus cairan
ringer laktat 500cc pada klien.Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk
memberikan penanganan segera. Mempersiapkan donor darah dan NaCl
untuk tranfusi darah untuk persiapan bila kekurangan darah pada klien.
Melakukan eksplorasi uterus jika ada sisa plasenta yang masih tertinggal.
Melakukan observasi kontraksi uterus, periksa plasenta yang
tertinggal, kontrol luka yang terjadi pada vagina dan perinium tidak ada
robekan.
Melakukan masase fundus selama 15 detik. Membersihkan klien dan
lakukan vulva hygiene setelah sisa plasenta dikeluarkan. Memberikan makan
dan minum pada klien dan anjurkan klien untuk istirahat.
Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah
diberikan.

Persalinan ini adalah persalinan Ny. L yang ke 3 sehingga beresiko


tinggi terjadinya retensio plasenta. Menurut teori Paritas mempunyai
pengaruh terhadap kejadian perdarahan post partum karena pada setiap
kehamilan dan persalinan terjadi perubahan serabut otot pada uterus yang
dapat menurunkan kemampuan uterus untuk bekontraksi sehingga sulit
untuk melakukan penekanan pembuluh-pembuluh darah yang terbuka
setelah lepasnya plasenta.
Resiko terjadinya akan meningkat setelah persalinan ke 3 atau lebih yang
mengakibatkan terjadinya perdarahan post partum.Retensio plasenta terjadi
karena kondisi miometrium dan kondisi tonus otot uterus sudah tidak baik
lagi sehingga menimbulkan kegagalan kompresi pembuluh darah pada
tempat implantasi plasenta yang mengakibatkan perdarahan post partum.
(Wiknjosastro, 2006).

Kadar Hb Ny. L adalah 8 gr% sehingga membutuhkan tranfusi


darah karena menurut teori Hb normal pada ibu nifas adalah 10gr%
(Sarwono ,2010).

Maka tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.


Kesimpulan
Haemorragic Post Partum (HPP) atau Perdarahan Post Partum
adalah perdarahan setelah bayi lahir yang volumenya melebihi 500 ml
(IBG, Manuaba: 1999). Kondisi dalam persalinan menyebabkan kesulitan
menentukan jumlah perdarahan yang terjadi karena bercampur dengan air
ketuban dan serapan pakaian atau kain alas tempat tidur.

Retensio plasenta ialah plasenta yang belum lahir dalam setengah


jam setelah janin lahir (Depkes, 2007).

Retensio sisa plasenta atau tertinggalnya sebagian plasenta (sisa


plasenta) merupakan penyebab umum terjadinya perdarahan lanjut dalam
masa nifas (perdarahan pasca persalinan sekunder ) (Yanti, 2010).
Dari pengkajian yang dilakukan ibu mengeluh keluar darah
prongkol, dari hasil pemeriksaan fisik TFU 3 jari di bawah pusat, pengeluaran
perdarahan 40cc, kontraksi keras dan hasil USG kesan lesi oliendometrium
suspek sisa plasenta dd endometritis, Vu dan adnexa dalam batas normal Dari
data diatas dapat di tegakan analisa bahwa Ny. L usia 36 tahun P3A0 dengan
retensio sisa plasenta dan telah dilakukan tindakan pemasangan infuse dengan
cairan Ringer Laktat 20 tpm, pengambilan dan pengecekan darah, dilakukan
pemberian injeksi Ceftriaxone 1gr/ 12 j (07.00, 19.00), dilakukan drip melalui
infuse yaitu Metronidazole 1 botol 500mg / 8 j (15.00, 23.00, 07.00) curratege
serta pemantauan perdarahan pada ibu.
Evaluasi yang didapatkan di hari ke 13 post partum perdarahan yang dialami
ibu sudah berkurang dan keadaan ibu membaik dan telah di berikan terapi
Cefadroxil 500mg 3 x 1 (07.00, 15.00, 23.00), Asam mefenamat 500 mg 3 x
1 (07.00, 15.00, 23.00), Inbion 2 x 1 (08.00, 20.00 )
Saran
1. Bagi Institusi

Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi institusi


pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan
dimasa yang akan datang.

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan keilmuan dan


pengalaman serta keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan pada
ibu nifas dengan retensio sisa plasenta
3. Bagi Klien

Diharapkan klien dapat mengetahui dan mengerti asuhan yang diberikan


kepada ibu nifas serta pengetahuan tentang perawatan ibu nifas dengan
retensio sisa plasenta.
DAFTAR PUSTAKA
• Ambarwati, E, & Wulandari, D.,(2008). Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta. Cendikia Press.
• Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC.
• Mochtar, Rustam. 2008 . Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri
Patologi. Jakarta. EGC.
• Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo (YBPSP).
• Safe Motherhood. Modul Hemoragi Postpartum-Materi Pendidikan
Kebidanan/ WHO. 2001. Jakarta. EGC.
• Sastrawinata, Sulaiman. 1987. Obstetri Patologi. Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran. Jakarta.
• Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Você também pode gostar