Você está na página 1de 20

PERAN, FUNGSI DAN TUGAS KADER

POSYANDU LANSIA

Tri Astuti Handayani


Puskesmas Kelurahan Penggilingan I
Definisi

1. Posyandu Lansia
Adalah pos pelayanan
terpadu untuk masyarakat
usia lanjut di suatu wilayah
tertentu yang sudah
disepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan.
2. Lansia
Manusia lanjut usia adalah orang
yang usianya mengalami perubahan
biologi, fisik, kejiwaan, dan sosial.
Perubahan ini akan berpengaruh
terhadap aspek kehidupannya
termasuk kesehatannya. Oleh karena
itu kesehatan lanjut usia perlu
mendapatkan perhatian khusus dan
tetap terpelihara serta ditingkatkan
agar selama kemampuannya dapat
ikut serta berperan aktif dalam
pembangunan (Depkes RI, 2006).
Tujuan Posyandu Lansia
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat
kesehatan lansia untuk
mencapai masa tua yg
bahagia & berdaya
guna dlm kehidupan
keluarga dan
masyarakat
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran lansia untuk
membina sendiri kesehatannya
2. Meningkatkan kemampuan & peran serta
masy dlm menghayati & mengatasi
masalah kesh lansia scr optimal
3. Meningkatkan jangkauan yankes lansia
4. Meningkatnya jenis dan mutu yankes
lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia
secara garis besar antara lain :
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan
kesehatan lansia di masyarakat,
sehingga terbentuk pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan
meningkatkan peran serta masyarakat
dan swasta dalam pelayanan kesehatan
disamping meningkatkan komunikasi
antara masyarakat usia lanjut.
Pelaksanaan Sistem Lima
Posyandu Lansia
1. Meja Pertama/
Pendaftaran
Mendaftarkan lansia,
kemudian kader mencatat
lansia tersebut. Lansia yang
sudah terdaftar di buku
register langsung menuju
meja selanjutnya.
2. Meja ke 2
Kader melakukan
pengukuran tinggi
badan, berat badan,
dan tekanan darah
3. Meja ke 3
Pencatatan(Pengisian
Kartu Menuju Sehat)
Lanjutan..........
4. Meja ke 4 :
Penyuluhan 5. Meja ke 5:
Pelayanan Medis
Bentuk Pelayanan Posyandu
Lansia
 Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini
berhubungan dengan mental emosional dengan
menggunakan pedoman metode 2 (dua) menit.
 Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat
badan dan pengukuran tinggi badan kemudian
dicatat pada grafik Indeks Masa Tubuh (IMT).
 Pengukuran tekanan darah menggunakan
tensimeter dan stetoskop serta penghitungan
denyut nadi selama satu menit.
 Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist,
sahli atau cuprisulfat
Lanjutan......
 Pemeriksaan adanya gula dalam air seni
sebagai deteksi awal adanya penyakit gula
(diabetes mellitus).
 Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein)
dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit ginjal.
 Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana
ada keluhan dan atau ditemukan kelainan
pada pemeriksaan butir 1 hingga
 Penyuluhan Kesehatan.
Kader Lansia (pengertian, tugas,
organisasi, pendanaan)
1. Pengertian Kader Lansia
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang
direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang
bertugas membantu kelancaran pelayanan
kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan
dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal
ada beberapa macam kader bisa dibentuk
sesuai dengan keperluan menggerakkan
partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam
program pelayanan kesehatan.
2. Tugas Kader Lansia
Tugas-tugas kader Posyandu pada H-atau pada
saat persiapan hari Posyandu, meliputi:
1. Menyiapkan alat dan bahan : timbangan,
tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga, obat-
obatan yang dibutuhkan, bahan/materi
penyuluhan dan lain-lain.
2. Mengundang dan menggerakkan
masyarakat, yaitu member tahu para lansia
untuk dating ke Posyandu, serta melakukan
pendekatan tokoh yang bias membantu
memotivasi masyarakat (lansia) untuk dating
ke Posyandu.
Lanjutan..................
3. Menghubungi kelompok kerja (Pokja)
Posyandu yaitu menyampaikan
rencana kegiatan kepada kantor desa
dan meminta memastikan apakah
petugas sector bias hadir pada hari
buka Posyandu.
4. Melaksanakan pembagian tugas :
menentukan pembagian tugas di
antara kader Posyandu baik untuk
persiapan untuk pelaksanaan.
Tahap setelah hari buka
Posyandu (H+Posyandu)
 Memindahkan catatan-catatan pada KMS
lansia ke dalam buku register atau buku bantu
kader.
 Melakukan evaluasi hasil kegiatan dan
merencanakana kegiatan hari Posyandu lansia
pada bulan berikutnya.
 Melakukan diskusi kelompok (penyuluhan
kelompok) bersama lansia (paguyuban lansia)
 Melakukan kunjungan rumah untuk penyuluhan
perorangan/ sekaligus tindak lanjut untuk
mengajak lansia untuk dating ke Posyandu
lansia pada kegiatan bulan berikutnya.
Organisasi Kader Lansia
1. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
: pendataan, screening, px kesh (gizi,
jiwa, lab), PMT
2. Peningkatan olahraga
3. Pengembangan ketrampilan :kesenian,
bina usaha
4. Bimbingan pendalaman agama
5. Pengelolaan dana sehat
6. Pendanaan Kadar Lansia
Permasalahan pada
Posyandu Lansia
 Umumnya lansia tidak mengetahui
keberadaan dan manfaat dari posyandu
lansia.
 Jarak rumah dengan lokasi posyandu lansia
jauh atau sulit dijangkau
 Kurangnya dukungan keluarga untuk
mengantar maupun mengingatkan lansia untuk
datang ke posyandu lansia.
 Sikap yang kurang baik terhadap petugas
posyandu.
Penilaian Keberhasilam Upaya
Pembinaan Lansia melalui Posyandu
Lansia
 Meningkatnya sosialisasi masyarakat lansia dengan
berkembangnya jumlah orang masyarakat lansia
dengan berbagai aktivitas pengembangannya
 Berkembangnya jumlah lembaga pemerintah atau
swasta yang memberikan pelayanan kesehatan
bagi lansia
 Berkembangnya jenis pelayanan konseling pada
lembaga
 Berkembangnya jangkauan pelayanan kesehatan
bagi lansia
 Penurunan daya kesakitan dan kematian akibat
penyakit pada lansia
TERIMA KASIH

Você também pode gostar