Você está na página 1de 24

Asuhan Keperawatan pada Balita Gizi

Kurang dalam Konteks Keluarga

KELOMPOK 5

Afifa Maulana Yasirin


Alya Nurainissha
Anis Nafsya Izzati
Fitria Mualifah
Hervy Yuensi
Muhamad Ramadhan
Safitri Kartika Sari
Vira Juandini
Yuli Aliah Nengsih

3 Reguler A
Pengkajian

 Anamnesis Awal (untuk kegawatdaruratan)


 Kejadian mata cekung yang baru saja
muncul
 Lama dan frekuensi diare dan muntah serta
tampilan dari bahan muntah dan diare
(encer/darah/lendir)
 Kapan terakhir berkemih
 Bila didapatkan hal tersebut di atas, sangat
mungkin anak mengalami dehidrasi
dan/atau syok, serta harus di atasi segera
lanjutan

 Anamnesis Lanjutan ( untuk mencari penyebab dan rencana


tatalaksana selanjutnya, dilakukan setelah kedaruratan ditangani)
 Diet (pola makan)/ kebiasaan makan sebelum sakit
 Riwayat pemberian ASI
 Asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi beberapa hari
terakhir
 Hilangnya nafsu makan
 Berat badan lahir
 Riwayat tumbuh kembang : duduk, berdiri, bicara, dan lain-lain
 Riwayat imunisasi
 Apakah ditimbang setiap bulan?
 Lingkungan keuarga (unutk memahami latar belakang sosial anak)
lanjutan

 Pemeriksaan fisik
 Apakah anak tampak sangat kurus, adakah edema pada kedua
punggung kaki. Tentukan status gizi dengan BB/TB-PB
 Tanda dehidrasi : Tampak haus, mata cekung, turgor buruk (hati-
hati menentukan status dehidrasi pada gizi buruk)
 Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary refill time yang lambat,
nadi lemah dan cepat), kesadaran menurun
 Demam (suhu aksilar lebih dari 37,50C) atau hipotermi (suhu
aksilar kurang dari 35,50C)
 Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantung
 Sangat pucat
 Pembesaran hati dan ikterus
 Adakah perut kembung, bising usus melemah/meninggi, tanda
asites, atau adanya suara seperti pukulan pada permukaan air
lanjutan

 Tanda defisiensi vitamin A pada mata :


 Konjungtiva atau kornea yang kering, bercak
 Ulkus kornea
 Keratomalasia
 Ulkus pada mulut
 Fokus infeksi: telinga, tenggorokan, paru-paru, kulit
 Lesi kulit pada kwashiorkor :
 Hipo-atau hiper-pigmentasi
 Deskuamasi
 Ulserasi (kaki, paha, genital, lipatan paha, belakang telinga)
 Lesi eksudatif (menyerupai luka bakar), seringkali dengan
infeksi sekunder (termasuk jamur)
 Tampilan tinja (konsistensi, darah, lendir)
Lanjutan..

2. Pemeriksaan status gizi


Skrining tumbuh balita 0-5 tahun:
• Berat Badan (BB)
• Panjang Badan (PB)
• Tinggi Badan (TB)
• status gizi anak dengan menghitung indeks masa tubuh dengan
ketentuan apabila anak berusia 5 tahun dan memiliki tinggi badan
>115 cm .
Adapun rumus IMT adalah :

IMT = Berat Badan (Kg)


TB (m) x TB (M)
Lanjutan…

 Melakukan pengukuran Lingkar Kepala(LK) dan


Lingkar lengan atas (LILA)
Lanjutan…

 Kulit: adakah Crazy pavement dermatosis, keadaan turgor kulit,


odema.
b. Palpasi
Pembesaran hati ± 1 inchi
c. Auskultasi
Peristaltic usus abnormal

3. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan darah
Pada pemeriksaan darah meliputi Hb, albumin, globulin,
total protein, elektrolit serum, biakan darah.
2) Pemeriksaan urin.
Pemeriksaan urine meliputi urine lengkap dan kulture urine.
3) Uji faal hati
4) EKG
5) X foto paru
3. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan darah
Pada pemeriksaan darah meliputi Hb, albumin,
globulin, total protein, elektrolit serum, biakan
darah.
2) Pemeriksaan urin.
Pemeriksaan urine meliputi urine lengkap dan
kulture urine.
3) Uji faal hati
4) EKG
5) X foto paru
Diagnosa Keperawatan

 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


 Resiko gangguan tumbuh kembang
 resiko pertumbuhan yang tidak proposional
 Resiko infeksi
 Ansietas
 Defisiensi pengetahuan mengenai kondisi, diit, perawatan,
dan pengobatan
 Kerusakan integritas kulit
 Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
Intervensi

 Jelaskan kepada keluarga tentang penyebab malnutrisi,


kebutuhan nutrisi pemulihan, susunan menu dan pengolahan
makanan sehat seimbang, tunjukkan contoh jenis sumber
makanan ekonomis sesuai status sosial ekonomi klien.
 Kaji penyebab kekurangan gizi dan buat rencana makan dengan
orang tua pasien.
1. Timbang berat badan pasien secara rutin
Rasional : mengidentifikasi penentuan intervensi
2. Tentukan rencana program pasien dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Rasional : Mendorong keluarga untuk menyusun program
pemenuhan kebutuhan nutrisi lebih nyata dan sesuai dengan
rencana
Lanjutan…

3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan


kebutuhan kalori dan nutrisi untuk kenaikan berat badan
yang ideal.
Rasional : Mendorong pasien untuk menyusun program
pemenuhan kebutuhan nutrisi lebih nyata dan sesuai
dengan rencana
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat dan
vitamin untuk menambah nafsu makan
Rasional : terjadi kenaikan berat badan yang ideal
 Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui status gizi pada balita
1. Ajarkan kepada orang tua tentang standar pertumbuhan fisik dan
tugas-tugas perkembangan sesuai uisa anak.
Rasional : Untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang
keterlambatann pertumbuhan.

2. Kaji keadaan fisik kemampuan anak.


Rasional : Untuk mengetahui pertumbuhan fisik dan tugas
perkembangan anak yang belum tercapai sesuai umur.

3. Lakukan pemberian makanan/minuman sesuai terapi diit


pemulihan.
Rasional : Diit khusus untuk pemulihan nutrisi diprogramkan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan anak dan kemampuan toleransi
system pencernaan.
Lanjutan…

4. Lakukan program antropometrik secara berkala.


Rasional : Untuk menilai perkembangan masalah klien.

5. Lakukan stimulasi tingkat perkembanngan sesuai dengan


usia klien.
Raional : Stimulasi diperlukan untuk mengejar keterlambatan
perkembangan anak dalam aspek motorik, bahasa, dan
personal/social

6. Lakukan rujukan ke lembaga pendukung stimulasi


pertumbuhan dan perkembanagan (puskesmas/posyandu).
Rasional : Mempertahankan kesinambungan program stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak dengan memberdayakan
sistem pendukung yang ada.
7. Ajarkan keluarga menyusun menu seimbang
rasional : untuk mingkatkan kualitas gizi keluarga
8. Libatkan keluarga menyusun menu makanan yang
menarik
rasional : untuk memberdayakan potensi keluarga
dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
 Memberi dukungan pada anak dan keluarga khususnya
1. Gunakan pendekatan yang menyenangkan pada anak dan
keluarga
rasional : pendekatan yang tepat dapat membantu
mempermudah dalam mendapatkan informasi dari pasien
maupun keluarga.
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku keluarga
rasional : agar keluarga dapat memahami dengan jelas
tujuan dan pendekatan yang dilakukan sebagai upaya
membantu proses pengobatan.
3. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan pada
pasien terhadap keluarganya dikarenakan pasien masih
belum kooperatif (masih balita).
Rasional : agar pasien dan keluarga dapat mengetahui dan
emmahami prosedur yang akan dilaksanakan
4. Pahami perspektif keluarga terhadap kondisi anggota
keluarganya yang sakit.
Rasional : memahami kondisi keluarga dan membantu
keluarga untuk menerima.
5. Bantu pasien dan keluarga untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, dan persepsi.
Rasional : agar mempermudah dalam penerimaan intervensi
yang akan dilakukan.
6.Sediakan informasi pada keluarga tentang kondisi
pasien dengan cara yang tepat.
Rasional : agar keluarga dapat mengetahui semua
informasi yang berhubungan dengan kondisi kesehatan
anggota keluarganya.
7.Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara yang tepat.
Rasional : agar keluarga dapat memantau perkembangan
pasien.
8.Diskusikan dengan keluarga tentang pilihan terapi yang
dapat dijalani
Rasional : memberikan hak memilih keputusan pada
keluarga.
9.Memberikan edukasi pada keluarga untuk mengkaji factor
perkembangan anak
10.Edukasi keluarga untuk memberikan perawatan yang
konsisten
11. Ajarkan kepada keluarga untuk melatih dan
meningkatkan komunikasi verbal dan stimulasi taktil pada
anak
12. Edukasi kepada keluarga untuk memberikan
reinforcement positif atas hasil yang dicapai anak
13. Bersama sama dengan keluarga menciptakan
lingkungan yang aman bagi anak
14. Edukasikan kepada keluarga untuk memantau
kecenderungan kenaikan dan penurunan BB anak
15. Ajarkan keluarga untuk memonitor status nutrisi pasien
16. Berikan edukasi pada keluarga untuk memandikan
pasien dengan sabun dan air hangat
Evaluasi

Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan adekuat


Pengetahuan dan klien meningkat tentang perawatan
dan pengobatan.
Keluarga terlibat aktif dalam perawatan
Keluarga emmanfaatkan pelayanan kesehatan
Terima kasih 

Você também pode gostar