Você está na página 1de 26

PEMBENTUKAN POSYANDU LANSIA

RUSUN PINUS & RUSUN KOMARUDIN

Puskesmas Kelurahan Penggilingan I


PENDAHULUAN
Meningkatnya jumlah Lanjut Usia merupakan dampak dari
keberhasilan pembangunan kesehatan dengan menurunnya
angka kematian dan meningkatnya umur harapan hidup yang
dapat menjadi tantangan bagi lanjut usia itu sendiri maupun
bagi keluarga, masyarakat dan negara.
Secara alami proses menjadi tua dapat mengakibatkan
seseorang akan mengalami kemunduran fisik, dan mental dan
sosial.
Makin lanjut usia seseorang makin banyak mengalami
tantangan fisik, mental, spiritual, ekonomi dan sosial.
Perlu upaya untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat
kelompok lanjut usia.
DEFINISI
Lansia adalah seseorang yang sudah memasuki
usia 60 tahun atau lebih.
Lansia digolongkan menjadi 3 yaitu :
• Pra lanjut usia (45 -59 tahun)
• Lanjut usia (60 -70 tahun)
• Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia
yang berusia lebih dari 70 tahun.
PERUBAHAN PADA LANSIA
Kulit keriput, kendur, tidak elastis
kering, tipis dan berbercak. Rambut memutih
Lanjutan......................
sistem persendian menjadi
rentan (encok/ keseleo, Tubuh jadi membungkuk
rematik). karena osteoporosis.
Pendengaran berkurang / terganggu
terutama terhadap bunyi suara atau
nada-nada yang tinggi, suara yang
tidak jelas, kata-kata yang sulit
dimengerti

Penglihatan menurun/
tidak jelas.
Definisi
Posyandu Lansia
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Lanjut Usia adalah suatu wadah
pelayanan kepada lanjut usia di
masyarakat, yang proses pembentukan
dan pelaksanaannya dilakukan oleh
masyarakat bersama lembaga swadaya
masyarakat (LSM), lintas sektor
pemerintah dan non-pemerintah,
swasta, organisasi sosial dan lain-lain,
dengan menitik beratkan pelayanan
kesehatan pada upaya promotif dan
preventif
Tujuan Posyandu Lansia
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat
kesehatan lansia untuk
mencapai masa tua yg
bahagia & berdaya guna
dlm kehidupan keluarga
dan masyarakat
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran lansia untuk
membina sendiri kesehatannya
2. Meningkatkan kemampuan & peran serta
masy dlm menghayati & mengatasi
masalah kesh lansia scr optimal
3. Meningkatkan jangkauan yankes lansia
4. Meningkatnya jenis dan mutu yankes
lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia
secara garis besar antara lain :
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan
kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan
meningkatkan peran serta masyarakat
dan swasta dalam pelayanan kesehatan
disamping meningkatkan komunikasi
antara masyarakat usia lanjut.
Sumber daya manusia (SDM)
 Tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan posyandu
sebaiknya 8 orang namun bisa kurang dengan konsekuensi
bekerja rangkap. Kepengurusan yang di anjurkan adalah:
1. Ketua Posyandu
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Kader sekitar 5 orang
Pelaksanaan Sistem Lima Posyandu
Lansia
1. Meja Pertama/
Pendaftaran
Mendaftarkan lansia,
kemudian kader mencatat
lansia tersebut. Lansia
yang sudah terdaftar di
buku register langsung
menuju meja selanjutnya.
2. Meja ke 2
Kader melakukan
pengukuran tinggi
badan, berat badan,
dan tekanan darah
)
Meja 3

Meja 3 tempat melakukan kegiatan


Pemeriksaan dan
pengobatan sederhana (tekanan darah, gula
darah, Hb dan
pemberian vitamin, dan lain - lain)
Lanjutan...............
4. Meja ke 4 : Penyuluhan 5. Meja ke 5: Pelayanan
Medis
Kader Lansia (pengertian, tugas,
organisasi, pendanaan)
1. Pengertian Kader Lansia
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang
direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang
bertugas membantu kelancaran pelayanan
kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan
dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal ada
beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai
dengan keperluan menggerakkan partisipasi
masyarakat atau sasarannya dalam program
pelayanan kesehatan.
Fungsi dan Tugas
1. Ketua Posyandu
 Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang
dilakukan posyandu
 Bertanggung jawab terhadap kerjasama dengan semua
stake holder dalam rangka meningkatkan mutu
pelaksanaan posyandu
2. Sekretaris
 Mencatat semua aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan serta pengendalian posyandu.
Lanjutan tugas dan fungsi
3. Bendahara
 Pencatatan pemasukan dan pengeluaran serta pelaporan
keuangan posyandu
4. Kader
Tugas kader dalam posyandu lanjut usia antara lain:
 Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan pada
kegiatan posyandu.
 Memobilisasi sasaran pada hari pelayanan posyandu
 Melakukan pendaftaran sasaran pada pelayanan
posyandu lanjut usia.
 Melaksanakan kegiatan penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan para lanjut usia dan mencatatnya
dalam KMS atau buku pencatatan lainnya
 Membantu petugas dalam pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan dan pelayanan lainnya.
 Melakukan penyuluhan ( kesehatan, gizi, sosial,
agama dan karya) sesuai dengan minatnya.
Fungsi dan Tugas
a. Menyiapkan alat dan bahan : timbangan,
tensimeter, KMS, alat peraga
b. Mengundang dan menggerakkan
masyarakat, yaitu memberi tahu para
lansia untuk datang ke Posyandu, serta
melakukan pendekatan tokoh yang bisa
membantu memotivasi masyarakat
(lansia) untuk datang ke Posyandu
Lanjutan...........
c.Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu
yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada
kantor desa dan meminta memastikan apakah
petugas sector bisa hadir pada hari buka
Posyandu.
d. Melaksanakan pembagian tugas : menentukan
pembagian tugas diantara kader Posyandu baik
untuk persiapan untuk pelaksanaan
Jenis Kegiatan Dalam Posyandu
Lansia
1. Kegiatan pengukuran IMT melalui pengukuran berat
badan dan tinggi badan. Kegiatan ini dilakukan 1 bulan
sekali.
2. Kegiatan pemeriksaan tekanan darah dilakukan minimal
1 bulan sekali, namun bagi yang menderita tekanan
darah tinggi dianjurkan setiap minggu. Hal ini dapat
dilakukan di puskesmas atau pada tenaga kesehatan
terdekat.
Lanjutan
4. Kegiatan pemeriksaan kadar haemoglobin darah
(Hb), gula darah dan kolesterol darah. Bagi lanjut usia yang
sehat cukup di periksa setiap 6 bulan.
5. Kegiatan konseling dan penyuluhan kesehatan dan gizi
harus dilakukan setiap bulan karena permasalahan lanjut
usia akan meningkat dengan seiring waktu, selain itu
dapat memantau faktor risiko penyakit-penyakit
degeneratif agar masyarakat mengetahui dan dapat
mengendalikanya.
Lanjutan
5. Konseling usaha ekonomi produtif dilakukan sesuai
dengan kebutuhan.
6. Kegiatan aktivitas fisik/senam dilakukan minimal 1
minggu sekali diluar jadwal penyelenggaraan posyandu
Organisasi Kader Lansia
1. Pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening, px
kesh (gizi, jiwa, lab), PMT
2. Peningkatan olahraga
3. Pengembangan ketrampilan :kesenian, bina usaha
4. Bimbingan pendalaman agama
5. Pengelolaan dana sehat
6. Pendanaan Kadar Lansia
TERIMA KASIH

Você também pode gostar